Dentingan merdu piano mengisi kekosongan wicara. Emily mengusap pelan mulutnya dengan sapu tangan."Makasih kamu sudah mau keluar denganku. Aku juga berharap kamu bisa keluar dari masa lalumu." Erlan menatap harap.Emily mengangguk. "Maaf, belum bisa menyambut niat baikmu, tapi ... aku bersedia mencoba. Jika kamu tidak keberatan.""Sama sekali tidak keberatan." Erlan merogoh kotak bludru di kantong jas-nya dengan tatapan mata terpaku pada Emily.Sedang di luar restoran. Dua mobil berhenti bersamaan. Dan dua pintu mobil dibuka cepat."Kamu?!" Axel menunjuk Sean."Axel?" Sean tersenyum, dia mendekat."Tidak ada waktu lagi! Kita berdebat nanti saja, Pria tua!" geram Axel."Hey, mau apa datang. Sana pergi, kalau mau makan cari restoran lain aja!" seru Dayana."Aku akan menjemput istriku!" Suara Sean berat."Awas, berani mengacau!" seru kesal Dayana. Dia tidak habis pikir, jika Sean akan tahu soal makan malam."Biarkan saja, aku nggak peduli!" Axel melangkah tergesa ke pintu masuk."Pengaw
Last Updated : 2023-09-25 Read more