Share

Dua Drama

Penulis: eagleon12
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-18 23:59:08

Acara jalan-jalan dalam rangka menghabiskan uang hari ini tiba pada acara terakhir, yaitu penutupan. Penutupan acara hari ini adalah makan-makan di tempat makan ala Korea, yaitu Kobar alias Korean Barbeque. Kebetulan mereka bertiga sama-sama menyukai daging. Alhasil pilihan ini menjadi pilihan pertama mereka setelah mengeliminasi beberapa pilihan tempat makan yang ada.

Tempat makan yang mereka pilih adalah tempat makan pinggir jalan yang memakai tenda dengan alat bakaran di setiap mejanya. Beruntung mereka datang sedikit lebih awal. Setelah sholat maghrib di salah satu masjid, keduanya langsung berangkat ke sini. Di luar rupanya hujan baru saja berhenti. Maklum lah, mereka selama tiga jam terkurung di dalam ruangan karaoke tanpa mendengar suara-suara lain dari luar. Mereka bertiga juga sudah menghitung waktu dan memastikan masih sempat menunaikan ibadah maghrib sebelum lanjut ke acara puncak, yaitu makan-makan. Sempat ada pilihan untuk makan ramen untuk penutup acara malam itu, tapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Carinya Daddy Dapetnya Baby   Kakak Adik

    Siang itu, Biru tengah menikmati waktu liburnya. Ia sedang menonton anime yang baru saja selesai musim ini dengan khusyuk. Gadis itu memang berada di tim nge-batch dalam menonton anime. Menunggu satu season selesai, barulah ia nikmati tanpa merasa penasaran menunggu setiap minggunya. Seperti yang sedang dilakukan gadis itu saat ini.Di pangkuannya, semangkuk besar popcorn yang ia buat sendiri menemaninya menonton. Bahkan es cokelat juga tersaji, berada di atas meja di sebelahnya. Biru lebih suka menonton di atas kasur dengan berganti-ganti gaya sesuai maunya. Lelah duduk, ia akan tengkurap. Lelah tengkurap, laptopnya ia angkat untuk ia pangku, lalu dengan nyaman, Biru akan merebahkan dirinya. Intinya, me time ini adalah waktunya mencari hal yang membuatnya nyaman tanpa diganggu siapa pun. Bahkan Biru memilih mematikan ponselnya dan hanya ada laptop yang tersambung di wifi. Ia juga mengeluarkan wa-nya dari aplikasi di laptopnya agar tidak ada distraksi dari pihak luar.Tapi sayangnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22
  • Carinya Daddy Dapetnya Baby   Merinding

    “Nggak balik, lo? Kakak lo udah ketemu, kan? Udah kenyang juga abis makan,” celetuk Biru yang baru saja duduk di sebelah Langit. Ia tadi dari dapur, membereskan piring bekas makan sore mereka. Gita sendiri masih mencuci piring di belakang.“Nggak. Masih kangen sama kamu, Bii.” Langit berkelakar sembari menaik-turunkan kedua alisnya seolah mengajak Biru bercanda. Dengan ringan, tangan gadis itu memukul bahu Langit sampai bersuara cukup kencang. Langit sendiri malah tertawa.“Nggak lucu sumpah. Lo itu masih muda, ngapa ngejar-ngejar gua yang notabenenya tante-tante, sih?” Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang sudah lama Biru pendam. Sebenarnya bisa saja ia langsung mempertanyakannya pada Langit. Tapi, ia selalu kehilangan momen yang pas. Barulah kali ini ia mendapati momen tersebut.“Ya, karena aku suka sama kamu, Bii. Nggak ada alasan lain.”“Heleh. Bohong. Gita aja bilang kalo lo masih belum bisa move on sama yang dulu.”Langit menyunggingkan senyumnya. Ia mengubah arah tubuhny

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-23
  • Carinya Daddy Dapetnya Baby   Kisah Yang Sama

