Hanya saja, usia bocah ini masih belia, malah ingin mempelajari seni bela diri. Apa dia ingin membela kebenaran?Ariel berjalan ke hadapan mereka berdua. “Kebetulan aku lewat.” Usai berbicara, dia membungkukkan tubuhnya untuk melihat Sulivan. Tangannya diletakkan di atas pundak si kecil. “Kamu masih kecil, tapi sudah berani dalam menegak keadilan. Emm, bagus, aku sangat mengagumimu.”Sulivan menunduk dan tidak berbicara.Pada saat ini, Emiko menarik-narik ujung pakaian Sulivan, lalu berbisik, “Kamu ucapin terima kasih sama Kakak. Dia sudah bantu kita.”Sulivan memang merasa canggung dan juga tidak rela, tapi pada akhirnya dia memaksakan dirinya untuk berterima kasih.Ariel menunduk untuk melihat jam tangan, lalu menegakkan punggungnya. “Sudah malam. Gimana kalau aku antar kalian ….”“Tidak usah. Kami pulang sendiri.”Saat Ariel mendengar jawaban Sulivan, dia langsung berdecak. Kenapa bocah cilik ini sok sekali?Sulivan dan Emiko sedang menunggu taksi di tepi jalan. Ariel pun mengikuti
더 보기