Home / Romansa / Pelabuhan Cinta Sang Perwira / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Pelabuhan Cinta Sang Perwira: Chapter 21 - Chapter 30

95 Chapters

Bab 21

“Kenapa, Bu? Kalau memang ada pria baik yang melamar Tata jangan sampai ditolak!” lontar Kaisar usai mendengar pernyataan sang ibu.“Karena belum ada yang mau melamar adikmu. Tapi, Tata memang pernah bilang kalau ingin kamu yang menikah dulu,” jelas Bu Ryani.“Masa Tata bilang begitu, Bu?” Kaisar merasa tak percaya.Bu Ryani menganggut. “Iya. Setelah kamu pulang duluan itu.”“Berarti Bapak juga tahu?” tanya Kaisar.Wanita paruh baya itu kembali menyengguk. “Iya.”“Terus Bapak bilang gimana, Bu?” Kaisar jadi merasa penasaran.“Semua tergantung jodoh. Siapa yang lebih cepat bertemu jodohnya, dia yang akan menikah dulu. Kita tidak boleh mendahului takdir Allah dengan bilang seperti itu,” terang Bu Ryani.“Bapak benar, Bu. Karena itu aku tidak masalah kalau Tata mau menikah dulu,” timpal Kaisar.“Ibu sih pinginnya kamu yang menikah dulu, tapi kalau takdirnya Tata lebih dulu ya ibu terima,” ujarnya.Kaisar tersenyum. “Ibu sekarang tidak usah berpikir macam-macam. Tidak perlu khawatir lagi s
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more

Bab 22

“Ndan, ada kiriman makanan,” lapor salah seorang anak buah Kaisar sambil membawa tas berisi. Perwira berpangkat Inspektur Polisi Satu itu menghela napas panjang. “Dari siapa lagi?” tanyanya. Hampir setiap hari Kaisar mendapat kiriman makanan dari gadis-gadis yang menyukainya. Makanan-makanan itu selalu dia bagi dengan anggotanya, tidak pernah dimakan sendiri. Bahkan kadang Kaisar tidak memakannya sama sekali. “Siap! Dari Emma, Ndan,” jawab polisi itu setelah membaca catatan yang tertulis di dalam tas. Kaisar mengernyit. “Emma itu yang mana?” “Siap! Saya tidak tahu, Ndan. Yang kenal ‘kan Komandan kok malah tanya saya,” sahut sang anak buah. “Bawa saja sana! Bagi sama yang lain!” perintah Kaisar yang masih sibuk membuat laporan. “Siap, Ndan! Ini ada kartu ucapannya.” Polisi muda itu menyerahkan selembar kertas kecil pada Kaisar. “Taruh saja di meja!” titah Kaisar tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop. “Siap, Ndan!” Polisi tersebut meletakkan kertas ucapan tersebut di atas
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more

Bab 23

"Dita baru hamil muda sekarang, lagi mengalami fase mual dan muntah," terang Adi sambil menatap wajah tampan sang perwira polisi.Kaisar mengangguk. "Alhamdulillah, aku ikut bahagia. Semoga kehamilannya lancar. Dita dan bayinya juga sehat," doanya dengan tulus."Aamiin. Makasih, Kai,” sahut Adi."Sampaikan salamku untuk Dita ya," pesan Kaisar.Adi menyengguk. "Insya Allah nanti aku sampaikan.”"By the way, ada masalah apa sampai kamu butuh bantuanku, Di?" Kaisar mulai menanyakan tujuan Adi mengajaknya bertemu."Sebelum cerita, aku mau bilang makasih dulu karena kamu sudah menyempatkan waktu untuk bertemu denganku, Kai,” ujar Adi karena dia tahu kesibukan Kaisar."Kamu ini pakai makasih segala, kaya sama siapa saja, Di. Kebetulan pekerjaanku sedang tidak begitu banyak. Ini nanti kalau ada telepon dari atasan, ya aku harus langsung cabut. Tapi kayanya aman sih karena belum ada kasus yang mendesak." Ka
last updateLast Updated : 2023-07-25
Read more