    ‘Kak, bisa kita ketemu, nggak? Ada yang pengen gua tanyain. Ini penting banget soalnya. Tapi gua nggak bisa bicarain lewat sini. Kita harus ketemu.’Sebuah chat masuk di permintaan pesan dari sebuah akun fake. Biru membaca pesan tersebut sembari mengernyitkan alisnya. Ia bahkan sempat mencari tahu siapa pengirimnya dengan mencoba menjelajahi akun tersebut. Tapi, ia masih belum mendapatkan jawaban. Akhirnya Biru memilih menyerah. Gadis itu mencoba untuk membalas saja daripada dirinya dipenuhi rasa penasaran.‘Boleh. Tapi ini siapa, ya? Terus, mau ketemu di mana?’Biru kembali meletakkan ponselnya dan melanjutkan pekerjaannya. Tapi lagi-lagi suara notifikasi kembali berbunyi. Biru langsung membuka ponselnya tersebut.‘Ketemuan di kafe A aja. Nggak jauh dari rumah Kak Biru, kan?’Biru kembali terheran. Bagaimana dia bisa tahu di mana rumah Biru? Apakah orang ini adalah penguntit? Tetapi, gadis itu mencoba menyingkirkan kecurigaannya. Toh Biru bukanlah seorang artis besar yang setia

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-25
  • Carinya Daddy Dapetnya Baby   Penggemar dan Usaha Biru

    “Aku penggemar berat Kakak. Kalau Kakak ingat, Kakak pernah bilang di salah satu story kalo Kakak mau bikin novel rom-com. Saat itu aku bales DM minta bocoran judul dari akun fanbase. Karena saya yang megang akun itu, Kak. Terus, Kakak bilang minta rahasiain dengan kasih beberapa opsi judul. Kita juga sempet diskusi itu, kan? Sampe akhirnya pilihan kakak jatuh sama pilihan yang kita pilih bareng. Aku tau banget, Kak. Karena aku penggemar berat kakak. Aku nunggu novel itu. Tapi, ternyata si Alfa itu yang terbitin judul yang sama. Bahkan sama garis utama yang kakak kasih tau waktu itu juga sama, Kak. Sampai aku catat biar nggak lupa. Tapi tiba-tiba, ada berita lewat FYP tikt*k tentang si Alfa yang terbitin buku dengan judul yang sama dengan punya kakak. Kupikir cuma sama di judulnya aja. Tapi, waktu denger jawaban dia di wawancara, seratus persen yakin kalo kakak dan aku punya sedikit kisah yang sama. Cuma, aku nggak tahu gimana ceritanya kakak bisa ketipu dia.”Biru tercengang. Ia seg

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-30
  • Carinya Daddy Dapetnya Baby   Degupan dan Darah

    “Makan apa, Bii?” tanya Langit saat mereka masih di atas motor. Biru berpikir sejenak. Ia sebenarnya ingin mengajak Langit ke tempat makan yang mahal sekalian. Tapi gadis itu tahu sebenarnya tidak berguna untuk membuat pemuda itu merasa malas atau risih dengannya. Toh tanpa kerja pun, uang jajannya masih berada di dua digit angka. Biru ingat Gita pernah sedikit menyinggung kalau mereka memang selalu kekurangan kasih sayang, tapi tidak dengan uang.“Pecel lele tempat biasa aja. Gua pengen makan ayam goreng.” Biru agak mengeraskan suaranya dan sedikit memajukan tubuhnya agar terdengar Langit. Pemuda itu merespon dengan sebuah anggukan. Ia mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, membelah jalanan yang tidak terlalu ramai ini.Seperti dugaan Biru, sesampainya mereka di tempat makan itu, pusat perhatian otomatis tertuju pada mereka. Bahkan Biru dengan sengaja menempel Langit dan merangkul lengannya. Beruntung dirinya memakai masker meskipun masker itulah yang menjadi daya tarik perhat

