Semua Bab Dipinang Dosen Tampan: Bab 101 - Bab 110
123 Bab
S2: Memangnya Mau, Kembali pada Gery?
Dengan keberaniannya, Gerald masuk ke dalam ruangan pimpinan kampus di sana. Di mana Jason pun sudah ada karena dipanggil oleh rektor kampus itu. “Permisi!” ucapnya kemudian masuk ke dalam sana. Jason sudah memasang wajah amarahnya kala melihat Gerald masuk kemudian duduk di sampingnya. Tak lama setelahnya, Sandra pun tiba di sana kemudian duduk di depan Gerald dan Jason. ‘Apakah Gerald sudah memberi tahu semuanya?’ tanyanya dalam hati. Sandra merasakan aura kecaman di sana, melihat Jason yang terlihat begitu marah kala menatap Gerald yang sedari tadi hanya menunduk. “Pak Jason. Anda sudah melihat semuanya, kan? Bahwa Gerald dan Profesor Sandra sudah melakukan hal yang sungguh membuat malu kampus ini bila semua orang tahu. Bahkan suaminya sendiri sudah tahu dan menangkap adegan tak senonoh itu. Kami sangat menyayangkan prilaku Anda berdua, Profesor Sandra dan Gerald.” Pak Kuncoro menatapSandra
Baca selengkapnya
S2: Jangan Dengarkan
Plak!! Mata tajam itu menatap Gerald yang tengah berdiri di hadapannya. Sementara Sandra menutup mulutnya kala melihat Jason menampar dengan keras pipi Gerald. "Kita bisa bicarakan ini dengan baik—" "Jangan ikut campur urusanku dengan Gerald, Kayla!" pekik Jason. Ia bahkan tidak ingin Kayla ikut campur karena merasa itu bukan urusannya. Jason kembali menatap ke arah Gerald dengan manik mata tajamnya, penuh kebencian dan kekecewaan terhadap anak laki-laki satu-satunya itu. “Sudah berkali-kali Papa katakan pada kamu, Gerald. Jangan pernah dekati perempuan yang sudah menikah! Dan kamu malah menghamilinya. Benar-benar keterlaluan kamu, Gerald. Anak tidak tahu diuntung!” pekiknya kemudian. Bugh! Bukan hanya menampar. Lelaki itu juga memukul wajah Gerald hingga lelaki itu terhuyung ke bawah. “Gerald!” ucap Sandra dengan pelan. Ia kemudian menoleh kepada Kayla yang tengah m
Baca selengkapnya
S2: Kamu jangan Khawatir
“Blokir apartemen Gerald. Tunggu dia di depan apartemennya. Setelah itu, minta dia bawa bajunya.” Jason memerintahkan kepada pengurus apartemen yang ditempati Gerald agar mengosongkan apartemen tersebut. “Baik, Pak.” Jason menutup panggilan tersebut setelah memerintahkan pengurus apartemen itu. Kayla kemudian menghampiri Jason dengan mata menatap nanar wajah suaminya itu. “Mau kamu apa sih, huh? Sampai teganya kamu mengusir anak kamu sendiri. Agar apa? Agar nurut sama kamu? Selama ini, kamu selalu mengerti perasaan dia atau nggak, Jason?” pekiknya kemudian. Kayla sudah tidak tahu lagi dengan pikiran Jason. Bisa-bisanya dia memblokir akses untuk anaknya sendiri. Ia pun menghubungi Gerald dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya. “Halo, Gerald. Kamu lagi di mana?” tanya Kayla kemudian. “Baru sampai di basement, Mom. Ada apa?” tanyanya lemas. &l
Baca selengkapnya
Lupakan saja
“Mom. Jangan gegabah. Biar aku aja yang menemui Gery. Mommy tidak perlu harus menermui Gery, nanti Papa marah.” Gerald menahan Kayla agar jangan mencari keberadaan Gery.“Gerald. Kamu tahu kan, Mommy sudah punya pengalaman? Kamu tidak takut, hal yang pernah Mommy alami dulu nanti kamu juga alami? Bukankah nasib kita sama? Kamu merebut Sandra dari Gery, dan Mommy merebut papa kamu dari mama kamu. Kita sama-sama masuk dalam masalah yang sama, Gerald. Dan Mommy tahu, apa yang harus Mommy lakukan.”Gerald menelan salivanya dengan pelan. ‘Sebaiknya aku tidak usah memberi tahu Mommy di mana Gery berada. Gue juga nggak tahu dia ada di mana.’ Gerald berucap dalam hatinya.“Mom. Aku tidak tahu dia ada di mana. Tapi, aku akan mencarinya. Nanti, kalau sudah ditemukan, aku pasti akan langsung memberi tahu Mommy. I’m promise.”“Baiklah. Jangan melangkah sendiri, Gerald. Bahaya, menghadapi mafia seperti Gery. Kamu bisa mati di tangannya. Dan satu lagi, jangan membenci papa kamu. Dia menyayangi kamu
