Share

Bab 3075

Penulis: Arif
"Kalau aku tahu kamu berniat jahat pada kami, aku akan langsung membunuhmu," kata Wira dengan dingin sebagai peringatan bagi Adjie.

"Tuan Wira, tenang saja, aku nggak punya niat buruk," kata Adjie dengan segera.

"Baiklah, sekarang kamu bawa kami ke tempat yang lebih aman untuk beristirahat dulu. Setelah itu, kita akan melihat situasi di suku dan mempertimbangkan langkah selanjutnya," kata Wira sambil memandang api yang berkobar di kejauhan dengan tatapan yang sedih.

Yang membuat Wira paling sedih adalah nasib Bobby dan orang-orang di suku itu. Kehilangan sekutu dari suku di utara bukan masalah besar baginya karena kini pasukannya juga sudah cukup kuat. Ambisi dan keserakahan Baris juga bukan hal yang harus dikhawatirkannya karena dia sudah berhasil melarikan diri dari bahaya.

Wira tahu kabar ini akan segera sampai ke telinga Osman. Pada saat itu, Osman akan mempersiapkan semuanya, sehingga Baris tidak akan bisa menyerangnya lagi. Semua rencana licik yang sudah direncanakan Baris dengan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3076

    Baris berkata, "Selain mengancam, apa lagi yang bisa kamu lakukan sekarang? Semua suku di utara sudah jatuh di tanganku dan Komeng juga bersedia bekerja sama denganku, kelak kehidupan kita akan jauh lebih baik. Dengan kondisimu saat ini, apa lagi yang bisa kamu lakukan selain mengancam? Hanya Wira satu-satunya harapanmu, 'kan?""Tadi aku sudah mengatakan dengan sangat jelas. Kalau aku bisa mengendalikan suku-suku di utara ini, aku akan membawa pasukanku ke Kerajaan Nuala. Pada saat itu, Wira hanya bisa sibuk mengurusi dirinya sendiri. Menurutmu, apa masih ada orang yang akan membalaskan dendammu?"Setelah mengatakan itu, Baris kembali tertawa terbahak-bahak. Dia sudah bersabar selama bertahun-tahun hanya untuk mencapai puncak kejayaan seperti hari ini dan merebut kembali takhta raja. Hari itu pun akhirnya makin dekat. Hanya dengan membayangkannya saja, dia sudah merasa sangat bersemangat."Apa orangnya sudah tertangkap?" tanya Baris yang tidak basa-basi dengan Bobby lagi, melainkan men

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3077

    Mendengar perkataan Baris dan yang lainnya, Bobby yang terikat di tiang langsung tertawa terbahak-bahak dan terus menyindir Baris, "Selama Wira masih hidup, dia pasti akan menjadi mimpi buruk kalian. Jangan melupakan kemampuan Wira dan kekuatan di belakangnya. Dengan jumlah pasukan kalian yang beberapa ini, kalian bukan tandingan Wira.""Orang yang akan membalaskan dendamku sudah muncul, orang ini adalah Wira. Mungkin hari ini seluruh suku kami akan mati di sini, tapi aku yakin kalian juga akan segera menyusul. Saat Wira kembali ke wilayah suku di utara lagi, mimpi buruk kalian pun dimulai."Mendengar perkataan Bobby, Chaman langsung emosi dan segera berlari ke depan Bobby. Setelah sudut bibirnya berkedut, dia langsung mencabut pedang dari pinggang salah satu pengawal di sampingnya dan menebaskannya ke Bobby. Pada detik berikutnya, Bobby langsung mati.Melihat kejadian itu, anggota suku yang tersisa pun langsung merasa putus asa. Sepertinya, akhir mereka pun sudah tiba."Kenapa kamu me

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3078

    Saat ini, situasinya sudah sangat mendesak, Komeng dan yang lainnya hanya bisa mengandalkan Baris sebagai harapan terakhir mereka. Hanya Baris yang bisa memberikan mereka kehidupan yang lebih baik."Aku serahkan tugas ini padamu. Asalkan kamu bisa membawa Wira kembali, kamu akan menjadi pahlawan besar. Tapi, ingat. Nggak peduli seberapa besar pun pengorbanannya, Wira tetap nggak boleh keluar dari wilayah suku-suku di utara dengan selamat. Kalau dia sudah mati, bawa mayatnya padaku," kata Baris dengan dingin.Sebelumnya, Wira sudah mengganggu rencana Baris. Kali ini, dia sudah mempersiapkan semuanya dengan matang dan bahkan sudah bersekutu dengan Senia dan Kerajaan Beluana, dia tidak boleh membiarkan ada kesalahan sedikit pun. Dia benar-benar tidak boleh kalah lagi.Setelah merespons, Komeng segera memimpin pasukannya pergi mengejar Wira."Yang mulia, bagaimana dengan orang-orang ini?" tanya Bimala sambil menatap para penduduk suku yang berlutut di tanah.Bobby sudah mendapatkan banyak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3079

