Home / Rumah Tangga / Mantanku Gagal Move On / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Mantanku Gagal Move On: Chapter 21 - Chapter 30

131 Chapters

Menyelidiki

Nissa yang merasakan sentuhan bibir dingin menempel di dahinya, mulai membuka mata perlahan. Sesaat ia terdiam sebelum menyadari kalau Dimas sedang memberi kiss padanya. Hati Nissa bahagia sekaligus sakit saat menyadari dunia ketika membuka mata tidaklah seindah mimpi. Ia ingin serakah menerima cinta Dimas yang ia rindukan, tapi tembok penghalang cinta mereka terlalu besar untuk dipanjat. “Aku udah bangun,” Dimas terkesiap mendengar suara Nissa juga pergerakannya. Ia menarik wajahnya dan memosisikan duduknya dengan benar. “Apa aku ganggu tidur kamu? Kalau masih ngantuk, tidur aja lagi,” Dimas bertanya lembut dan sedih, seperti tidak rela kiss curiannya berakhir dalam waktu singkat. “Aku harus kerja, kenapa nggak bangunin aku kalau udah sampai sini?” Nissa berucap lebih tenang dan mulai bersiap untuk turun, tanpa ingin menatap mata Dimas, &rdquo
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more

Munculnya Akbar Lesmana

Dia adalah Akbar Lesmana, putra pertama Badar Lesmana dari istri sahnya. Tapi Akbar bukan anak kandung, melainkan anak angkat yang diadopsi istri Tuan Badar sejak usianya 3 tahun. Itu tepat setelah kabar kalau Nyonya Gina sudah melahirkan Nissa. Akbar diangkat dan diakui menjadi putra sulung keluarga Lesmana karena peran ibu angkatnya—Juanita Halim yang menjadi penopang 30% keuangan PT. Lesmana Sampurna. Ditambah lagi dengan kinerja dan profesionalitas Akbar yang tidak bisa diragukan. Jadi, Tuan Badar tidak bisa menolak kalau istrinya menjadikan Akbar sebagai Wakil Presdir Lesmana Sampurna sejak awal. Akan tetapi, tidak banyak yang tahu kalau Tuan Badar tidak menyukai Akbar sedikitpun. Sama seperti pada Nyonya Juanita, pria hidung belang hingga tua bangka itu tidak pernah mencintai istrinya. Bisa dibilang kalau Akbar memiliki nasib yang hampir sama seperti Nissa, anak yang tidak diakui ayah mereka, dan ibu merekapu
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Butuh Uang

Setelah menyelesaikan sarapan dan mengamankan warga kampung tengahnya, Nissa langsung menuju ke bagian ICU, di mana Arul dirawat. Tepat saat Nissa tiba, Dokter Fandy muncul keluar dari pintu masuk ICU. “Selamat pagi, Dokter Fandy? Bagaimana kabar adik saya, Dok?” “Pagi, Nissa. Pelan-pelan dong, tanyanya satu-satu dulu biar kamunya juga enak dengerin jawaban saya,” Fandy menjawab dengan tenang, “Ayo, duduk dulu. Atau ke kantin aja? Kamu udah sarapan?” Nissa mengangguk, “Udah, Dokter. Barusan aja selesai makan. Saya mau dengar kabar adik saya, Dokter,” Nissa langsung bertanya lagi. “Tapi saya belum makan dari tadi malam. Kamu temanin saya sarapan di kantin dulu, yuk, sambil kita bahas ibu dan adik kamu,” Fandy jelas mengulur waktu agar mereka dapat berdua lebih lama. Sesaat terdiam dan berpikir, Nissa merasa tidak ada yang salah jika membicar
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