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Carinya Daddy Dapetnya Baby   Tembok dan Sungai

    Mencintai seseorang itu terkadang tanpa alasan, tapi terkadang juga beralasan. Bagi Langit, mencintai seseorang tanpa alasan memanglah hal yang indah, bahkan terkesan sangat indah. Akan tetapi, Langit juga percaya bahwa sebenarnya setiap manusia tertarik pada lawan jenisnya pasti memiliki alasan permulaan. Entah karena kehadiran sosok itu terlalu bersinar, karena senyumannya begitu menawan, atau karena sebatas karya yang dihasilkannya dapat mempertahankan keinginan untuk hidup lebih lama. Karena itulah banyaknya industri entertainment yang memakai pendekatan ini untuk menarik fansnya. Entah dengan membagikan kisah pilu yang bisa dirasakan oleh banyak orang, atau yang terburuk mengarang agar cerita itu terkesan benar-benar terjadi. Lalu dari sana, diberikan berbagai potongan-potongan kata penyemangat yang membuat siapa pun targetnya merasa kalau mereka tidak sendiri dan terus disemangati dari jauh.Itulah yang setidaknya terjadi pada Langit. Pemuda yang baru saja kehilangan beberapa al

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • Carinya Daddy Dapetnya Baby   Sadar

    “Tapi lo yakin kalo penantian lo ini nggak sia-sia? Gua kenal Biru lumayan lama, jadi gua tahu banget gimana sifat dia. Gua tahu kalo sebenernya dia bener-bener serius waktu bilang mau punya seseorang yang jauh lebih tua dari dia. Karena, selain buat alasannya melarikan diri kalau-kalau dicecar pertanyaan kapan menikah, dia juga berharap kalau dapet laki-laki yang lebih dewasa darinya itu bisa benar-benar bertanggung jawab. Bahkan sebenernya dia itu ngerasa skeptis sama laki-laki dan hubungan pernikahan, apalagi ketambahan si brengsek Alfa itu. Gua makin nggak yakin gimana dia menyikapi sosok laki-laki di hidupnya.”Langit tak langsung menjawab. Tangannya menggenggam tangan Biru yang dibalut kasa untuk menahan infus dengan lembut. Sialnya, dia tidak yakin apakah bisa menyerah pada gadis yang masih menutup matanya ini,“Gua sadar kok, Kak. Tapi gimana, ya? Kalau Biru emang udah punya seseorang, mungkin gua bisa menyerah sama dia. Tapi kalo masalahnya adalah karena usia yang ada sangkut

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08
  • Carinya Daddy Dapetnya Baby   Cemburu

    Karena dipaksa oleh Gita dan juga Biru, siang itu Langit akhirnya keluar untuk mencari makan, ditemani oleh Dika yang juga menjenguk Biru. Mereka berdua sudah cukup akur sebagai calon ipar. Mungkin karena keduanya sudah saling mengenal sejak lama, bahkan sebelum kakaknya bertunangan dengan Dika.“Bang, kalo kondisinya saat ini dituker, apa yang bakal lo rasain?” tanya Langit secara random saat mereka sedang menunggu makanan datang. Dika juga kebetulan belum makan, jadi sekalian dirinya makan siang. Kalau Gita sendiri, dia memilih menitip lontong pecel pada mereka berdua.“Dituker gimana maksudnya? Gua jadi lo, gitu? Atau gua jadi Biru? Kalo ngomong yang jelas ngapa.”Langit memutar bola matanya. “Yee, ya nggak gitu, Bang Dika. Maksudnya kalo lo jadi gua dan Kak Gita yang lagi di posisi Biru. Lo bakal ngerasain apa?”“Ih, mit amit jabang bayi. Wah adik durhaka ini malah doain kakaknya yang nggak-nggak. Gua laporin Gita loh nanti.” Dika mengatakannya dengan wajah serius.“Nggak gitu mak

