“Ivan!” Langkah tegap pria yang sedang sibuk mengecek data-data di layar tabletnya itu terhenti, ia menoleh pada seseorang yang baru saja memanggilnya. “Ya, Nona?” Adena menyodorkan sebuah pigura foto pada asisten sang kakak dan menunjuk lorong yang ada di sisi kanan tubuhnya. “Pasang ini di antara lukisan di sana!” perintahnya singkat, padat dan jelas. Ivan memperhatikan pigura foto yang kini berpindah di tangannya, ada foto masa kecil nona dan tuan mudanya di pigura ini. “Tapi Nona, ini, kan?” “Pasang saja, Ivan. Kak Dean tidak akan memperhatikannya!” tukas Adena memaksa. “Nyawa saya yang akan jadi taruhannya, Nona. Saya ...” “Akh, kamu cerewet sekali!” Dengan gesit, Adena merampas kembali pigura itu lantas membawanya ke lorong yang akan dilewati oleh sang kakak dan kakak iparnya nanti. “Nona, ini terlalu beresiko.” “Tidak akan! Kak Dean bukan tipe pria yang teliti pada sesuatu yang sudah ia hafal di luar kepala. Cepat, turunkan lukisan itu dan ganti dengan pigura ini!”
Last Updated : 2023-07-02 Read more