All Chapters of Bertahan Hidup di Dunia Komik: Chapter 41 - Chapter 50

 ‘Lagi’, katanya? Apa maksudnya? Apakah Putra Mahkota sedang menyampaikan pesan tersirat? Dia juga berkata kalau dia tidak rela karena Derick menikah lebih dahulu, kalau aku tidak salah ingat, setelah perang Putra Mahkota akan bertunangan dengan Tokoh Utama Perempuan, bukankah seharusnya saat ini momen dimana Tokoh Utama Perempuannya muncul? “Kenapa, apa kamu sedang memikirkan sesuatu?” tanya Deric yang baru saja menutup surat itu.Aku menggelengkan kepalaku, aku tidak ingin Derick mengetahui apa yang sedang aku pikirkan.“Tidak ada, aku sedang tidak memikirkan apapun. Bagaimana? Apa kita berangkat ke Duchy Clark sekarang?” tanyaku yang berusaha mengalihkan atensinya.Derick menganggukkan kepalanya, masih sambil menggenggam tanganku, dia berkata, “Kita berangkat sekarang saja, agar nanti malam kita bisa segera mempersiapkan penyambutan untuk Ayah dan Putra Mahkota yang akan kembali besok.”Aku dan Derick memutuskan un

 Ayesha dan Derick yang baru kembali dari Duchy Clark saat sore hari itu, lebih memilih beristirahat di dalam kereta. Karena begitu mereka sampai di kediaman, mereka mungkin tidak akan memiliki waktu istirahat lagi, sebab mereka harus mempersiapkan pesta penyambutan untuk pasukan ksatria yang akan tiba besok.Perjalanan yang memakan waktu sekitar dua jam itu terasa begitu singkat, namun sanggup memberikan istirahat yang lumayan cukup untuk pasangan penguasa tersebut.“Yang Mulia, kita telah tiba,” ujar sang kusir.Derick adalah yang pertama kali terbangun dari tidurnya, ia mengerjapkan matanya karena keadaan yang sudah sedikit petang. Ia menundukkan kepalanya, senyum kecil pun timbul kala ia melihat sang Istri yang masih terlelap di pangkuannya. Derick merapikan helaian rambut yang menutupi sebagian besar wajah Ayesha, namun hal itu justru membuat gadis itu jadi terbangun dari tidur nyenyaknya.“Maaf, aku jadi membuatmu terbangun.”

 Kalau ayah mertua biasanya membeli lima lumbung gandum dengan pembayaran seperti biasanya yakni dengan jumlah dua puluh silver untuk tiap ikatnya, maka Ayah mertua akan membayar sebanyak lima puluh ribu keping silver, atau setara dengan lima puluh keping Gold. Itu adalah anggaran untuk rakyat biasa hidup selama empat tahun.Namun kali ini Lars berniat menaikkan harganya menjadi lima puluh keping silver, apalagi kalau menurut komiknya setelah masa musim dingin berakhir akan ada masa kekeringan, itu membuat harga Gandum menjadi lebih mahal lagi tahun depan.Lima puluh keping silver akan terdengar murah jika masa kekeringan tahun depan benar terjadi, tapi... itu masih tahun depan kan? Maka mari kita menimbun Gandum dengan jumlah yang banyak tentu saja harus dengan harga yang murah. Kalau menuruti kemauan Lars, maka kami harus membayar sebanyak seratus dua puluh lima ribu keping silver, makanya Grayson berkata kalau mereka berniat memeras. Jad

 Marchellian menghembuskan nafasnya yang berubah menjadi kepulan asap yang menandakan udara sangat dingin. Ia cukup memahami bagaimana watak dari Zigea yang apabila sudah membuat keputusan akan sangat sulit untuk di cegah, mungkin sifatnya itulah yang cukup membuatnya terlihat mirip dengan Kaisar saat ini yang sama-sama keras kepala.“Ya jika itu sudah menjadi keputusan Anda, maka sebisa mungkin jangan libatkan Utara. Sudah cukup kami membantu Anda dengan reputasi perang saat ini,” bisiknya.Zigea tersenyum kecil, “Paman, akan aku usahakan.”Percakapan dua pria berbeda generasi itu terputus hanya sampai di sana, karena kantuk mulai menyerang mereka berdua. Mereka hanya memiliki waktu istirahat hanya sekitar satu jam, namun itu sudah cukup untuk mereka, karena jarak yang sebentar lagi membuat semangat mereka kian berkobar. ***  Ke esokan harinya, Ayesha dan Derick sudah di sibukkan kembali dengan pekerj

BAB 50. Waktu seolah berhenti hanya di dalam ruang kerja milik Ayesha, ketika netra biru muda dan Zambrud itu saling beradu pandang, pihak netra Zambrud yang terlebih dahulu berinisiatif untuk menyecap manisnya bibir sang Istri. Derick memejamkan matanya, menikmati sensasi menggelikan yang hinggap di hatinya, begitu pula dengan Ayesha yang ikut memejamkan matanya. Ia membiarkan sang suami yang bergerak dan bermain sesuka hatinya di dalam rongga mulutnya.Namun karena tidak mendapat respon dari Ayesha, Derick melepaskan tautan bibir mereka, “Istriku, ayo balas pagutanku.”Setelah berbicara seperti itu, tanpa menunggu Ayesha untuk menjawabnya, Derick kembali menyerang bibir kecil tersebut. Bahkan kini saliva keduanya sudah mengalir dan menetes ke dagu. Derick juga menarik kedua tangan Ayesha agar melingkarkan kedua tangannya ke leher pria itu, Ayesha yang kondisi jantungnya sedang tidak baik-baik saja hanya bisa menurut semua yang Derick lakukan.