Home / Lainnya / Gaji Yang Dirahasiakan Suamiku / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Gaji Yang Dirahasiakan Suamiku: Chapter 21 - Chapter 30

50 Chapters

BAB 21

Viona langsung memalingkan wajah kala Dylan berkata sambil menatapnya. Begitu pun Ida, wanita itu mengikuti arah pandangan lelaki tersebut. Helaan terdengar dari Ibu Viona. "Eh ... Dylan mau masuk dulu gak? Sini biar Ibu buatkan kopi," seru Ida.Mendengar seruan Ida, Dylan langsung mengalihkan pandangan pada wanita itu. Senyuman kecil terulas di bibir pria tersebut lalu dia melihat jam."Eum ... enggak, Bu. Dylan lagi ada janji sama orang, nanti lain waktu aja ya, Bu," jawab lelaki itu. Ida menganggukan kepala lalu Dylan segera mencium punggung tangan wanita itu lalu menatap Viona. "Aku pergi ya Vio, Ibu. Assalamualaikum," ucapnya. Kedua wanita itu menjawab secara bersamaan lalu Viona segera mengajak Ibunya untuk masuk ke kediaman. Dengan cepat istri Dimas segera menutup pintu membikin Ida mengeryitkan alis. "Kamu kenapa sampe segitunya, Nana?" tanya Ida penasaran. Mendapatkan pertanyaan demikian, Viona langsung menggeleng lalu menarik lengan Ida dan mengajak untuk duduk di
last updateLast Updated : 2023-08-06
Read more

BAB 22

Mata lelaki itu membulat sempurna dan kening berkerut membuat alisnya hendak menyatu. "Maksud Ibu, Apa," lontar lelaki itu. Mila langsung terdiam mendengar hal tersebut, ia segera menarik lengan anaknya lalu menatap Hana. "Ajak Mbakmu masuk dulu, Han. Ibu mau ngajak ngobrol Masmu sebentar," perintah wanita itu. Hana mengangguk kepala paham mendengar perintah sang Ibu. Ia langsung mengajak Kania, sedangkan Mila menarik lengan anaknya. "Istrimu pulang ke rumah orang tuanya, Dim. Pasti dia bawa barang berharga di rumah, termasuk uang buat sesehari. Nanti kamu gimana kalau uang itu dibawa Viona," cerocos Mila. Dimas masih mencerna perkataan Ibunya lalu menatap wanita tersebut. "Berani banget dia! Padahal udah aku bilangin gak bakal aku ceraiin dia. Dasar istri durhaka, pasti nanti Viona diazab sama yang diatas karna mau melakukan yang dibenci dia," geram lelaki itu. Wanita itu menganggukan kepala lalu mendongak menatap wajah anaknya. "Kamu gak mau nyeraiin istri gak berguna itu,
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

BAB 23

Viona segera menceritakan semua, mereka kini tengah lesehan di lantai sambil menyantap makanan. Suara notifikasi pesan terus terdengar membuat wanita itu gemas dan segera meraih benda pipih tersebut."Coba cek dulu siapa yang ngirim pesan dari tadi," perintah Ida.Perempuan itu menganggukan kepala dan menatap layar handphone lalu mengeryitkan kening saat orang yang kediamannya dekat dengan sang mertua. Ia lekas membuka chat yang dikirim orang tersebut.[Kenapa gak dilihat sih! padahal ini penting lho, harusnya tadi kamu labrak mereka. Sekarang lihat mereka udah pergi.][Send photo]Mata Viona membulat saat melihat isi pesan yang dikirim orang tersebut. Melihat riak kaget diwajah sang anak, Ida merasa penasaran dan memilih mendekati anaknya lalu mengintip."Astagfirullah, apa-apaan ini!" geram wanita itu. Melihat photo tersebut Viona mengepalkan tangan, sedangkan sang Bapak yang penasaran langsung merebut handphone anaknya."Sialan! pokoknya bapak mau ke rumah suamimu itu. Apa apaan d
last updateLast Updated : 2023-08-11
Read more

