All Chapters of Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku! : Chapter 31 - Chapter 40

133 Chapters

Chapter 31 Jangan Bicara Padaku!

"Nyonya Maya Lin, ada apa? Apa ada yang salah dengan lagu yang dipilih oleh putra anda?" tanya Guru yang tadi menyambut Maya. Maya Lin tersadar. "Maaf, menganggu acara ini. Lanjutkan saja!" Maya masih mencoba menunjukkan senyumannya. Stelio memandang ke arah mamanya, tetapi Maya sama sekali tidak melihat ke arah anak laki-laki itu. Stelio melanjutkan permainan pianonya, lalu di tutup dengan tepuk tangan yang meriah. "Hebat sekali anak itu, ini pertama kali aku mendengar suara yang seindah ini!""Lagunya benar-benar menyentuh dan dalam, membuatku ingat pada kenangan bersama anakku.""Orang tuanya pasti bangga!"Maya dapat mendengar suara pujian yang dilontarkan orang-orang. Hanya Maya satu-satunya yang tidak bisa menikmati lagu yang menyentuh ini. Sorot matanya dingin, tangannya mengepal dengan erat. Tidak ada kebahagiaan yang terlihat. " Dia benar-benar ingin memiliki segala yang di miliki oleh putraku!" geram Maya dalam hati. Pengasuh melihat ekspresi yang tidak biasa dari istri
last updateLast Updated : 2023-06-05
Read more

chapter 32 Aku Akan Membayar Kerugian

Ketenangan Maya terusik dengan sebuah suara keras. "Samuel, apa tidak ada orang yang mengajarkan sopan santun padamu?" tegur Maya pada Samuel. "Aku tahu kau pemilik mansion ini, tapi menendang pintu setiap hari adalah hobi yang menyalahi etika. "Kau masih bisa bicara tentang etika setelah apa yang kau menggertak seorang anak?" geram Samuel, berteriak marah pada Maya."Menggertak? Aku tidak menggertaknya. Aku hanya memberi dia teguran karena berani menyanyikan lagu yang tidak seharusnya dia nyanyikan." "Kau memberikan bahu dingin pada anakmu sendiri karena itu?" Samuel berteriak marah, melampiaskan amarahnya pada Maya. "Hanya karena lagu bodoh itu kau menyakiti hatinya?""Kau bilang hanya lagu bodoh?" Maya mulai marah. "Itu adalah lagu yang aku buat sepenuh hati untuk anakku. Kami seharusnya memainkannya bersama jika saja tidak...." Perkataan Maya tidak dilanjutkan. Maya terlalu sakit untuk mengatakannya. Samuel tidak menunjukkan simpati, "Kau tidak akan bisa menyanyikan lagu dengan
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more

Chapter 33 Bayaran yang Setimpal

Samuel menunjukkan ekspresi datar. "Dia yang mengambilnya kembali." Maya mengerutkan kening dengan jawaban yang singkat dan acuh tak acuh itu. Samuel menunjukkan wajah acuh tak acuh seolah ingin segera pergi."Apa ada yang lain? Aku masih memiliki pekerjaan." "Dia yang kau maksud adalah Mathilda, kan?" tanya Maya memastikan. Samuel membuka mulutnya, belum sampai dia mengeluarkan suara, Maya sudah mengambil kesimpulannya sendiri. "Aku sudah menduga pasti itu dia. Mathilda pasti membuat rekaman dari lagu itu dan mengakui sebagai miliknya." "Pantas saja anak itu mengatakan begitu." Maya menyambungkan pemikirannya dengan apa yang di katakan anak itu tadi. Dia berbicara dengan pasti, "Aku yakin, kau pasti juga tertipu olehnya, itukah alasannya kau mengatakan pada anak haram itu bahwa lagu itu di buat oleh mamanya untuknya. Kau pasti juga tidak mempercayai lagu itu adalah lagu yang kau caci dan hancurkan, kan? Mathilda memang pandai menipu."Samuel tidak mengelak, tapi juga tidak menunj
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

