Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Kabanata 3071 - Kabanata 3080

Lahat ng Kabanata ng Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Kabanata 3071 - Kabanata 3080

3088 Kabanata

Bab 3071

"Kenapa dia bisa ada di sini? Bukankah dia sudah mati saat Kerajaan Nuala sedang dalam kekacauan perang?" tanya Wira.Kemunculan Baris langsung mengejutkan kebanyakan orang, begitu juga dengan Wira. Dia mulai bertanya-tanya dalam hati apakah Baris ini memiliki kemampuan untuk hidup kembali."Tuan Wira, kamu nggak perlu melihatku dengan begitu kaget, sebenarnya saat itu aku nggak mati. Aku nggak muncul di hadapan semua orang selama ini karena ada hal yang lebih penting yang harus diselesaikan. Jadi, meskipun Kak Osman sudah jadi raja, aku juga nggak ingin kembali untuk menjadi saudara raja," kata Baris.Dalam sekejap, Baris sudah berjalan mendekati kerumunan. Sementara itu, Komeng dan yang lainnya pun langsung memberi hormat padanya, lalu berdiri di belakangnya seperti pengawal pribadinya.Melihat pemandangan di depannya ini, Wira langsung mengerti. Sepertinya, masalah yang terjadi di suku-suku utara ini berhubungan langsung dengan Wira. Saat itu, orang ini tiba-tiba pergi dan bahkan me
Magbasa pa

Bab 3072

Kehadiran Wira menghancurkan semua rencana Baris dam bahkan membuat strateginya berantakan. Para jenderal yang melayani di sampingnya juga dipukul Wira sampai melarikan diri, pada akhirnya dia terpaksa menyerahkan kekuasaannya dan Kerajaan Nuala pun jatuh ke tangan Osman. Justru karena situasi yang tidak menguntungkan ini, dia tidak bertahan lagi dan segera meninggalkan kerajaan itu.Melihat Baris sudah mengungkapkan niatnya, Wira merasa dia pun tidak perlu basa-basi dengan Baris lagi. Namun, ekspresinya tidak terlihat takut sedikit pun, melainkan berkata dengan tenang, "Kalau dugaanku nggak salah, orang yang mendukungmu pasti Senia. Semua tindakanmu sekarang juga pasti sudah mendapat persetujuannya. Kamu ingin bekerja sama dengan Senia untuk melawanku, 'kan?"Plak plak plak!Baris bertepuk tangan dengan puas sambil menatap Wira, lalu mengacungkan jempolnya dan berkata sambil tertawa, "Pemikiran Tuan Wira memang selalu cerdas dan cepat. Kamu sudah bisa menebak siapa dalang di belakang
Magbasa pa

Bab 3073

"Orang kasar memang begitu, begitu cepat emosi. Tapi, aku nggak punya waktu untuk melayani kalian di sini. Ingat baik-baik perkataanmu hari ini, sebentar lagi aku akan membuatmu berlutut di depanku dan memohon ampun dariku," kata Baris sambil tersenyum dingin, lalu kembali ke dalam kerumunan.Sementara itu, Komeng dan yang lainnya langsung berdiri di depan Baris. Para pengawal yang berdiri di belakang juga segera maju, membuat suasana di sana makin tegang."Hari ini kalian nggak akan bisa pergi dari sana," kata Bobby yang sudah mempersiapkan semuanya sebelumnya.Dengan satu perintah dari Bobby, para pasukan yang bersembunyi di sekitar langsung muncul dan siap untuk bertempur. Berhubung Wira tidak berhasil menenangkan semuanya, berarti pertempuran ini tidak bisa dihindari lagi. Dia juga tidak memiliki pilihan lain. Saat ini, yang paling penting adalah menyingkirkan musuh di depannya terlebih dahulu agar situasinya tidak makin memburuk."Ingin membunuhku? Ada ratusan ribu pasukan di luar
Magbasa pa

