Home / Rumah Tangga / Menjadi Ibu Untuk Anakku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Menjadi Ibu Untuk Anakku: Chapter 61 - Chapter 70

109 Chapters

60. Kembalinya Marcel

Megan merasakan lumatan Mikail yang melembut dan tak menolak ciuman tersebut. Bahkan kegugupan mulai menyerang dirinya dengan debaran jantung yang tidak mengganggunya. Akan tetapi, lumatan Mikail semakin dalam dan mulai memanas. Megan bisa merasakan napas Mikail yang mulai memberat, tubuh pria itu semakin merapat dan telapak tangan Mikail mulai menyusup di antara celah pakaiannya.Saat telapak tangan Mikail menyentuh kulit telanjangnya, Megan terkejut. Napas wanita itu seketika tercekat dan kedua matanya terbuka. Keterkejutan yang besar segera menerjangnya dan ia tersadar.‘Sekarang, kau sama menjijikkannya dengan diriku. Kupastkan Mikail atau pria mana pun tak akan sudi menyentuh tubuhmu yang kotor.Megan mendorong dada Mikail menjauh dan melompat terduduk. Dengan napas yang terengah hebat. “A-aku … tidak bisa, Mikail,” ucapnya dengan terburu dan nyaris tak jelas. Lalu Megan berbalik dan berlari masuk ke dalam kamar mandi.Mikail terdiam, keningnya mengernyit menyadari keanehan sikap
last updateLast Updated : 2023-06-22
Read more

61. Satu Atap

"Kau pikir kau akan tinggal di rumah ini hanya karena kau ingin, begitu?""Aku berhak atas rumah ini, Mikail. Ingat?" Salah satu alis Marcel terangkat, yang membuat Mikail tak berkutik."Kau tidak bisa. Tujuanmu tinggal di rumah ini sudah terlalu jelas, Marcel."Marcel terbahak. Lebih keras sebelum kemudian tiba-tiba berhenti dan tatapan tajamnya berhenti pada Megan. "Jika kau tahu, maka kau tahu kau tak akan bisa mencegahku, Mikail.""Kenapa? Apakah kalian merasa pernikahan kedua kalian terlalu rapuh sehingga takut dengan keberadaanku? Apa kalian takut aku menggoyahkan pernikahan kedua kalian yang tak lebih kuat dari pernikahan pertama kalian?" Mikail menggeram sedangkan Megan beringsut mendekat pada pria itu. Dan reaksi tersebut tak lepas dari kedua mata Marcel.Pria itu maju ke depan, semakin mendekat dan berhenti tepat di hadapan Megan. "Home sweet home," ucapnya lalu berjalan melewati keduanya. "Aku ingin kamarku kembali."Mikail masih ingin menenangkan Megan yang tengge
last updateLast Updated : 2023-06-23
Read more

62. Berhenti Kabur

"Aku harus pergi dari rumah ini, Mikail. Aku tak bisa tinggal di tempat yang sama dengannya. Dia ... dia aku tak bisa menatap wajahnya. Aku harus pergi, Mikail."Mikail menggenggam kedua tangan Megan, meremasnya demi menenangkan gejolak emosi yang menyerang wanita itu karena baku hantamnya dengan Marcel. Sungguh, ia aku dirinya terbawa emosi kata-kata Marcel, memberi saudaranya itu apa yang diinginkan. "Tidak! Kau tidak akan pernah pergi dari rumah ini, Megan. Sampai kapan pun.""T-tapi keberadaan Marcel akan membahayakanmu dan Kiano.""Kau sudah melakukan hal ini tujuh tahun yang lalu, dan tak ada apa pun yang berubah selain penyesalan dan kerinduan Kiano padamu. Kau membuang waktu tujuh tahun untuk anakmu. Kau melewatkan kasih sayang Kiano untukmu. Semua tujuh tahu itu hanya diisi kekosongan. Hanya sebuah kesia-siaan dan sekarang kau ingin mengulangnya sekali lagi? Jangan bodoh, Megan.""Lalu bagaimana dengan Marcel?""Kita akan menghadapinya. Cepat atau lambat kita memang haru
last updateLast Updated : 2023-06-23
Read more

