Home / Romansa / Carinya Daddy Dapetnya Baby / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Carinya Daddy Dapetnya Baby: Chapter 11 - Chapter 20

47 Chapters

Tragedi Malam Berbadai

“Kalo gua boleh tahu, lo takut badai malem-malem karena mimpi lo ini?”Biru menggeleng. “Sayangnya bukan. Itu cuma alasan gua nggak bisa nangis aja.”Gita terdiam. Ia tidak ingin bertanya lebih jauh kecuali Biru sendiri yang menjawabnya. Biru menerawang ke depan dengan pandangan yang kosong. Ia kembali menyesap teh chamomile di gelas, lalu menarik napasnya panjang. Biru sedikit bangun dari kasur untuk meletakkan gelasnya di atas meja. Kemudian, ia duduk bersila, menghadap Gita lekat.“Langit ajak ke sini sekalian aja.” Gita mengangguk. Ia memanggil Langit dengan sedikit mengeraskan suaranya. “Langit, sini dulu!”Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka. Langit masuk dengan mata sayunya. Sepertinya ia tadi tertidur di sofa depan yang tak jauh dari kamar Biru. Rumah Biru memiliki satu lantai dengan dua kamar tidur, satu dapur dan satu kamar mandi. Jelas kamar mandi luar kamar. Sebuah ruang tamu yang sekalian bergabung dengan ruang keluarga. Sebuah rumah yang cocok untuk orang yang t
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more

Nonton

Sedih itu cuma untuk sebentar. Bagi Biru, tangisan cukup habiskan di satu malam, lalu besoknya seperti tidak terjadi apa-apa. Pada pagi harinya, Biru langsung kembali seperti semula dan itu menghilangkan rasa khawatir Gita. Gadis itu juga dengan santai menghitung uangnya, membagi-baginya dalam beberapa bagian, lalu kembali menyatukannya tanpa rasa takut akan dicuri atau ditilep orang. Biru memasukkan uangnya dalam brankas yang memang ia punya di lemarinya setelah sebelumnya menyisihkan beberapa lembar untuk ia gunakan.“Langit, Gita!” panggil Biru dari kamar. Gita dan Langit yang masih memakan nasi uduknya langsung masuk ke dalam kamar Biru. Tak perlu khawatir telurnya akan dibawa kucing karena dari awal pintu rumahnya sudah Gita tutup lagi setelah membeli nasi uduk di penjual yang tak jauh dari rumah Biru. Nasi uduk langganan mereka untuk dimakan sarapan. Milik Biru juga masih terbungkus rapi di meja makan karena memang gadis itu sejak tadi sibuk di kamar. Setelah acara tangis-tangi
last updateLast Updated : 2023-06-15
Read more

Horor, Kecup, dan Bagian Hati Langit

Langit sebenarnya bukanlah seorang yang penakut. Semasa dia kuliah, dia juga santai menempati kamar kosnya sendirian. Dia tidak takut meskipun itu mati lampu dan ia sendirian di kosan itu. Hanya karena kos-kosannya tidak jauh dari kuburan, yang untungnya terletak di pinggir jalan. Langit tidak takut. Bahkan ia harus pulang malam-malam sendirian, ia masih berani meskipun merasa was-was, tapi itu semua perasaan was-was kepada manusia dibanding entitas lain. Akan tetapi, beda cerita dengan menonton film horor. Apa pun jenisnya. Entah itu horor yang hantu dan setan, atau pun horor karena makhluk lain seperti zombie atau monster yang berdarah-darah, maka Langit akan dengan senang hati menolaknya. Karena, sebenarnya ia percaya pada sosok entitas lain. Ia percaya mereka ada, mereka yang berada di alam lain. Ia mempercayainya. Akan tetapi, ia tidak takut pada mereka karena ia tidak bisa melihatnya secara langsung. Beda cerita jika ia melihatnya dengan langsung sekalipun itu hanya rekayasa. Ala
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more