Bab 3074

Selain itu, meskipun hari ini harus mati di sini, Agha juga tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti Wira."Kita pergi dari tempat yang kacau ini dulu," kata Wira dengan tegas.Sekarang Bobby sudah benar-benar gila, tetapi orang lain juga akan melakukan tindakan yang sama. Lawan sudah menindasnya dan bisa memusnahkan sukunya kapan pun. Lagi pula, kepergian Baris dan kelompoknya sudah tidak bisa mengubah situasinya. Lebih baik menahan mereka di sini, setidaknya bisa membalas sedikit dendamnya.Di bawah perlindungan Nafis dan Agha, Wira dan kelompoknya bergerak menuju pintu belakang suku. Untungnya, Baris dan kelompoknya sedang tertahan di pintu depan, sehingga area pintu belakang jauh lebih aman. Tak lama kemudian, mereka pun sudah berhasil meninggalkan suku Bobby."Tuan Wira!"Begitu meninggalkan suku itu, Wira dan kelompoknya mendengar suara seseorang dengan napas yang terengah-engah dari belakang. Mereka langsung menoleh dengan ekspresi waspada dan melihat orang itu ternyata adalah
Magbasa pa

Bab 3075

"Kalau aku tahu kamu berniat jahat pada kami, aku akan langsung membunuhmu," kata Wira dengan dingin sebagai peringatan bagi Adjie."Tuan Wira, tenang saja, aku nggak punya niat buruk," kata Adjie dengan segera."Baiklah, sekarang kamu bawa kami ke tempat yang lebih aman untuk beristirahat dulu. Setelah itu, kita akan melihat situasi di suku dan mempertimbangkan langkah selanjutnya," kata Wira sambil memandang api yang berkobar di kejauhan dengan tatapan yang sedih.Yang membuat Wira paling sedih adalah nasib Bobby dan orang-orang di suku itu. Kehilangan sekutu dari suku di utara bukan masalah besar baginya karena kini pasukannya juga sudah cukup kuat. Ambisi dan keserakahan Baris juga bukan hal yang harus dikhawatirkannya karena dia sudah berhasil melarikan diri dari bahaya.Wira tahu kabar ini akan segera sampai ke telinga Osman. Pada saat itu, Osman akan mempersiapkan semuanya, sehingga Baris tidak akan bisa menyerangnya lagi. Semua rencana licik yang sudah direncanakan Baris dengan
Magbasa pa

Bab 3076

Baris berkata, "Selain mengancam, apa lagi yang bisa kamu lakukan sekarang? Semua suku di utara sudah jatuh di tanganku dan Komeng juga bersedia bekerja sama denganku, kelak kehidupan kita akan jauh lebih baik. Dengan kondisimu saat ini, apa lagi yang bisa kamu lakukan selain mengancam? Hanya Wira satu-satunya harapanmu, 'kan?""Tadi aku sudah mengatakan dengan sangat jelas. Kalau aku bisa mengendalikan suku-suku di utara ini, aku akan membawa pasukanku ke Kerajaan Nuala. Pada saat itu, Wira hanya bisa sibuk mengurusi dirinya sendiri. Menurutmu, apa masih ada orang yang akan membalaskan dendammu?"Setelah mengatakan itu, Baris kembali tertawa terbahak-bahak. Dia sudah bersabar selama bertahun-tahun hanya untuk mencapai puncak kejayaan seperti hari ini dan merebut kembali takhta raja. Hari itu pun akhirnya makin dekat. Hanya dengan membayangkannya saja, dia sudah merasa sangat bersemangat."Apa orangnya sudah tertangkap?" tanya Baris yang tidak basa-basi dengan Bobby lagi, melainkan men
Magbasa pa

Bab 3077

Mendengar perkataan Baris dan yang lainnya, Bobby yang terikat di tiang langsung tertawa terbahak-bahak dan terus menyindir Baris, "Selama Wira masih hidup, dia pasti akan menjadi mimpi buruk kalian. Jangan melupakan kemampuan Wira dan kekuatan di belakangnya. Dengan jumlah pasukan kalian yang beberapa ini, kalian bukan tandingan Wira.""Orang yang akan membalaskan dendamku sudah muncul, orang ini adalah Wira. Mungkin hari ini seluruh suku kami akan mati di sini, tapi aku yakin kalian juga akan segera menyusul. Saat Wira kembali ke wilayah suku di utara lagi, mimpi buruk kalian pun dimulai."Mendengar perkataan Bobby, Chaman langsung emosi dan segera berlari ke depan Bobby. Setelah sudut bibirnya berkedut, dia langsung mencabut pedang dari pinggang salah satu pengawal di sampingnya dan menebaskannya ke Bobby. Pada detik berikutnya, Bobby langsung mati.Melihat kejadian itu, anggota suku yang tersisa pun langsung merasa putus asa. Sepertinya, akhir mereka pun sudah tiba."Kenapa kamu me
Magbasa pa