    Semua orang langsung bersemangat saat mendengar perkataan Baris. Bagi mereka, ini adalah tawaran yang sangat menggoda dan mereka tidak bisa menolaknya."Sudahlah, kalian semua kembali bekerja saja. Waktu kita terbatas, aku akan menunggu orang yang beruntung itu di sini," kata Baris yang tidak berlama-lama di tengah sorakan gembira lagi dan pergi menuju rumah milik Bobby.Bobby sudah sibuk bergerak selama beberapa hari ini, sehingga saat ini dia perlu istirahat. Dia yakin kabar baiknya akan datang setelah dia terbangun nanti karena dia sudah mempersiapkan jebakan di setiap jalur komunikasi penting dengan pasukan elite. Saat ini, Wira tidak akan bisa pergi dan terjebak di wilayah suku utara ini, sehingga menangkap Wira hanya masalah waktu saja.Jika bukan karena waktu yang dijanjikannya pada Senia sudah hampir tiba, Baris ingin terus menunggu di sini. Lagi pula, Wira tidak akan bisa meninggalkan wilayah suku-suku utara ini lagi, mereka bisa melanjutkan rencana mereka.....Saat ini, Wira

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3080

    Adjie menggaruk kepalanya dan tidak mengatakan apa-apa, tetapi wajahnya sudah memerah karena merasa hal ini benar-benar memalukan. Dia baru saja selesai berbicara, malah sudah ada orang yang menemukan lokasi mereka. Sungguh menyebalkan."Jangan menyusahkan dia. Tempat yang dia berikan pada kita ini memang bagus dan kita juga nggak perlu mengkhawatirkan kebutuhan kita di sini. Hayam dan rombongannya bisa menemukan kita karena mereka memang selalu melindungi kita dari kegelapan. Kalau nggak, mereka juga harus berusaha keras untuk menemukan kita," kata Wira yang membela Adjie karena saat ini mereka sepihak.Meskipun sebelumnya Adjie memang melakukan hal-hal yang tidak manusiawi, tangannya juga belum tentu benar-benar tercemar darah orang lain. Jika bisa memberikannya kesempatan kedua, Wira juga tidak ingin terus menyulitkannya."Ceritakan padaku situasi di luar. Bagaimana dengan kondisi Bobby?" kata Wira. Sepanjang perjalanan ini, dia paling khawatir dengan keadaan Bobby dan hatinya meras

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3081

    "Kalau begitu, kamu bawa beberapa orang dan segera pergi dari sini. Kamu pergi bertemu dengan Osman dan beri tahu semuanya pada Osman," kata Wira. Letak wilayah suku-suku di utara ini sangat dekat dengan Kerajaan Nuala dan semua masalah ini juga ulah Baris, Osman tentu saja harus datang untuk mengatasi situasi ini dan membersihkan sisa-sisa masalahnya.Lagi pula, jika Wira benar-benar bisa membawa pasukannya ke tempat itu, Bobby tidak akan mati dengan tragis dan seluruh suku itu tidak akan menjadi seperti ini."Aku akan segera membawa orang ke sana, aku nggak akan mengecewakan Tuan. Tapi, kamu juga harus menjaga dirimu dengan baik. Aku sudah memeriksa situasi di sekitar sini dan tempat ini memang aman, mereka akan sulit untuk menemukan jejak kalian. Selama kalian tetap tinggal di sini, kalian pasti bisa bertahan sampai aku membawa orang kembali," kata Hayam dengan tegas.Sebelum datang ke sini, Hayam sudah diperingatkan Lucy berkali-kali untuk memastikan keselamatan Wira dengan cara ap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3082

