Semua Bab Pelampiasan Dendam Sang CEO Kejam: Bab 11 - Bab 13

13 Bab

Alasan Ikatan Pernikahan

"Sudah tau aku miskin, kenapa kamu mau menikahiku? Bukankah ada banyak wanita cantik dan sederajat denganmu?" tanya Anna menyeka air mata yang tidak mau berhenti menetes.Tidak ada sahutan langsung, senyum miring terlukis di bibir Levin tarkala melihat wajah tegang Anna. "Anna, Anna, jangan kepedean jadi orang. Aku mau menikah denganmu, bukan karena aku menyukai wajah jelekmu. Ya aku hanya ingin berbaik hati membantu Ayahmu yang bau tanah itu. Kebetulan aku juga butuh wanita penghangat ranjang. Sekalian saja aku beri tawaran bantuan dengan imbalan dirimu," tutur Levin tanpa perasaan.Jedarrr! Seketika hati Anna tersambar.Kemarin adalah hari bahagia bagi Anna, menjadi seorang istri sah dari seorang pria tampan, CEO muda, dan putra dari sahabat ayahnya. Ia berharap hidupnya akan terus menerus bahagia hidup sebagai istri Levin. Namun pada hari pertama rumah tangga mereka ini, kebahagiaan kemarin datang hanya sesaat."Kamu jahat, Mas!" teriak Anna histeris."Aku nggak jahat kok. Aku ini b
Baca selengkapnya

Percintaan, Membawa Ke Delima

Permainan tadi malam, berhasil membuat Levin terlena. Sepanjang mengerjakan pekerjaan kantor, pikiran Levin tidak berada di tempatnya."Sialan! Kenapa aku malah terjebak nafsuku sendiri?" gumam Levin saat berada sendirian di dalam ruangannya. "Ingatlah tujuan awalmu! Jangan sampai kenikmatan melarutkanmu dalam delima."Gara-gara itu, Levin tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya. Dia memilih untuk pulang lebih awal dengan alasan tidak enak badan. Akan tetapi beda tanggapan pegawai di kantornya. Mereka malahan melihat Levin sangat sehat, tampak wajahnya ceria lebih dari kemarin.Langkah kaki Levin begitu cepat menyusuri koridor kantor AJ Crop. Para pegawai yang menyapa, diabaikan segitu saja. Mereka tidak tersinggung, sebab tingkah laku Levin memang angkuh.Tiba-tiba … bruk! Seorang gadis mengenakan dress ketat dengan setelan jas hitam terjatuh di lantai setelah tertabrak tubuh kekar Levin."Arghhh," jeritnya saat merasakan sakit di tulang punggungnya terhentak di lantai keramik."Ups …
Baca selengkapnya

Yang Penting Ayah Selamat

Tangan Anna terlihat begitu gemetaran. Dan itu dilihat oleh Levin. Senyuman miring tersungging di bibirnya. Anna benar-benar ketakutan terhadap dirinya."Aku tidak menerima alasanmu!" gertak Levin melipat tangan di dada. "Kamu pikir aku tidak tau siapa dirimu. Maklum habis jadi anak orang kaya. Mendadak miskin ya hidupnya jadi melarat gini," sindirnya memutar bola mata, perkataannya sangat menusuk hati Anna.Sementara Anna hanya diam dan bungkam. Memang kenyataannya seperti yang Levin katakan. Selama hidup di rumah mewah, Anna tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah. Semua diurus pembantu rumah tangga.Tangan kekar pria itu menarik kerah bajunya, mengangkat tubuhnya sampai kaki tidak dapat lagi menyentuh lantai. Hingga lehernya tercekik."Ah, Mas leherku!" jeritnya menepuk-nepuk tangan Levin berharap pria itu memelankan pegangan.Tiba-tiba Levin melepaskannya begitu saja, menjatuhkan tubuh mungil Anna ke lantai. Tidak berselang lama, Levin menarik rambut Anna, memaksanya kembali berd
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status