Bab 3078

Saat ini, situasinya sudah sangat mendesak, Komeng dan yang lainnya hanya bisa mengandalkan Baris sebagai harapan terakhir mereka. Hanya Baris yang bisa memberikan mereka kehidupan yang lebih baik."Aku serahkan tugas ini padamu. Asalkan kamu bisa membawa Wira kembali, kamu akan menjadi pahlawan besar. Tapi, ingat. Nggak peduli seberapa besar pun pengorbanannya, Wira tetap nggak boleh keluar dari wilayah suku-suku di utara dengan selamat. Kalau dia sudah mati, bawa mayatnya padaku," kata Baris dengan dingin.Sebelumnya, Wira sudah mengganggu rencana Baris. Kali ini, dia sudah mempersiapkan semuanya dengan matang dan bahkan sudah bersekutu dengan Senia dan Kerajaan Beluana, dia tidak boleh membiarkan ada kesalahan sedikit pun. Dia benar-benar tidak boleh kalah lagi.Setelah merespons, Komeng segera memimpin pasukannya pergi mengejar Wira."Yang mulia, bagaimana dengan orang-orang ini?" tanya Bimala sambil menatap para penduduk suku yang berlutut di tanah.Bobby sudah mendapatkan banyak
Magbasa pa

Bab 3079

Semua orang langsung bersemangat saat mendengar perkataan Baris. Bagi mereka, ini adalah tawaran yang sangat menggoda dan mereka tidak bisa menolaknya."Sudahlah, kalian semua kembali bekerja saja. Waktu kita terbatas, aku akan menunggu orang yang beruntung itu di sini," kata Baris yang tidak berlama-lama di tengah sorakan gembira lagi dan pergi menuju rumah milik Bobby.Bobby sudah sibuk bergerak selama beberapa hari ini, sehingga saat ini dia perlu istirahat. Dia yakin kabar baiknya akan datang setelah dia terbangun nanti karena dia sudah mempersiapkan jebakan di setiap jalur komunikasi penting dengan pasukan elite. Saat ini, Wira tidak akan bisa pergi dan terjebak di wilayah suku utara ini, sehingga menangkap Wira hanya masalah waktu saja.Jika bukan karena waktu yang dijanjikannya pada Senia sudah hampir tiba, Baris ingin terus menunggu di sini. Lagi pula, Wira tidak akan bisa meninggalkan wilayah suku-suku utara ini lagi, mereka bisa melanjutkan rencana mereka.....Saat ini, Wira
Magbasa pa

Bab 3080

Adjie menggaruk kepalanya dan tidak mengatakan apa-apa, tetapi wajahnya sudah memerah karena merasa hal ini benar-benar memalukan. Dia baru saja selesai berbicara, malah sudah ada orang yang menemukan lokasi mereka. Sungguh menyebalkan."Jangan menyusahkan dia. Tempat yang dia berikan pada kita ini memang bagus dan kita juga nggak perlu mengkhawatirkan kebutuhan kita di sini. Hayam dan rombongannya bisa menemukan kita karena mereka memang selalu melindungi kita dari kegelapan. Kalau nggak, mereka juga harus berusaha keras untuk menemukan kita," kata Wira yang membela Adjie karena saat ini mereka sepihak.Meskipun sebelumnya Adjie memang melakukan hal-hal yang tidak manusiawi, tangannya juga belum tentu benar-benar tercemar darah orang lain. Jika bisa memberikannya kesempatan kedua, Wira juga tidak ingin terus menyulitkannya."Ceritakan padaku situasi di luar. Bagaimana dengan kondisi Bobby?" kata Wira. Sepanjang perjalanan ini, dia paling khawatir dengan keadaan Bobby dan hatinya meras
Magbasa pa
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status