“Hai, bagaimana perasaanmu?” Sebastian duduk di kursi, menggenggam tangan Hannah yang masih berbaring di ranjang rumah sakit.“Aku baik-baik saja. Apa kata dokter?”“Sayang, semua baik-baik saja, dokter menyarankan untuk istirahat total dan mereka memastikan agar kau minum semua obat yang sudah diresepkan.”Hannah meringis, namun tidak mengeluh. “Aku lapar.”Sebastian tersenyum. “Ada makanan yang kau inginkan?”Hannah meneguk air liurnya. “Aku bisa makan roti dan tidak akan mengeluh karena laparnya. Apa pun bisa kumakan saat ini.”Sebastian mengulum senyum. Ia bangkit dari kursinya, mengecup kening Hannah. “Aku akan minta Kit menyiapkan makanan untukmu.”Sebastian baru berjalan beberapa langkah saat mendengar suara Hannah.“Sebastian, mengenai Mammahmu …”Sebastian mengangkat satu jarinya, meminta Hannah diam.“Kit, Hannah lapar dan dia ingin makan roti. Tunggu sebentar.” Sebastian menjauhkan ponsel dari telinganya saat menatap Hannah yang muram.“Minuman apa yang kau inginkan?”Wajah
Read more