Dua Drama

Acara jalan-jalan dalam rangka menghabiskan uang hari ini tiba pada acara terakhir, yaitu penutupan. Penutupan acara hari ini adalah makan-makan di tempat makan ala Korea, yaitu Kobar alias Korean Barbeque. Kebetulan mereka bertiga sama-sama menyukai daging. Alhasil pilihan ini menjadi pilihan pertama mereka setelah mengeliminasi beberapa pilihan tempat makan yang ada.Tempat makan yang mereka pilih adalah tempat makan pinggir jalan yang memakai tenda dengan alat bakaran di setiap mejanya. Beruntung mereka datang sedikit lebih awal. Setelah sholat maghrib di salah satu masjid, keduanya langsung berangkat ke sini. Di luar rupanya hujan baru saja berhenti. Maklum lah, mereka selama tiga jam terkurung di dalam ruangan karaoke tanpa mendengar suara-suara lain dari luar. Mereka bertiga juga sudah menghitung waktu dan memastikan masih sempat menunaikan ibadah maghrib sebelum lanjut ke acara puncak, yaitu makan-makan. Sempat ada pilihan untuk makan ramen untuk penutup acara malam itu, tapi
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Kakak Adik

Siang itu, Biru tengah menikmati waktu liburnya. Ia sedang menonton anime yang baru saja selesai musim ini dengan khusyuk. Gadis itu memang berada di tim nge-batch dalam menonton anime. Menunggu satu season selesai, barulah ia nikmati tanpa merasa penasaran menunggu setiap minggunya. Seperti yang sedang dilakukan gadis itu saat ini.Di pangkuannya, semangkuk besar popcorn yang ia buat sendiri menemaninya menonton. Bahkan es cokelat juga tersaji, berada di atas meja di sebelahnya. Biru lebih suka menonton di atas kasur dengan berganti-ganti gaya sesuai maunya. Lelah duduk, ia akan tengkurap. Lelah tengkurap, laptopnya ia angkat untuk ia pangku, lalu dengan nyaman, Biru akan merebahkan dirinya. Intinya, me time ini adalah waktunya mencari hal yang membuatnya nyaman tanpa diganggu siapa pun. Bahkan Biru memilih mematikan ponselnya dan hanya ada laptop yang tersambung di wifi. Ia juga mengeluarkan wa-nya dari aplikasi di laptopnya agar tidak ada distraksi dari pihak luar.Tapi sayangnya
last updateLast Updated : 2023-06-22
Read more

Merinding

“Nggak balik, lo? Kakak lo udah ketemu, kan? Udah kenyang juga abis makan,” celetuk Biru yang baru saja duduk di sebelah Langit. Ia tadi dari dapur, membereskan piring bekas makan sore mereka. Gita sendiri masih mencuci piring di belakang.“Nggak. Masih kangen sama kamu, Bii.” Langit berkelakar sembari menaik-turunkan kedua alisnya seolah mengajak Biru bercanda. Dengan ringan, tangan gadis itu memukul bahu Langit sampai bersuara cukup kencang. Langit sendiri malah tertawa.“Nggak lucu sumpah. Lo itu masih muda, ngapa ngejar-ngejar gua yang notabenenya tante-tante, sih?” Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang sudah lama Biru pendam. Sebenarnya bisa saja ia langsung mempertanyakannya pada Langit. Tapi, ia selalu kehilangan momen yang pas. Barulah kali ini ia mendapati momen tersebut.“Ya, karena aku suka sama kamu, Bii. Nggak ada alasan lain.”“Heleh. Bohong. Gita aja bilang kalo lo masih belum bisa move on sama yang dulu.”Langit menyunggingkan senyumnya. Ia mengubah arah tubuhny
last updateLast Updated : 2023-06-23
Read more

Kisah Yang Sama

‘Kak, bisa kita ketemu, nggak? Ada yang pengen gua tanyain. Ini penting banget soalnya. Tapi gua nggak bisa bicarain lewat sini. Kita harus ketemu.’Sebuah chat masuk di permintaan pesan dari sebuah akun fake. Biru membaca pesan tersebut sembari mengernyitkan alisnya. Ia bahkan sempat mencari tahu siapa pengirimnya dengan mencoba menjelajahi akun tersebut. Tapi, ia masih belum mendapatkan jawaban. Akhirnya Biru memilih menyerah. Gadis itu mencoba untuk membalas saja daripada dirinya dipenuhi rasa penasaran.‘Boleh. Tapi ini siapa, ya? Terus, mau ketemu di mana?’Biru kembali meletakkan ponselnya dan melanjutkan pekerjaannya. Tapi lagi-lagi suara notifikasi kembali berbunyi. Biru langsung membuka ponselnya tersebut.‘Ketemuan di kafe A aja. Nggak jauh dari rumah Kak Biru, kan?’Biru kembali terheran. Bagaimana dia bisa tahu di mana rumah Biru? Apakah orang ini adalah penguntit? Tetapi, gadis itu mencoba menyingkirkan kecurigaannya. Toh Biru bukanlah seorang artis besar yang setia
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

