Semua Bab Tuan Muda Jenius: Bab 141 - Bab 150
305 Bab
Bab 141
Begitu telah sampai di Beijing, mereka langsung menyewa satu apartemen yang berada di tengah Beijing. Suasana perkotaan di sini jauh lebih semarak ketimbang Shenzhen secara Beijing merupakan ibu kota Tiongkok dan merupakan pusat pemerintahan.Mereka bertiga pun mulai bekerja di depan layar laptop masing-masing. Karena pemerintah China membatasi dalam penggunaan internet dan VPN, maka tidak mudah bagi mereka dalam menyelesaikan misi.Hanz mengungkapkan, “Weiheng cukup ahli dalam penggunaan remote akses dan peretasan terhadap sistem keamanan perjudian.”Setelah satu jam bergelut di depan layar yang penuh dengan kode, akhirnya Hanz mendapatkan sebuah informasi baru, “Weiheng bisa memanipulasi sistem perjudian di beberapa kasino yang ada di China, termasuk Beijing. Dia mengeruk kekayaan di dalam perjudian dengan cara yang curang.”Hyun Ki meregangkan otot-ototnya. “Henzo, bagaimana bisa dia dengan bebasnya melakukan hal itu sementara di China tid
Baca selengkapnya
Bab 142
Malam harinya di Casino9.Suasana di dalam gedung tempat perjudian legal itu cukup ramai. Di negeri komunis seperti Tiongkok, aktivitas semacam ini dianggap biasa dan normal. Beda negara, beda regulasi.Sembari berjalan berkeliling casino, Tuoli mengalungkan lengannya ke leher Hyun Ki. Setelah bersiul beberapa detik, dia kemudian berkata dingin, “Kalau kita mau, kita bisa kaya dalam sekejap.”Hyun Ki mendongakkan kepalanya sedikit. “Tapi jangan terlalu menganggap enteng, Kawan. Bermain curang di sini tak segampang yang kita kira.”Omongan Hyun Ki ada benarnya, meskipun mereka berdua pandai dalam hal peretasan, bukan berarti mereka tak melewati hambatan. Melakukan peretasan di China sama seperti mencari ikan di dalam lumpur.“Kalau kau menang, mau taruh di mana uang mu?” tanya Hyun Ki seraya menaikkan kedua alisnya. “Kita bisa mendapatkan uang, tapi kita tidak bisa menaruh dan memindahkannya semudah yang kita kira.”“Kecuali,
Baca selengkapnya
Bab 143
“Bagaimana, Bos? Apa Heng sudah diketemukan?” Arthur memperbaiki posisi kaca matanya. Sementara tiga anak buahnya selalu berada dalam kondisi siap siaga. Hanz menghembuskan napas yang agak panjang, lalu menyandarkan punggungnya dan berkata, “Masih belum. Tidak ada tanda-tanda bahwa Heng ada di sini tetapi aku sangat yakin kalau dia berada di sini. Aneh, dia seperti tak terlihat.” Kemudian Hanz menyuruh Arthur dan tiga anak buahnya agar segera angkat kaki dan bertugas dari kejauhan saja.Setelah melewati perenungan yang agak lama, akhirnya Hanz berpikir bahwa bisa jadi Heng tidak berada di sini, tetapi Heng mengontrol dari kejauhan saja.Secara diam-diam, Hanz memasukkan sebuah flashdisk ke server kedua yang ada di sekitar kasir. Tindakan ini sangat berisiko besar dan jika Hanz tidak berhati-hati, nyawanya bisa melayang.Setelah langkah pertama berhasil, lalu dia kembali ke mejanya dan sibuk di depan laptopnya. Hanz bisa tahu siapa saja di antara para player yang menang atau pun kalah,
Baca selengkapnya
Bab 144
