Home / Romansa / 365 Hari Bersama Sang CEO / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of 365 Hari Bersama Sang CEO: Chapter 31 - Chapter 40

79 Chapters

31 - Vivi part 3

“Adam? Ada apa kau mencariku?” tanya Pak Jung sambil mendekat ke pintu.Mereka tampak membicarakan hal penting disana, Vivi menatap Adam dengan sorot mata penuh kagum.“Jadi namanya Adam, ini gila. Jadi kakek tidak bercanda tadi saat akan menyuruhku untuk menunggu. Aku akan menerima perjodohan ini!” gumamnya pelan.“Nona Shino, apa tadi kau bersamanya?” ucap Pak Jung terdengar di telinga Vivi dengan jelas.Vivi melotot dan mulai mendekat pada ketiga orang tersebut, “Shino? Wanita vampir itu ada disini?”“Vivian, jaga bicaramu. Dia atasan kakekmu, jangan menghinanya dengan sebutan tidak pantas begitu,” tegur Pak Jung. Vivi langsung cemberut.Wajahnya kembali sumringah dan tersenyum kepada Adam, ia lalu menjulurkan tangannya.“Vivian, cucu pertama pria tua ini. Apa kau yang mau dijodohkan denganku? Aku siap menerima, bagaimana jika memakai adat pernikahan Jepang?” ujar Vivi dengan percaya diri.Mata Adam melirik ke Pak Jung meminta penjelasan soal perkataan cucunya barusan, pernikahan?
last updateLast Updated : 2023-07-21
Read more

32 - Miso

“Sudah selesai?” Adam menghampiri wanita itu untuk menanyakan keadaannya.“Ya, hanya kontrol biasa. Aku baik-baik saja.” ucap Shino sambil menyunggingkan senyumnya, ia tidak bisa terus-terusan memasang wajah sedih. Ia tidak ingin terlihat seperti wanita lemah bagi Adam.Adam menatap wanita itu dengan intens, ia kemudian menarik tangannya.“Ayo, ikut aku.” ajak Adam sambil berjalan dengan cepat.“Kau mau bawa aku kemana?” Shino melihat Adam dengan saksama, ia tidak bisa melepaskan genggaman tangan Adam yang sangat erat.“Nanti kau akan tahu,”Pria itu membawa Shino masuk dalam lift dan menekan lantai 6. Shino hanya diam sambil sesekali melirik Adam, tangannya masih digenggam oleh pria itu.“Kau tidak akan berbuat macam-macam denganku kan?” tanya Shino penuh curiga.Adam menggelengkan kepala sambil tertawa pelan, “Kenapa? Kau berpikir apa lagi tentangku? Kau ini sangat suka berprasangka buruk padaku."“Wajahmu mencurigakan, kau pria yang tidak mudah ditebak.” ucap Shino.“Tenanglah, kau
last updateLast Updated : 2023-07-21
Read more

33 - Pria dari Masa Lalu

Bau kopi menyeruak di kafe ini, para barista tampak sibuk dengan pesanan pelanggan yang semakin penuh.  Bermacam-macam aktivitas dilakukan disini, mulai dari mengerjakan tugas kantor atau kuliah, sekadar berbincang dengan teman lama atau sedang menghibur diri sendirian.Mereka tertawa dan tampak riang, namun tidak dengan meja yang diisi dua orang itu. Suasananya hening, mereka hanya saling bertatapan satu sama lain. Banyak pasang mata diam-diam menatap meja itu, di antaranya ada yang mengabadikan momen itu.“Permisi, apa aku boleh meminta tanda tanganmu?” Tampak 3 orang gadis sekolah sedang menyapa Kim Seok Hoon dengan wajah riang.“Ah, boleh.” Kim Seok Hoon kemudian tersenyum manis menerima secarik kertas dan pulpen yang diberikan salah satu siswi itu.Mereka saling memukul gemas satu sama lain sambil menahan diri untuk tidak jingkrak-jingkrak di depan idola favoritnya tersebut.“Namamu?” tanya pria itu den
last updateLast Updated : 2023-07-22
Read more