Baca selengkapnya
S2: Mau lagi
"Jangan pernah berani ancam-mengancam gue lagi, Gery. Dua bulan lagi utang elo akan lunas dan elo akan bebas dari jeratan Frans." Gerald berucap dengan tegas. Melarang Gery menemui Jason karena semua urusannya akan segera selesai oleh Kayla setelah perempuan itu dapat uang yang diminta Gery. "Kelamaan, Gerald. Elo mau, perempuan tercinta elo itu harus jadi mangsa Frans, karena elo gak bisa bayar utangnya?" ancamnya lagi. Gerald memijat keningnya. "Apa yang elo inginkan, Gery? Temui gue dulu. Kita bicarakan ini baik-baik." "Baik-baik kata elo? Gerald! Elo udah ambil Sandra dengan cara yang licik, Gerald. Dan elo mau selesaikan ini dengan cara baik-baik? Nggak akan pernah!" Gery tidak akan pernah mau menyelesaikan ini dengan cara baik-baik. "Video ini nggak akan gue sebar dulu sebelum negosiasi dengan bokap elo." Gery menutup panggilan tersebut setelah memberi tahu bila dirinya tidak akan menyebarluaskan video yang dia dapatkan dan kini menjadi senjata
Baca selengkapnya
S2: Mau Lo apa?
“Kak?” Sandra sudah pulang ke rumah. Ia melihat Kinara dan Nicko tengah duduk di depan teras menunggunya pulang. “Kinara. Nicko.” Sandra menghampiri kedua pasangan itu. “Sudah lama, di sini? Tahu dari Mommy, kalau aku di sini?” Kinara menganggukkan kepalanya. “Kak Gerald ke mana, Kak? Kenapa nomornya nggak aktif? Di kampus juga nggak ada kata Joseph.” Sandra menggeleng dengan pelan. “Aku tidak tahu pastinya dia ke mana, Kinara. Tapi, kalau dari ucapan Pak Kuncoro, papa kamu akan membawa Gerald.” “Nggak, nggak, nggak. Enak aja main bawa-bawa.” Kinara menggelengkan kepalanya dengan cepat. Tidak setuju dengan keputusan Jason yang akan membawa Gerald pergi jauh. Sandra mengusapi lengan Kinara dengan lembut. “Kita masuk dulu, yuk! Jangan ngobrol di sini.” Sandra mempersilakan Kinara dan Nicko masuk ke dalam rumahnya. “Sandra. Gerald nggak akan mau menuruti perintah papanya.” Nicko tak yakin kalau Gerald akan pergi meninggalkan Sandr
Baca selengkapnya
S2: Jangan Claim Sendiri
“Jason! Kamu masih belum ingin menurunkan ego kamu? Masih mau membiarkan Gerald berjuang sendirian melawan Gery? Jangan mentang-mentang dia sudah buat kamu kecewa, dengan seenaknya kamu menghukum dia seperti itu!”Di pagi hari, Jason sudah diberi sarapan ocehan Kayla yang sudah dua minggu ini selalu berdebat karena Jason yang masih membiarkan Gerald berjuang seorang diri mengambil Sandra dari Gery.Jason menghela napas kasar seraya menatap Kayla yang tengah memasang wajah marahnya kepadanya.“Aku akan membantunya, kalau memang itu anak kandung Gerald. Tapi, bukan berarti mereka bisa menikah!” ucapnya santai.Kayla memutar bola matanya. “Oke! Kalau itu mau kamu!” ucapnya kemudian pergi keluar. Dengan langkah lebarnya, ia pergi meninggalkan Jason.“Kayla!” pekik Jason kemudian menjambak rambutnya. Lalu berlari mengejar Kayla yang sudah keluar dari rumah itu.“Kayla, kamu mau ke mana?”
