Home / Romansa / 365 Hari Bersama Sang CEO / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of 365 Hari Bersama Sang CEO: Chapter 61 - Chapter 70

79 Chapters

61 - Jay Iri

"Apa?! Tumben sekali kau begitu. Pilih kasih! Aku dulu minta antar ke acara pameran sekolah malam-malam, kau menolak dengan mentah-mentah." gerutu Jay dengan kesal. Ia mengunyah ayam itu dengan gemas. Wajahnya menunjukkan kalau saat ini dia sangat iri dengan Jaekyung yang mulai 'disayang' kakaknya itu.Berry melirik Jay dengan malas, lalu ia tersenyum pada Jaekyung."Bagaimana? Kau tertarik? Daripada kau bersusah payah menunggu di halte sendirian di pagi yang sangat dingin, lebih baik menunggu di mobilku sambil tidur menyandar." ucap Berry dengan tutur kata yang sangat manis dan penuh iming-iming.Jaekyung melirik diam-diam ke arah Jay, lalu ia mengangguk dengan ragu. Sebenarnya ia sungkan pada Jay, tetapi harga persahabatan dia dengan Jay menurut Jaekyung sangatlah murah."Baiklah, aku mau." jawab Jaekyung dengan antusias.Berry tersenyum manis sambil mengunyah daging ayam tersebut dengan riang, akhirnya besok ia bisa masuk ke dalam rumah pacar barunya yang cueknya minta ampun dan ke
last updateLast Updated : 2023-08-18
Read more

62 - Hatiku Kebakaran

"Aku ingin memakanmu." Mata Shino masih tidak berkedip menatap kehadiran Adam kini. Pria itu mengernyit dan menatap Shino dengan bingung. Dia menepuk pundak Shino pelan. "Kau tidak apa-apa? Apa kau sakit?" tanya Adam dengan polosnya. Shino tersentak kaget karena tangan Adam yang menyentuh bahunya. Ia tersadar kembali lalu berdeham pelan menutupi rasa malunya. Pandangannya ia alihkan menatap cocktail yang dipegangnya. "Kemana cocktailku? Perasaan tadi aku meminumnya sedikit." Shino melihat gelasnya yang sudah kosong. Adam terkekeh lalu menunjuk pasir di bawah Shino yang berwarna hijau itu, "Aku tadi melihatmu menumpahkannya ke tanah. Sepertinya kau sedang melamun, kau sedang menatap perut seksinya Seok Hoon ya?" Wajah Shino berubah masam, ia kemudian mengambil segenggam pasir berwarna putih itu lalu ia lemparkan ke arah Adam dengan cepat. "Enak saja, aku sedang melamun kan obat penyakitku. Kau kira isi otakku sama dengan otakmu yang mesum itu?!" seru Shino sambil melemparkan pasi
last updateLast Updated : 2023-08-19
Read more

63 - Kepergok di Rumah Jiho

Berry akhirnya sudah sampai di depan gerbang keluarga aktor idamannya yaitu Kim Seok Hoon, dia berusaha menyembunyikan rasa girangnya yang sangat tak tertahankan ini. Ini adalah pertama kalinya ia bisa masuk ke dalam rumah seorang artis terkenal. Sebentar lagi, dia akan bertemu dengan laki-laki yang menjadi pacar express nya itu.Sudah dua hari, Jiho sama sekali tidak menghubunginya. Apa benar dia pacarnya?"Ini rumahmu Jaekyung? Kau ternyata anak konglomerat ya." ujar Berry dengan wajah pura-pura tidak tahu. Padahal dia sudah mengulik informasi keluarga Jaekyung. Mulai dari siapa Pak Kim dan sampai buyut-buyutnya yang terdahulu."Maafkan aku, kak. Jika selama ini berbohong dan suka menyusahkanmu." jawab Jaekyung dengan malu-malu. Ia kemudian melambai ke satpamnya memberi tanda agar dibukakan gerbangnya."Aku ikut masuk juga?!" seru Berry.Wajahnya bertambah sumringah ketika Jaekyung mengangguk mengiyakan, Berry kira dia bisa masuk rumah Jaekyung jika beberapa kali mengantarnya sepert
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

