All Chapters of SUAMI YANG TERGADAI DEMI RUPIAH: Chapter 21 - Chapter 30

42 Chapters

Bab 21. Jadilah Milikku

"Mau sampai kapan kamu tiduran terus, May?"Arumi mesem-mesem saat mendengar pertengkaran majikannya dari celah pintu kamar lantai atas.Di dalam sana, Mayang memijat sudut dahinya. Tak bisa dilihatnya lagi penuh raut tegang di wajah Hermawan."Aku nggak tau, Mas. Kepalaku pusing sekali. Sakit.""Aku pulang kamu udah tidur. Aku mau berangkat kerja, kamu juga belum bangun. Bahkan sekarang, untuk pakaianku saja nggak bisa kamu siapkan. Aku tau kamu sakit, tapi jangan lupa kalau kamu itu istriku, May! Aku kesepian! Bahkan untuk sekadar bicara aja kita nggak punya waktu dalam sebulan ini!"Pertengkaran kecil mulai mengisi rumah tangga ibunda Bella. Ya, sejak Arumi datang sebulan lalu, pelan-pelan dia memulai untuk menciptakan kisruh di mana hubungan keduanya semakin buruk."Aku minta maaf.""Udah periksa ke dokter?" gerutu Hermawan sembari membuka kasar pintu lemari."Udah, Mas. Udah dikasih obat juga. Arumi rutin ngasih aku obat, kok. Tapi memang belakangan dadaku sering sakit. Apa jantu
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 22. Siasat

Begitulah yang selalu dia lakukan agar gelagatnya tak terlalu mencolok."Ini, Bu.""Terima kasih."Usai menenggak teh itu, rasa kantuk kembali menyerang seiring kepala yang berdenyut. Mayang mendesis sembari menggigit bibir."Migrain Ibu kambuh, ya? Yuk, kita ke kamar.'"Mayang menggeleng tegas. "Tidak. Saya di sini saja."Wanita itu bersikeras sampai akhirnya rasa sakit dan kantuk menguasai. Hermawan yang pulang dengan langkah gusar karena terjebak macet dalam suasana hujan, harus mendapati istrinya tidur di ruang tengah. Dirinya berhenti sesaat, menghela napas panjang untuk menguarkan rasa marah."Kita menikah, tapi aku merasa kesepian sebulan ini. Aku butuh dilayani. Bukan hanya untuk kebutuhan batinku, tapi juga kenyamanan hatiku sebagai suami. Tapi yang kulihat selalu seperti ini, Mayang."Arumi mendengar gusar tuannya itu. Hermawan melempar jas dan tasnya, lalu mengangkat istrinya itu untuk tidur di kamar.Setelahnya, Arumi siap dengan kendali. Sebuah botol obat berada di tanga
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Bab 23. Pernyataan Cinta Arumi

"Non Bella!" Mirza mendekati Bella di taman hotel. Wanita itu memandang indahnya fajar pagi sembari menikmati secangkir teh hangat. "Tau dari mana aku di sini?" Mirza duduk di sebelahnya, memandang iba pada nonanya ini. Begitu tegar menghadapi masalah besar yang akan terjadi padanya. "Tadi saya lihat Nona ..." "Panggil aku Bella saja, Mir. Bukannya dulu kita sekelas? Dan bukannya ... dulu kita berteman?" Sempat keduanya beradu tatap, Mirza mengalihkan pandangan ke sisi timur untuk memandang perlahan mentari yang muncul dari sana. "Aku hanya menjaga perasaan Arumi. Aku harus membuat jarak denganmu agar dia nggak salah paham." "Salah paham?" Bella tersenyum sinis. "Dia bisa salah paham apa? Apa yang diharapkannya dari pernikahan kalian?" Tuding itu membuat Mirza malu. Memang jelas terlihat bahwa pernikahan yang sakral itu hanya penting bagi Mirza. Arumi bahkan tak bangga sedikit pun berstatus Mirza sebagai suaminya. "Kehamilan kamu bagaimana? Apa kamu akan menuntut pertanggung
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Bab 24. Godaan Arumi