Chapter 34 Samuel, Ada yang Salah denganmu

Maya menatap Samuel dengan tidak puas. "Apa aku harus melakukan? Ada banyak orang yang lebih baik.""Ya, tapi itu berbeda jika kau yang melakukannya. Stelio akan merasa senang dengan ini," ucap Samuel tersenyum puas memandangi penampilan istrinya saat ini.Tidak ada yang berbeda dari penampilannya. Dia memiliki rambut panjang kecokelatan yang di gerai dan dress casual warna pastel. Hal yang berbeda adalah celemek yang terikat di pinggangnya. "Bantu Maya membuat makanan kesukaan Stelio!" perintah Tuan Muda Samuel Ren pada seorang wanita berseragam koki. "Tuan, apa tidak sebaiknya saya saja yang mengajari Nyonya Muda?" Kepala Koki menawarkan diri. "Tidak. Aku tidak ingin seorang pria mengajari istriku. Para pria dilarang masuk ke dapur sampai Maya selesai," ucap Samuel dengan tegas. Maya mengerutkan kening. "Samuel, kau terlalu berlebihan. Kenapa kau meminta mereka pergi? Lebih banyak koki lebih bagus. Mereka juga harus menyiapkan untuk makan malam, kan?" "Aku tidak mau mereka melih
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

Chapter 35 Karena Kau Tidak Pantas

"Mama!" Maya belum sempat mengatakan apa yang dia ingin ketika Tuan Kecil Stelion datang. Dia langsung berlari ke arah Maya. Samuel menegur putranya dengan khawatir. "Stelio hati-hati. Jangan sampai kau nanti terjatuh."Anak laki-laki itu terlalu antusias, tidak dapat mendengar apa yang di katakan oleh papanya. "Mama, aku dengan kau membuatkan cemilan kesuksesanku. Apa itu artinya mama sudah tidak marah padaku lagi?""Um." Maya hanya memberikan jawaban singkat. Dia masih merasa kesal pada anak ini setia kali mengingat tentang lagu yang di tampilkan dengan sempurna itu. "Mama, tolong maafkan aku. Aku sungguh-sungguh janji tidak akan menyanyikan lagu yang mama buat secara sembarangan dan tanpa izin dari mama. Aku juga sudah intropeksi diri." 'Baguslah." Stelio kemudian mengulurkan sebuah buku. "Ini semua mama yang buat bukan? Aku selalu menggunakan untuk berlatih. Sekarang aku tidak akan melakukannya lagi."Maya membuka lembaran buku itu. Wajah Maya menjadi gelap lagi ini membuat S
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more

Chapter 36 Hanya Mama yang Memiliki Hati Papa

"Tidak Pantas? Benar, hanya dia yang pantas berpenampilan seperti ini? Kau tidak ingin aku berdiri di sisimu dan mengingatkan padanya? " cibir Maya. Samuel justru menanggapinya dingin. "Maya, apa kau harus membahas tentang ini? Aku tidak ingin melihatku berpenampilan seperti dia. Kau tidak akan pernah terlihat seperti dia." "Bukankah kau menjadikanku pengganti untuk dia? Sekarang kau mengatakan aku tidak akan pernah seperti dia?" Maya tersenyum pahit. "Benar, seberapa mirip penampilan kami, aku tidak akan pernah bisa menyamainya. Benarkan?"Samuel menatap Maya dengan dingin, tetapi dia tidak menanggapi Maya. Pandangannya terarah pada dua pekerja yang di bayar, tetapi tidak memuaskannya. "Apa kalian akan tetap diam?!" Samuel menegur para wanita itu. "Cepat perbaikan riasannya dan juga pakaiannya. Aku tidak menyukainya. Ulang dari awal!""Tidak! Tidak perlu ada yang di ubah. Butuh waktu lama untuk memulai dari awal.""Tidak masalah untuk terlambat. Kau harus--"Maya langsung memoton
last updateLast Updated : 2023-06-11
Read more

Chapter 37 Kau Pasti Akan Mati

Maya tidak bisa melepaskan rasa penasarannya. "Aku yakin aku tidak sedang berhalusinasi, tapi tidak masuk akal jika dia muncul di keramaian begini. Apalagi pakaiannya?" Pikir Maya. "Mama, ada apa denganmu? Mama sedari tadi hanya berdiri dan melamun." Stelio yang sebelumnya sedang bermain dengan anak-anak dari keluarga kaya lainnya, memilih untuk mendekati mamanya ."Tidak apa-apa. Aku harus pergi." Maya hanya mengucapkan dengan singkat. Stelio menunjukkan ekspresi kecewa. "Apa tidak bisa mama tinggal lebih lama menemaniku?""Kau sudah bersama dengan teman-temanmu, kan? Aku tidak bisa hanya diam di sini. Setelah puas bermain, jangan lupa datang ke papamu!" Maya dengan cepat melangkah, tanpa mendengar balasan dari anak laki-laki itu.Maya ingin memastikan, apa dia hanya berhalusinasi tentang arwah Mathilda sedang menteror karena mencoba mengambil posisinya atau hanya seseorang yang mirip Mathilda.Beberapa orang wanita yang melihat Maya, segera menghampirinya, bahkan mereka menawarkan
last updateLast Updated : 2023-06-11
Read more

Chapter 38 Apa Pelaku Sudah Ditangkap?

