Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 2941 - Chapter 2950

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 2941 - Chapter 2950

3002 Chapters

Bab 2941

Agha sudah tidak tahan sejak tadi. Meskipun Wira tidak memberinya perintah, dia langsung mengambil kursi dan melemparkannya ke arah Muraj.Dalam hatinya, Agha benar-benar tidak bisa menoleransi sikap lancang Muraj. Bagaimana bisa ada orang yang begitu kejam dan tidak tahu malu di dunia ini?"Kenapa memangnya? Kalau bukan karena kamu masih berguna, aku pasti sudah membunuhmu sekarang juga." Agha maju ke hadapan Muraj, lalu meraih kerah bajunya dan mengangkatnya ke udara.Sementara itu, Wira yang berdiri di samping tidak berkata apa-apa, seolah-olah tidak melihatnya. Ini membuktikan bahwa Wira menyetujui tindakan Agha.Sejak awal, Wira juga sudah tidak tahan dengan sikap Muraj. Manusia tercela seperti ini memang harus diberi pelajaran. Jika tidak, dia tidak akan kapok untuk selamanya."Sobat, kita bisa bicara baik-baik ...." Muraj merasa agak panik melihat sikap Agha yang begitu kasar dan berani. Meskipun banyak orang di sekeliling, nyawanya berada di tangan Agha sekarang. Apalagi, Agha
Read more

Bab 2942

"Kalau informasi yang dia kasih salah dan Yasa nggak berada di Restoran Zuha, kita masih bisa mengorek informasi yang berguna dari mulutnya." Pemikiran Dwija ini sangat menyeluruh.Agha mengangguk, lalu menarik pakaian Muraj dengan jijik. Dia menariknya keluar seperti menarik anjing.Di jalan, Muraj terus memohon dengan putus asa. Dia ingin segera terlepas dari cengkeraman Agha.Wira memang memiliki otoritas yang mutlak, tetapi nyawanya kini berada di tangan Agha. Dia tentu berharap Agha tidak membunuhnya."Sobat, aku sudah kasih tahu semuanya. Tuan Yasa benaran di Restoran Zuha. Aku nggak mungkin berani menipu kalian.""Aku sudah memberi tahu kalian informasi. Seharusnya kalian melepaskanku, 'kan? Kalau kalian membawaku ke Restoran Zuha dan Tuan Yasa melihatku, dia nggak akan melepaskanku ...."Muraj sungguh dilema sekarang. Demi mempertahankan nyawanya, dia telah mengkhianati Yasa. Dia adalah tangan kanan Yasa yang sudah mengikutinya selama bertahun-tahun, jadi tahu betul seperti apa
Read more

Bab 2943

"Tenang saja, orang baik pasti dilindungi oleh Tuhan. Ayahmu akan baik-baik saja." Setelah menenangkan Mutia, mereka terus berjalan ke Restoran Zuha.Setibanya di sana, mereka langsung melihat lantai pertama restoran yang ramai. Beberapa wanita yang berpakaian mencolok segera mendekati Wira dan lainnya.Wanita yang berdiri di paling depan pun mendekati Wira, lalu tersenyum lebar dan bertanya, "Kak, kamu datang kemari untuk bersenang-senang ya? Apa ada kenalanmu di sini? Atau aku perlu memperkenalkan mereka kepadamu?"Wira sama sekali tidak menghiraukan pertanyaan wanita itu. Dia malah bertanya balik dengan tegas, "Di mana orang bernama Yasa?""Tuan Yasa ada di lantai atas. Kalian teman-temannya ya? Aku akan mengabarinya dulu. Boleh aku tahu siapa nama kalian?"Sikap wanita itu langsung menjadi lebih sopan.Yasa adalah penguasa di Provinsi Tengah. Dia sering datang ke Restoran Zuha untuk menghabiskan banyak uang.Itu sebabnya, orang-orang di sini sudah menganggapnya sebagai pelanggan ut
Read more

