Semua Bab Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Bab 3061 - Bab 3070

3100 Bab

Bab 3061

Tatapan semua orang tertuju pada Komeng. Alasan utama mereka memberontak melawan Bobby sebagian besar berasal karena Komeng.Sejak awal, mereka telah menganggap Komeng sebagai pemimpin mereka. Setidaknya dalam situasi ini, harus ada seseorang yang maju. Mereka juga tidak ingin menyinggung Wira karena hal ini.Ekspresi Komeng pun langsung berubah, tatapannya menjadi lebih dingin. Dia melihat bahwa Bobby hampir dikalahkan dan sudah bersiap untuk mengambil alih posisi Bobby. Namun, dia tak menduga Wira benar-benar datang untuk membantu. Situasi menjadi semakin rumit.Wira tidak membawa banyak orang bersamanya. Namun, jika dia diabaikan, pasti akan menimbulkan masalah. Jika orang-orang yang setia pada Wira datang membawa pasukan, suku-suku di utara tidak akan pernah mendapatkan ketenangan!Memikirkan untung dan ruginya, Komeng akhirnya menggertakkan giginya. Senyuman tipis muncul di wajahnya. Dia menyarungkan pedangnya dan berjalan mendekati Wira, sambil menggosok-gosokkan tangannya."Kare
Baca selengkapnya

Bab 3062

Bersujud sebagai tanda hormat memang sudah menjadi tradisi mereka!Namun, sekarang setelah Wira berbicara demikian, tidak ada seorang pun yang berani tetap berlutut di tanah.Setelah berdiri, para penduduk segera memberi jalan bagi Wira dan rombongannya, membiarkan mereka masuk ke suku."Tuan Wira, hanya kalian beberapa orang saja? Apakah pasukan di luar perlu diberi tempat untuk beristirahat?" tanya Bobby dengan hati-hati setelah Wira dan rombongannya memasuki wilayah suku.Kini, kekuasaan di tangannya telah jatuh. Bahkan, sekarang Komeng memiliki pengaruh yang lebih besar dibanding dirinya. Jika Bobby tidak mendapatkan bala bantuan, situasinya tetap tidak akan berubah.Meskipun Wira berhasil membujuk Komeng untuk mundur kali ini, tidak ada jaminan bahwa Komeng dan pasukannya tidak akan kembali menyerang. Saat itu terjadi, kehadiran Wira mungkin tidak akan cukup untuk menghentikan mereka lagi."Mana ada pasukan? Hanya kami beberapa orang saja." Wira tentu memahami maksud tersembunyi d
Baca selengkapnya

Bab 3063

"Ya, sekarang kita hanya bisa menggunakan cara ini." Bobby menghela napas panjang dan tidak berkata lebih lanjut.Kini, mereka hanya bisa menaruh harapan pada Wira. Adapun bagaimana hasilnya nanti, semuanya bergantung pada kemampuan Wira.....Pada saat yang sama, di dalam perkemahan Komeng. Di sisi kiri dan kanan Komeng, duduk dua pemimpin suku lainnya.Di sebelah kiri adalah seorang pria bertubuh kekar bernama Bimala. Dia berhasil membangun kekuasaannya sendiri dengan mengandalkan kekuatannya.Sementara itu, di sebelah kanan adalah seorang pria bertubuh kurus bernama Chaman. Dia dikenal sebagai seseorang yang sangat cerdas dan ahli dalam strategi.Dulu, dia berhasil mengukuhkan posisinya sedikit demi sedikit berkat kelihaiannya dalam merancang taktik. Bisa dibilang, dia adalah sosok yang sulit dicari tandingannya dalam hal kecerdikan!Dalam aliansi beberapa suku untuk menggulingkan Bobby, Chaman yang merancang strategi dari balik layar. Dia yang berhasil menghubungkan dengan Bimala d
Baca selengkapnya

