“Pak tua, aku sudah bilang, kamu masih nggak mampu menandingi kecepatanku! Sebaiknya kamu berhenti meronta. Itu nggak akan berguna!” ejek Owen. Saat berbicara, dia mengerahkan Langkah Bayangan Spiritual sekali lagi sambil lanjut menggunakan Jari Bencana Bumi untuk menyerang Ian.“Mu ... mustahil!”Begitu merasakan serangan Owen yang kuat, Ian pun menunjukkan ekspresi tidak percaya. Saat bertarung dengan Owen sebelumnya, dia jelas-jelas sudah memastikan bahwa kecepatan Owen masih kalah jauh darinya. Tak disangka, kecepatan Owen malah tiba-tiba meningkat berkali-kali lipat dan bahkan melampauinya. Tidak peduli seberapa cepat pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat menghindari serangan Owen.“Nggak ada yang mustahil. Pak tua, mati sana!” dengus Owen. Kemudian, dia langsung mengumpulkan ranah pedang tak kasatmata di jarinya dan menusuk ke arah dada Ian dengan kecepatan secepat kilat.“A ... aku akan bertarung mati-matian denganmu!” seru Ian. Berhubung tidak dapat menghindar lagi, d
Read more