    Wira tersenyum dingin dan berkata, "Hayam adalah orang yang dipilih Lucy dengan hati-hati. Sejak Paviliun Langit didirikan, semua orang yang bisa menjadi anggota inti dari paviliun itu adalah orang yang terbaik. Terutama Hayam ini, keseluruhan kemampuannya nggak kalah dari Lucy. Selain itu, dia juga mengerti situasi kita saat ini, dia pasti akan berusaha untuk mencari Osman.""Ditambah lagi, orang ini juga sangat cerdas, dia pasti bisa membujuk Osman untuk datang menyelamatkan kita. Meskipun Osman nggak ingin ikut campur, dia juga bisa mengumpulkan pasukan dari dua provinsi. Baris ini nggak akan bisa menyulitkanku."Jangankan Baris, Wira berpikir meskipun Baris dan Osman bersatu pun masih bukan tandingannya. Jika tidak, keadaan Kerajaan Nuala juga tidak akan seperti saat ini. Osman dan juga Jihan bisa naik takhta juga berkat bantuannya. Jika tidak ada bantuannya, Osman tidak akan sanggup menjadi raja dan Kerajaan Nuala ini juga sudah lenyap sejak lama."Kalau begitu, aku lebih tenang s

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3083

    Seorang pria yang berdiri di samping Hayam yang merupakan orang kepercayaan Hayam dan juga mantan anggota dari jaringan mata-mata segera merespons, "Apa hanya ada lima ribu orang di sini?"Hayam dan yang lainnya bersembunyi di balik sebuah batu besar dan melihat orang-orang di depan dengan saksama. Mereka dilengkapi dengan baik dan jumlahnya juga banyak, membuat orang merasa sangat tertekan. Ditambah lagi, hanya ini satu-satunya jalan keluar dari wilayah suku-suku di utara. Jika ingin keluar dari jalur lain, mungkin akan menghadapi kesulitan dan bahkan kehilangan nyawa.Jalur lainnya memang tidak dijaga dengan ketat, malahan tidak ada penjaga. Namun, jalur itu tidak bisa dilewati oleh sembarang orang. Selain melewati gurun, ada tebing curam yang harus dilewati juga.Sebelum tiba di sini, Hayam dan orang-orangnya sudah memeriksa rute si sekitar. Mereka terpaksa kembali ke sini untuk mencari celah keluar dari wilayah suku-suku utara."Hanya lima ribu orang saja? Ini adalah satu-satunya j

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3100

    Tanpa basa-basi, Agha langsung menampar kedua selir Kunaf. Mereka pun langsung diam, tak berani berteriak lagi.Namun, saat itu juga, Agha mencium bau pesing yang menyengat dan sontak mengumpat pelan, "Sialan!"Setelah beberapa saat, Kunaf sudah diikat erat. Adjie lalu menoleh ke arah Agha dan bertanya, "Apa kita perlu mengabari Tuan Wira? Sekarang situasi di dalam kota sudah terkendali, tinggal menunggu pasukan Kerajaan Nuala tiba."Mendengar nama Kerajaan Nuala, Kunaf yang tergeletak di lantai langsung mengeluarkan suara dari mulutnya yang disumpal dengan kain. Tubuhnya meronta-ronta.Adjie tidak berkata apa-apa dan hanya menendang tubuh Kunaf agar tetap diam. Setelah itu, dia duduk perlahan di kursi dan berkata dengan tenang, "Aku sudah mengutus orang untuk memberi tahu Wira. Tapi sebelum itu, ada sesuatu yang perlu kita lakukan.""Apa itu?""Dengan menggunakan perintah Kunaf, kita panggil semua kepala penjaga gerbang ke sini dengan alasan rapat mendadak. Begitu mereka masuk ke hala

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3099

    Selama mereka bisa menguasai tembok kota, saat fajar tiba dan pasukan Kerajaan Nuala memasuki kota, mereka dapat bergerak menuju tiga gerbang lainnya melalui jalur yang menghubungkan tembok kota.Nafis memberi hormat, lalu segera memimpin 100 orang untuk naik. Begitu mereka mencapai tembok kota, mereka mendapati bahwa para prajurit musuh di sana ternyata tertidur dengan bersandar pada dinding.Wira yang baru saja naik ke tembok juga melihat pemandangan itu dan hanya bisa tersenyum getir. Setelah beberapa saat, dia memberi isyarat untuk tetap diam dan memberi isyarat tangan untuk membunuh mereka.Orang-orang di belakangnya langsung mengerti maksudnya. Dengan hati-hati, mereka berjalan berjongkok menuju para prajurit yang sedang tertidur.Para prajurit dari pasukan utara itu bahkan tidak menyadari bahwa tidur mereka kali ini akan membawa mereka ke akhir hayat.....Sementara itu, di kediaman Kunaf.Meskipun kota dalam keadaan siaga penuh, sebagai tempat kediaman penguasa tertinggi di kot

