"Tak usah sedih lah, jabatan datangnya dari Allah. Terima saja ketetapan yang diberikan. Toh, yang jadi pimpinan itu istriku juga," jawabku padanya.Ia pun paham. Aku memang terima saja apa yang ditakdirkannya. Termasuk saat aku ditakdirkan untuk menikah lagi dengan wanita secantik Ranti. Ia benar-benar sempurna bagiku. Aku begitu tergila-gila padanya.Sampai-sampai, saat ini pun aku selalu memikirkannya walau jam pulang masih satu jam lagi.Tak lama, Sarah datang ke ruanganku. "Mas, titip makanan ini buat Ibu, ya!" Ia memberikan sebuah cake toping coklat. Wah, kue seperti ini seleranya Ranti. Bisa-bisa nanti Ranti yang makan kue ini."Oke, terima kasih, ya, Dek. Kamu memang menantu yang perhatian. Sebentar lagi aku langsung pulang ya! Kamu hati-hati di rumah, ya, Dek!""Nggak apa-apa, Mas. Aku sudah biasa ditinggal kok. Aku kembali ke ruanganku, ya!" "Oke, Dek!" ucapku.Istriku makin cantik dan berisi setelah ia bekerja kembali. Mungkin kebahagiaannya bisa bekerja dan bukan di ruma
Terakhir Diperbarui : 2023-05-30 Baca selengkapnya