Baca selengkapnya
S2: Ingin Tahu Sekarang
“Mau lihat, jenis kelamin anaknya?” tanya Ramos yang tengah memeriksa kondisi janin Sandra melalui USG.“Emang udah kelihatan, Uncle?” tanya Gerald kemudian.“Sudah. Tuh! Sudah kelihatan karena usianya sudah masuk hampir lima bulan. Delapan belas minggu.” Ramos menunjunkkan kursor ke arah monitor janin yang terlihat dengan jelas.“Terus, jenis kelaminnya apa?” tanya Gerald kembali.Ramos mengulas senyumnya. “Laki-laki. Kondisinya sangat baik, walaupun tumbuh kembangnya tambahnya hanya sedikit. Minum susu ibu hamilnya jangan sehari sekali, yaa. Dua sampai tiga kali kalau bisa.”Gerald menghela napas kasar seraya menatap Sandra yang tengah menganggukkan kepalanya.“Baik, Dok.” Sandra menoleh kepada Gerald yang tengah menatapnya. “Tapi kan, janinnya sehat. Makanya jangan pergi lagi, kalau ingin bayinya sehat!” sengalnya kemudian.Gerald menyunggingkan senyum seraya menggaruk alisnya. “Iya, aku yang salah. Karena udah menghilang tanpa sebab.”Ramos menepuk bahu lelaki itu. “Sudah selesai?
Baca selengkapnya
S2: Ditusuk
Bugh!Satu hantaman keras melayang pada pipi Gery. Mata itu lantas menatap dengan sangar kepada Gery yang tengah berdiri menahan sakitnya hantaman keras oleh Frans.“Jadi, selama ini elo sembunyiin skandal istri elo sendiri dengan bocah tengil itu? Kenapa, Gery? Sengaja, supaya elo bisa punya alasan untuk menceraikan dia?” pekik Frans kepada Gery.Pria itu akhirnya mengetahui Sandra yang tengah mengandung oleh Gerald. Diberi tahu oleh salah satu anak buah Frans yang tidak sengaja melihat CCTV di ponsel Gery.“Frans. Lepaskan Sandra. Yang punya urusan itu orang tuanya. Gerald akan membayar semuanya. Jangan ambil Sandra lagi. Gue mohon. Gue udah mengabdi ke elo agar jangan ambil Sandra. Dan sekarang dia udah punya pendamping yang keluarganya memiliki segalanya.” Gery memohon kepada Frans agar jangan mengambil Sandra untuk menebus utang orang tuanya.“Di mana, si bocah gila itu? Kenapa berani banget hamilin istri orang!”“Frans. Sebenarnya elo suka apa gimana? Kenapa selalu mengincar San
Baca selengkapnya
S2: Harus Dibuat Gila?
Two hours before tragedy ....“Katakan, di mana elo sekarang?” pekik Gerald yang tengah menghubungi Gery. Sudah hampir setengah jam lamanya ia menunggu Gery tiba. Namun, lelaki itu tak kunjung muncul dan tidak tahu alasannya apa.“Gerald ... udah gue katakan gue nggak tahu mereka ada di man—““Ya telepon dong! Elo kan, punya nomor mereka. Baik mati di tangan elo atau Frans, bukankah kalian menginginkan itu?”Gery menghela napasnya. “Gue nggak pernah minta elo mati, Gerald,” ucapnya pelan.“Ya. Gue tahu itu. Sekarang telepon mereka. Katakan ada di mana, gue akan ke sana!” titah Gerald kepada Gery agar menghubungi anak buah Frans yang sedang mencari keberadaannya.Gery menutup panggilan tersebut karena akan menghubungi anak buah Frans yang kini sudah ada di mana.“Masih nyari Gerald?” tanya Gery dengan lemas.“Mobil sport warna hitam, kan? Dia udah ada di sini. Tepat di depan markas anak buahnya Jason. Kayaknya dia udah tahu kalau kita lagi nyari dia.”Gery menutup panggilan tersebut. K
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status