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3098

    Setelah pasukan terbagi, Wira memimpin kelompoknya keluar dari hutan lebat.Karena Kunaf telah mengeluarkan perintah untuk menangkap Wira, gerbang kota berada dalam keadaan siaga penuh.Namun, karena Kunaf yakin bahwa Wira telah melarikan diri ke utara, dia lantas menarik kembali setengah dari pasukannya.Melihat jumlah patroli di gerbang kota berkurang, Nafis berbisik, "Tuan, kenapa jumlah prajurit tampak jauh lebih sedikit dibandingkan siang tadi? Jangan-jangan ini jebakan?"Wira tersenyum dan menyahut, "Nggak. Ini pasti karena Latif memberi tahu Kunaf kita kabur ke utara."Mendengar itu, yang lainnya tersenyum kecil. Jika Kunaf benar-benar mempercayai informasi itu,berarti dia benar-benar bodoh.Bagaimana mungkin mereka yang telah melarikan diri dari utara justru kembali ke arah sana? Itu sama saja mencari mati!"Nafis, kamu yang memimpin di depan. Sebarkan pasukan, jangan berkumpul di satu tempat. Habisi prajurit musuh yang menjaga gerbang, lalu kenakan seragam mereka. Lakukan den

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3097

    Mendengar laporan itu, Kunaf langsung berseri-seri dan segera menyuruh para penari untuk pergi.Setelah aula menjadi kosong, Kunaf menatap Latif dengan penuh antusiasme. Dia bahkan lupa menyuruhnya berdiri.Kunaf sangat memahami perintah dari Bimala. Tidak peduli apa pun caranya, Wira harus ditangkap. Jika berhasil, Kunaf bisa meninggalkan tempat ini.Latif perlahan-lahan berdiri, lalu menangkupkan tangannya sambil berujar dengan tenang, "Lapor, Jenderal. Kami telah mencari di dalam hutan untuk waktu yang lama, tapi nggak menemukan jejak musuh. Aku menduga mereka sudah meninggalkan area ini.""Nggak ada jejak?" Ekspresi Kunaf yang tadinya bersemangat langsung berubah. Dia lantas terdiam beberapa saat sebelum mengerutkan kening dan bertanya, "Kalau begitu, apa ada informasi dari penjaga gerbang?"Latif bertugas di benteng utama, jadi pertanyaan itu masih berada dalam ranah tanggung jawabnya. Dia segera menjawab, "Saat kembali, aku sudah menanyakan kepada penjaga gerbang. Hingga saat ini

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3096

    Mengingat semua hal besar yang telah dilakukan oleh Wira, Latif merasa sangat bersemangat. Ini adalah pertama kalinya dia bertemu langsung dengan Wira.Latif segera menangkupkan tangan dan berkata, "Aku sudah lama mengetahui nama besar Tuan Wira. Hari ini, aku akhirnya bisa bertemu langsung denganmu. Ini benar-benar suatu kehormatan bagiku. Aku Latif, mohon ampuni nyawaku."Wira terkekeh-kekeh dan membalas, "Haha. Dengan cara pencarian seperti ini, kamu nggak takut Kunaf mengetahuinya dan memenggal kepalamu?"Saat berbicara, Wira menunjuk ke arah para prajurit yang masih memegang obor di kejauhan. Kini, dia sudah bisa menebak maksud Latif. Rupanya, dia sedang berusaha membantu Wira sebagai tanda persahabatan.Latif hanya bisa tertawa canggung dan berkata dengan suara rendah, "Jujur saja, aku nggak terlalu menyukai Kunaf. Lagian, dia nggak ada di sini. Dia nggak akan tahu apa yang sebenarnya terjadi.""Hari ini, ketika aku melihat Tuan berada dalam situasi sulit, aku ingin membantu sebi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3095