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-09

Bab terbaru

  • Carinya Daddy Dapetnya Baby   Keyakinan

    Jarum jam baru menunjukkan pukul 8 pagi. Langit yang merasa lapar kemudian sarapan di atas meja makan dengan makanan yang dimasak kakaknya. Berhubung ini hari Minggu, Gita tidak berangkat kerja, jadi ia masih santai di rumah. Kalau Dika kebetulan ada perjalanan bisnis sejak kemarin dan baru akan kembali nanti malam. Sementara Langit baru akan keluar pukul sepuluh nanti. Pemuda itu makan dengan lahap makanan yang dimasakkan sang kakak. Ia makan sendiri karena Gita kebetulan sudah sarapan tadi pagi karena merasa lapar.“Lo udah jadian sama Biru, Ngit?” tanya Gita tiba-tiba. Langit yang saat itu sedang sarapan tersedak mendengarkan tembakan Gita yang begitu.“Pake aba-aba kenapa, Kak. Kaget gua mendadak ditembak gini,” sahut Langit setelah ia menelan yang sedang ia kunyah.Gita terkekeh. Ia duduk di sebelah adiknya dan menghirup segelas teh hijau yang ia seduh tadi. Ia kemudian meletakkan tehnya di atas meja, lalu menumpukan dagunya dengan tangan seraya menatap Langit dengan senyum penuh

  • Carinya Daddy Dapetnya Baby   How Langit Says "I Love You, Biru?"

    Biru menonton film di depannya dengan serius. Sesekali ia menyuapkan popcorn ke mulutnya dan mengunyahnya dengan perlahan. Di momen seru, ia terlihat menahan napasnya dan segera tertawa sembari bertepuk tangan saat karakter favoritnya berhasil menambah poin. Bahkan Biru juga terlihat kecewa saat karakter favoritnya gagal mencetak poin dan justru karakter lawan yang menambah poin mereka. Semua itu terekam jelas di mata Langit. Dibandingkan dengan menatap layar di depan, Langit lebih tertarik dengan ekspresi Biru yang begitu lepas. Ia juga memperhatikan bagaimana mulut Biru yang penuh berisi popcorn terlihat seperti tupai yang menyimpan biji di pipinya.Film selesai tanpa Langit sadari. Terlihat wajah Biru yang cerah sembari bersenandung kecil. Gadis itu juga menatap beberapa cosplayer karakter ‘Tsukishima’ dengan intens.“Mau aku fotoin sama Tsuki?” tanya Langit yang mulai mengenal setiap karakter. Biru menggeleng.“Nggak usah. Gua udah tua buat ikut euphoria anak remaja,” jawab Biru.“

  • Carinya Daddy Dapetnya Baby   Bioskop

    Sore itu, Biru dan Langit berniat untuk berkencan. Kencan pertama mereka setelah saling membuka hati untuk lebih menerima satu sama lain. Mungkin, lebih kepada Biru yang menerima kehadiran Langit.Karena anime kesukaannya ada yang difilmkan, Biru dengan semangat mengajak Langit untuk menonton dan menjadi salah satu tujuan mereka dalam kencan mala mini.“Lo pernah nonton anime ini?” tanya Biru saat mereka sedang menunggu teater dibuka. Mereka berdua memilih menunggu sembari menikmati makanan di foodcourt di luar bioskop karena waktu tayangnya masih agak lama.“Hmm, jujur aja, aku kurang ngikutin anime, Bii. Jadi ya nggak tahu banyak selain anime tentang voli,” jawabnya. Biru yang sedang memakan rice bowl-nya menyunggingkan senyum. Ia mengangguk-angguk dan mengeluarkan ponselnya dari tas kecil yang ia letakkan di atas meja. Biru kemudian meletakkannya terbalik, memperlihatkan sebuah gambar karakter anime berambut kuning berkacamata dan juga headphone yang digantung di lehernya.“Ini hus

