Home / Rumah Tangga / Godaan Ranjang Sang CEO / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Godaan Ranjang Sang CEO : Chapter 31 - Chapter 40

66 Chapters

Part 31—Di balkon~

Sementara di kamar Nich, Gwen baru saja terbangun. Dia cukup terkejut sebab berada di kasur empuk milik sang suami. "Kenapa aku tidur di sini?" gumamnya seraya menyibak selimut yang menutupi tubuh. "Hffuu ..." Rasa lega melingkupi rongga dada Gwen, ketika memastikan piyama tidurnya masih dalam kondisi utuh. Gwen pikir Nich telah berbuat macam-macam padanya semalam, tetapi ketakutannya terjawab sudah."Tapi tunggu, kenapa aku bisa tidur di sini? Seingatku ..." Seperti orang linglung, Gwen mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi padanya semalam. Seingatnya, setelah adegan pemaksaan dan angkat mengangkat, Nich membawanya masuk ke kamar mandi, kemudian memutar kran shower hingga seluruh pakaiannya basah kuyup. Nich pun melanjutkan kehendaknya pada Gwen di bawah kucuran air shower yang sedikit hangat. Namun, belum sempat keinginan Nich terwujud, Gwen justru jatuh pingsan. Seketika Nich panik, lantas membawa tubuh isterinya yang basah keluar dan merebahkan di kasur. Nich tidak ingin hal
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

Part 32—Kekhawatiran Dean~

Sarapan pagi di hari pertama berada di London itu pun akhirnya selesai. Kerinduan Gwen tehadap ayahnya sedikit terobati berkat roti panggang buatan Frank yang benar-benar lezat. Gwen lantas berpikir perihal kehidupan Nich yang telah berubah drastis. Kehidupan pria yang menjadi suami kontraknya kini sungguh berbeda dengan yang dulu.Rumah mewah, para maid yang bekerja, asisten, sopir pribadi, mobil, uang, bahkan koki sekalipun. Segalanya telah dimiliki oleh Nich. Namun, yang membuat Gwen tak habis pikir adalah—mengapa pria itu masih mau mengejarnya. Bahkan tidak ragu untuk mengajaknya menikah.Apakah Nich sungguh masih memiliki rasa padanya, hingga dia bersikap seperti ini. Atau, apakah Nich hanya merasa penasaran saja, dan ingin mendapatkannya kembali.'Aku tidak pernah menganggap pernikahan ini hanya sebatas pernikahan kontrak. Jika kau mau, hari ini juga aku akan meresmikan pernikahan kita dan menggelar pesta pernikahan yang pernah kau idam-idamkan dulu. Pesta pernikahan bak puteri
last updateLast Updated : 2023-05-05
Read more

Part 33—Keterkejutan Olivia~

'BUNGA YANG CANTIK UNTUK WANITA TERCANTIK.' "Apa-apaan ini? Kenapa Nich terus saja merayuku? Apa dia masih mengira aku akan menyerah hanya dengan seikat mawar ini?" Gwen mengembuskan napas lelah, reaksi yang dia berikan ketika mendapati maid masuk ke kamarnya dan memberikan seikat bunga mawar kesukaannya.'Tuan Nicholas menitipkan ini untuk Anda, Nona. Bunga ini baru saja dipetik dari kebun belakang khusus untuk Anda.' Begitulah kira-kira maid yang beberapa saat lalu datang ke kamar Gwen mengurai interupsi dari sang pemilik rumah.Gwen yang baru saja selesai dengan urusan mandi tentu sedikit bingung dengan maksud maid tersebut. Setelah membaca tulisan yang tertera di secarik kertas merah, Gwen justru merasa tidak percaya jika Nich akan bersikap seromantis ini. Kata-kata yang ditulis persis seperti waktu kali pertama Nich memberinya bunga ketika kencan pertama mereka. Kala itu Nich mengajaknya pergi ke sebuah kafetaria dekat sekolah, padahal saat itu Gwen tahu kondisi keuangan Nich
last updateLast Updated : 2023-05-06
Read more