64 - Jujur Kepada Jaekyung

"Ma, ada tamu. Dia adalah kakaknya Jay, dia tadi mengantarkanku pulang dengan mobilnya. Kak Jiho menghubungiku tadi malam, menyuruhku pulang sendiri." Jaekyung berbicara di samping Ruka yang sedang menyisir rambut Yui."Jadi Jiho tidak menjemputmu tadi? Makanya dia baru mandi barusan. Dasar anak itu, kusuruh menjemput adiknya malah tidak didengarkan." ujar Ruka dengan wajah kesal."Mama sebaiknya segera keluar dan temui kakaknya Jay. Dia menunggumu di ruang tamu." pinta Jaekyung dengan lembut."Siapa namanya? Jay ikut atau tidak?" tanya Ruka sambil menguncir rambut Yui yang baru selesai dikepang dua."Namanya Berry, Jay tidak ikut. Dia masih tidur di rumahnya." jawab Jaekyung lirih."Berry, nama yang lucu. Yui, temui kakek sana. Dia sudah menunggumu di taman, katanya kau mau memancing ikan di kolam." perintah Ruka pada Yui dengan lembut. Wanita itu tersenyum kepada anak bungsunya itu."Mama, jika aku nanti bisa menangkap ikannya. Jangan dimasak ya." Yui berlari kecil meninggalkan mere
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

65 - Wanita itu Datang

“Sepatu?” tanya Jiho sekali lagi.Jaekyung mengangguk dengan cepat, Jiho mengalihkan pandangannya ke sekitar sambil memikirkan keberadaan sepatu tersebut. Berry meliirk ke arah Jaekyung.“Iya, sepatu itu yang mahal itu. Kau yang memberikannya padaku saat di Hong Kong.” jawab Jaekyung dengan yakin.“Nanti akan kucari lagi, tenanglah. Benda itu tidak akan hilang.” ujar Jiho meyakinkan adiknya itu.“Baiklah, berjanjilah untuk mencarikannya untukku.” Jaekyung menatap tajam kakaknya itu.“Kau cari juga! Jika aku tidak menemukannya bagaimana?” gerutu Jiho.“Belikan lagi, kau kan kaya.” celetuk Jaekyung dengan enteng.“Apa? Bukannya kau ya, yang selalu dipanggil cucuku-cucuku oleh kakek.” balas Jiho tidak terima.“Hei, kalian berdua. Sepertinya aku harus pulang sekarang. Ada urusan di kantor.” pamit Berry dengan ragu-ragu.Jaekyung tersenyum sambil mengangguk lalu mengantar Berry keluar. Sedangkan Jiho, ia memilih langsung masuk ke kamarnya kembali tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.“Kak
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

66 - Informasi Baru

"Vivi?" ucap Shino dengan pelan. Matanya terpaku pada wanita berpakaian warna kuning cerah itu. Seok Hoon ikut menatap Vivi dengan wajah penuh emosi."Sedang apa dia ada disini?" tanya Adam.Seok Hoon tanpa ragu menghampiri Vivi, wanita itu tersenyum lebar ketika Seok Hoon berlari ke arahnya. Shino saling bertatapan bingung dengan Adam."Apa Vivi menguntitmu lagi?" tanya Shino dengan wajah penuh curiga."Tidak tahu, akhir-akhir ini aku merasa damai. Vivi sama sekali tidak menggangguku seminggu ini." jawab Adam dengan enteng. Ia mengangkat bahunya tanda tak tahu juga."Ternyata kau ada disini, kenapa tidak mengajakku? Kau mau kabur dengan pelac*r itu ya?" tanya Vivi dengan suara yang masih tenang.Seok Hoon menarik Vivi ke tempat yang jauh dari pandangan Shino dan Adam, ia tak mau sampai terlihat mereka berdua. Rencananya akan gagal jika Shino sampai tahu jika ia dijodohkan dengan Vivi."Kenapa mereka? Bukannya mereka bermusuhan ya?" tanya Shino ke dirinya sendiri, Adam menatap wajah S
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

67 - Kau Marah?