  • Carinya Daddy Dapetnya Baby   Hari Raya

    Hidup ini terkadang berjalan dengan sangat cepat. Saking cepatnya, Biru merasa baru kemarin dia mulai puasa, tapi tiba-tiba saja takbir bergema di seluruh penjuru. Ramadan kali ini tidak ada yang spesial. Ibadah, kerja, main, sesekali bukber. Hanya itu yang dapat Biru lakukan. Bahkan, intensitas pertemuannya dengan Langit bisa dibilang semakin berkurang selama Ramadan ini. Setelah acara berbagi kemarin, mereka sempat berbuka bersama beberapa kali, setelahnya benar-benar tidak bertemu satu sama lain. Alasan pertama, Biru dan Langit sama-sama sibuk. Alasan kedua, Biru menganggap kalau ia juga perlu tahu bagaimana kebenaran dari perasaannya. Apakah ia benar-benar mencintai Langit atau hanya sekadar kagum pada pemuda itu. Karenanya Biru memilih menjaga jarak sebisa mungkin.Beberapa musola mengadakan takbir keliling dengan arak-arakan yang kebetulan lewat di depan rumah Biru. Gadis itu duduk di depan pintu sembari menyaksikan ramainya arak-arakan tersebut. Ia memperhatikan bagaimana seman

  • Carinya Daddy Dapetnya Baby   Buka Puasa

    “Git, mau ikut, nggak?” tanya Biru melalui pesan singkat di aplikasi hijaunya. Tak lama menunggu, pesan balasan masuk dan segera dibuka oleh Biru.“Apaan?”“Singkat banget, sih,” cibir Biru.Ia kembali mengetikkan jarinya ke keyboard ponsel dengan kecepatan yang sangat cepat, lalu mengetikkan ikon pesawat untuk mengirim pesan.“Aku mau bagi-bagi makanan untuk buka puasa di jalanan. Mau ikut?”Bahkan dengan cepatnya ketikan Biru di ponselnya tidak membuatnya salah ketik alias saltik. Mungkin karena gadis itu benar-benar telah khatam dengan huruf dan keyboard.“Oh, bilang dong dari tadi.”“Gua ikut.”“Mau masak, atau beli aja?”“Kalo masak gua dateng ke tempat lo. Kalo beli, gua kirim duitnya sekarang. Nanti kita pakai mobil gua.”Biru menghela napas membaca pesan yang diketikkan Gita. Gadis itu terkadang mengirim pesan sepotong-sepotong seperti ini. Sebagai orang yang mudah merasa greget, Biru jelas gemas dengan kelakuan kawannya ini. Bahkan ia sampai tidak sadar kalau dirinya sendiri

  • Carinya Daddy Dapetnya Baby   Laut, Langit, Biru.

    Sesuai dengan kesepakatan, Biru dan Langit telah siap untuk pulang di keesokan harinya, pada pagi hari di puasa hari pertama mereka. Layaknya seorang ibu yang akan ditinggal anaknya kembali merantau, Bunda membawakan banyak sekali makanan untuk mereka berdua. Alasannya untuk berbuka nanti dan sahur keesokannya. Opor ayam yang dimasak bunda kemarin sudah habis untuk makan kemarin. Gantinya, bunda memasakkan Biru ayam semur dan juga beberapa kue lain untuk dibawa. Diam-diam, Biru merasa tidak enak karena hingga kini ia belum berhasil menjebol tembok untuk bundanya agar bisa benar-benar ia anggap ibu.“Biru berangkat sekarang ya, Bu, Pak. Nggak enak kalau kelamaan izinnya,” pamit Biru sembari menyalimi bunda dan ayah.“Iya, Nak. Hati-hati di jalan. Sayang banget kamu sebentar doang di sininya.” Bunda menepuk-nepuk kepala Biru. Gadis itu tersenyum. Setelah Biru, Langit ikut menyalimi mereka berdua. Arakata yang ikut berdiri di sebelah bunda dan ayahnya juga turut salim guna melepas kebera