63. Rencana Yang Pernah Gagal

“Jadi karena itu kau tidak bertanggung jawab dengan menikahinya.”“Bukan tanggung jawab seperti yang kau pikirkan, Megan.”“Apa kau pernah jatuh cinta pada wanita lain?”Sekali lagi Mikail menangkap kecemburuan dalam pertanyaan Megan. “Kiano dan ditambah pekerjaan. Keduanya sudah sangat menyita waktuku. Aku tak memiliki waktu untuk melakukan hal semacam itu.”Dada Megan serasa dipenuhi sesuatu yang menggelitik dan menyenangkan. “Kau tak pernah jatuh cinta padanya?” tanyanya lagi sekaligus memastikan.“Well, jatuh cinta padamu saja sudah membuat hidupku kacau, Megan. Kau masih ingin aku membawa kekacauan lain dalam hidudku?”Megan memberengut, tak menyangkal pertanyaan retoris tersebut.Mikail membawa Megan ke dalam pelukannya. Mendaratkan kecupan singkat di ujung kepala sebelum melanjutkan kalimatnya. “Apa aku salah?”Megan memberikan gelengan kepala sebagai jawaban. “Pernikahan pertama kita memang sangat kacau.”“Bagaimana pun, aku tak pernah menyesalinya. Semuanya yang pernah kita a
last updateLast Updated : 2023-06-24
Read more

64. Kiano Anak Siapa?

"Kau benar-benar sudah gila, Marcel. Berikan padaku!" Megan berusaha meraih tangan Marcel, yang langsung bergerak menghindar ke atas. Megan bergerak lebih maju dan berjinjit karena tinggi badannya yang hanya sepundak Marcel. Akan tetapi kesempatan itu digunakan oleh Marcel untuk menangkap pinggangnya.Megan segera menurunkan tangannya dan meletakkannya di dada Marcel. Mendorong pria itu menjauh sekuat tenaganya, tetapi Marcel menahan pinggang dengan cekalan yang lebih kuat. “Apa yang kau lakukan, Marcel?! Lepaskan!!” desisnya dengan jengkel.Marcel malah menunduk, memastikan jarak di antara mereka sedekat mungkin, nyaris membuat wajah mereka saling bersentuhan. Tetapi Megan berusaha lebih keras agar tak saling bersinggungan. Dengan gemetar yang mulai datang menyerang. Bayangan ketika Marcel menyentuhnya dengan cara yang kasar, masih terekam dengan jelas di benaknya. Rasa sakit dan pelecehan yang pria itu lakukan, tak pernah menghilang dari ingatannya. Napas pria itu yang berhembus di
last updateLast Updated : 2023-06-24
Read more

65. Mirip Papa

Sampai di ruang makan, hanya ada Kiano yang ditemani Helena. Putranya tersebut langsung melompat turun dan menghambur ke pelukan Megan begitu melihat sang mama muncul di ruang makan. “Mama lama,” protes Kiano dengan bibir yang dimanyunkan. Megan tersenyum, membawa tubuh Kiano dalam gendongannya dan mengecup pipi gembul putranya kiri dan kanan berulang-ulang. “Sebagai ucapan maaf. Cukup?” “Lagi,” pintah Kiano dengan riang. Megan pun menghujani wajah Kiano dengan ciuman yang lebih banyak. Hingga membuat putranya tersebut tergelak. Mikail yang melihat putra dan istrinya tersebut tersenyum. Mengusap-usap kepala putranya dengan penuh kasih sayang. Rasanya ia tak pernah merasa begitu bahagia melihat Kiano tersenyum seperti saat ini. “Habiskan makananmu, Kiano. Kau bisa terlambat ke sekolah.” Mikail menghentikan canda tawa tersebut, mengambil Kiano dari gendongan Megan dan mendudukkan putranya kembali ke kursinya. “Apa Mama akan mengantar Kiano ke sekolah lagi?” “Ya, tentu saja.” Jaw
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

