Home / Rumah Tangga / Dipinang Kakak Angkat / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Dipinang Kakak Angkat: Chapter 91 - Chapter 100

105 Chapters

91). Berdamai

***"Lian."Mendapati nama Elliana terpampang di layar ponsel, Yudistira yang sejak tadi menikmati tayangan televisi spontan bergumam sebelum kemudian menjawab panggilan dari perempuan tersebut.Tak ada siapa-siapa di kamar rawat, saat ini Yudistira seorang diri setelah sang mama dia minta keluar untuk mencari makan siang karena tak lagi pagi, saat ini jarum jam sudah ada di angka sebelas siang."Halo, Lian.""Dis," panggil Elliana. "Maaf ganggu waktu kamu, aku cuman pengen sampein sesuatu.""Kamu enggak ganggu dan mau sampein tentang apa?" tanya Yudistira. "Ada kaitannya sama Sagara?""Iya ada dan ini soal tawaran kamu buat bebasin dia," ucap Elliana. "Pagi ini aku udah nemuin Kak Gara buat ceritain semuanya dan dia bilang mau. Jangankan bersujud di kaki kamu, Kak Gara bilang bersujud di kaki kedua orang tua kamu pun dia siap karena setelah semua yang terjadi, Kak Gara menyesal atas perbuatannya sama kamu dan dia penge
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

92). Kebebasan Sagara

***"Kamu sabar di sini ya, nanti Mama datang buat temuin kamu kalau seandainya ada apa-apa sama Lian. Kamu doain aja yang terbaik buat dia ya, semoga enggak ada sesuatu yang serius."Sebelum pergi menyusul yang lain, ucapan tersebut lantas dilontarkan Anindira pada Sagara yang kini terlihat begitu panik. Bukan tanpa alasan, paniknya pria itu tentu saja disebabkan oleh Elliana yang tiba-tiba pingsan dan entah apa sebabnya, sampai sekarang semua orang tak tahu.Namun, yang jelas setelah gagal membangunkan perempuan tersebut, semua orang sepakat untuk membawanya ke rumah sakit agar mendapatkan pemeriksaan yang lebih intens.Tak hanya Athlas, Yudistira juga kedua orang tuanya pun ikut mengantar Elliana sehingga Sagaralah satu-satunya orang yang tak bisa mendampingi sang istri, karena meskipun Yudistira sudah mencabut tuntutannya, Sagara masih harus melewati beberapa proses untuk bisa terbebas dari sel tahanan yang selama ini ditempatinya."I
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

93). Tangisan Sagara

***"Ayo buka, jangan dipegang terus. Kalau amplopnya enggak dibuka, Kakak mana bisa tahu isi di dalamnya apa."Melihat Sagara tak kunjung membuka amplop yang dia berikan, ucapan tersebut lantas dilontarkan Elliana pada suaminya itu dan alih-alih merealisasikan apa yang dia minta, Sagara justru terus memandanginya dengan raut wajah tegang."Gar," panggil Anindira. "Ayo buka amplopnya, Nak, biar urusan kita cepat selesai.""Iya," kata Athlas. "Lagian kamu ini amplopnya aja belum dibuka, udah tegang gitu mukanya. Buka dulu biar tahu.""Lian bilang ini surat gugatan cerai, Pa, dan kalau emang iya isinya aku enggak mau buka karena sampai kapan pun aku enggak mau pisah sama dia," ucap Sagara dengab raut wajah yang terlihat memelas. Tak memandang Elliana seperti beberapa waktu lalu, saat ini atensinya tertuju pada Athlas dan yang dilakukan sang papa setelah mendengar ungkapan hatinya adalah; menghela napas kasar."Yakin itu surat cerai?" tanya Athlas setelahnya. Beralih pada Elliana, setel
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

