Home / Romansa / Istri Sitaan Sang CEO / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Istri Sitaan Sang CEO: Chapter 41 - Chapter 50

137 Chapters

Bab 41. Posesif Tak Terkendali

Venus begitu syok dan ketakutan saat melihat Rex Milan mabuk dan kini ia malah mengamuk. Belum pernah Venus menyaksikan hal seperti ini sebelumnya.“Mundur!” bentak Steven pada Rex Milan yang terhuyung menunjuknya. Sebastian ikut kaget melihat sikap Steven yang berani menantang bosnya sendiri. Namun yang terjadi pada Rex Milan jauh lebih berbahaya. Entah mengapa Rex Milan seperti marah melihat Steven.“Kau? Apa kau mencoba merebut Istriku? Hah!” balas Rex Milan membentak Steven keras. Steven berdiri memagari Venus yang seperti akan diserang oleh Rex Milan. Sedangkan Emerson ikut bersama Steve seolah membentuk dua kubu di ruang tengah tersebut.“Rex, ayo kita ke dalam. Kamu sangat mabuk!” Sebastian mencoba membujuk Rex Milan yang menyentakkan tangan darinya. Ia tidak bisa berdiri dengan baik tapi terus mengoceh menuding Steven berselingkuh dengan Venus.“Mengaku saja! Kau mau berselingkuh dengan Istriku kan?” Rex Milan makin marah. Steven mencoba menahan dirinya. Ia tidak mengerti meng
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more

Bab 42. Celah Untuk Menyusup

Seth membawa Venus ke dalam kamarnya di lantai atas. Venus sudah pingsan dan ia sempat berteriak hal-hal yang tidak jelas.“Venus? Venus, kamu baik-baik saja? Venus!” panggil Seth menepuk pipi Venus yang masih tak sadarkan diri. Seth bernapas lebih cepat dan ia menjauhkan diri dari Venus dengan melihat ke kiri dan kanan. Seth mencari sesuatu yang bisa menyadarkan Venus.“Ah, apa ya? Parfum? Air? Ah─” Seth malah makin bingung. Ia berkeliling kamar tapi tidak menemukan apa pun sampai ia mendengar Venus mengerang pelan. Seth kembali ke tempat tidur menghampiri Venus untuk mengecek keadaannya. Venus terlihat sudah membuka matanya perlahan.“Venus?” sebut Seth pelan dan perlahan. Venus menoleh padanya lalu mengulurkan sebelah tangannya ke arah kanan.“Tolong aku, bukuku .... “ Venus menunjuk ke arah salah satu nakas. Seth mengernyit tak mengerti.“Apa maksudmu, Nyonya─”“Tolong aku. Bukuku ... ambilkan.” Venus berujar lemah. Ujung tangannya mengarah pada salah satu laci. Seth pun menoleh p
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

Bab 43. Keliru Di Masa Lalu

Arjoona Harristian pulang lebih awal untuk bertemu istrinya Claire. Ia juga sudah menantikan kedatangan Venus yang sudah berjanji akan kembali dalam beberapa hari. Sayangnya nyaris tiga hari, anak keduanya itu tidak memberi kabar apa pun.“Venus sudah menelepon?” tanya Arjoona masih dengan dasi yang belum sepenuhnya terlepas. Claire mendekat lalu menggeleng. Tangannya meraba dasi yang dikenakan suaminya dan menariknya simpulnya perlahan sampai lepas.“Huff, bagaimana ini? Manajer di Skylar Labels juga mengatakan kalau dia gak datang latihan hari ini. Aku pikir kalau aku menyusul ke Skylar, aku bisa bicara sama dia,” ujar Arjoona lagi. Arjoona lalu duduk di salah satu sofa yang membelah ruangan tersebut bersama Claire yang memegang lengannya.“Memangnya kamu mau bicara apa?” Claire balik bertanya. Arjoona menoleh pada istrinya dengan raut wajah kecewa dan tanpa senyuman. Kerutan mulai tampak di sudut mata Arjoona yang mulai men
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

