All Chapters of Jadi Miskin Di Hadapan Mertua: Chapter 331 - Chapter 340

403 Chapters

BERITA LUKA DAN DUKA!

BERITA LUKA DAN DUKA"Sakit ya, Fah? Sakit, Nduk?" tanya Hasan menggendong Ifah."Pak, antarkan kami ya," pinta Hasan tak menggubrik Ibu dan kakak lelakinya."Mas," panggil Ifah memeluk leher Hasan."Apa Sayang? Sakit ya? Sudah tak usah dipikirkan lagi ya, jika memang Ibu tak mau minta maaf kepada Mbak Dinda biarkan Ifah saja yang meminta maaf pada keluarga Mbak Dinda ya. Kita ke Kediri ya, Mas. Biarkan Ifah yang meminta maaf, pokoknya Ifah yang akan berlutut dan bersujud kepada kedua mertua Mas Hasan," ujar Ifah."Sudah ya, Dek. Sudah. Nanti kita akan menjelaskan bersama ya, kita ke rumah sakit dulu," ajak Hasan."Pah Hendi, pinjam mobil ya. Antarkan kami," pinta Hasan."Ayok kita pergi," ujar Pak Hendi langsung setengah berlari pulang ke rumahnya mengambil mobilnya. Hasan menggendong Ifah, sedangkan gadis itu mengusapi tangis Hasan yang terus menetes di pipinya. Ifah sangat nelangsa sekali melihat sang kakak seperti ini. Karena bagaimanapun juga ka
Read more

EVA MENANTU PERTAMA!

EVA MENANTU PERTAMA!Eva terdiam sebentar, dia sangat mengenal bahwa suaminya itu akan mengeyel jika itu adalah kebenaran selama ini. Apalagi apa yang di katakan suaminya memang benar, bahwa dia selalu di rumah. Dia tak pernah keluar rumah akhir-akhir ini, bahkan saat masalah ini terjadi."Lalu apa yang membuat Hasan marah padamu, Mas?" tanya Eva penasaran."Untuk menebus hutang itu Ibu menggadaiakan mobil Dinda, Dek," jawab Zain."Astaghfirullahaladzim! Ibu menggadaikan mobil Dinda di mana? Kok bisa Ibu memiliki pemikiran seperti itu, Mas? Dia menggadaikan pada siapa, Mas? Cobalah jawab jujur semua nya," perintah Eva penasaran."Innalillahiwainnailaihirojiun. Bagaimana bisa ini semua terjadi, Mas. Sungguh nalarku tak sampai sana! Allah, jangan sampai kau berkata bahwa ibu mu itu juga menggadaikan itu tanpa persetujuan Dinda juga," cerca Eva."I- iya, Dek," jawab Zain tergagap."Astaghfirullahaladzim! Allah, Allah! Sungguh tak habis pikir aku, Mas!
Read more

KAMI DI SINI! KEMARI LAH!

KAMI DI SINI! KEMARI LAH!"Bapak dan Ibu tidak ada di rumah, Bu. Panjenengan ke sini mencari siapa?" tanya wanita setengah baya itu mencoba ramah. Dia memang tak sembarangan menerima tamu untuk masuk."Saya adalah menantu pertama keluarga Madiun, Bu. Nama saya Eva. Saya istri dari Mas Zain, kakak Mas Hasan, suami Mbak Dinda," kata Eva memperkenalkan diri."Oh begitu ya? Tapi Bapak dan Ibu sedang tidak ada di rumah," jawab wanita setengah baya itu."Di mana mereka, Bu?" tanya Eva curiga. Tampak pembantunya itu tidak bisa menjawab."Em, saya tak bisa menjawab nya. Sebentar ya, Bu! Saya teleponkan dulu, tunggu ya," ujar pembantu itu."Iya Mbok, eh Bu! Aduh aku memanggil siapa ya?" tanya Eva."Panggil Simbok saja," jawab wanita itu."Iya Mbok. Saya akan menunggu di sini saja. Saya tadi sebenarnya juga sudah menelpon ke nomor Dinda, tetapi kok tidak diangkat ya," keluh Eva."Oh iya hp-nya ketinggalan di rumah mungkin, Bu. Jadi tidak di bawa," jelas Simbok."Ya sudah kalau begitu tolong di
Read more