94). Melepas Rindu

***"Makasih ya untuk waktunya, Lian, dan sampaikan maafku ke Sagara karena udah pinjam istrinya buat ngobrol. Tentang keberangkatan aku nanti, aku kabarin lagi karena kadang kan penerbangan bisa maju bisa juga mundur.""Iya, Dis, sama-sama. Chat atau telepon aku aja lagi kalau seandainya udah pasti. Aku sama Kak Gara nanti usahain datang.""Iya."Tak ada lagi obrolan, setelahnya Yudistira meminta izin untuk memutuskan sambungan telepon dan tanpa banyak menunda, panggilan pun berakhir—membuat Elliana tentu saja menurunkan ponselnya sebelum kemudian memandang Sagara yang sejak beberapa menit lalu tak beranjak dari sofa.Tiba-tiba mendapat panggilan dari Yudistira di tengah momen harunya bersama Sagara, sebuah izin untuk menjawab panggilan memang didapatkan Elliana sehingga setelahnya perempuan itu lekas menggeser gambar gagang telepon di layar.Tak menyalakan loudspeaker karena Sagara yang menolak ketika dia menawarkan hal tersebut, setelahnya Elliana mengobrol dengan Yudistira sambil
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

95). Mengantar Yudistira

***"Masih ngantuk ya?"Mendengar Elliana menguap, pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Sagara pada sang istri yang kini duduk persis di sampingnya. Tak lagi di dalam rumah, saat ini dia juga Elliana sudah berada di mobil karena tak akan diam seperti hari-hari sebelumnya, sabtu pagi sekarang keduanya memiliki kegiatan yaitu; menemui Yudistira di bandara.Persiapan selesai, Yudistira memang merealisasikan niatnya pergi ke Paris dan setelah pemesanan tiket juga semacamnya, pria itu akan take off dari bandara pukul enam pagi sehingga sekarang—sekitar pukul empat subuh, Elliana juga Sagara siap bergegas karena tentunya satu jam sebelum keberangkatan, mereka harus tiba di bandara."Lumayan, Kak," ucap Elliana. "Biasanya kan aku belum bangun jam segini jadi masih agak ngantuk meskipun tadi mandi.""Ya udah tidur aja selama di jalan biar nanti Kakak kabarin setelah kita sampai di bandara," ucap Sagara. "Kasihan juga kalau dipaksain.""Enggak apa-apa emangnya?" tanya Elliana. "Kakak enggak
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

96). Sagara dan Pasar Tradisional

***"Kok enggak lepas seatbelt?"Melihat Elliana tak melakukan apa pun setelah mobil yang dikendarainya berhenti, pertanyaan tersebut lantas Sagara lontarkan setelah dia sendiri melepas sabuk pengaman.Berhenti di sebuah parkiran, saat ini Sagara dan Elliana tengah berada di sebuah pasar tradisional di daerah tempat mereka tinggal, karena memang sepulangnya dari bandara, permintaan untuk lekas mencari jengkol dilontarkan putri sulung Athlas tersebut—membuat Sagara tentu saja patuh.Tak hanya mencari jengkol untuk kemudian dimasak dengan bumbu pedas, Sagara juga memiliki tugas lain yaitu; memasak makanan berbau khas tersebut, karena memang tanpa mau ditawar, Elliana ingin memakan jengkol yang dimasak langsung oleh sang suami sehingga pasrah adalah jalan keluar—mengingat ancaman yang diberikan pun tak main-main.Mogok bicara dengan Sagara selama seminggu, itulah yang Elliana katakan pada pria tiga puluh empat tahun tersebut ketika di bandara tadi, dan karena didiamkan oleh Elliana lebih
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

97). Balada Ngidam

***"Ngerjain Kak Gara dosa enggak sih? Mendadak kasihan juga nih aku tinggalin dia di pasar."Sambil terus mengemudikan mobil yang sejak tadi dia bawa, Elliana lantas bertanya demikian setelah perasaan tak enak juga kasihan pada Sagara tiba-tiba saja menghampiri.Sudah jauh meninggalkan pasar tempat Sagara mencari jengkol, Elliana sengaja meninggalkan suaminya tersebut setelah rasa ingin buang air kecil tiba-tiba saja menghampiri.Tak terlalu mendesak, sebenarnya Elliana masih bisa menunggu Sagara selama beberapa menit. Namun, entah kenapa keinginan untuk meninggalkan pria itu tiba-tiba saja menguat—membuat dia lantas mengemudikan mobil suaminya itu pergi meninggalkan pasar.Entah masuk ke dalam kategori ngidam atau tidak, tapi yang jelas ketika Sagara menghubunginya untuk bertanya, Elliana justru semakin ingin mengerjai sang suami sehingga meminta Sagara pulang menggunakan angkot pun dilontarkannya dan jujur, membayangkan Sagara menggun
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

