FlashBackPoV Author"Papa! Papa, maafin Nadia, Pa!" racau Nadia dalam lelapnya, sehingga hal itu membangunkan sang putri yang mulai gelisah akibat racauan sang Mama."Ma, bangun. Mama kenapa?""Maafin Nadia, Pa.""Mama, bangun, Ma! Al takut," seru Allisya, mengguncangkan tubuh Nadia bersamaan dengan jerit tangis ketakutan.Nadia terjaga secara spontan, membuka matanya cukup lebar. "Astaghfirullah," gumamnya, sontak terduduk dan mengusap wajah perlahan.Ditolehnya sang anak yang masih menangis di sampingnya, kemudian memeluknya cukup erat."Maaf, Sayang. Mama sudah buat kamu takut," ucapnya, mengusap lelehan bening di wajah sang gadis kecil kebanggaannya."Mama mimpi Kakek, ya?" tanya Allisya, yang seketika dijawab dengan anggukan pasti oleh Nadia. "Kenapa Mama gak pernah mimpi Papa? Al juga," tanya si kecil berulang."Gak tau, Sayang. Mimpi itu hanya bunga tidur. Dan kebetulan, Mama sedang rindu pada Kakek.""Mama, sih, waktu itu gak jadi sampe ke makam Kakek. Besok-besok, harus samp
Last Updated : 2023-06-14 Read more