Penggemar dan Usaha Biru

“Aku penggemar berat Kakak. Kalau Kakak ingat, Kakak pernah bilang di salah satu story kalo Kakak mau bikin novel rom-com. Saat itu aku bales DM minta bocoran judul dari akun fanbase. Karena saya yang megang akun itu, Kak. Terus, Kakak bilang minta rahasiain dengan kasih beberapa opsi judul. Kita juga sempet diskusi itu, kan? Sampe akhirnya pilihan kakak jatuh sama pilihan yang kita pilih bareng. Aku tau banget, Kak. Karena aku penggemar berat kakak. Aku nunggu novel itu. Tapi, ternyata si Alfa itu yang terbitin judul yang sama. Bahkan sama garis utama yang kakak kasih tau waktu itu juga sama, Kak. Sampai aku catat biar nggak lupa. Tapi tiba-tiba, ada berita lewat FYP tikt*k tentang si Alfa yang terbitin buku dengan judul yang sama dengan punya kakak. Kupikir cuma sama di judulnya aja. Tapi, waktu denger jawaban dia di wawancara, seratus persen yakin kalo kakak dan aku punya sedikit kisah yang sama. Cuma, aku nggak tahu gimana ceritanya kakak bisa ketipu dia.”Biru tercengang. Ia seg
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Degupan dan Darah

“Makan apa, Bii?” tanya Langit saat mereka masih di atas motor. Biru berpikir sejenak. Ia sebenarnya ingin mengajak Langit ke tempat makan yang mahal sekalian. Tapi gadis itu tahu sebenarnya tidak berguna untuk membuat pemuda itu merasa malas atau risih dengannya. Toh tanpa kerja pun, uang jajannya masih berada di dua digit angka. Biru ingat Gita pernah sedikit menyinggung kalau mereka memang selalu kekurangan kasih sayang, tapi tidak dengan uang.“Pecel lele tempat biasa aja. Gua pengen makan ayam goreng.” Biru agak mengeraskan suaranya dan sedikit memajukan tubuhnya agar terdengar Langit. Pemuda itu merespon dengan sebuah anggukan. Ia mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, membelah jalanan yang tidak terlalu ramai ini.Seperti dugaan Biru, sesampainya mereka di tempat makan itu, pusat perhatian otomatis tertuju pada mereka. Bahkan Biru dengan sengaja menempel Langit dan merangkul lengannya. Beruntung dirinya memakai masker meskipun masker itulah yang menjadi daya tarik perhat
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

Tembok dan Sungai

Mencintai seseorang itu terkadang tanpa alasan, tapi terkadang juga beralasan. Bagi Langit, mencintai seseorang tanpa alasan memanglah hal yang indah, bahkan terkesan sangat indah. Akan tetapi, Langit juga percaya bahwa sebenarnya setiap manusia tertarik pada lawan jenisnya pasti memiliki alasan permulaan. Entah karena kehadiran sosok itu terlalu bersinar, karena senyumannya begitu menawan, atau karena sebatas karya yang dihasilkannya dapat mempertahankan keinginan untuk hidup lebih lama. Karena itulah banyaknya industri entertainment yang memakai pendekatan ini untuk menarik fansnya. Entah dengan membagikan kisah pilu yang bisa dirasakan oleh banyak orang, atau yang terburuk mengarang agar cerita itu terkesan benar-benar terjadi. Lalu dari sana, diberikan berbagai potongan-potongan kata penyemangat yang membuat siapa pun targetnya merasa kalau mereka tidak sendiri dan terus disemangati dari jauh.Itulah yang setidaknya terjadi pada Langit. Pemuda yang baru saja kehilangan beberapa al
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status