Bab 3064

Begitu melihat sosok yang datang, ketiga orang itu segera berdiri dan memberikan salam dengan penuh hormat.Orang yang datang bukanlah sembarang orang. Dia adalah Baris! Ya, Baris, adik kandung Osman!Dulu, Kerajaan Nuala pernah mendukung Baris sebagai raja boneka dengan tujuan mengendalikan seluruh kerajaan serta menyingkirkan Osman.Namun, tak ada yang menyangka bahwa Wira akan tiba-tiba ikut campur dalam urusan Kerajaan Nuala. Lebih dari itu, Wira bahkan memilih berpihak kepada Osman!Akibatnya, rencana para jenderal besar berantakan dan mereka akhirnya terpaksa menyerahkan kekuasaan kepada Osman.Sejak kejadian itu, Baris menghilang tanpa jejak. Banyak yang mengira dia telah tewas dalam kekacauan perang. Namun, kenyataannya berbeda, Baris masih hidup dan bersembunyi!Bukan hanya itu, dia bahkan berhasil mengumpulkan 30.000 pasukan di bawah komandonya secara diam-diam!Dengan pasukan itu, Baris mulai membangun kembali kekuatannya sedikit demi sedikit hingga akhirnya berhasil menyusu
Baca selengkapnya

Bab 3065

"Tentu saja aku sudah mengetahui semua ini. Kalau nggak, aku juga nggak akan repot-repot datang ke sini."Tatapan Baris menjadi semakin dingin saat wajah Wira terlintas di benaknya. Dengan nada dingin, dia melanjutkan, "Kalaupun kalian nggak memanggilku, aku sendiri pasti akan datang mencari kalian.""Aku dan Wira punya dendam yang tak terhapuskan! Kalau saja dia nggak tiba-tiba muncul saat itu, aku pasti sudah menguasai Kerajaan Nuala!""Berkali-kali dia menggagalkan rencanaku, maka kali ini aku nggak akan membiarkan dia lolos begitu saja!""Sekarang dia datang ke suku utara tanpa membawa pasukan, maka inilah kesempatan kita untuk memastikan dia nggak akan pernah bisa keluar dari sini lagi!""Aku ingin dia belajar bahwa ikut campur dalam urusan orang lain bukanlah keputusan yang bijak!"Mendengar itu, Komeng dan yang lainnya segera mengangguk setuju. Mereka semua sudah lama ditekan oleh Wira. Selain itu, semakin Bobby berkuasa, mereka akan kehilangan kedudukan yang selama ini mereka m
Baca selengkapnya

Bab 3066

Untuk merebut kembali semua yang menjadi miliknya, Wira memegang peranan kunci!Hubungan Wira dengan Osman sudah jelas. Jika Wira tidak disingkirkan, masalah di masa depan akan terus berlanjut tanpa akhir.Selama Wira masih berada di wilayah suku utara, inilah kesempatan terbaik untuk membunuhnya!Bagi Baris, ini adalah kesempatan emas yang hanya membawa keuntungan tanpa ada kerugian sedikit pun!"Karena Pangeran telah memutuskan, maka kami akan mengikuti rencana Pangeran. Aku akan segera mengatur orang-orang dan bersiap menghadiri jamuan itu!" Komeng menjadi yang pertama angkat bicara.Hubungan mereka dengan Baris hanya sebatas kerja sama. Satu-satunya alasan mengapa mereka tunduk padanya adalah karena Baris memiliki latar belakang keluarga kerajaan serta kekuatan besar di belakangnya. Mereka tentu tidak berani menantangnya secara langsung.Setidaknya, selama Baris masih berguna bagi mereka, mereka akan tetap memberikan sedikit rasa hormat padanya.Alasan mereka setuju menghadiri jamu
Baca selengkapnya

Bab 3067

Semua orang saling bertukar pandang, tetapi tidak ada yang sungkan. Mereka segera duduk di tempat masing-masing.Wira duduk di posisi utama, sementara Osmaro dan Agha duduk di sisi kiri dan kanannya untuk memastikan keamanannya.Di sebelah Agha tidak lain adalah Bobby.Para prajurit yang mereka bawa tetap berjaga beberapa ratus meter dari tempat perjamuan, memperhatikan jalannya pertemuan dengan penuh kewaspadaan.Meskipun ini adalah jamuan makan, suasana di sekitar terasa tegang, seolah-olah percikan api bisa menyulut peperangan kapan saja!"Tuan Wira, sebelum datang ke sini, aku sudah makan. Jadi, aku sudah kenyang. Kita langsung ke inti pembicaraan saja. Aku yakin tujuanmu mengundang kami ke sini bukan sekadar untuk makan bersama, 'kan? Kalau ada sesuatu yang perlu disampaikan, silakan katakan langsung!"Begitu Komeng angkat bicara, yang lain pun mengangguk setuju. Mereka memang tidak datang hanya untuk menikmati hidangan.Lagi pula, hubungan mereka dengan Wira tidaklah cukup akrab
Baca selengkapnya