Bab 44. Berbalik Menjadi Korban

Dokter yang memeriksa Rex Milan hanya tersenyum sebelum menghampiri Sebastian yang berdiri menunggu.“Tidak ada luka serius. Hanya sedikit memar di perutnya. Aku sudah memeriksa kadar alkohol dan efeknya akan hilang dalam 24 jam. Banyak minum air putih dan beristirahat. Semoga cepat sembuh,” ujar dokter yang berjaga di klinik tersebut pada Sebastian.“Apa tidak seharusnya dia dirawat di klinik saja?” Sebastian balik bertanya.“Aku rasa tidak perlu. Tapi jika mungkin nanti terjadi keluhan lain, kalian bisa datang lagi.” Dokter itu masih memberikan penjelasan dengan baik. Sebastian mendengus pelan lalu mengangguk. Ia berbalik untuk keluar sesaat menemui para pengawal.“Tuan?” sebut Keith menegakkan posisinya.“Mana Nel?” tanya Sebastian dengan nada ketus. Seth sudah sedikit membuang muka melihat ke arah lain.“Oh, itu─” Emerson menoleh pada Seth yang hanya diam saja pura-pura tidak melihat.“Apa kalian tidak melaporkan semua ini pada Nel? Kalian sengaja mau menutupi insiden ini ya?” Seb
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more

Bab 45. Dramatisasi

Seth Aldrain alias Arion Konstantine berjalan di salah satu koridor rumah sakit tempat salah satu temannya sedang bekerja yaitu dokter Jason Thorne. Jason adalah orang yang menyusun strategi untuk Dion Juliandra berpura-pura mendapatkan cedera setelah bertengkar dengan Rex Milan semalam. Kini, Seth alias Arion harus memastikan jika Dion baik-baik saja.“Kenapa tidak balut saja lenganmu sekalian?” Arion menyeletuk saat masuk ke dalam kamar VIP milik Dion. Dion yang sedang bertelanjang dada lantas berbalik dan tersenyum.“Kamu baru datang? Bagaimana semalam?” Dion baik bertanya. Arion mengedikkan bahunya sekilas.“Rex Milan marah dan memecatmu,” jawabnya singkat dan dingin.“Oh ya? Huh, aku sudah menduganya,” ujar Dion lantas duduk di pinggir ranjang tanpa merasa kesakitan seperti yang sedang ia lakukan. Dokter Jason masuk tak lama kemudian. Ia akan memasang penyangga lengan dan membalut punggung Dion sebelum ia mengenakan rompi anti peluru.“Hei, Arion! Kapan kamu datang?” Jason menyap
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more

Bab 46. Bermuka Dua

“Maaf, Tuan Wilson. Steven masih harus dan bisa bekerja untuk mengawal. Dia hanya mengalami cedera sementara saja,” ujar NLE Black melaporkan tentang Steven pada Rex Milan.Rex Milan segera bangun dari tempat duduknya menghadapi Steven yang tampak datar menatapnya. Dari balik topengnya, Steven kemudian menundukkan pandangannya. Terbersit rasa kasihan padanya tapi Rex Milan masih kesal dan marah.“Aku sudah bilang untuk memecat dia kan?” Rex Milan mengulang lagi perintahnya.“Iya, tapi Steven terikat dengan kontrak. Yang terjadi adalah di luar kuasa Steven─”“Maksudmu kamu ingin menyalahkanku?” sahut Rex Milan sedikit meninggikan suaranya.“Bukan─”“Aku minta maaf, Tuan Wilson. Aku sudah menendang perutmu. Aku melakukannya karena respons refleksku semata. Aku mengira kamu akan menyakiti Nyonya Venus sedangkan aku bertugas menjaganya,” ujar Steven memotong cepat.“Apa kau pikir aku bisa menyakiti Istriku sendiri? Aku hanya ingin bicara dengannya!” sahut Rex Milan.“Caramu menariknya sud
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more

Bab 47. Mata-Mata

“Tuan Jasman, kamu akan membersihkan ruang samping, lalu seluruh koridornya beserta kamar mandi. Jangan keluar dari area tempatmu bekerja,” ujar supervisor tim petugas kebersihan yang membagi tugas lima orang yang akan bekerja membersihkan rumah Rex Milan Wilson hari ini.“Baik, Bu,” jawab Jasman singkat. Matanya memperhatikan seluruh rumah sambil mengira-ngira posisinya bisa meletakkan kamera dan penyadap di seluruh rumah. Selain juga karena seluruh rumah dipasangi oleh kamera sehingga ia harus berhati-hati.“Em, sudah periksa mereka?” tanya NLE Black pada Emerson yang dari tadi mengawasi pada personel petugas kebersihan. Emerson menggeleng.“Belum, Pak.”“Ayo lakukan sebelum mereka memulai pekerjaan.” NLE Black memerintahkan Emerson untuk memeriksa satu persatu petugas kebersihan yang masuk ke rumah Rex Milan.“Baik, Pak─”“Tunggu dulu. Bukankah kami sudah melewati metal detector dan pemeriksaan di depan tadi? Lagi pula kami kan datang setiap hari!” ujar Supervisor tim kebersihan te
last updateLast Updated : 2023-06-11
Read more

Bab 48. Teman?