Bab 2944

Karena lehernya dicekik oleh Agha yang memiliki kekuatan yang sangat besar, Muraj pun tidak bisa berkata-kata dan hanya bisa menatap Agha dengan takutAgha berkata dengan dingin, "Orang kejam sepertimu telah melakukan banyak kejahatan bersama majikanmu. Sekarang kamu malah ingin berdamai?""Aku membiarkanmu hidup waktu di penginapan karena kamu masih berguna. Sekarang kami sudah tahu di mana Yasa berada. Kamu sudah nggak berguna. Mati saja kamu!"Setelah melontarkan beberapa kalimat kejam itu, Agha sontak melemparkan Muraj ke lantai satu.Peristiwa mendadak itu membuat orang-orang di lantai satu panik. Para tamu pun bangkit dari kursi mereka.Sementara itu, wanita yang hendak melayani Wira dan lainnya tadi, bergegas maju untuk memeriksa kondisi Muraj. Dia bergumam dengan terbata-bata, "Dia ... sudah mati ...."Semua orang yang ada di sana sontak terperanjat. Banyak orang yang membuang gelas anggur mereka, lalu melarikan diri. Siapa juga yang ingin berada di tempat mengerikan seperti in
Read more

Bab 2945

"Sebentar!" bentak Yasa.Yasa bukan orang bodoh. Dia bisa mencapai posisinya yang sekarang tentu berkat usaha dan pengorbanannya.Hanya dengan melihat Agha, dia sudah tahu apa yang ingin dilakukan Agha. Pemuda ini jelas ingin menyerangnya. Yasa tentu panik.Karena telah membereskan semua orang di Vila Hijau dan hanya menyisakan Fahri, Yasa pun merasa tenang sehingga datang ke Restoran Zuha untuk bersenang-senang. Bahkan, dia tidak membawa pengawal.Siapa sangka, Wira dan lainnya malah datang kemari untuk mencarinya. Bagaimana mungkin Yasa tidak panik di situasi yang merepotkan ini?Wira tidak berbicara dan hanya menyesap teh dengan santai. Pandangannya tertuju pada kedua orang di belakangnya."Dia memang pintar bersantai. Tehnya saja begitu enak. Kalian mau coba nggak? Sayang kalau nggak diminum," ujar Wira.Kedua orang itu bertatapan, lalu menggeleng. Mereka tidak punya niat untuk minum teh sekarang. Jika dibandingkan dengan Wira, mereka sama sekali tidak punya nafsu untuk sekarang.F
Read more

Bab 2946

Yasa kesulitan untuk bangkit.Meskipun berkuasa dan berpengaruh di Provinsi Tengah, bahkan banyak orang yang takut padanya, Yasa sama sekali tidak menguasai ilmu bela diri.Selain itu, dia hanya suka menindas orang lemah dan berpesta pora. Makanya, dia tidak punya kemampuan apa pun. Jika dibandingkan dengan Muraj, dia kalah jauh.Setelah ditendang oleh Agha, Yasa merasa tulang rusuknya hampir patah. Dia tidak punya kekuatan untuk berdiri lagi.Terutama saat melihat Agha yang menatapnya dengan tatapan garang, Yasa pun semakin ketakutan."Memangnya ini bukan masalah uang ya? Kalau begitu, apa yang Mutia janjikan kepada kalian? Kalau dia bisa, aku pasti bisa!""Tuan-tuan sekalian, tolong percaya padaku dan beri aku kesempatan. Jangan sampai kalian berselisih denganku cuma karena Mutia. Ini nggak sepadan!" pinta Yasa tanpa henti.Tujuannya tentu untuk menyelamatkan nyawanya. Selama dia bisa lolos hari ini, tidak peduli siapa Wira dan lainnya, dia pasti akan menemukan cara untuk melawan mer
Read more

Bab 2947

"Bukan, bukan! Maksudku bukan seperti itu! Aku nggak berpikir nyawa manusia nggak berharga.""Tapi, semua sudah terjadi sekarang. Bukankah kita seharusnya memikirkan cara untuk menghentikan kerugian? Kalau nggak, kedua belah pihak akan sama-sama rugi."Yasa masih berusaha untuk menyelamatkan diri. Wanita ini sulit sekali dihadapi. Jika dia bicara dengan Fahri, mungkin situasi tidak akan serumit ini.Menukar nyawa orang-orang di Vila Hijau dengan sejumlah besar uang. Bukankah ini ide bagus? Asalkan punya uang, mereka bisa membangun kembali Vila Hijau dan tetap berkuasa!"Tuan Yasa!" Ketika mereka masih mengobrol, beberapa orang tiba-tiba berlari masuk.Begitu melihat mereka, Yasa seperti menemukan penyelamat. Dia sontak berteriak, "Kenapa malah bengong? Cepat bantu aku berdiri! Aku kesakitan sampai nggak bisa berdiri! Papah aku!"Orang-orang itu langsung maju dan mengabaikan Wira dan lainnya, seolah-olah tidak melihat keberadaan mereka.Sementara itu, Dwija yang berdiri di belakang Wira
Read more