Syarat

Mendengar ucapan Fandy membuat Nissa menatap ke arahnya, “Dokter mau bantu saya? Terus gimana saya balikin uang Dokter nanti? Sementara saya memang udah nggak punya uang lagi. Untuk biaya operasi Arul tadi malam aja, saya udah pinjem duit temen saya, Dokter,” Nissa tidak repot menutupi ketidakmampuannya. Bukan untuk mendapatkan rasa iba, tapi Nissa berpikir realistis kalau dirinya memang membutuhkan banyak biaya. Ia memang sungguh tidak berdaya kali ini. “Tapi saya nggak akan nyerah buat cari biaya untuk adik dan ibu saya. Kira-kira operasinya kapan dilakukan, Dokter?” “Tergantung reaksi pasien, karena itu pasti akan sangat sakit. Operasi akan dilakukan segera setelah kamu menandatangani surat pengambilan tindakan. Kalau hari ini reaksi yang dialami adik kamu fatal, mungkin malam nanti operasi sudah akan dilakukan,” “Secepat itu?” Nissa semakin bingung. 
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

Pilihan Sulit

Nissa masih membatu mendengar pernyataan cinta sekaligus lamaran di tengah kacaunya pikiran Nissa tentang biaya rumah sakit ibu dan adiknya yang tinggi.Mata Nissa bahkan tidak berkedip saat mendengar sambil memandang Fandy yang terus bicara.‘Nes, aku udah balik. Aku kangen sama kamu. Ayo kita nikah. Aku bakalan ganti semua penderitaan kamu dengan bahagia sampai kita tua nanti,’ Alih-alih menjawab dan memikirkan tawaran Dokter Fandy, Nalar Nissa malah langsung memutar ulang kalimat Dimas yang terus ia simpan di benaknya. Ia pun melamun di depan Dokter Fandy.“Nissa, kamu bisa dengar apa yang saya bilang, kan?” panggilan Dokter Fandy kali ini berhasil membuat Nissa terbangun dari lamunannya.“Ah, iya, Dokter?”“Kamu dengar semua yang saya bilang ke kamu, kan?” Dokter Fandy mengulangi pertanyaannya.Nissa mengambil napas dalam sebelum menjawab, “Ya, saya dengar semua yang Dokt
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

Zaky Si Tidak Tahu Malu

Ia melihat Zaky berdiri di samping mobil sambil memandang ke arahnya.  ‘Ternyata Dimas benar. Dia nggak buat hal bodoh sama Zaky,’ hati Nissa sedikit lega mengingat Dimas begitu gentleman dan tidak mengambil kesempatan buruk pada Zaky ketika Zaky mabuk. Nissa merasa tidak perlu mengatakan apa pun dan ingin mengabaikannya saja, tapi ketika Nissa ingin melewatinya, Zaky malah memanggil. “Nissa, aku mau ngomong sama kamu,” raut dan nadanya bicara jelas lirih. “Mau ngomong apa? Aku nggak punya banyak waktu, aku harus ketemu ibu aku,” tapi Nissa menjawab ketus. “Kata orang di kantor polisi, kamu yang bawa aku ke hotel dan bebasin aku pakai jaminan?” Zaky ingin jawaban ‘ya’ agar ia bisa melanjutkan kalimat memalukan selanjutnya, “Itu artinya kamu masih sayang aku, kan, Nis? Kamu masih peduli sama aku, kan?” “Kita balikan lagi dan ulangi hubungan kita dari awal, ya? Kita nggak jadi batalin rencana nikahan kita, ya?” Nissa menaikk
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

Pengakuan

[Yang pertama, saya mendapatkan laporan tentang kedatangan Wakil Presdir Lesmana Sampurna—Akbar Lesmana. Nona Nissa terlihat memiliki sedikit perdebatan dengan orang tersebut. Dan setelah Wakil Presdir Lesmana Sampurna itu pergi, Nona Nissa terlihat memakan makanan yang dibawa orang tersebut.][Yang kedua, di kantin rumah sakit. Tim saya melaporkan kalau Nona Nissa sedang berbincang serius dengan salah satu dokter yang menangani adik dan ibu Nona Nissa, namanya Dokter Fandy. Dari yang bisa didengar saat itu, Dokter Fandy menawarkan bantuan biaya penanganan rumah sakit untuk ibu dan adik Nona Nissa dengan syarat pernikahan.]Kali ini Dimas membelalakkan matanya geram sambil mendengarkan, “Terus bicara!”[Tim saya yang saat itu menyamar menjadi Cleaning Service di area itu, tidak terlalu jelas mendengar. Tapi dia yakin kalau Nona Nissa tidak menjawab setuju dan malah meminta waktu dalam sehari, karena operasi lanjutan adiknya harus dilakukan sebe
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

