"Lo lagi ngelawak ya, Rit?" tukas Navisha sambil menggeser belanjaan milik Rita dari miliknya. "Ya, kali, ah. Gue bayarin punya lo," imbuhnya kemudian."Kenapa emang? Cuma dikit ini. Gak usah pelit gitu, dong.""Dikit mata lo siwer?" tukas Navisha sengit akhirnya karena terlalu gemas dengan Rita. "Satu keranjang itu. Dikit di mananya, coba?!" imbuhnya lagi dengan sinis.Bodo amat orang-orang akan mengatainya judes atau galak. Siapa suruh si Rita ngelunjak. Gak di kasih hati aja minta jantung, coba. Apa lagi di kasih hati, minta apa dia? Minta rumahnya sultan andara kali. "Elah, dikit ini kalau buat gue. Biasanya gue belanja lebih banyak dari ini.""Sakarep lo dah Rit. Mau banyak, kek. Dikit, kek. Pokoknya gue gak mau bayarin!" final Navisha.Mata Rita makin membola. Kaget mungkin karena Navisha melawan sinis. Biar saja, biar dia tahu kalau Navisha yang ada dihadapannya sekarang ini bukan Navisha yang dulu. Yang meski melawan, tapi ujung-ujungnya mengalah dan menangis. Oh tentu sekara
Baca selengkapnya