34 - Perjodohan Mendadak

“Lama sekali. Ah, panas sekali di luar, aku gerah sekali, kalian punya air dingin kan?” Vivi masuk tanpa izin ke dalam. Ia melewati mereka berdua dengan wajah tak bersalah.Shino mengangkat kedua tangannya meminta penjelasan Adam, matanya melotot ke Adam.“Kenapa tidak bilang padaku?” ucap Shino pelan.Adam memalingkan mukanya tidak tau harus menjawab apa, ini sudah terlanjur. Wajah Shino berubah menjadi sangat muram karena kedatangan Vivi.Sialan! Dia semakin merusak mood Shino hari ini, ada apa dengan hari ini? Mulai dari Kim Seok Hoon yang kembali menggodanya sampai Vivi datang ke rumahnya secara mendadak.“Hei, jalang! Kau ini tidak punya sopan santun ya? Berani-beraninya, kau mendatangi rumahku setelah perilaku burukmu di kantor?” ketus Shino sambil melipat tangan di dada. Ia duduk di depan Vivi saat ini, Adam di sampingnya terdiam menatap mereka berdua.Vivi menghabiskan segelas air dingin tersebut, ia menggeram kesal ketika dipanggil jalang oleh Shino.“Lihat ini,” Vivi memukul
last updateLast Updated : 2023-07-22
Read more

35 - Flashback Lamaran Mendadak

Shino duduk melamun di kursi taman belakang rumahnya, ia ditemani oleh Taki. Kucingnya bermain dengan rerumputan bersama serangga yang beterbangan kesan-kemari. Hari ini sudah pukul 10 malam, namun ia tidak bisa tidur dikarenakan pikirannya soal Kim Seok Hoon yang terus tanpa henti memutar di otaknya. Pria yang selama ini dilupakannya kembali untuk masuk ke dalam hatinya. Dia teman masa kecil Shino yang sering mengejeknya vampir bersama Vivi saat kecil. Mereka sudah berteman sejak kecil dan persahabatan itu hancur setelah seorang pria menaruh hati pada salah satu sahabatnya. Flashback… “Kau masuk di kelas mana Shino?” tanya Vivi di samping Shino sambil mencari nama Shino di kertas yang berisi daftar nama seluruh siswa sekolah ini. Ajaran baru telah dimulai, kelas pun dirombak kembali. Shino dan Vivi berada pada kelas yang sama kemarin. Tetapi, tidak dengan tahun terakhirnya kali ini. Ia berpisah dengan Vivi dan Seok Hoon. “Aku tidak sekelas denganmu,” ucap Shino dengan wajah muru
last updateLast Updated : 2023-07-22
Read more

36 - Sebuah Ambisi

Shino menghela napas kasar setelah mengingat kejadian tidak mengenakkan di masa lalunya. Karena pria itu, hidupnya berubah 180 derajat, persahabatannya hancur dan mereka bermusuhan bak orang tak dikenal satu sama lain. Sejak itu, Vivi tidak mau menyapanya dan memilih untuk pergi dari kehidupan Shino. Yaitu dengan berhenti dari perusahaan dan memilih bekerja di Hong Kong. Melepaskan diri dari wanita yang disukai pria idamannya membuat Vivi menjadi lebih waras dan bisa kembali bersemangat untuk hidup. Shino dikagetkan oleh sentuhan di pundaknya, ia menoleh dan mendapati Adam dengan mata merah karena efek mengantuk yang luar biasa. Pria itu mengucek matanya dan mengusap wajahnya berulang kali agar tersadar dari kantuknya, "Sedang apa kau disini?" "Tidak ada, aku hanya duduk menunggu tengah malam. Dengan begitu, aku bisa tertidur sebentar lagi tanpa harus meminum obat." ucap Shino dengan memainkan jari-jarinya. Adam menatap Shino dengan iba, ia kemudian duduk di sampingnya. "Saat aku
last updateLast Updated : 2023-07-23
Read more

37 - Pertemuan Tak Terduga di Gereja

“Adam! Keluarlah dari kamar!” Shino mengetuk pintu kamar Adam berulang kali.Pintu terbuka dan Adam keluar menghampiri Shino di sofa. Ia berdiri di depan Shino dengan lemas. Matanya masih belum sepenuhnya terbuka, ia masih mengantuk karena tadi malam.“Ada apa memanggilku?” tanya Adam dengan suara seraknya.“Aku butuh bantuanmu, cuci muka dulu sana! Cepatlah,” perintah Shino sambil menghidupkan televisi.Adam berdecak kesal, sebenarnya a ingin tidur sampai nanti siang karena hari ini Shino memilih untuk tidak ke kantor karena mood nya sedang tidak baik.Tetapi, itu sepertinya tidak akan terjadi karena bosnya ini tidak akan membiarkannya berleha-leha sekalipun.Adam datang dengan muka yang lebih segar karena habis cuci muka, ia kemudian duduk di bawah sambil sesekali memeluk Taki.Shino memberikan obat tetes mata yang diberi Dokter Tanaka kemarin, ia kemudian tidur di sofa dengan posisi telentang.
last updateLast Updated : 2023-07-23
Read more