BAB 24

Bibir lelaki itu menyeringai kala mendengar ucapan menantunya."Jaga ucapanmu, pasti anakku dapat lelaki yang lebih baik dariku!"Dimas merasa bingung dengsn ucapan Bapaknya Viona, lalu tertawa mengingat perkataan terakhirr pria tersebut."Kalau kamu tidak mau repot mengurus perceraian ini, biar kami saja yang mengurus itu. Kammu tunggu surat panggilan dari pengadilan."Viona mengerutkan kening mendengar perkataan sang Bapak. Sedangkan Dimas termenung lalu tak berselang lamma tertawa terbahak-bahak."Hahaha ... uang dari mana kalian. Aku paham kok, seorang lelaki memiliki harga diri yang sangat tinggi, tapi kamu Pak. Sudahlah, aku masih berusaha menghormatimu, jadi tidak mencela," tutur Dimas. Lelaki itu mendengkus mendengar nada tidak percaya menantunya."Matikan teleponnya, Bapak cuma ngasih tau aja. Kalau kami mampuh ngajuin kepengadilan kamu gak boleh berulah," seru pria tersebut. Lelaki itu terdiam sebentar, ada rasa gelisah juga. Tetapi ia segera tepis dan mengiyakan perkataan
last updateLast Updated : 2023-08-16
Read more

BAB 25

Viona segera berkutak dengan penggorengan, sedang sang Bapak tengah beristirahat diruang tamu ditemani Ida. "Mas, si Nana kenapa? Kok pulang-pulang keliatan kesel gitu," lontar Ida. Lelaki tersebut mengedikan bahunya, lalu menyeruput pelan kopi yang dihidangkan sang istri dan kembali meletakan ke meja. "Kayanya Dimas nelepon deh, jadi dia agak kesel," tebak pria tersebut. Ida menganggukan kepala tanda membenarkan tebakan suaminya, ia langsung bangkit membuat lelaki tersebut mengerutkan kening. "Kalau gitu aku mau bantu Nana, sambil ngajak ngobrol supaya kesalnya hilang," tutur Ida. Mendengar penuturan sang istri, lelaki itu menganggukan kepala. Lalu menggerakkan tangan seperti mengusir, membuat Ida mendengkus dan melangkah pergi. "Dih, kok malah kamu marah. Aku kan cuma nyuruh kamu biar cepet bantu Nana," seru lelaki itu. Ia langsung bangkit lalu mengejar langkah sang istri dan meraih jemari Ida. Tangan mereka kini bertautan, sedangkan wanita tersebut memalingkan wajah membuat
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

BAB 26

Viona langsung memblokir nomor lelaki, yang kini masih menjadi suaminya. Baru saja hendak menaruh benda pipih tersebut ke nakas yang berada di samping ranjang. Suara notifikasi pesan terdengar membuat ia menghela napas dan melihat layar ponsel. [Lagi apa? Masakan buatanmu enak.] [Pasti sekarang lagi istirahat, ya. Atau lagi telepon atau berduaan sama suamimu.] [Maaf kalau gitu aku mengganggu, padahal aku hanya ingin kita berteman seperti dulu,] [Besok jualan lagi gak? Boleh minta nomor whatsappmu biar mesennya enak.] [Aku tau kamu jualan dari Ibu,] Wanita itu menarik napas kala melihat deretan chat yang masuk ke notifikasi layar handphone. Karena pesan terakhir lelaki tersebut, ia akhirnya memilih membalas.[Ini nomornya 0857××××××××] [Insyallah tiap hari selalu jualan.] [Makasih pujiannya, aku masih butuh belajar.] Mendapatkan balasan dari wanita itu, Dylan tanpa ia sadar mengulum senyum. Dengan lincah lelaki tersebut segera menyimpan nomor Viona, lalu lekas mengirim pesan.
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

BAB 27

Setelah sampai di tempat Kania berada, keduanya segera memadu kasih, karena telalu menikmati percintaan. mereka tidak sadar jika kini banyak orang yang berbondong-bondong mendekati kediaman wanita tersebut. Pak RT segera mengetuk pintu saat sampai, tetapi warga yang sudah emosi langsung mendobraknya. "Saking ngebetnya sampe lupa kunci pintu," cibir lelaki yang mendobrak. Pak RT hanya menghela napas lalu mereka segera masuk dan kini berada di depan kamar yang terdengar suara desahan sangat jelas. "Astagfirullah, keluar kalian! Atau kami dobrak pintu kamar ini," teriak ketua RT. Mendengar teriakan itu, kedua manusia yang berada di kamar terkejut. Mata mereka membulat, lalu saling menatap. Sedangkan beberapa orang yang ikut, mulai membicarakan Kania karena semua mendengar sangat jelas suara keduanya. "Mas ... gimana ini," ucap Kania pelan.Dimas menggeram lalu ia segera beranjak dari kasur dan bergegas memakai pakaian, melihat hal tersebut Kania juga ikut berpakaian. Teriakan sese
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