98). Ajakan Jalan-jalan

***"Siapa, Bi, barusan? Tetangga atau siapa?"Tengah bersantai di kursi tengah, pertanyaan tersebut lantas Elliana lontarkan setelah Mbak Marni yang semula ke depan untuk mengecek tamu, kini kembali sambil menenteng sebuah paper bag di tangan kanan.Entah apa isi dari paper bag tersebut, Elliana sendiri tak tahu karena dibanding apa yang dibawa sang art, dia rasanya lebih penasaran pada siapa yang datang ke rumahnya beberapa waktu lalu."Kurir, Non," kata Mbak Marni. "Katanya mau anterin paket buat Non Lian.""Paket?" tanya Elliana sambil mengerutkan kening. "Dari siapa?""Den Gara," ucap Mbak Marni. Mendekati Elliana yang masih berada di sofa, setelahnya yang dia lakukan adalah; menyimpan paper bag yang dibawanya di atas meja. "Tadi kurirnya bilang ini paket buat Non Lian dan pengirimnya Den Gara. Karena setelah dicek, isi paper bagnya kain, Saya terima aja deh.""Kak Gara kasih apa ya?" tanya Elliana. "Dia bilang lemb
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

99). Gender Reveal

***"Hai."Tersenyum dengan perasaan speechles, itulah yang Elliana rasakan ketika sapaan tersebut dilontarkan Sagara yang barusaja turun dari mobil. Berpenampilan berbeda dengan tadi pagi ketika hendak pergi ke kantor, sore ini pria itu pulang menggunakan kemeja biru muda dan tentu saja hal tersebut membuat Elliana heran."Kakak kok ganti baju?" tanya Elliana begitu Sagara mendekat. "Baju yang tadi mana?""Ada di mobil," kata Sagara. Sampai di teras tempat sang istri menunggu, setelahnya dia bertanya, "Udah siap?""Udah," kata Elliana. "Mau ke mana kita sore ini?"Beberapa jam berlalu, sore akhirnya tiba dan merealisasikan ajakan Sagara tadi siang, Elliana sudah rapi dengan dress merah muda juga sneaker putih yang diberikan sang suami, karena memang tak ada perubahan jadwal, Sagara ingin mengajaknya berjalan-jalan."Tempatnya masih dirahasiakan," ucap Sagara. "Oh ya, Mbak Marni mana? Bilang ke beliau ayo berangkat."
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

100). Gender yang Akhirnya Terungkap

***"Satu, dua, tiga, tusuk!"Dar!Tak memiliki jeda yang lama pasca seruan tersebut dilontarkan orang-orang di taman belakang rumah, balon hitam besar yang semula menggantung akhirnya meledak juga setelah sebuah jarum ditusukkan oleh Elliana juga Sagara di waktu yang sama.Tak sekadar berdiri bersebelahan di depan balon, Elliana juga Sagara tentunya berpegangan tangan bahkan jarum yang mereka pakai pun hanya satu—dipegang oleh keduanya dan yaps! Begitu balon pecah, compety berwarna merah muda berhamburan—membuat semua orang yang sore ini hadir seketika berseru, karena lewat warna compety yang keluar dari dalam balon, jenis kelamin bayi yang Elliana kandung akhirnya bisa diketahui."Bayi kita perempuan, Kak," ucap Elliana sambil memandang Sagara."Iya, sayang. Baby girl," kata Sagara. "Sini peluk dulu."Tersenyum dengan perasaan yang bahagia, setelahnya Elliana masuk ke dalam dekapan Sagara kemudian di tengah meriahnya a
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status