"Ih, malah ketawa coba," ucap Allea di sela tangisnya. Sesungguhnya ia merasa senang bisa melihat Rey tertawa lepas seperti itu. "Lagian kamu main colok aja, gimana nanti kalo mataku buta, coba?" "Ish! Ya jangan! Nanti Kak Rey enggak bisa liatin lagi muka aku yang kiyud," ucap Allea yang lagi-lagi membuat Rey tersenyum.Mereka masih mengobrol di bangku taman. Padahal jarum jam hampir menunjuk ke angka sembilan. "Kak, kalo ada bintang jatuh, Kakak mau minta apa?" tanya Allea. "Gak minta apa-apa, lagian minta mah sama Tuhan, bukan sama bintang jatuh. Udah nyungep kek mana mo kabulin permintaan kita coba?" Allea mengangguk-angguk, benar juga apa yang dikatakan Rey saat ini. Ah, lagi-lagi Allea masih percaya dengan mitos. "Ya udah aku ganti pertanyaan. Misal saat ini Tuhan kasih satu doa yang mau dikabulkan, Kak Rey mau minta apa?" "Gak minta apa-apa, karena Tuhan gak bisa diwakilkan." Rey masih menyebalkan. "Kak Rey, jawab!" Mata Allea membulat dan percayalah, sikap Rey malah sem
Last Updated : 2023-07-22 Read more