Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 2721 - Chapter 2730

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 2721 - Chapter 2730

3100 Chapters

Bab 2721

"Menurutku, ini ide yang bagus. Kalau begitu, kita lakukan sesuai keinginanmu. Aku akan pergi memberi tahu rekan-rekanku di luar biar mereka membantuku memberi pelajaran pada anak ini. Sejujurnya, aku juga kesal dengan anak ini," kata Adianto sambil tersenyum sinis, lalu bersiap pergi bersama Ruben.Adianto memang tidak bisa langsung memutuskan semua hal yang ada di penjara bawah tanah, dia tetap harus melaporkannya pada atasannya. Namun, jabatannya lebih tinggi daripada orang-orang yang ada di sana. Jika kerabatnya ingin masuk ke kota, semua juga pasti akan melewatinya. Oleh karena itu, dia tentu saja memiliki pengaruh tertentu.Namun, saat baru saja berbalik, Adianto dan Ruben melihat ada sekelompok orang mendekat. Terutama saat melihat orang yang berdiri di paling depan, Adianto langsung tertegun dan tidak tahu harus berbuat apa."Saudaraku, ada apa?" tanya Ruben dengan ekspresi bingung."Aku nggak salah lihat, 'kan? Kenapa Jenderal Danu tiba-tiba datang ke penjara bawah tanah? Buka
Read more

Bab 2722

Setelah melihat Wira yang duduk di dalam sel, Danu merasa hatinya sakit dan berteriak, "Cepat buka pintu sel ini! Kalian benar-benar berani sekali. Bahkan kakakku juga kalian berani tangkap?"Bukan hanya Adianto yang langsung tercengang begitu mendengar perkataan itu, semua orang yang berada di sana juga begitu. Danu adalah jenderal yang terkenal dan berkuasa. Di seluruh Provinsi Lowala, tidak ada yang bisa menandinginya dan bahkan tidak ada yang berani mengganggunya. Orang yang dipanggilnya kakak tentu saja adalah Wira.Adianto tidak berani percaya dengan apa yang didengarnya, tetapi kenyataannya sudah ada di depan matanya. Setelah menelan ludah, dia segera membuka pintu sel dan inisiatif masuk ke dalamnya. Dia hanya menundukkan kepala karena tidak berani menatap Wira dan berkata, "Tuan, sebelumnya aku nggak tahu apa-apa dan sudah menyinggungmu.""Aku mohon Tuan bisa memaafkanku, jangan menghukumku. Aku nggak akan mengulanginya lagi kelak."Pada saat ini, Adianto benar-benar ketakutan
Read more

Bab 2723

Setelah semuanya sudah diatur dengan baik dan hampir sampai di depan pintu penjara bawah tanah, Wira memberikan instruksi pada Danu, "Oh ya. Jangan memberi tahu terlalu banyak orang tentang kepulanganku kali ini, terutama Tuan Osmaro."Jika ingin kembali secara terang-terangan, Wira tentu saja tidak akan menggunakan cara seperti ini. Dia juga akan membiarkan anggota jaringan mata-mata melindunginya di sepanjang perjalanan, sehingga tidak akan terjadi begitu banyak kejadian seperti ini. Namun, dia memiliki pertimbangannya sendiri dan memilih lebih baik tidak mengungkapkan kepulangannya agar tidak memicu masalah."Semuanya sesuai dengan pengaturan Kakak," jawab Danu sambil menganggukkan kepala dengan tegas. Selama ini, dia selalu memegang prinsip yaitu selalu patuh pada Wira tanpa syarat. Meskipun Wira memerintahnya untuk mati, dia juga tidak akan ragu sedikit pun. Beginilah ikatan persaudaraan mereka."Aku nggak menyangka orang yang membantu kita adalah Wira yang terkenal itu. Pantas sa
Read more