Wajah Samuel tegang dan dingin, menatap Maya yang baru saja bangun dari tidurnya yang panjang."Kau akhirnya bangun setelah membuat kekacauan di pesta?" Suara pria itu menyambut dengan dingin.Maya hanya mengerutkan keningnya. "Apa yang terjadi padaku?" tanyanya saat merasa kan tubuhnya terasa tidak bertenaga, suaranya juga menjadi lebih pelan. Tenggorokan terasa kering. Wanita itu memohon, "Bisakah kau mengambilkan minum, tolong?" Samuel masih dengan wajah gelapnya mengulurkan minum pada Maya. Wanita itu minum dengan rakus seolah tidak minum selama berabad-abad."Pelan-pelan saja, tubuhmu itu terlalu lemah. Kau mungkin bisa saja koma selama setahun hanya karena tersedak, lalu siapa yang akan kau repot, kan?" ucap Samuel dengan nada mencibir .Maya langsung menjauhkan gelas dari mulutnya lalu meletakkan di atas meja dengan kasar. "Aku tidak selemah itu. Jadi, katakan padaku, apa yang terjadi?""Apa kau tidak mengingat tindakan ceroboh yang kau lakukan sehingga seseorang dapat meracun
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more

Chapter 39 Jangan Muncul di Hadapanku

Samuel menutup pintu dan langsung di sambut oleh Asisten Jung yang berdiri di depan pintu. "CEO Ren, kenapa anda tidak jujur saja pada Nyonya. Anda sebenarnya begitu khawatir bahkan memanggil dokter dan perawat ahli dan memindahkan alat dari rumah sakit untuknya. Namun, saat Nyonya bangun, anda justru bersikap dingin padanya." "Apa kau mengintip?" Samuel menatap tajam Asisten Jung. "Sepertinya kau punya banyak waktu untuk menganggur. Apa aku perlu untuk menambahkan pekerjaan untukmu.""Tidak, CEO Ren, pekerja saya sudah--""Kau pasti mendengar tentang apa yang dikatakan oleh istriku, kan? Cari tahu orang yang dia katakan, interogasi manager ataupun orang-orang di perusahaan tertantang hal yang hampir merenggut nyawa istriku." Samuel langsung memberikan perintah."Apa yang anda maksud orang yang disebut sasaeng itu?""Ya. Mungkin saja ini juga ada kaitannya dengan orang yang menyebarkan rumor tidak jelas tentang istriku." Jawa Samuel. "Tuan, lalu bagaimana dengan orang yang mirip den
last updateLast Updated : 2023-06-13
Read more

Chapter 40 Hukumanmu Telah Diputuskan

"Lepaskan semuanya dan tidak perlu ada perawatan lagi untuknya. Bawa pergi semua alat itu selain obat." Samuel memberikan perintah. Dia mengusir semua pekerja medis yang dia bawa ke hotel beserta alat-alat yang dibutuhkan. "Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Maya yang melihat ketibutan yang terjadi di kamarnya. "Bisakah kau melakukannya di pagi hari? Ini sudah larut."Samuel berpura-pura menjadi orang tuli. Dia sama sekali tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Maya. Ini membuat Maya menjadi kesal. "Samuel! Apa kau mendengarku?" Maya menaikkan nada suaranya. Samuel akhirnya menanggapi setelah orang-orang itu pergi. "Semua fasilitas yang kau dapatkan saat ini aku akan menariknya. Besok, kau akan kembali ke mansion dan kau akan tidur gedung samping."Mata Maya melebar mendengar tentang itu. Gedung samping adalah tempat di mana dia pernah di kurung, sebuah gedung kosong yang gelap dan kotor. Ingatan pertama kali, suami yang dia cintai menghukumnya demi wanita lain. "Kau ingin men
last updateLast Updated : 2023-06-14
Read more
PREV
123456
...
14
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status