"Kita harus mencari tahu. Menurutku Jiho bukan pelakunya, entahlah itu hanya firasatku saja saat ini." ucap Adam dengan serius."Baiklah, kita tunggu informasi dari Berry. Dia pasti akan menemukan sesuatu yang baru nanti." Shino menguncir rambutnya yang panjang itu dengan tali rambut yang diambil dari kamarnya tadi.Adam menatap Shino dengan saksama, Shino yang sibuk merapikan rambutnya menjadi satu melirik Adam."Kenapa? Ada yang salah dengan diriku?" tanya Shino dengan polosnya."Kau jelek sekali, jangan dikuncir seperti itu rambutmu. Lehermu seperti jerapah, tidak cocok." sahut Adam dengan mata yang melirik ke sekitarnya."Benarkah? Kata Seok Hoon aku lebih cantik dengan rambut yang dikuncir kuda. Lebih rapi katanya." Shino berdiri dan berkaca menatap pantulan dirinya yang tampak berbeda."Kau percaya itu?" ucap Adam dengan terkekeh. Adam kemudian berdiri menghampiri Shino dan menunjuk leher Shino dengan jari telunjuknya."Lehermu ini panjang seperti jerapah, lihatlah dengan jelas.
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more

68 - Yang Sebenarnya

"Kyung, kau tahu kan kakek sangat mengandalkanmu. Pantau wanita itu, jangan sampai terlewat sekalipun." ucap Pak Kim sambil menatap Jaekyung penuh harap.Jaekyung mengangguk pelan sambil tersenyum dengan ragu-ragu pada kakeknya ini."Kenapa kau menyuruhku melakukan hal ini, kek?" tanya Jaekyung dengan wajah polosnya."Dia seperti ayahnya, keras kepala. Aku takut dia lari seperti ayahnya dulu." jawab Pak Kim dengan wajah kesal.Jaekyung dan Jiho masuk ke kamar hotel tersebut, kamar mereka bersebelahan dengan kamar Shino. Jaekyung terus memantau Shino melalui spycam berukuran lebih kecil dari penghapus. Ia meletakkannya di pot bunga depan pintu kamar Hoshino."Kau tidak ikut ke acara itu? Nanti sore mereka akan mengundang developer aplikasi itu." tawar Jiho dengan lembut."Tidak, aku disini saja. Aku enggan keluar kamar, cuaca Hong Kong membuat tubuhku sedikit tidak enak. Aku akan tidur seharian disini."Jiho mengangguk dengan ragu, tidak biasanya adiknya begini. Biasanya dia sampai mem
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

69 - Aku kalah

Jaekyung mengatur wajahnya agar tetap normal dan tidak terlihat tegang. Kakinya mulai gemetar, detak jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia sangat takut kali ini, takut Jiho mengetahui rahasia besarnya."Apa maksudmu?" tanya Jaekyung dengan hati-hati.Jiho mengamati adiknya dengan saksama, ia menyadari bahwa Jaekyung saat ini sedang gugup. Terlihat dari matanya yang tidak mau kontak mata dengan dirinya. Pandangannya beralih ke sisi lain.Jiho tersenyum miring lalu pergi ke ranjangnya untuk tidur, "Lupakan, aku mengantuk. Pergilah kek kamarmu sana."Jaekyung mengerutkan dahinya lalu berjalan dengan langkah lunglai menuju kamarnya. Apa yang harus dilakukannya sekarang? Tampaknya Jiho mulai mencurigainya."Jika aku memberitahu kakek, maka dia akan menyingkirkan Jiho. Tidak itu tidak boleh. Dia adalah saudara kandungku, mama akan sedih. Aku lebih baik diam saja, jika dia nanti mengetahui sesuatu. Kakek yang akan mengurusnya." ujar Jaekyung mencoba meyakinkan diri sendiri.Saat
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

70 - Rembulan

Adam masuk ke dalam kamar Shino sambil terus menahan wanita menempel di punggungnya sambil bergelayutan tidak karuan. Tidak henti-hentinya ia menyingkirkan tangan Shino yang menyubit dan mengakar wajah Adam."Tambah lagi Seok Hoon! Dasar pria lemah, kau tidak malu kalah denganku." ucap Shino sambil memukul bahu Adam dengan gemas."Diamlah, jika kau tidak ingin kita jatuh berdua ke lantai." tegur Adam sambil menutup pintu dengan kakinya.Ia kemudian berjalan menuju sofa empuk di kamar tersebut, dan mendudukkan Shino disana agar wanita itu sadar. Kepalanya tidak bisa tegak seperti biasa, matanya terpejam tetapi mulutnya tidak bisa diam."Kujamin besok kau akan sakit perut seharian setelah minum sebanyak ini." ujar Adam pelan sambil menahan tubuh Shino dengan kedua tangannya agar tidak ambruk. Ia sedikit berjongkok di bawah melihat wanita yang duduk di sofa depannya ini.Adam menatap wanita berambut hitam pekat itu yang saat ini keadaannya acak-acakan, rambutnya sudah tidak rapi. Pipinya
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status