Shasha yang membonceng Kaisar, tidak memegang pinggang perwira polisi itu. Kalau butuh pegangan, dia memegang besi yang ada di belakang jok motor. Hubungan mereka memang masih dalam batas pertemanan, belum melangkah lebih jauh. Kaisar belum secara gamblang menyatakan perasaannya, begitu juga Shasha yang tidak akan mungkin bergerak terlebih dahulu.“Pastikan kamu duduk dengan nyaman, Sha,” ucap Kaisar saat mereka meninggalkan kompleks rumah Shasha.“Aman, Mas,” sahut Shasha yang meletakkan tasnya di antara mereka berdua.“Kalau aku bawa motornya kekencangan, bilang ya,” pesan Kaisar.“Udah pas kok kecepatannya, Mas,” sahut Shasha lagi.“Kalau kamu mau pegangan aku, enggak apa-apa kok, Sha,” cetus Kaisar.Shasha tertawa kecil. “Bukan mahram, Mas. Enggak boleh pegang-pegang.”“Belum mahram, Sha. Berarti kudu dihalalkan dulu biar bisa pegang-pegang. Iya ‘kan, Sha?” celetuk Kaisar sambil melihat Shasha lewat kaca spion motor.Shasha hanya menanggapinya dengan tertawa dan tidak mengatakan a
Last Updated : 2023-10-13 Read more