  • Carinya Daddy Dapetnya Baby   Keluarga Bunda

    Panasnya kota Jakarta lumayan membuat peluh menetes deras. Beruntungnya level panas ini tidak jauh beda dengan di Bandar Lampung, alhasil Biru dan Langit tidak terlalu merasa gerah. Kedua manusia ini sedang berboncengan ke arah rumah Bundanya, Bu Puji.Biru dan Langit sebelumnya hendak mampir untuk mencari makan dulu. Tapi, saat ia berkata akan mampir ke rumah Bunda setelah makan siang, Bunda malah melarangnya makan di luar. Bunda bilang, beliau akan memasakkan untuk Biru dan Langit. Kalau keduanya makan di luar, dikhawatirkan makanan yang akan dimasak Bunda ini tidak dimakan. Alhasil Biru dan Langit membeli beberapa makanan ringan dan buah-buahan untuk buah tangan. Biru juga sempat membeli seporsi siomay karena sudah terasa lapar. Toh gadis itu memiliki nafsu makan yang besar. Seporsi siomay tidak membuatnya kenyang sama sekali.Sesampainya di rumah Bunda, Bu Puji dan Arakata menyambut keduanya di depan rumah. Pak Abdi sendiri masih kerja dan akan pulang nanti sore. Hari ini kebetula

  • Carinya Daddy Dapetnya Baby   Ziarah Makam

    Pernikahan Gita dan Dika hanya berselang seminggu dari hari puasa ditentukan. Sore itu, Biru melamun memandangi laptopnya dengan pikiran yang melayang ke mana-mana. Sidang isbat akan dilakukan petang ini, yang berarti penentuan apakah besok sudah melakukan puasa atau belum adalah malam nanti. Gadis itu merasa rindu ingin mengunjungi makam ibunya sebelum puasa. Entah mengapa melihat pernikahan Gita dan Dika kemarin membuatnya tiba-tiba merindukan ibunya. Padahal Biru tahu benar kalau dalam pernikahan Gita kemarin juga tanpa ada orang tuanya. Tak ada pemicu untuk membuatnya ingat orang tuanya.Beberapa waktu ia berpikir, akhirnya gadis itu memutuskan sesuatu dengan impulsif. “Pokoknya kalau besok puasa, gua ke Jakarta kalau mau lebaran. Tapi, kalau puasanya lusa, malam ini juga gua gas ke Jakarta buat ke makam ibu,” gumam gadis itu.Dengan ponsel yang memutar siaran ulang dari laporan-laporan terkait pengamatan hilal, Biru menggerakkan jari-jarinya untuk mengetik susunan kata demi kata d

  • Carinya Daddy Dapetnya Baby   Perusuh

    Acara yang sudah selesai seharusnya tidak mendapatkan tamu lagi, terlebih tamu yang tidak diinginkan sekalipun undangan dikirim untuk nama mereka. Langit dan Gita menegang saat melihat sosok orang yang paling tidak ingin mereka lihat telah berdiri di depan pintu seraya mengucap salam.“Ngapain kalian ke sini?” ketus Langit. Ia bahkan tidak ingin menyembunyikan raut wajah ketidaksukaannya.“Gua ke sini karena kakak gua nikah. Emang salah, ya? Kan gua juga udah dapat undangannya,” jawab orang itu santai.Langit hampir meledak kembali kalau saja tangan kakaknya tidak segera meraih lengan pemuda itu. Biru sendiri hanya menonton karena ia tidak tahu ada masalah apa antara kakak beradik itu dengan orang yang baru saja tiba. Bahkan ia tidak tahu, siapa gerangan orang yang baru saja sampai dan membuat rusuh tersebut.Gita yang sudah berganti baju menjadi dress yang lebih sederhana dengan riasan yang masih menempel di wajahnya berjalan menghampiri seorang anak laki-laki yang mungkin baru berus

DMCA.com Protection Status