Pembatalan

“Iya, Bu. Tapi awalnya memang karena kami nggak lagi satu pemikiran dan mutusin pisah aja. Aku baru tau kalau Zaky suka main perempuan setelah kami putus,” Nissa pun menjawab.“Ibu juga sebenarnya nggak yakin banget. Tapi waktu itu ibu sama Arul nggak sengaja lihat Zaky gandeng dan peluk perempuan dari cafe remang-remang. Arul duluan yang ngelihat itu waktu kami keluar dari minimarket,”“Arul mau marah waktu itu, tapi ibu ngelarang karena nggak mau gangguin kamu yang fokus kerja. Dan berharap kalau kami salah lihat orang. Ternyata kejadiannya malah begini. Maafin kami karena nggak kasih tau kamu lebih cepat,” Nyonya Gina menyesali keputusan untuk tidak memberitahukan kenakalan Zaky sejak lama. Tapi nyatanya Nissa malah tersenyum.“Aku dijauhi dari Zaky karena Tuhan tau kalau Ibu cemasin aku. Jadi jangan nyesal karena semua ini nggak ada hubungannya sama Ibu atau Arul. Ini udah takdir terbaik buat kita, Bu,&r
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

Menjual Rumah

“Dokter, jangan terus minta maaf sama saya. Dokter nggak punya kewajiban buat bantuin saya, dan Dokter nggak hutang apa pun sama saya,” Nissa berusaha membesarkan hati Dokter Fandy."Mungkin memang saya belum rezeki dibantu Dokter, dan Dokter juga belum dibolehin takdir ngelamar anak gadis orang dengan cara begitu,""Stay positif thinking, Dokter. Anggap aja semua masa sulit yang terjadi di hidup kita adalah tangga menuju bahagia, termasuk masalah saya dan masalah yang Dokter Fandy alami ini,"Fandy mengubah senyum mirisnya menjadi senyum bahagia. Mendengar Nissa berucap seperti itu malunya semakin besar, tapi itu tidak mengalahkan rasa beruntung sudah bertemu dan mengenal perempuan seistimewa Nissa."Kenapa kamu sebijak dan sempurna ini, sih? Gimana bisa saya nggak jatuh cinta sama kamu, Nissa?""Jadi kamu gimana? Kamu mau cari uang sebanyak itu dari mana, Nissa? Saya benar-benar minta maaf sama kamu," Fandy berucap lagi."Saya
last updateLast Updated : 2023-06-21
Read more

Ulah Dimas

Air mata Nissa mengalir dalam diam, tapi kepalanya masih tegak agar ia tidak terlihat lemah sekalipun di dalamnya sudah hancur. Pikirannya kacau. Ia tidak berdaya menjalani semua tekanan yang datang padanya hanya dalam beberapa hari saja.'Tuhan, apa Kamu mau aku ngambil jalan ke sana? Kenapa dari dulu Kamu selalu jadi musuh aku, sih? Kalau Kamu mau bujuk aku biar tunduk sama Kamu, nggak begini juga jalannya!''Kenapa Kamu selalu buat aku nggak berdaya gini?'Sambil menatap awan putih tebal yang bergelombang di atas langit, Nissa seakan menjerit dalam hati, menyalahkan Tuhan atas nasibnya yang selalu berakhir menyedihkan.'Kenapa Kamu terus sudutin aku sampai nggak punya pilihan lain lagi?' akhirnya Nissa menunduk. Mengusap air matanya dengan perlahan dan pasrah.Kini langkah gontainya sudah tahu ke mana arah ia ingin berhenti.*Kantor Sagala Corporation."Kamu yakin dokter itu udah nyerah sama Nissa? Kalau begitu, kembalikan
last updateLast Updated : 2023-06-21
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status