Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 761 - Chapter 770

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 761 - Chapter 770

884 Chapters

Bab 761

Theo pergi ke Kota Haban untuk melarikan diri dari kenyataan.Setiap mengingat pengorbanan Thea, hati Theo terasa seperti ditikam.Theo membuka foto yang dikirimkan Bibi Wina. Seketika, Theo pun mematung sambil menatap foto Wilson. Jantung Theo terasa berdegup sangat kencang.Setelah menatap selama beberapa menit, Theo terbangun dari lamunan dan langsung membalikkan ponselnya.Akal sehat memberitahunya kalau Wilson yang menyebabkan Thea meninggal. Theo tidak bisa menerima kenyataan ini.Setiap memikirkan Thea yang menghilang dari hidupnya, Theo merasakan sakit yang menjalar di sekujur tubuh. Pada malam hari, di Vila Starbay.Mike mengundang Eden dan Sabai untuk merayakan kepulangan Wilson.Bayi seusia Wilson sering tidur. Ketika Eden dan yang lainnya datang, Wilson sedang tidur.Ketika semua orang mengatakan bahwa Wilson mirip dengan Theo, Anisa bergumam di dalam hatinya, 'Wilson tidak semirip itu dengan Theo."Beberapa waktu lalu, Anisa sudah melihat foto masa kecil Theo. Saat masih
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Bab 762

Anisa menunggu sampai jam 11 malam, tetapi Theo tak kunjung datang.Jika Theo ingin menemui Wilson, malam ini dia pasti datang."Anisa, sebaiknya kamu istirahat." Bibi Wina melihat hari yang sudah larut. "Wilson anak yang pintar, dia jarang nangis. Kalau dia minta susu, biar aku yang menyiapkan.""Em, terima kasih. Besok pagi biar aku yang menjaganya. Bibi juga perlu istirahat," jawab Anisa.Perasaan Anisa terasa jauh lebih tenang. Sekarang dia memiliki 3 orang anak yang perlu dilindungi. Dia tidak berharap banyak, dia hanya ingin ketiga anaknya sehat dan bahagia.Setelah menerima keadaan ini, beban di kepala Anisa terasa lebih ringan.Ketika berbaring, tiba-tiba Anisa teringat dengan pekerjaan yang diterimanya saat mengandung. Berbulan-bulan telah berlalu, Anisa bangkit dari tempat tidur dan mengeluarkan data pasien tersebut.Waktu berlalu sangat cepat, Anisa hampir melupakan pasien ini. Karena sudah lupa, Anisa terpaksa membaca kembali semua data serta catatan medis pasien.Pasien in
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Bab 763

"Dia tidak mencari aku, tapi waktunya sudah tidak banyak. Nial, apakah belum ada petunjuk? Sekarang kita berada di posisi yang sama. Kalau kamu tidak menolongku, aku akan menyeretmu hancur bersamaku." Malia mengancam Nial."Malia, kamu tidak takut aku bunuh? Beraninya mengancam aku," Nial berdecak kecil."Nial, aku berusaha keras untuk bisa berada di posisi sekarang!" Suara Malia terdengar kesal. "Aku bisa saja menyerah dan mundur, tapi aku tidak mau bersikap seperti pengecut. Aku ingin bekerja sama denganmu untuk menghancurkan Theo. Kita hanya bisa menghabisi Anisa setelah menyingkirkan Theo."Nial terdiam selama beberapa saat, dia juga ingin menghancurkan Theo. Sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk bermusuhan dengan Malia."Aku sudah menemukan petunjuk mengenai kotak itu," kata Nial. Sebenarnya dia tidak ingin membahas masalah ini, tapi Malia malah mengungkitnya."Petunjuk apa?" Malia bertanya dengan gugup."Aku akan memberitahumu setelah aku menemukan kotak itu. Kalau aku memberi
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Bab 764