Arumi berjalan congkak mendekati Bella. Tentu saja dia tak ingin melepaskan sedikit pun kesempatan. Jalan terbuka lebar di depan matanya. Hati Hermawan sudah berhasil dia renggut dari Mayang. "Itu bukan urusanmu, ini bukan rumahmu, kan? Ini punya Pak Hermawan. Kamu cuma anak tirinya. Aku digaji dan dipekerjakan Pak Hermawan di sini, jadi aku akan pergi atas perintah dia!" Mirza menarik tangan Arumi agar menjauh dari nonanya itu. Berkata tak sopan, tetaplah mereka harus menghormati Bella sebagai nona di rumah ini. "Maafkan Arumi, Non Bella. Mungkin belakangan dia agak sensitif, bawaan bayi." Arumi tertawa sinis, Bella justru memegang perutnya. Ah, dia sekarang juga sedang hamil. Mendadak hatinya pilu jika memikirkan masa depan bayinya. "Tapi ... kandungan kamu udah minggu keberapa, Rum? Kenapa belum keliatan juga?" selidik Bella, penasaran. "Ck! Bukan urusanmu!" Saat Arumi hendak pergi, terburu Bella mencekal lengannya. "Mau ke mana, kamu? Mamaku dari tadi cariin kamu.
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Bab 25. Aib Bella

"Apa-apaan ini?"Arumi terkejut saat menggulir layar aplikasi toktok, dirinya menemukan foto dan video viral terkait Bella. Tentu tindak tanduk wanita itu menjadi sorotan kala dirinya seorang model dan juga anak dari pengusaha sukses terkenal."Pak! Bu!"Minggu pagi, Hermawan kembali duduk santai bersama Mayang di ruang tengah. Pria itu bertekad kembali memperbaiki hubungan dengan Mayang sebab rasa bersalah meski di belakang itu, dia tetap bercinta dan tidur dengan Arumi untuk kebutuhan biologisnya."Ada apa, Arumi?"Mirza melihat kelebihan istrinya itu. Arumi mendatangi Hermawan sembari menunjukkan ponsel-nya tersebut."Ini, Pak. Lihatlah!"Hermawan mengamati berita pada layar. Berita mengejutkan terkait putrinya.[Satu bulan menghilang dari dunia modelling dan bisnis, inikah yang disembunyikan keluarga Hermawan? Bella hamil?]Foto Bella di depan klinik praktek dokter kandungan. "Ini ... apa-apaan?""Apaan sih, Mas?"Mayang membaca deretan gosip pada caption itu. Narasi yang mengata
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Bab 26. Fakta yang Terkuak

"Mas, jadi gimana itu si Bella? Ini udah seminggu, tapi dia masih belum buka suara soal siapa yang hamili dia. Trus gimana sama perusahaan Mas? Kacau, nggak?"Arumi bersandar manja di bahu Hermawan usai gelut cinta mereka menjelang pagi. Hermawan mendecak lagi saat diingatkan hal itu."Iya, aku belum ada tanya lagi. Aku harus tekan Mayang kalau begini.""Mas jangan terlalu keras sama Bu Mayang, kasihan dia pasti lagi pusing.""Ya kalau gitu, harusnya dia bantu, kan? Anaknya bikin aib begini," gusar Hermawan lagi."Iya, kan? Keterlaluan banget si Bella. Aku taunya, sih, kemarin dia pacaran sama Bastian. Tapi udah lama banget putusnya.""Nanti coba kutanya Mayang lagi."Dua insan ini hanya bisa menghakimi tanpa sadar mereka jauh lebih hina.Mayang hanya bisa pasrah menerima nasib buruk menderai. Menangis dan berpikir bahwa Hermawan tak lagi mau sekamar dengannya karena kasus Bella, juga dirinya yang tak melayani dengan baik."Ma!"Mayang menoleh ke pintu, Bella muncul sembari membawa te
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Bab 27. Posesif

"Benar, kan, Mir? Arumi itu istrimu?"Mirza hanya bungkam saat diinterogasi oleh salah seorang pelayan tua di rumah itu. Tak tahu haruskah buka suara kalau sudah ketahuan begini."Nggak usah bohong lagi, lah. Keliatan banget, kok. Sodara nggak mungkin jaga jarak banget gitu. Ini keliatan banget kalian selalu hati-hati kalau nggak sengaja papasan. Canggung dan keliatan main rahasia-rahasiaan."Si bibi tetap bersuara sembari menyiapkan kembali hidangan yang belum selesai. Mirza masih mematung, takut jika ketahuan, maka Arumi akan menyalahkannya dan nekat menggugurkan janinnya."Saya nggak mau campuri, tapi ya ... bohong buat apa, sih? Oh iya satu lagi, saya sering lihat Arumi bangun tengah malam dan nggak balik sampai subuh."Mirza terkejut. Selama ini memang Arumi tidur di kamar si bibi, Mirza tidur di kamar untuk para supir dan security di luar rumah hingga dia tak banyak menyenter aktifitas Arumi di rumah ini."Kapan, Bi?""Sering, lah. Oh iya saya juga sering lihat Arumi keluar dari
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Bab 28. Izinkan Aku Menjadi Madumu