Cindy Andriani Halim benar-benar mendalami perannya sebagai seorang sekretaris meski sesungguhnya ia menyamar. Namun pekerjaannya sungguh serta benar terjadi. Ia menandatangani kontrak resmi dan tidak menutupi jika dirinya masih berkuliah.Akan tetapi, hasil pekerjaan Cindy bukanlah main-main. Ia bisa menyusun dokumen proyek percepatan pembebasan lahan di bagian timur New York yang rencananya akan menjadi lahan stadion olahraga terbaru dan terbesar.“Hmm, aku rasa ini cukup, Cindy. Apa kamu menyimpan semua rekaman dokumen asli surat tanahnya dengan baik?” tanya Rex Milan saat memeriksa pekerjaan Cindy.“Iya, Pak. Aku menyimpannya dalam brankas khusus dan dengan kombinasi nomor serta angka.” Cindy menjawab. Rex Milan mengangguk lagi dan tersenyum.“Jangan lupa surat kesediaan mereka melepaskan properti dengan harga yang kita tentukan, jangan sampai surat itu hilang. Akan ada penggusuran besar-besaran pada pemukiman dan penyewa dua hari lagi,” imbuh Rex Milan mengingatkan.“Baik, Pak. A
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more

Bab 49. Rapat Rahasia

“Sini anak Papa. Kiss Papa dulu, Sayang!” Dallas dan Kalendra bergantian memberikan ciuman di pipi pada Dion sebelum mereka akan tidur. Budhe Dewi kemudian datang dengan botol susu untuk dua anak Dion tersebut.Dallas langsung anteng begitu mendapatkan botol susunya. Ia sudah terbiasa tanpa sang Ibu. Dahulu Dion cukup kesulitan menghadapi Dallas yang tantrum ingin bertemu ibunya. Namun sekarang Dallas jadi lebih pendiam. Hal itu sempat membuat Dion sedikit merasa sedih dan miris.“Kowe wis mangan toh, Le?” tanya Budhe Dewi pada Dion yang sedang mengusap-usap punggung Dallas yang nyaris terlelap sambil menghisap botol susunya. Dion sedikit mendongak lalu tersenyum.“Sudah, Budhe.” Budhe Dewi tersenyum lalu membantu menidurkan Kalendra di ranjangnya yang tak jauh berada di sebelah Dallas. Dion mengecup kening Dallas sebelum berbalik pada Kalendra yang masih terjaga.“Ayo doa dulu sama Tuhan Yesus!” ajak Dion pada Kalendra yang berlutut di samping tempat tidurnya bersama sang ayah bersim
last updateLast Updated : 2023-06-13
Read more

Bab 50. Pengakuan Yang Membuat Cemburu

“Apa? teman? Maksudnya?” sahut Peter meninggikan suaranya. Ia kaget setengah mati dengan pengakuan Cindy mengenai bosnya. Tidak hanya Peter, Dion, Jasman dan Arion serta Kyle pun ikut kaget.“Cindy, jelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Pelan-pelan saja, jangan takut,” ujar Dion menambahkan. Cindy menarik napas panjang dan tersenyum kecut sebelum bicara.“Sebenarnya aku tidak takut pada Sebastian Arson. Hanya saja, aku sempat cemas jika dia akan mengadu pada Rex Milan soal jika aku bisa berbahasa Indonesia. Dia pernah memergokiku bicara dengan Peter menggunakan bahasa Indonesia─”“Kenapa kamu tidak pernah bicara soal itu?” sahut Peter memotong cepat.“Sebentar, Peter. Biarkan Cindy bicara semuanya dengan jelas.” Arion cepat menimpali. Peter pun sedikit mundur dan diam.“Lanjutkan, Cindy. Apa yang sudah dia lakukan padamu,” imbuh Arion lagi.“Sebenarnya tidak ada. Selama ini Sebastian cukup sopan, Rex Milan juga. Yang agak sedikit mengkhawatirkan hanya ... Nel? Pengawal itu? yang berku
last updateLast Updated : 2023-06-14
Read more
PREV
1
...
34567
...
14
DMCA.com Protection Status