Bab 24

Sejak saat itu Kaisar selalu memantau perkembangan teror yang dialami Adi. Mereka bahkan membentuk grup yang beranggotakan empat orang untuk memudahkan koordinasi bila terjadi sesuatu. Anggota grup tersebut adalah Kaisar, Adi, Rendra, dan Arsenio, adiknya Adelia. Mereka saling berbagi informasi terbaru. Terutama Adi yang selalu memberi tahu dan membagikan posisinya agar lebih mudah dipantau.Suatu petang saat Kaisar baru selesai menjalankan salat Magrib, ada pesan baru di grup yang dibentuk dengan Adi. Dia membuka pesan tersebut, ternyata Arsenio yang mengirim. “Sepertinya terjadi sesuatu dengan Mas Adi dan Mbak Adel. Barusan Mbak Adel telepon, tapi hanya ngomong ‘Mas Adi’. Mungkin karena panik dan kaget jadi enggak bisa ngomong. Aku dekat sama TKP dan langsung meluncur ke sana. Nanti aku kabari kalau sudah sampai.”Kaisar menghela napas panjang. Dia melihat posisi terakhir sang sahabat. Sepertinya Adi juga baru menjalankan salat Magrib
last updateLast Updated : 2023-07-26
Read more

Bab 25

"Saat ini kami masih menyelidiki dan meminta keterangan para saksi. Setelah mendapat kartu memori, kami akan melihat rekaman kejadian dari dashcam terlebih dahulu. Semoga plat nomornya terekam atau setidaknya ada petunjuk yang bisa menuntun kami untuk menetapkan tersangka. Untuk sementara, itu yang kami lakukan. Besok atau lusa mungkin kami akan meminta keterangan dari Adi dan istrinya karena saat ini jelas tidak bisa,” papar Kaisar."Siap, Mas. Mbak Adel masih sangat syok. Dari tadi hanya menangis dan diam. Tidak bicara sama sekali dan tidak mau jauh dari Mas Adi," jelas Arsenio.Kaisar mengangguk. Memaklumi apa yang dialami oleh istri sahabatnya itu. “Setelah mendapat petunjuk dan mengetahui pelakunya, kamu akan segera mengabari. Kalau memang nanti terbukti Restu yang melakukan, kita bisa menjeratnya dengan pasal berlapis. Kasus pengancaman, tabrak lari, dan percobaan pembunuhan. Kalian siap ‘kan membantu?" Kaisar memandang Rendra dan
last updateLast Updated : 2023-07-27
Read more

Bab 26

Setelah kedua orang tua Adelia datang, Kaisar, Rendra, dan Arsenio pergi ke TKP di mana Adi ditabrak. Rendra kembali berboncengan dengan Kaisar, sedangkan Arsenio naik ojol karena sekalian membawa mobil Adi pulang. Sampai di lokasi masih ada dua orang polisi yang berjaga. Rendra segera membuka kunci mobil setelah memarkirkan motornya. Dia, Kaisar, dan Arsenio masuk ke mobil dan melihat rekaman dashcam melalui layar kecil yang terpasang di dashboard. Sesudah memastikan rekamannya ada, Kaisar meminta kartu memori sebagai barang bukti. Mereka nanti akan memutar ulang di layar yang lebih besar agar lebih jelas. Dari rekaman dashcam terlihat jelas Adi ditabrak saat sedang berjalan di depan mobil. Adi hanya sempat sedikit mengelak hingga punggung dan tangan kanannya terbentur kaca spion kiri mobil yang menabrak. Karena itu tadi ada patahan spion di dekat mobil saking keras dan kencangnya benturan. Setelah tertabrak, kepala Adi terantuk pinggiran hood sebelum dia terjatuh. Kejadiannya ber
last updateLast Updated : 2023-07-28
Read more

Bab 27

Bapak dan ibu Restu saling berpandangan setelah mendengar pertanyaan dari Kaisar. Mereka seperti sedang berbicara lewat tatapan mata. “Restu tidak ada di sini.” Akhirnya sang bapak yang memberi jawaban. “Jangan bohong, Pak!” teriak salah seorang anggota tim. Kaisar kemudian memberi kode dengan tangan pada anggotanya itu agar tidak berbicara lagi. “Kalau memang benar Saudara Restu tidak ada di sini, kami izin menggeledah rumah, terutama kamar Saudara Restu untuk mencari bukti.” Kaisar tetap bersikap ramah dan sopan pada pasangan paruh baya itu. “Silakan saja kalau mau digeledah. Kami tidak bohong,” sahut bapak Restu. Selain mengajak anggota timnya masuk ke rumah tersebut, Kaisar juga minta pengurus RT dan RW ikut masuk untuk jadi saksi. Setelah menyisir seluruh ruangan dan mengecek plafon rumah, Restu sama sekali tidak ditemukan. Mereka kemudian mencari bukti tambahan di kamar yang biasa ditempati Restu. Sebagian anggota tim Kaisar bertanya soal keberadaan Restu pada tetangga di se
last updateLast Updated : 2023-07-29
Read more