Bab 3068

Jelas sekali, Komeng sama sekali tidak takut pada Bobby. Dengan kekuatan yang dia miliki saat ini, dia memang tidak perlu mengkhawatirkan apa pun.Lagi pula, sekarang Komeng memiliki banyak pasukan elite, ditambah lagi hubungan eratnya dengan Bimala dan Chaman. Semua ini bisa membuatnya menggantikan posisi Bobby kapan saja. Kenapa dia harus terus berada di bawah orang lain?"Heh!" Bobby tertawa dingin. Dia langsung menepuk meja dan bersiap untuk berdiri serta membalas perkataan Komeng.Namun, sebelum dia sempat bicara, Wira menarik pergelangan tangannya dan memberinya isyarat dengan tatapan mata.Melihat hal itu, Bobby hanya bisa menahan amarahnya. Meskipun tidak mengatakan sepatah kata pun, sorot matanya terhadap Komeng tetap penuh dengan kemarahan.Jelas sekali, Komeng hanya mencari alasan untuk menutupi ambisinya. Saat Bobby masih memimpin tujuh suku besar, Komeng tidak pernah menentangnya.Namun, sekarang ketika situasi mulai membaik, Komeng malah berdiri di hadapannya dan mulai be
Baca selengkapnya

Bab 3069

"Menurutku ini nggak adil. Tuan Wira, bukankah ini terlalu memihak kepada Bobby?" Komeng mendengus dan langsung melemparkan gelasnya ke samping, jelas menunjukkan bahwa dia tidak berniat menghormati Wira.Di belakang Wira, Nafis dan Agha langsung mengerutkan alis. Tangan Nafis bahkan sudah meraba senjata di pinggang, siap beraksi kapan saja. Dia tidak akan memberi Komeng kesempatan sedikit pun. Begitu dia mengambil tindakan, Komeng pasti akan tumbang di tempat."Apa yang nggak adil?" Wira bertanya dengan tenang. Dia tetap mempertahankan ketenangannya, menyadari bahwa ini bukan tempatnya untuk gegabah.Baginya, orang yang bisa mencapai hal besar tak boleh terjebak dalam masalah kecil, terutama di wilayah orang lain dan dalam situasi di mana kekuatan lawan lebih besar. Negosiasi hari ini bisa kehilangan maknanya jika tidak ditangani dengan hati-hati."Tuan Wira, semua orang tahu kamu dan Bobby punya hubungan baik. Kalau mengikuti saranmu, meskipun kami berusaha sekuat tenaga, bukankah pa
Baca selengkapnya

Bab 3070

"Jadi, ini memang jamuan jebakan! Sudah kuduga, Wira mengundang kita semua ke sini pasti ada maksud tersembunyi! Semuanya, maju!"Chaman langsung berdiri di tengah kekacauan, lalu mundur puluhan langkah dan berteriak kepada anak buahnya yang berada di belakang.Dalam sekejap, para pengawal yang dibawa oleh Komeng, Bimala, dan Chaman bergegas maju untuk mengepung area tersebut.Melihat situasi yang berubah, Komeng dan Bimala tak lagi berurusan dengan Agha. Awalnya mereka ingin memberi pelajaran kepada Agha, tetapi tidak menyangka bahwa Agha begitu kuat, padahal mereka telah bekerja sama.Selain itu, Agha memiliki kekuatan fisik yang lebih besar dibanding mereka berdua. Jika pertarungan berlanjut, bisa saja mereka yang rugi.Sebagai kepala suku, mereka memiliki status yang jauh lebih tinggi dari Agha sehingga enggan melanjutkan pertarungan di tempat ini.Setelah Chaman memanggil pasukannya, Komeng dan Bimala segera mundur ke barisan mereka sendiri, memandang dingin ke arah Wira dan kelom
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
305306307308309310
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status