Bab 2948

Belati itu sontak menembus jantung Yasa. Seketika, Yasa tergeletak di atas genangan darah.Orang-orang di luar membelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Di Provinsi Tengah, ada orang yang berani menyerang majikan mereka? Ini benar-benar gila!Namun, Wira sama sekali tidak peduli pada keterkejutan mereka. Ekspresinya tetap terlihat tenang.Dulu saat perang berkecamuk di sembilan provinsi, Wira sudah sering melihat kematian. Itu sebabnya, dia sudah terbiasa.Mengenai Yasa, semua ini adalah akibat dari perbuatannya sendiri. Tidak ada seorang pun yang bisa disalahkan atas hasil ini.Mutia melemparkan pisau di tangannya, lalu mengambil kunci dari saku Yasa. Dia segera membuka rantai yang mengikat Fahri.Wira meletakkan cangkir tehnya, lalu perlahan-lahan bangkit dan menuju pintu. Orang-orang yang berjaga di luar terus mundur karena takut terhadap Wira.Meskipun mereka mengikuti Yasa dan telah melakukan banyak kejahatan, mereka tidak berani membunuh. Paling-paling hanya memberi
Read more

Bab 2949

"Kamu kurang paham tentang situasi di wilayah barat, jadi nggak tahu latar belakang Yasa. Kamu rasa dia punya pengaruh besar di Provinsi Tengah cuma karena dia kaya dan berkuasa?" sahut Panji dengan perlahan.Caraka yang berdiri di samping pun menggeleng. "Memangnya masih ada alasan lain?""Itu karena dia punya penyokong. Penyokongnya itu punya prestise yang sangat tinggi di wilayah barat. Sekarang Wira dan orang-orangnya telah membunuhnya. Mereka nggak mungkin diampuni begitu saja.""Selanjutnya, jangan harap Wira dan lainnya masih bisa menyelidiki latar belakangku. Bahkan, mereka belum tentu bisa tinggal dengan tenang di wilayah barat. Sekarang kita cuma perlu sembunyi dan mengamati situasi mereka," jelas Panji.Caraka pun tertawa mendengarnya. Mereka tidak perlu bersusah payah lagi. Mereka awalnya masih memikirkan cara untuk melawan Wira, tetapi Wira malah membawa masalah besar untuk diri sendiri.Ini sungguh konyol! Namun, ini juga akibat dari perbuatan mereka sendiri! Siapa suruh
Read more

Bab 2950

Sebenarnya Agha mengerti, tetapi hanya ingin mengeluh. Dia tidak berniat jahat. Jika tidak, dia tidak mungkin membantu Mutia tadi."Ya, ya. Aku memang salah sebelumnya. Sayangnya, waktu nggak bisa diputar kembali. Kini, aku menjadi pendosa besar bagi keluargaku." Fahri menghela napas dengan tidak berdaya.Selain dirinya dan Mutia, semua orang tewas dalam kebakaran. Bagaimana mungkin hatinya tidak hancur memikirkan hal ini?Wira menepuk bahu Fahri, lalu menghiburnya, "Kamu sendiri juga tahu semuanya sudah berlalu. Sekarang kamu juga sudah menyesal. Yang bisa kita lakukan untuk sekarang cuma melihat ke depan.""Masalah ini bisa dianggap selesai untuk sementara waktu. Jadi, apa rencanamu selanjutnya? Kalau kamu butuh uang, aku bisa membantu."Tadi Yasa berniat menggunakan uang untuk meredakan masalah, tetapi Wira tidak setuju. Bagaimanapun, dia tidak kekurangan uang.Sementara itu, harta benda di Vila Hijau telah habis dijarah dan bangunan telah menjadi reruntuhan. Kini, ayah dan anak ini
Read more
PREV
1
...
293294295296297
...
301
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status