Dua orang bertubuh besar lantas berdiri tegap di hadapan Hanz, Hyun Ki dan Tuoli. Sedari tadi para penjaga keamanan casino tersebut memperhatikan gerak-gerik mencurigkan dari tiga orang itu.Hanz terkesiap. Apa jangan-jangan mereka ketahuan karena telah menyisipkan flashdisk sehingga bisa membaca situasi pada setiap meja judi? Apa bisa jadi mereka benar-benar dicurigai sebagai penyusup?Alih-alih ingin menyelidiki, ternyata mereka kena pergoki.“Ikut kami ke ruang keamanan!”Tiga orang Non-C tak berkutik, menyerahkan diri kepada para petugas sebab jika mereka berontak, tentu mereka semakin dicurigai dan akibatnya jauh lebih fatal.Di ruangan tertutup, manager casino memberikan tatapan bengis penuh rasa curiga. “Aku perhatikan dari kamera CCTV, sudah lebih dari satu jam kalian berada di sini dan hanya pesan minum. Kalian tidak main apa pun. Apa yang kalian lakukan di sini?” cecar pria berkumis lebat ala Persia itu.Hanz seketika teringat dengan teknik social engineering. Dengan santai d
Baca selengkapnya
Bab 145
Ketika telah sampai di titik lokasi, Hanz sangat kaget karena saat ini mereka tengah berada di sebuah gudang tua pinggiran di pinggiran Beijing. Nyaris tak ada tanda-tanda kehidupan di sini.Hyun Ki menatap heran. “Henzo, kita dari tadi dibuntuti oleh mobil Jeep itu. Siapa mereka?”Hanz sekilas menoleh ke belakang. “Mereka? Biarkanlah, bisa jadi mereka utusan dari Tuan Yuan Feng.” Hanz tidak mungkin jujur bahwa mereka adalah Arthur, utusan dari Tuan Besar Dmitry Fadeyka.Gudang tua ini sangat kotor dan tidak terawat, apalagi butuh waktu sekitar lima menit untuk sampai di jalan raya sana. Lokasi ini cukup termarginalkan.Hanz mengedarkan pandangan ke sekitaran. “Aku tidak pernah terpikir kalau di sini ada kehidupan. Di mana Heng?”Suasana yang gelap, menambah tingkat keangkeran tempat ini. Kesunyian malam, membuat suara mereka semakin jelas terdengar.Tuoli mendenguskan napas kasar. Entah kenapa dia agak ragu kalau lokasi yan
Baca selengkapnya
Bab 146
Ketika mereka tahu bahwa ada sebuah peralatan elektronik di sini tetapi tidak terdeteksi, lantas mereka semakin mengerutkan dahi, bingung sekaligus heran, bagaimana bisa terjadi?“Router ini telah dianggap hilang karena pengaruh sebuah software canggih yang digunakan oleh Four-H.” Hanz mengambil router tersebut. “Walapun tidak terdeteksi, tapi kau bisa menemukannya, Tuoli!” Hanz langsung menjitak kepala Tuoli.Andai saja Tuoli tidak mengelak, tentu saja jari itu akan menyasar batok kepalanya, namun untungnya dia sedikit gesit. Sensoriknya masih berfungsi bagus.Saat mereka hampir putus asa dengan cara memakai cara mereka sendiri, akhirnya Hanz memanggil Arthur ke lokasi. Arthur mengakunya utusan dari Tuan Yuan Feng.“Arthur, kau mempunyai indera penciuman yang sangat tajam. Bantulah kami!” seru Hanz dengan pandangan serius. Kali ini dia butuh bantuan Arthur.Arthur menjauh dari rombongan, lalu berjalan mondar-mandir ke sekitaran, mem
Baca selengkapnya
Bab 147
Siang harinya di Casino Max. Meskipun siang hari, suasana di dalam gedung judi tetap ramai seperti biasanya. Jika dilihat dengan pandangan normal, tidak ada sesuatu hal yang mencurigakan, semua berjalan seperti biasanya. Setelah berkeliling dalam waktu yang cukup lama, akhirnya Hanz mencurigai satu orang yang sedang sibuk dengan laptop dan ponselnya di salah satu sudut ruangan, paling ujung dan pojok, sedang menikmati kopi dan rokoknya.Kembali flashback ketika Hanz mencari lokasi keberadaan teroris, di mana pada waktu itu dia mengecualikan dari sistem dari penggunaan dinding dengan konsep sepuluh macam logam, lalu dia mendapatkan banyak lokasi.Sebab, ketika dia ingin melacak tanpa pengecualian, dia tidak akan bisa karena lokasi yang sedang dia cari pasti terhalang atau tertutupi. Maka dari itu dia mencari dengan cara pengecualian karena orang yang menggunakan konsep sepuluh macam logam tentu saja sangat sedikit.Kasusnya sama seperti sekar