KESEMPATAN KESEKIAN KALINYA

KESEMPATAN KESEKIAN KALINYA"Mbok sudah ya saya permisi dulu. Pak Bukhori sudah mengatakan kepada saya dia di mana. Mbok tolong siapapun yang datang ke sini termasuk Hasan simbok jangan berbicara apapun," kata Eva."Iya Nduk Simbok sudah paham dan Simbok mengerti," kata Simbok yang berjaga di rumah Dinda. Eva pun lega, dia pun segera menyalakan motornya dan menuju ke rumah sakit itu. Jujur saja sepanjang perjalanan, hati Eva kacau sekali karena memikirkan segala kemungkinan buruk yang sudah bergelayut di hatinya. Dinda berada di rumah sakit, posisi dengan masalah seberat ini, apalagi dia sangat tahu bahwa Dinda saat ini sedang hamil muda. Jujur saja, pikiran Eva hanya satu."Apakah mungkin kehamilan ini akan keguguran lagi? Apakah Dinda memang tak kuat menerima kenyataan ini dan akan menyerang kandungan Dinda?" batin Eva.Ya, selama perjalanan pikiran Dinda keguguran itu yang ditakutkannya. Jika sampai seperti itu terjadi betapa Eva sudah bisa membayangkan murkanya keluarga Pak Bukha
Read more

MAAFKAN AKU, DINDA!

MAAFKAN AKU, DINDA!"Mbak Eva," panggil Mama Dinda."I-iya, Bu," jawab Mama Dinda tergagap."Apa yang sebenarnya terjadi?" selidik Mama Dinda.Eva langsung terdiam, dia sekarang galau. Haruskah mengatakan semua kepada Ibu Dinda, jika ibu Dinda tahu bagaimana reaksinya nanti. Bukan tanpa alasan masalah internal yang sangat rentan sekali, apalagi membahas tentang keuangan. Eva terdiam sejenak mencoba mencari alasan yang tepat, kemudian tak lama untunglah Dinda bangun."Mbak Eva," panggil Dinda."Alhamdulillah kalau sudah bangun, Dek," ujar Eva lega."Iya Mbak," sahut Dinda."Bu, saya tak ke Dinda dulu ya. Saya ke Dinda sebentar ya," pamit Eva pada ibu Dinda. Ibu Dinda pun hanya bisa menganggukkan kepalanya. Dia pun kemudian duduk di samping Dinda, begitupun dengan Ibunya Dinda mengikuti Eva duduk di sisi lain Eva. Mama Dinda masih sangat penasaran sekali sebenarnya apa yang terjadi, karena Eva belum menjelaskannya."Mbak Eva," panggil Mama Dind
Read more

MENGAJAK MAS HASAN PERGI

MENGAJAK MAS HASAN PERGI!"A- apa? Keguguran? Astaghfirullahaladzim. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun! Dinda sungguh maafkan Mbak, Dek. Maafkan ya," kata Eva berkali-kali meminta maaf.Eva sadar sejuta maaf pun rasanya tak akan mampu menggantikan sakit hati Dinda. Mengingat usia pernikahan Dinda dengan Hasan juga sudah lama hampir setahun. Namun saat Dinda hamil dan berpotensi memiliki anak justru dia lah penyebab semua ini keguguran dan terjadi."Dek maafkan aku ya. Sungguh, maafkan aku. Sungguh maafkan Mbak," kata Eva lagi."Sudah lah, Mbak. Ini bukan salahmu, Mbak. Aku sangat tahu bahwa kau adalah orang baik dan kakak ipar paling mengerti selama ini yang aku miliki. Percayalah padaku, Mbak. Sungguh ini bukan salahmu dan tak ada sangkut pautnya denganmu. Bahkan menurutku sebagai sesama wanita wajar saja kau menuntut cerai dari Mas Zain. Bahkan jika Dinda di posisimu pun Dinda akan melakukan hal yang sama sudah sejak lama," kata Dinda menenangkan."Percayalah M
Read more

MERTUA TOXIC ITU, BERNAMA BU NAFIS!

MERTUA TOXIC ITU, BERNAMA BU NAFIS!"Tapi Mbak kenyataan sekarang Abah sudah tidak ada lagi. Lalu harus bagaimana aku?" tanya Dinda."Tak ada cara lain lagi sekarang menurut Mbak Eva selain kau memaksa Hasan, Dek. Karena apa yang terjadi dalam rumah tanggamu ini udah sudah dikatakan sebagai hubungan yang toxic dalam rumah tangga. Hubungan kalian yang toxic dan tak sehat. Bukan begitu, Bu?" tanya Eva pada Mama Dinda."Menurut Ibu lebih cenderung pada keluarga yang toxic sebenarnya. Nah lebih tepatnya Mertua yang toxic. Mertua seperti Bu Nafis termasuk salah satu hal yang kerap mengganggu dalam sebuah hubungan rumah tangga. Padahal, menjalin pernikahan tanpa ada intervensi orang ketiga menjadi dambaan banyak orang. Namun, hal itu tentu saja jarang terjadi, apalagi mertua merupakan bagian dari keluarga dan pernikahan pun tidak akan lepas berinteraksi dengan mertua. Maka penting untuk merawat rasa kekeluargaan dengan mengetahui bagaimana tanda-tanda mertua yang toxic. Hal ini dilakukan ag
Read more

MENGATASI MERTUA TOXIC- KU!