BAB 28

Setelah kedua manusia itu dinikahkan, Kania langsung diusir oleh mereka. Wanita tersebut sangat kesal dengan pengusiran ini, padahal rumah adalah kediamannya. "Kenapa kalian mengusir kami! aku udah berstatus istri Mas Dimas dan lagian ini kan rumahku, rumah orang tuaku. Kalian seenaknya usir kami," teriak wanita itu. Andi sebagai ketua RT itu menghela napas, ia mendekati wanita tersebut."Mendingan kamu pergi aja, nanti soal orang tuamu urusan kami," ucap Andi. Nada suara lelaki itu agak tenang, mendengar perkataan Kania beberapa wanita mencebik. "Lagian pasti orang tua kamu tuh malu banget, punya anak. Pendidikan aja tinggi, anunya malah diobral," cibir salah satu perempuan. Mata Kania melotot mendengar cemohan wanita tersebut, ia hendak menyerah yang mencibir tadi tapi ditatap tajam oleh istri Andi. "Udah, kamu jangan cari masalah lagi. Udah bagus kamu cuma diginian, kalau diarak gimana! Udah sana kamu pergi ikut suamimu," ucap Tiara.Istri Andi yang berkata pelan di telinga K
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

BAB 29

Saat pikiran lelaki itu tengah berkelana, sebuah tangan melingkar diperutnya. Dimas yang sedang pikiran tidak stabil langsung menghempaskan dekapan yang di badan. Membuat sang empu yang memeluk terkejut. "Kamu kenapa, Mas? emang isi surat itu apa. Kenapa kamu terlihat sangat emosi," seru Kania. Sadar atas kelakuannya, pria tersebut menghela napas dan menggelengkan kepala. "Gak ada. Mas mau mandi dulu kalau gitu, air hangat udah kamu siapkan," lontar lelaki tersebut. Mendengar itu Kania langsung menggeleng, dia mendaratkan bokong ke kursi. Lalu melihat kuku yang memang selalu dia rawat. "Enggak, Mas. Kamu kan bisa sendiri, kalau nanti aku siapin nanti kamu kebiasaan, kalau aku pergi kemana-mana pasti disuruh cepet-cepet pulang," tutur Kania. Mata Dimas melotot, ia sudah diterjang amarah akibat istri sahnya telah mengugat di pengadilan. Kini bertambah emosi akibat penuturan sang Kania. "Itu memang tugasmu memanjakanku, Kania! kenapa kamu setelah jadi istriku sangat menyebalkan. S
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

BAB 30

Viona terdam sebentar, lalu menangguk dan mengulas senyum. Ibu lelaki itu ikut tersenyum karena tak perlu capek-capek mengurus agar dua manusia ini tidak terlalu sering bertemu. Wanita tersebut segera menyebut apa saja yang mau dipesan."Pesanan Bibi udah segini aja?" tanya wanita itu memastikan. Wanita itu menganggukan kepala saat melihat daftar yang sudah Viona ketik dan catat di note handphone. "Besok sore ya, Viona. Acaranya nanti malam soalnya," lontarnya. Ia kembali mengiyakan lontaran Ibu Dylan, perempuan itu segera pamit karena hendak mengantarkan pesanan kembali. "Hati-hati di jalan," tutur perempuan itu. Anak Ida menganggukan kepala lalu berpamitan dengan anggukan kepala pada Dylan dan Bapak lelaki tersebut. Setelah kepergian Viona. Ayah pria itu langsung meraup wajah sang anak, membuat cowok jangkung ini memandang kesal tersangka. "Apaan sih, Pak!" geram Dylan. Kepala rumah tangga ini menampilkan riak tak bersalah, ia menopang kaki dan memilih membaca koran membuat
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status