Walaupun masih kecil, William jauh lebih pintar dibanding anak seumurannya.Berbeda dengan Wilona, dia adalah gadis kecil yang polos dan lugu. Jadi, lebih baik mereka mendekati Wilona daripada mencari masalah dengan William.Nial merenungkan saran Clara. Kalau tidak benar-benar yakin, Nial tidak berani turun tangan.Keesokan hari, pukul 7 pagi. Anisa masuk ke kamar anak-anak."Bibi Wina, terima kasih telah membantuku. Sini, biar aku yang jaga. Kamu istirahat saja," kata Anisa."Tadi malam Wilson lahap banget minum susunya. Semoga Wilson cepat besar, dia pasti akan tumbuh menjadi anak yang kuat dan pintar." Bibi Wina tersenyum haru."Dulu William juga tenang dan jarang menangis. Berbeda dengan Wilona, dia lebih sering minta digendong," jawab Anisa.Bibi Wina tertegun. "Anisa, William dan Wilona adalah anaknya Tuan? Walaupun kamu tidak pernah membahas masalah ini, semua orang pasti sudah menduganya.""Hmm, bukannya tidak mau bahas, tapi Theo pernah hampir membunuh William. Kalau William
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Bab 765

TIba-tiba terdengar suara tangisan yang membuat Anisa terkejut.Wilson terbangun karena suara di halaman terlalu ribut.Anisa menggendong Wilson dan bergegas menenangkannya. Begitu Anisa menggendongnya, Wilson langsung berhenti menangis."Wilson, Kak William dan Kak Wilona lagi main salju. Sekarang kamu masih kecil. Tunggu kamu agak besar baru bermain bersama mereka, ya?" Anisa menggendong Wilson sambil berdiri di jendela.Wilson menatap Anisa dengan sangat serius."Sayang, kamu lapar? Sudah dua jam sejak terakhir kamu minum susu. Sebentar, Ibu buatkan susu, ya?" Anisa menaruh Wilson ke dalam kereta bayi.Pelayan ingin membantu Anisa, tetapi sebenarnya Anisa bisa melakukan semuanya sendiri. Dia tidak membutuhkan bantuan yang terlalu berlebihan."Anisa, kamu benar-benar hebat. Tidak hanya bisa bekerja, tapi juga merawat anak." Pelayan memuji Anisa."Kamu kapan mau pulang kampung?" tanya Anisa."Tanggal 29. Wilson masih kecil, aku khawatir kamu dan Bibi Wina kewalahan mengasuhnya. Setida
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

Bab 766

Anisa merasa merasa tegang.Jika Theo tidak bersedia membuka hatinya, tak ada seorang pun yang bisa memaksanya.Begitu memasuki ruang tamu, Anisa merasa sangat menyesal. Namun Bibi Nini sangat senang bisa bertemu dengan Wilson.Bibi Nini menggendong Wilson dan mengajaknya bercanda selama beberapa saat."Anisa, Tuan ada di atas. Tuan hanya mau makan bubur, dia tidak mau makan yang lain. Sepertinya Tuan lagi di ruang kerja." Bibi Nini mengembalikan Wilson ke dalam pelukan Anisa. "Tuan pasti senang bertemu anaknya."Sejujurnya Anisa merasa agak ragu. "Bibi, aku tidak enak mengganggunya. Aku takut dia makin stres setelah bertemu Wilson."Bibi Nini tertegun selama beberapa saat."Tapi hanya Wilson yang bisa menyembuhkan Tuan. Dia adalah ayahnya Wilson. Bagaimanapun, dia harus bertemu dengan anaknya. Apakah kamu mau membiarkan Tuan begini terus?" Bibi Nini tampak cemas.Bibi Nini kasihan melihat Theo yang kesepian, makanya dia meminta Anisa untuk membawa Wilson ke sini.Sabrina telah tiada,
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

Bab 767

Ketika membalikkan badan dan hendak pergi, Anisa mendengar suara batuk yang berasal dari belakang.Anisa menghentikan langkah kakinya. Seingat Anisa, Theo jarang batuk-batuk, kecuali saat demam.Anisa berjalan ke arah Bibi Nini yang berdiri di tangga, lalu menitipkan Wilson kepadanya. Kemudian Anisa kembali ke ruang tamu untuk memeriksa keadaan Theo.Batuk Theo lumayan parah, wajahnya sampai memerah."Kamu sakit?" Anisa mengusap kening Theo.Theo refleks melangkah mundur. "Tidak, hanya pilek."Anisa mendesak Theo dan bertanya, "Kamu mengusir kami karena kamu tidak ingin menularkan sakitmu kepada Wilson? Kamu mengusir kami bukan karena tidak ingin bertemu dengan anakmu sendiri, 'kan?"Theo menatap Anisa dan menjawab dengan jujur, "Aku tidak ingin bertemu dengannya, aku juga tidak ingin menularkan penyakitku. Siapa yang menyuruhmu ke sini?""Tidak ada, aku sendiri yang mau datang." Anisa masuk ke ruangan Theo, lalu menutup laptopnya dan menarik lengan Theo. "Kamu harus istirahat, jangan
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

