"Selain itu, Osum juga pria yang normal. Gimana mungkin dia bisa menahan diri ketika pria dan wanita hanya berduaan dalam sebuah ruangan? Oh, nggak, aku nggak bisa memanggilnya Osum lagi. Mulai sekarang, aku seharusnya memanggil dia 'Kakak Ipar'," kata Rachel.Saat berbicara, Rachel mengedipkan matanya kepada Owen dan berkata sambil tersenyum, "Kakak Ipar, benar nggak yang aku bilang?""Ya, sangat masuk akal," jawab Owen yang bergegas mengangguk. Dia merasa senang dengan panggilan "Kakak Ipar" dari Rachel. Namun, dia sontak berpikir dan menyadari ada yang tidak beres. Bukankah sekarang dia telah mengakui bahwa dia tidak bisa menahan diri secara tidak langsung?"Kalian …." Theresa memelototi Owen dengan kesal. Dia merasa sangat malu dan berharap mencari tempat untuk bersembunyi."Sudah, Kak Theresa, Kak Owen, aku ada urusan serius mencari kalian berdua. Hari ini kita belum mulai berkultivasi, jadi lebih baik kita cepat berkultivasi," ucap Rachel dengan tidak sabaran. Akhirnya, dia pun m
Baca selengkapnya