MENGATASI MERTUA TOXIC- KU!"Betul sekali, Ma. Dinda sangat mengalaminya. Tidak sekali dua kali, Bu Nafis tertangkap basah dan ketahuan membicarakan kejelekanku terhadap Mbak Lina tetangga depan rumah atau pada tukang sayur, pada Mbok Jum juga, ah rasanya kepada semua orang yang ditemuinya. Bahkan teman-temannya arisan juga, hampir semua mengetahui semua rahasiaku dan Mas Hasan. Seolah-olah aku ini tak pernah memiliki ruang privasi sendiri," keluh Dinda."Astagfirulloh!" gumam Mama Dinda."Memang benar, Bu. Semua dan apa yang disampaikan oleh Dinda tak mengada- ngada. Karena saya sendiri pun juga sudah mengalaminya, plek ketiplek seperti yang Dinda sampaikan. Jadi memang Ibu Nafis itu tak segan dan tak hanya menjelek-jelekkan kami di hadapan suami atau sesama ipar saja. Namun di hadapan semua orang baik langsung maupun sembunyi- sembunyi. Pokoknya totalitas, jika dihadapan saya akan menjelekkan Dinda, jika di hadapan Dinda maka dia akan menjelekkan saya, seperti itulah w
Read more

BU NAFIS DAN SEMUA TINGKAH AJAIBNYA!

BU NAFIS DAN SEMUA TINGKAH AJAIBNYA!"Ibu mertuaku akan merasa terdzolimi dan berkata seolah tidak ada yang membuat mertua bahagia, padahal sebenarnya kami anak-anaknya sudah berusaha membahagiakannya semaksimal mungkin, Ma. Tapi entah mengapa Bu Nafis selalu merasa kurang-kurang dan kurang, Mah! Bahkan akhir-akhir ini ada satu hal konyol yang mungkin Mbak Eva pun belum tahu," gumam Dinda."Hah? Apa itu, Dek?" sahut Eva penasaran. Dia benar- benar tak tahu apa- apa kali ini. Rasanya kemarin saat bersama sang suaminya dan Ibu mertuanya menyelesaikan semua tanggungan di Bank, semua berjalan baik- baik saja. Bahkan Ibu mertuanya tampak anteng- anteng saja tak menunjukkan gejala akan melakukan hal konyol atau tingkahnya yang ajaib. Bahkan sang Ibu cenderung diam juga, lebih banyak diam saja dan tak membicarakan masalah lain dan dia juga tidak tahu rencana apa yang ingin dilakukan ibu Nafis mertuanya itu. Tapi jika Dinda mengatakan hal seperti itu, tentulah rencana itu
Read more

MERTUA YANG MENCINTAI MENANTU? BULSHIT!

MERTUA YANG MENCINTAI MENANTU? BULSHIT!"Ketiga, Tidak percaya diri. Jelas. Orang social climbertidak memiliki percaya diri yang tinggi. Dia akan percaya diri saat menggunakan apa yang bermerk dan terkenal serta diakui publik. Pada dasarnya orang tersebut memiliki sifat rendah diri. Social climber bisa terjadi pada laki-laki maupun perempuan," lanjutnya."Apakah Bu Nafis masuk dalam semua kategori itu?" tanya Mama Dinda."Benar!" sahut Dinda dan Mbak Eva secara bersamaan kemudian mereka tertawa bersama."Mengingat social climberini merupakan kelainan sosiologis dan psikologis, bisa dikatakan orang yang mengalami ini mengidap penyakit kejiwaan. Hal ini disebabkan karena orang tersebut tidak berperilaku sebagaimana dirinya sendiri. Tapi melakukan apa yang dilakukan orang lain supaya sama. Ciri-ciri orang yang memiliki kelainan tersebut akan terlihat Gelisah. Dia akan gelisah setiap saat. Apalagi setiap komunitasnya terlihat menggunakan barang bermerk tertentu. Akan sus
Read more
PREV
1
...
3233343536
...
41
DMCA.com Protection Status