Bab 2724

Orang lain mungkin tidak akan berani mendambakan hal ini seumur hidupnya."Oh ya. Sejak kapan kamu tahu identitas Kak Wira?" tanya Kaffa lagi karena dia sama sekali tidak mendapatkan petunjuk apa pun. Bahkan saat menerima liontin giok dan melihat ekspresi Danu, dia juga tidak berani membayangkan Kak Wira di depannya adalah Wira yang terkenal itu. Ini benar-benar seperti dongeng yang tidak mungkin terjadi, tetapi kenyataannya memang begitu.Shafa perlahan-lahan berkata, "Sebenarnya aku juga baru mengetahui semuanya beberapa waktu yang lalu. Dia meminta kita memanggilnya Kak Wira, ditambah lagi senjata rahasianya itu, dan sikapnya dalam bertindak, semua itu sudah cukup bagiku untuk menebak identitasnya.""Lagi pula, senjata rahasia yang bernama pistol itu hanya Kak Wira yang punya di seluruh dunia ini, orang lain nggak punya senjata rahasia seperti itu. Kalau dia bisa membawa pistol itu, mana mungkin dia orang lain lagi."Shafa termasuk orang yang berpengetahuan luas, dia tentu saja bisa
Read more

Bab 2725

Di dalam kereta kuda. Melihat ekspresi Kaffa dan Shafa yang sangat waspada, Wira tersenyum dan bertanya, "Kenapa kalian berdua nggak berbicara?"Setelah ragu sejenak, Kaffa berkata dengan pelan, "Kak Wira, aku baru tahu identitasmu, aku tentu saja nggak berani berbicara sembarangan di depanmu. Kalau aku salah bicara, kemungkinan besar akan ...."Sebelum Kaffa selesai berbicara, Shafa segera mendorong lengannya. Mendapat isyarat itu, dia pun segera menghentikan kata-katanya.Wira menggelengkan kepala dan berkata sambil tersenyum, "Shafa, aku tahu kepribadian kakakmu, jadi aku nggak akan menyalahkan kalian. Meskipun dia salah bicara, apa masalahnya? Bukankah aku tetap menganggap kalian sebagai teman? Kalau nggak, aku nggak akan membiarkan kalian duduk di kereta kudaku."Danu berkata dengan nada ramah, "Benar. Kakakku sudah menganggap kalian berdua sebagai teman, jadi kalian perlu begitu formal di depan kakakku. Kalau nggak, berarti kalian meremehkan kakakku dan kakakku akan marah."Setel
Read more

Bab 2726

Shafa juga buru-buru menyatakan sikapnya. Dia memang cerdas. Di zaman sekarang, jika ingin memiliki pijakan yang kokoh, seseorang tentu harus memiliki nilai pada diri sendiri. Mereka tidak mungkin terus mengandalkan Wira seumur hidup.Pada akhirnya, orang yang paling bisa diandalkan hanya diri sendiri. Jika terus mengandalkan Wira, mungkin suatu saat Wira akan merasa illfeel pada mereka. Hasilnya pun akan menjadi sangat buruk.Wira tidak melontarkan sepatah kata pun sejak tadi. Jika ingin membujuk Doddy, semua tergantung kemampuan Shafa.Doddy menggosok telapak tangannya sambil tertawa dengan canggung. Kemudian, dia menggeleng dan berkata, "Kamu mungkin nggak tahu aku nggak tertarik pada wanita. Orang-orang yang mengurusku juga para prajuritku. Aku nggak suka wanita masuk ke kamarku. Aku nggak suka aroma di tubuh mereka."Shafa tak kuasa termangu. Dia tahu Wira punya beberapa istri. Wajar juga jika pria punya banyak istri. Sementara itu, Doddy yang terkenal dan memegang kekuasaan milit
Read more

Bab 2727

"Jangan bicara omong kosong! Memangnya kamu nggak tahu aku punya banyak istri? Memangnya aku jadi lambat karena punya banyak istri?" Wira mengerlingkan matanya dengan kesal. Bilang saja jika tidak ingin punya kekasih. Untuk apa beralasan sebanyak itu? Wanita bukan beban!Doddy menggaruk kepalanya, lalu buru-buru mengalihkan topik pembicaraan, "Karena Shafa ingin bekerja untukku, aku bakal atur pekerjaan yang lebih santai untuknya. Dia nggak usah cemas. Gimana menurutmu, Kak Wira?""Terserah kamu saja," sahut Wira dengan tidak acuh.Wira punya kesan yang baik terhadap Shafa. Jika Shafa dan Doddy bisa bersama, bukankah ini akan menjadi tali perjodohan yang baik?Doddy adalah orang yang pemberani, tetapi kurang bijaksana. Jika ada seorang wanita cerdas seperti Shafa yang menemaninya, Doddy pasti akan menjadi sempurna. Kelak, Wira pun tidak perlu mencemaskannya lagi.Namun, Wira hanya bisa membantu sampai sini. Semuanya tergantung mereka berdua. Wira memang ingin ikut campur, tetapi dia ti
Read more

