Safira kembali memandang suaminya, ia menepuk pelan wajahnya. "Abi, banguuuun ..." Safira mendekatkan minyak kayu putih ke hidung suaminya.Tak lama kemudian, Abiyya terbangun, kepalanya terasa begitu berat. Saat ini mereka sudah sampai di rumah kontrakannya. "Alhamdulillah, Abiyya, kamu sudah sadar? Syukurlah ..." Safira langsung memeluknya kembali. "Pelan-pelan, Yang. Masih sakit," ucap Abiyya sambil meringis kesakitan.Safira tersenyum canggung. Selama Abiyya tak sadarkan diri, Safira mengompres luka memarnya dengan air hangat."Kamu gak apa-apa kan, Yang? Kamu diapain aja sama Mas Adit?" tanya Abiyya.Safira menggeleng, tiba-tiba sudut matanya mulai mengeluarkan kristal bening kembali. Tadi saat dia hampir dilecehkan, untung saja suaminya lekas datang. Saat pulang dan membaringkan Abiyya, dia langsung mandi dan bebersih diri. Ia benar-benar merasa jijik saat Adit menyentuh kulit tubuhnya."Syukurlah kalau tidak apa-apa. Tenanglah, sudah jangan menangis," jawab Abiyya menenangk
Last Updated : 2023-07-24 Read more