38 - Sunja Hentikan

“Jadi kau mau pergi meninggalkan perusahaan ini saat dalam masa jayanya?” tanya Pak Kim dengan suara datarnya.“Aku tidak lama ada disana, ini demi kebaikan istriku. Jangan mencoba menghalangiku?” Sorot mata Akari berubah menajam. Ia tidak akan memberontak begini jika mereka memudahkan segala urusan Akari.“Akari, kau tenanglah jangan mudah tersulut emosimu. Turunkan egomu,” ujar Pak Jung sambil berusaha mendinginkan mereka berdua. Pak Jung merasa ada di tengah-tengah mereka, di satu sisi ia harus menghormati Pak Kim karena hanya Akari lah satu-satunya pilar perusahaan ini bisa maju sampai detik ini. Tetapi, di sisi lain keluarga Akari butuh pertolongan dan penyakit istrinya harus segera ditangani sebelum menjadi semakin kuat efeknya. Ia merasa gelisah harus mendahulukan siapa. Akari tersenyum sinis mendengar ucapan Pak Jung, ia menggertakkan giginya, “Kau bilang aku harus menurunkan egoku? Disaat keluargaku yang selalu menyemangatiku untuk bekerja kini membutuhkan bantuanku, kau
last updateLast Updated : 2023-07-23
Read more

39 - Kedatangan Kim Joo Young

“Siapa wanita tadi itu?” tanya Adam dengan wajah penasaran. “Dia bekas pembantuku dulu ketika ayah dan ibuku masih hidup, namanya Sunja.” terang Shino. “Dia sepertinya banyak bercerita hal serius tadi,” celetuk Adam. “Ya, dia bercerita kejadian dulu sebelum ayahku mengalami kecelakaan.” Shino menghela napas pelan. Dari sorot matanya, ia tampak gelisah dan bingung. “Apa yang dia ceritakan tadi?” tanya Adam dengan ragu. Ia takut wanita itu marah jika ia terlalu penasaran dan bertanya banyak hal padanya. “Sebelum ayahku kecelakaan, ia sempat bertengkar dengan Pak Kim dan Pak Jung,” Adam mengerutkan dahinya, “Pak Kim? Siapa dia?” Shino menarik napas dalam-dalam, ia melirik sekitarnya. “Ayo kita bicarakan dalam mobil saja, sekalian pulang.” Adam mengangguk lalu memasuki mobil bersama. Ia mulai menghidupkan mobilnya dan menjalankannya. Setelah mulai jauh, Shino mulai membuka mulutnya. “Dengar, jangan sampai cerita ini terdengar pada siapapun. Ini bersifat rahasia, jadi jagalah den
last updateLast Updated : 2023-07-24
Read more

40 - Isu Pernikahan

“Coba kau jelaskan dulu apa maksud sasaeng-sasaeng itu? Aku tidak paham sama sekali istilah jaman sekarang,” ucap bu dina dengan tegas.“Sasaeng itu merupakan penggemar obsesif yang akan melakukan hal ekstrem apa pun untuk lebih dekat dengan artis favorit mereka. Mereka bahkan tahu jadwal penerbangan, siapa orang tuanya, dan bahkan rahasia mereka.” ungkap Berry dengan jelas.“Menakutkan sekali punya penggemar seperti mereka,” Pak Imura merasa merinding.“Mereka bahkan bisa menguntit idola mereka hingga ke rumahnya, semalaman mereka berada disana mengawasi aktivitas yang dilakukan idolnya tersebut.”“Kau jangan seperti itu, tetap ada batasan dalam menyukai seseorang. Jika aku menjadi ibu anak itu, aku bakar semua benda-benda idola miliknya,” ucap Bu Dinan dengan wajah heran.“Ah, kalau begitu. Saya tidak akan mau punya ibu seperti Bu Dinan. Sangat protektif, tidak mendukung hobi sang anak.” Berry kemudian meminum jusnya sampai habis.Segar sekali, ia merasa tubuhnya kembali bersemangat
last updateLast Updated : 2023-07-24
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status