“Buka pintunya, Panas, nih!” seru Soleh.Rendra melirik takut-takut lalu menolehkan kepalanya ke kiri. Tampak Soleh sudah berkacak pinggang di luar sana.Seraut wajah menyembul lalu menyeringai kepadanya dari balik punggung Soleh. Sosok itu tidak memiliki mata sebelah, hanya rongga tengkorak saja, sementara sebelahnya, bola matanya bergelantungan hampir terjatuh. Daging di wajah tampak menghitam juga terkelupas. Sosok itu memiringkan kepalanya dan terdengar suara tulang patah, kini kepala itu nyaris putus dan tergantung di leher seolah akan menggelinding.Soleh menyadari kehadiran sosok di belakangnya, lalu memutar tubuhnya. Tidak ada apapun, hanya meninggalkan sisa energi jahat juga dendam. Rendra membuka pintu, lalu bergegas masuk.“Dasar kurang ajar, gak setia kawan. Main kabur aja, sampai kapan kau begini terus? Atasi rasa takutmu,” gerundel Soleh.Rendra hanya tersenyum kecut.“Kita ke rumahku, Bu Lek menunggu,” imbuh Soleh.Soleh meracau sepanjang jalan, Rendra hanya diam saja
Terakhir Diperbarui : 2023-07-29 Baca selengkapnya