Sebenarnya Agha mengerti, tetapi hanya ingin mengeluh. Dia tidak berniat jahat. Jika tidak, dia tidak mungkin membantu Mutia tadi."Ya, ya. Aku memang salah sebelumnya. Sayangnya, waktu nggak bisa diputar kembali. Kini, aku menjadi pendosa besar bagi keluargaku." Fahri menghela napas dengan tidak berdaya.Selain dirinya dan Mutia, semua orang tewas dalam kebakaran. Bagaimana mungkin hatinya tidak hancur memikirkan hal ini?Wira menepuk bahu Fahri, lalu menghiburnya, "Kamu sendiri juga tahu semuanya sudah berlalu. Sekarang kamu juga sudah menyesal. Yang bisa kita lakukan untuk sekarang cuma melihat ke depan.""Masalah ini bisa dianggap selesai untuk sementara waktu. Jadi, apa rencanamu selanjutnya? Kalau kamu butuh uang, aku bisa membantu."Tadi Yasa berniat menggunakan uang untuk meredakan masalah, tetapi Wira tidak setuju. Bagaimanapun, dia tidak kekurangan uang.Sementara itu, harta benda di Vila Hijau telah habis dijarah dan bangunan telah menjadi reruntuhan. Kini, ayah dan anak ini
Read more