"Eh?"Mirza memegang tangan Arumi saat istrinya itu memegang kait kemejanya lagi."Kamu mau apa?""Masa ditanya? Ya aku mau mesraan sama Mas, lah! Mas juga belakangan ini nggak pernah deketin aku lagi. Nggak pengen, apa?!"Sedikit Arumi berjinjit untuk mencium bibir suaminya ini."Ya ... kamu lagi hamil. Nanti bahaya kalau ..."Arumi tersenyum centil, menarik Mirza untuk duduk di kasur sudut."Pelan-pelan aja, Mas."Dua insan yang sedang memadu kasih ini, berbanding terbalik dengan Bella yang hanya bisa menangis, duduk luruh di sisi balkon kamarnya. Sempat tadi dia lihat Arumi masuk ke kamar Mirza.'Jika dia bukan jodohku, kenapa harus menghadirkannya lagi ke dalam hidupku, Tuhan? Kenapa?'Bella menangis tersedu sembari memegangi perutnya. Beberapa menit lalu saat Mirza keluar, Hermawan masuk dan kembali mengultimatum perihal kehamilannya."Jadi gimana, Bel? Siapa lelaki itu? Siapa yang menghamili kamu?!"Sentak kasar Hermawan membungkam Bella."Apa itu Mirza?!"Bella terkejut saat pa
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Bab 29. Menikahlah Denganku

Pilu hati Bella mendengar ujar cinta Mirza pada istrinya itu. Jika disakiti sedalam itu, kenapa Mirza tetap nekat mempertahankan cintanya?"Dan juga ... silakan cari laki-laki lain yang bisa kamu jadikan korban untuk menutupi kehamilan kamu. Aku akan resign detik ini juga!"Mirza keluar dari kamar Bella. Kali ini Hermawan tak tinggal diam lagi sebab memergoki pria itu keluar dari kamar putrinya sepagi ini."Mirza!"Pekik keras Hermawan menghentikan langkah Mirza. Semua orang berhambur keluar melihat kemarahan sang tuan yang dengan sadar memukul keras Mirza hingga terjerembab ke lantai."Apa-apaan ini, Pak?" keluh Mirza."Saya nggak sangka kamu serendah ini, Mir. Saya pikir kamu pria baik-baik. Ternyata kamu, kan, yang menghamili Bella?!"Tudung Hermawan mengejutkan semua orang. Arumi tak menyangka suaminya ikut terseret akibat kebungkaman Bella selama ini."Papa!" Mayang mendekati. "Apa maksudnya, Pa? Mirza?""Iya, Ma. Papa udah dua kali mergokin dia main ke kamar Bella. Dan juga, me
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Bab 30. Terjerat

"Satu tahun cukup?"Bella terkejut, lantas menjauhi Mirza. Sorot mata tajam pria itu menampilkan kebencian yang menguar di sana."Mir.""Satu tahun aku menikahimu sampai bayimu lahir. Setelah itu, pergi selamanya dari hidupku dan jangan pernah sekali pun menampakkan wajahmu di depanku, Bella."Bella tertegun mendengar keputusan Mirza. Pria itu bangkit, berlalu pergi meski hujan deras kian mengguyurnya.Sesaat, Mirza berhenti di depan gerbang, menatap megahnya rumah Hermawan yang berdiri tegak.'Kalian mengatur hidupku hanya karena memiliki uang, kan? Semua hanya tentang uang. Baiklah. Arumi, Bella, dan Anda, Pak Hermawan, kupastikan kalian menyesal telah memperlakukanku seperti ini!'Kebencian yang muncul sebab dirinya telah kehilangan istri dan buah hati yang ditunggu. Mirza lelah dengan kesabaran dan ketegarannya selama ini. Hatinya mendadak beku, bahkan tak bisa melihat kesungguhan cinta di mata Bella.*"Jadi gimana, Mas? Beneran Bella harus nikah sama Mirza? Tapi Mirza sudah meni
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status