    Tak lama kemudian, obor mulai dinyalakan satu per satu.Di dalam hutan, Wira melihat cahaya obor yang menyala di kejauhan dan langsung tertegun."Apa yang dilakukan jenderal musuh ini? Kenapa dia menyalakan obor pada saat seperti ini?"Meskipun hari sudah gelap, cara terbaik untuk menangkap mereka seharusnya adalah dengan bersembunyi dalam kegelapan. Namun, musuh malah menyalakan obor, seolah-olah sengaja membocorkan posisi mereka sendiri.Adjie juga terkejut melihat tindakan aneh musuh ini. Setelah memastikan orang-orangnya sudah bersembunyi di tempat yang aman, dia mendekati Wira dan bertanya, "Tuan, apa yang dilakukan mereka? Menyalakan obor di saat seperti ini? Apa jenderal mereka nggak waras?"Wira tertawa kecil. Dia sendiri tidak menyangka musuh akan bertindak seperti ini. Setelah berpikir sejenak, dia berkata, "Haha ... jenderal mereka benar-benar menarik. Menyalakan obor di saat seperti ini, apa dia khawatir pasukannya mati terlalu lambat?"Namun, ada pepatah yang mengatakan ba

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3094

    Keduanya langsung mengiakan, lalu membawa perlengkapan mereka dan pergi.Setelah mereka pergi, Adjie berbisik, "Tuan, 500 orang melawan 1.000. Kalau kita bisa menanganinya dengan baik, kita pasti bisa membasmi mereka semua di sini."Wira tersenyum. Sebelumnya, dia masih memikirkan bagaimana cara menyerang gerbang kota saat fajar. Sekarang, setelah mendengar kabar bahwa musuh telah menyusup, dia akhirnya menemukan jawabannya.Beberapa saat kemudian, Wira bertanya, "Adjie, kamu tahu strategi menangkap pemimpin untuk mengalahkan pasukan, 'kan?"Mendengar ini, Adjie tertegun sejenak. Tentu saja dia tahu strategi tersebut. Dia seperti menyadari sesuatu. Matanya berbinar saat membalas, "Tuan ingin menangkap pemimpin mereka? Kalau itu berhasil, pasukan mereka pasti akan kehilangan arah dan hancur dengan sendirinya!"Wira tersenyum dan mengangguk, lalu berucap dengan suara pelan, "Atur 100 orang dan sembunyikan mereka di kegelapan. Aku sendiri akan memancing mereka. Kalau kalian menemukan pemi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3093

    Setelah mendengar perkataan Adjie, Nafis dan Agha langsung menoleh ke arah Wira. Meskipun rencana Adjie terdengar cukup baik, keputusan akhir tetap harus dibuat oleh Wira.Wira menatap peta, lalu tersenyum dan mengangguk sambil berkata, "Rencana ini cukup bagus, persis dengan yang kupikirkan. Apa sudah ada informasi tentang jenderal besar yang menjaga kota?"Nafis mengangguk dan menjawab, "Sudah kami selidiki. Namanya Kunaf. Kabarnya, dia diangkat langsung oleh Bimala. Sekarang setelah suku utara dikuasai oleh Baris dan kelompoknya, kemungkinan besar semua urusan juga ditangani oleh Bimala."Mendengar ini, Wira tetap mempertahankan ekspresi datarnya. Saat ini, dia belum bisa memastikan apakah Bobby masih hidup atau tidak. Hanya saja, kalaupun Bobby masih hidup, situasinya pasti sangat berbahaya.Namun, ini bukan saatnya untuk memikirkan hal itu. Wira menggeleng, lalu menatap peta dan berkata dengan perlahan, "Kita akan membagi pasukan menjadi 2. Saat menjelang fajar, Nafis akan ikut de

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3092

    Sambil berbicara, Agha tiba-tiba mengeluarkan seekor merpati dari pelukannya. Di kakinya, terikat sepotong bambu kecil berisi pesan tertulis.Wira merasa lebih tenang dan memerintahkan dengan suara rendah, "Bacakan!"Sama seperti mereka, Wira juga diliputi kekhawatiran. Namun, sebagai pemimpin tertinggi, semua orang boleh panik, kecuali dirinya. Jika dia kehilangan ketenangannya, seluruh pasukan akan jatuh dalam kekacauan.Agha mengangguk, segera menarik kertas dari bambu itu dan mulai membacanya."Salam kepada Tuan Wira, Hayam akan melapor. Aku telah berhasil meminta bala bantuan dari Kerajaan Nuala sebanyak 200.000 pasukan. Saat ini, mereka sedang dalam perjalanan bersama Jenderal Trenggi menuju perbatasan. Diperkirakan akan tiba dalam 2 hari!"Dua ratus ribu pasukan, dua hari perjalanan. Kecepatan ini tidak bisa dianggap lambat.Wira tersenyum dan segera berdiri. "Bawa peta ke sini!"Mendengar ini, Nafis terlihat bersemangat dan segera mengambil peta, lalu membentangkannya di tanah.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status