Bab 28

Begitu Kaisar tiba di rumah sakit, ternyata Adi masih sering pusing meskipun bicaranya sudah lebih banyak dari sebelumnya. Akhirnya dia menunda meminta keterangan dari Adi dan Adelia mengingat situasi yang belum memungkinkan. Perwira polisi itu memutuskan menunda meminta keterangan sampai sahabatnya itu keluar dari rumah sakit. Kaisar tak lama di rumah sakit, karena masih ada tugas lain yang menanti. Di sana, dia hanya bertemu dengan Adi, Adelia, dan kedua orang tua Adi, tidak sempat bertatap muka dengan Dita yang datang tak lama setelah perwira itu pulang. “Kita langsung ke mana, Ndan?” tanya anggotanya yang mengemudikan mobil. “Cari makan dulu saja. Kalian juga belum makan ‘kan?” sahut Kaisar. “Tadi nyemil makanan kiriman semalam, Ndan,” jawab anggotanya yang bernama Nizam. Kaisar mengerutkan kening. “Memangnya masih ada?” “Masih, Ndan. Kalau habis ya kami ga makan,” timpal anggota lainnya yang bernama Dhafin. “Mungkin nanti ada yang kirim makanan lagi, Ndan,” celetuk Nizam.
last updateLast Updated : 2023-07-31
Read more

Bab 29

Adi dan Adelia menemui Kaisar di ruang tamu setelah diberi tahu Dita kalau perwira polisi itu sudah datang. Dita dan Rendra juga bergabung dengan mereka sesudah menyajikan minuman dan kudapan untuk sang tamu. Kaisar beberapa kali mencuri pandang pada Dita, hingga membuat Rendra cemburu. Namun, pria itu mengesampingkan rasa cemburunya demi mengetahui perkembangan kasus Restu.“Adi bilang Dita baru hamil, sudah berapa bulan?” tanya Kaisar pada sang mantan pujaan hati.“Alhamdulillah jalan tiga bulan, Mas,” jawab Dita sambil mengelus perutnya yang masih rata.“Anak pertama ya?” tanya Kaisar lagi.“Anak kedua, Mas.” Kali ini Rendra yang menjawab.“Anak pertama kalian mana, kok enggak kelihatan? Apa sedang tidur?” Kaisar jadi penasaran.Raut wajah Dita jadi sedikit sendu setelah mendengar pertanyaan perwira polisi itu. Rendra yang duduk di samping, kemudian mengelus tangan sang istri yang ada dalam genggamannya.“Akhtar, anak pertama kami insya Allah sudah menunggu kami di surga. Akhtar di
last updateLast Updated : 2023-08-02
Read more

Bab 30

Kaisar menghubungi Adi setelah kembali ke kantor. “Assalamu’alaikum, Di,” salamnya setelah sang sahabat mengangkat panggilannya. “Wa’alaikumussalam, Kai. Apa ada berita bagus?” tanya Adi setelah menjawab salam. “Alhamdulillah Restu sudah ditangkap dan akan segera diinterogasi,” jawab Kaisar. “Alhamdulillah. Terima kasih, Kai. Tolong ucapkan terima kasih juga pada para petugas yang sudah bekerja keras,” sahut Adi. “Mas Kai, izinkan aku bertemu pria berengsek itu. Aku ingin menghajarnya,” teriak Arsenio yang mendengar percakapan kakak iparnya dan Kaisar karena Adi menyalakan pengeras suara. “Maaf tidak bisa. Nanti bertemu saja di pengadilan. Kami akan mengupayakan agar Restu segera diadili,” sahut Kaisar. “Jangan khawatir, aku akan tetap memberi tahu perkembangan kasusnya.” Setelah berbicara selama beberapa saat, panggilan itu pun berakhir. Kaisar kemudian masuk ke ruang interogasi di mana Restu berada. Dia ikut mendampingi petugas dalam proses penyidikan Restu. "Apa yang Saudara
last updateLast Updated : 2023-08-03
Read more
PREV
123456
...
10
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status