Baca selengkapnya
Bab 148
“Ketiga. Software milik NSD?” Heng tak mampu melanjutkan kalimatnya.Tuoli geram, lalu mencengkeram rambut Heng dan mengangkat kepalanya ke atas. “Jangan buat kami penasaran! Cepat katakan!”Bahasan ketiga ini memang sangat menegangkan karena inilah yang selama ini membuat Hanz terus bertanya-tanya, kenapa bisa Heng sampai tidak bisa terdeteksi? Apa iya Heng bisa membuat software serupa dengan segala kecanggihannya?Napas Heng termegap-megap dan detak jantunya bergetar tak tahu arah. Dia mencoba melanjutkan kalimatnya. “Aku tidak membuatnya dan tidak pula menjiplaknya. Software itu tidak bisa dibuat atau direplika secara sembarangan. Tetapi aku bisa mendapatkan manfaat dari software tersebut.”Semakin rumit. Hanz tidak mau ada rekayasa yang keluar dari mulut Heng. Jangan sampai Hanz termakan oleh omongan palsu.“Tidak ada gunanya kau berbohong!” sergah Hanz menyeringai.“Tidak. Aku tidak berbohong.” Kemudian, Heng menjelaska
Baca selengkapnya
Bab 149
Telah terjadi keributan besar antara Yuan Liu dan Shing Chao. Bermula ketika Yuan Liu menulis sebuah postingan di media sosial dengan mengatakan bahwa ada seseorang yang telah bermaksud jahat terhadap dia, keluarganya, dan perusahaannya. Konteks yang sedang dia bicarakan tentu saja peristiwa yang terjadi waktu itu dan omongannya tersebut mengarah kepada satu orang.Shing Chao tersinggung berat, apalagi omongan Yuan Liu sampai di-repost banyak orang dan hampir trending. Parahnya, banyak pihak telah memberikan tuduhan serupa bahwasanya memang Shing Chao yang merupakan otak pelaku atas peristiwa yang terjadi pada hari jadi Yuan You Energy ke-40 waktu itu, meskipun Yuan Liu tidak menyebutkan nama Shing Chao secara langsung.Tidak terima, Shing Chao membalasnya dengan memposting sebuah konten yang berisi bahwa dia bukanlah pelakunya dan dia mengaku bahwa tidak ada kaitan apa pun dengan peristiwa itu. Shing Chao marah besar karena telah mendapatkan fitnah besar yang telah merusak nama baik
Baca selengkapnya
Bab 150
Masih berlatar di kantor Yuan You Energy, tepatnya di ruangan kerja sekretaris. Di dalam ruangan, sudah ada Hanz, Heng, dan Mei Yin. Hanz sudah menepati janjinya bahwa dia akan menyerahkan Heng di hadapan Mei Yin.Melihat kehadiran orang tua angkat bajingan itu, Mei Yin bersedih dan sampai menitikkan air mata.PLAK!Mei Yin menampar keras Heng.“Jika kau tidak mau mengurusku, seharusnya kau memulangkan aku ke rumah orang tua kandungku, atau menyerahkan aku ke panti asuhan saja, tetapi kenapa kau malah menyiksa lalu menelantarkan aku?” Bola mata Mei Yin memerah.Heng menjadi kaku dan ketakutan, lalu bicara terbata-bata. “M-maafkan aku, Mei.”Hanz mendorong kepala Heng agak kuat. “Siapa nama aslinya? Katakan sekarang!” desak Hanz beringas.“Nama mu adalah Jia Li. Maaf, Jia Li, aku sudah memisahkan kau dengan orang tua kandung mu. Waktu itu, kau berusia sekitar tiga tahun dan tidak mengerti apa-apa, ayah mu menolong ibu mu yang sedang terkapar di jalan raya sehabis kecelakaan. Sementara
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
31
DMCA.com Protection Status