Bab 2728

"Kak Wira, apa yang kamu tertawakan?" tanya Doddy sambil menoleh dan melirik Wira dengan bingung.Di sisi lain, Sahim dan lainnya seperti melihat harapan kembali. "Aku tahu Tuan Wira bukan orang yang ingkar janji. Orang seperti Tuan Wira juga nggak mungkin bersikap perhitungan pada orang picik seperti kami.""Ya! Apalagi kami sudah bertobat sekarang. Tuan Wira nggak mungkin nggak memberi kami kesempatan, 'kan?"Sahim dan lainnya serentak berlutut.Wira tersenyum sambil membalas, "Tenang saja, aku nggak berniat membunuh kalian. Kalau nggak, aku pasti sudah memenjarakan kalian tadi. Mana mungkin aku membawa kalian keluar lagi?""Begini saja, karena sebelumnya kalian adalah perampok, itu berarti kalian punya keyakinan terhadap kemampuan sendiri. Aku bisa memberi kalian kesempatan untuk bergabung dengan pasukanku. Kelak, kalian bisa berkembang. Kalian pasti setuju, 'kan?"Wira memang tersenyum, tetapi nada bicaranya justru sangat tegas, bahkan mengandung sedikit ancaman. Jika ada yang bera
Read more

Bab 2729

Danu dan Doddy adalah jenderal Wira, sedangkan Huben dan Osmaro adalah penasihat Wira. Mereka semua adalah orang kepercayaan Wira.Kini, Wira telah kembali ke Dusun Darmadi. Ditambah lagi, belakangan ini ada banyak masalah yang terjadi. Wira seharusnya memberi tahu Huben semuanya.Makanya, Doddy merasa heran. Sekalipun tidak memberi tahu Huben, untuk apa menyembunyikan masalah ini?Sebelum Wira berbicara, Shafa terbatuk ringan dan bangkit dari kursinya. "Tuan Wira, karena kamu dan Jenderal Doddy harus membahas masalah penting, aku dan kakakku bisa keluar dulu. Setelah kalian selesai berdiskusi, kami baru balik untuk makan."Wira tersenyum sambil menyahut, "Nggak usah, nggak ada yang perlu disembunyikan dari kalian berdua."Wira mengalihkan pandangannya menatap Doddy, lalu berkata, "Mungkin kamu nggak memahami tindakanku ini. Tapi, yang jelas aku melakukan semua ini demi keuntungan kita.""Jangan lupa, Huben memang orang kita. Tapi, masalah ini terjadi terlalu mendadak, bahkan terus ber
Read more

Bab 2730

Doddy berpikir sejenak sebelum menimpali, "Aku juga sudah lupa. Pokoknya, Kak Wira selalu bawa wanita pulang setelah bepergian jauh. Yang jelas, kami sudah terbiasa. Lagian, para istrinya juga bersedia menerima istri baru Kak Wira. Mungkin, ini pesona istimewa yang dimilikinya?"Kaffa seketika kebingungan. Apa benar ada wanita yang bersedia berbagi suami dengan wanita lain? Atau mungkin Wira terlalu hebat sampai-sampai para wanita itu menurutinya tanpa berani membantah sedikit pun? Pokoknya, Wira benar-benar mengagumkan!....Di luar Dusun Darmadi, Wira diam-diam memeriksa keadaan di sekitar. Ketika mendapati tidak ada orang yang memperhatikannya, Wira baru masuk.Namun, sebelum Wira sempat melangkah lebih jauh, tiba-tiba muncul dua sosok yang menyerbu ke arahnya dengan cepat. Mereka mengadang Wira. "Berhenti! Siapa kamu?"Tatapan Wira tertuju pada kedua sosok itu. Mereka dari Pasukan Zirah Hitam. Wira pun menepuk kepalanya. Bagaimana bisa dia melupakan hal sepenting ini?Dusun Darmadi
Read more
PREV
1
...
271272273274275
...
310
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status