66. Keinginan Nicholas

Megan berpikir akan menolak panggilan tersebut, tetapi tangannya tak bergerak. Ia menatap layar ponselnya hingga deringan berakhir dan tak lebih dari dua detik, panggilan dari Nicholas kembali masuk. Megan menempelkan ponselnya di telinga. Tak ada suara selama beberapa saat dan Megan berpikir Nicholas telah memutus panggilan tersebut. Tetapi saat ia menatap kembali layar ponselnya, panggilan masih berlangsung. “N-nicholas?” Suara Megan terdengar begitu kering dan ia menelan ludahnya. Membasahi tenggorokannya. “Kau mengangkatnya.” Suara Nicholas pun terdengar begitu diselimuti kepedihan. Megan terdiam sejenak. “Ada apa, Nicholas?” Nicholas pun tak langsung menjawab. “Merindukanmu.” Kepedihan dalam jawaban Nicholas terasa begitu menusuk dada Megan. Wanita itu menjilat bibirnya yang kering. “Kakiku masih sakit, juga lenganku. Aku bosan seharian berbaring di tempat tidur. Dan saat berpikir ingin menemuimu, kau tidak ada di apartemen. Aku hanya iseng, pergi ke rumah Mikail, tetapi a
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

67. Ketulusan Nicholas

Megan mengangguk pelan. “S-sejak kapan kau berdiri di sini, Nicholas?” “Sejak panggilan kita berakhir.” “Bagaimana kau tahu aku akan datang?” “Aku hanya yakin.” “Jika aku tidak datang?” “Aku akan tetap menunggu di sini.” Senyum Nicholas terlihat dipenuhi ketololan dan kepedihan yang bercampur aduk. Yang sengaja digunakan untuk memanfaatkan rasa bersala Megan kepadanya. Megan Ailee, di hadapan semua orang adalah wanita karir yang mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Pekerja keras dan melakukan segala sesuatunya sendiri. Dengan semua jejak karirnya yang panjang dan banyak rintangan, tak hanya kesempurnaan tubuh yang wanita itu miliki. Cantik dan seksi. Megan juga terkenal sebagai wanita yang tangguh. Akan tetapi, semua itu tak lebih dari bungkus yang berusaha ditampilkan oleh Megan di hadapan siapa pun. Megan yang sesungguhnya adalah wanita yang lemah lembut dan rapuh. Membutuhkan sandaran untuk tangis yang wanita itu redam di setiap malam. Tentu saja Nicholas mengetahu
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

68. Pertengkaran

Setelah menjemput Kiano di sekolahnya, Megan dan bocah mungil tersebut langsung menuju kantor Mikail. Kiano terlihat riang seperti biasanya, setelah menceritakan tentang kegiatan selama di sekolah dengan gayanya yang polos. Megan sendiri mendengarkan dengan tak kalah bersemangatnya. Saat keduanya turun dari mobil, Mikail tampak menunggu di teras gedung. Membukakan pintu untuk Megan dan Kiano. “Kalian sudah datang?” Mikail langsung menarik Megan ke dalam pelukannya dan mendaratkan kecupan singkat di bibir sebelum berganti menggendong Kiano yang mengulurkan kedua lengan memanggilnya dengan penuh antusias. Megan masih tertegun di tempatnya setelah kecupan singkat tersebut. Jantungnya berdebar kencang, dan ia yakin seluruh wajahnya memerah. Jejak bibir Mikail masih membekas di bibirnya. Megan mengelengkan kepalanya, mengenyahkan pengaruh Mikail yang begitu familiar. “Gunakan ini untuk naik lift.” Mikail meletakkan sebuah kunci di telapak tangan Megan. “Kau tak akan berpapasan dengan
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

69. Membela Musuh

Mikail menghampiri Megan dan Alicia yang berdiri saling berhadap-hadapan, berhenti tepat di antara keduanya dan melepaskan tangan Megan dari lengan Alicia. Yang menyisakan bekas memerah di sana saking kuatnya cengkeraman Megan. “Apa yang kau lakukan, Megan?” Suara Mikail diselimuti kemarahan dan kedua mata pria itu mendelik pada Megan. Megan hanya tercenung. Merasa terjebak dengan situasi yang sulit. Pandangannya berpindah ke arah Alicia, yang seketika memulai kelicikan wanita itu dengan memasang raut merana yang dibuat-buat. Megan tak mengatakan apa pun, penjelasan apa pun yang coba ia berikan pada Mikail tak akan membuat pria itu percaya padanya. Ialah yang menyeret Alicia keluar dari ruangan pria itu dengan kedua tangannya sendiri. Dan tak mungkin ia mengatakan perdebatannya dan Alicia sebagai dalih untuk pembenaran apa yang dilakukannya pada Alicia. Alicia memegang pelipisnya dan memasang ekspresi semerana mungkin. Tubuh wanita itu terhuyung ke arah Mikail yang langsung menangka
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status