Bab 768

Setelah Anisa pergi, Theo kembali menelepon dokternya. "Aku tidak apa-apa, kamu tidak perlu datang."Dokter merasa agak bingung. "Pak, aku sudah di jalan."Theo menutup teleponnya, lalu mengangkat tangan dan memegang keningnya sendiri. Badannya memang agak panas.Sebelum Anisa datang, Theo tidak begitu memedulikan kondisinya sendiri. Demam tak akan menjadi penghalang Theo untuk bekerja, tetapi setelah bertemu Anisa, seluruh energi Theo terasa terkuras habis.Theo berbaring dan berusaha menenangkan diri. Sayangnya Theo gagal, wajah Wilson terus melintas di benaknya.Wajah mungil Wilson serta kedua matanya yang cerah bagaikan cahaya yang menerangi hati Theo....Ketika dokter tiba, Theo sudah tertidur pulas. Dokter memegang kening Theo dan mengecek suhu tubuhnya.Termometer menunjukkan angka 38.9 derajat celcius, Theo demam.Selagi Theo tidur, dokter pun menginfusnya.Keesokan hari, Theo bangun dalam keadaan yang lebih segar dan demamnya sudah reda.Semenjak meninggalnya Thea, setiap har
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

Bab 769

Wilson sangat mirip dengan Theo.Jika Thea dapat melihat Wilson, dia pasti sangat menyayangi Wilson. Thea sangat baik hati, dia tidak akan membiarkan Theo mengacuhkan anaknya seperti.Setelah berbicara, Bibi Nini pamit dan pergi meninggalkan ruang makan.Theo meletakkan alat makannya, dia langsung kehilangan selera makan.Kenapa tiba-tiba Anisa pergi ke Negara Hamok? Tampaknya dia benar-benar marah.Tadi malam anisa mengatakan bahwa dia akan membesarkan Wilson seorang diri. Oleh sebab itu Anisa membawa Wilson ke Negara Hamok agar tidak mengganggu Theo.Seharusnya Theo merasa lega, tapi kenapa dia malah merasa sedih?Theo ingin menyusul Anisa ke Negara Hamok, tapi dia bergegas mengurungkan niat tersebut. Theo ingin menggunakan waktu ini untuk menenangkan diri.....Anisa tiba-tiba memutuskan untuk pergi ke Negara Hamok.Wilson masih kecil, sebaiknya dia tidak dibawa naik pesawat. Namun Anisa tidak dapat menahan amarahnya setiap mengingat tatapan dingin Theo.Theo boleh menyakiti Anisa,
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more

Bab 770

William sudah pernah dibuntuti. Kali ini, dia tidak sepanik sebelumnya.William langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Evan. Begitu Evan menjawab panggilannya, William pun menceritakan mobil yang mengikutinya.Evan langsung mengutus sebagian pengawal untuk menyusul William, sedangkan sebagian pengawal menunggu di tempat William turun.Setelah William turun dari taksi, mobil yang mengikutinya pergi begitu saja, seolah mereka hanya kebetulan sejalan."Kamu datang sendirian? Nggak bawa pengawal?" Evan menggandeng tangan William dan membawanya masuk ke dalam gedung.Hari ini Evan membawa Wilona ke tempat kursus."Pengawal lagi libur," jawab William."Kalau ibumu tahu, dia pasti khawatir. Orang yang mengikutimu pasti tahu kamu nggak membawa pengawal. Aku akan mengutus 2 orang pengawal untuk menjagamu. Ibumu sedang di Negara Hamok, kamu harus menjaga diri," Evan berusaha membujuk William.William tidak suka diikuti pengawal, tapi mengingat Anisa yang kelelahan menjaga Wilson, Willia
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more
PREV
1
...
7576777879
...
89
DMCA.com Protection Status