Part 34—Rasa malu Valerie~

"Jadwalku apa saja hari ini?" tanya Nich yang baru saja kembali dari rapat. Dia menduduki kursi yang selama ini menjadi singgasananya di perusahaan, kemudian mengambil ponsel dari saku dalam jasnya."Hari ini ada jadwal makan siang dengan Tuan William, dan sorenya Tuan Hary akan berkunjung ke sini, Tuan." Dean memaparkan segalanya dengan lugas seperti biasa kepada Nich. Jadwal yang dia dapat dari Caroline—sekretaris Nich.Mendengar rentetan jadwalnya, Nicholas menghela panjang. Pelipis yang lumayan berdenyut dia tekan-tekan menggunakan ibu jari dan telunjuknya. "Tidak bisakah pertemuan dengan Hary diundur saja? Hari ini aku ingin pulang lebih awal dari biasanya," keluhnya yang merasa ingin cepat-cepat kembali ke rumah sebab tak sabar bertemu dengan Gwen. Nama itu terus saja terpatri di otaknya.Dean mengerutkan kening—heran dengan Nich yang tidak biasanya memundurkan jadwal pertemuan. "Maaf Tuan, sudah sepekan yang lalu Tuan Hary ingin menemui Anda di sini. Caroline telah menjadwalkan
last updateLast Updated : 2023-05-09
Read more

Part 35—Banyak bicara~

Mendengar sang kakak yang telah menikah diam-diam dengan mantan kekasihnya saat sekolah dulu, membuat Olivia justru merasa senang dan bahagia bukan main. Pasalnya, Olivia sejak dulu sudah sangat menyukai kekasih Nich itu. Olivia menyukai pribadi Gwen yang terbilang berbeda dengan para gadis-gadis kaya yang pernah dia kenal, juga sifat Gwen yang begitu menyenangkan. Terkenal sebagai puteri orang kaya, Gwen sekalipun tidak pernah membeda-bedakan dalam hal berteman, justru dia lebih tertutup. Menarik. Itu sebabnya, Olivia selalu menganggap Gwen seperti kakaknya sendiri. Sempat sedih karena Olivia kehilangan kontak dengan perempuan yang dipuja-puja kakaknya. Namun, dapat bertemu dengan Gwen kembali merupakan salah satu keinginan Olivia, setelah melihat kakak laki-lakinya bisa dipersatukan kembali oleh kekasih hatinya itu. Olivia segera menemui kakak iparnya di kamar sang kakak, lalu mengajaknya turun menuju halaman belakang. Gwen jelas terkejut mendapati satu-satunya adik perempuan dar
last updateLast Updated : 2023-05-10
Read more

Part 36—Haru~

"Hmm ... Itu ...." Saat ini Olivia sungguh terjebak dalam situasi yang dia ciptakan sendiri. Akibat mulutnya yang tidak bisa direm, Gwen menjadi merasa ingin tahu siapa orang yang telah menghina Nich. 'Jangan pernah kau ceritakan hal ini pada Gwen. Aku tidak mau ayahnya terlihat buruk di mata Gwen, karena dia sangat menyayangi ayahnya.' Lagi-lagi Olivia mengingat peringatan dari sang kakak beberapa tahun silam. Nich tidak ingin jika Gwen mengetahui penyebab dia pergi, dan sikap buruk Tuan Jimmy.Melihat Olivia tak kunjung membuka mulut, Gwen menjadi gemas. "Oliv? Kenapa kau diam?" Dia mengguncang pundak Olivia sekali lagi, agar gadis berambut merah kecokelatan itu segera menyahut.Namun, sebelum Olivia membuka mulut, Diana tiba-tiba muncul dan langsung menyela, "Kau benar-benar ingin tahu siapa orang yang sudah menghina putraku?" Entah darimana perempuan paruh baya itu datang, dan tahu-tahu menyahut. Yang jelas, kemunculannya di sana semakin menambah ketegangan dalam diri Olivia.
last updateLast Updated : 2023-05-11
Read more

Part 37—Ide gila Hary~

"Apa kau tidak bisa sedikit saja menahan diri?" Pieter mengembuskan napas lelah, entah kenapa akhir-akhir ini Diana—istrinya terus saja membuat masalah. Apa jadinya jika dia tidak datang tepat waktu tadi? Mungkin, Gwen akan sangat bersedih saat mendengar keburukan ayahnya. Pieter hanya tidak ingin menambah duka di hati menantunya itu. Gwen gadis yang baik, dan sangat menyayangi ayahnya, sebab itu Pieter berusaha menjaga perasaannya. Diana mendengkus. "Apa maksudmu?" Dia melipat tangannya di dada, seolah-olah tidak terjadi apa pun. Duduk berhadapan dengan suaminya hanya akan semakin menambah kekesalannya saja.Satu alis Pieter naik, "Kau masih mau mengelak?" tanyanya yang tidak habis pikir dengan sikap Diana. Istrinya bisa bersikap setenang ini setelah hampir membuat menantunya bersedih. "Ingat, kau hampir saja membuka rahasia yang selama ini Nich coba tutupi darinya. Kau juga hampir mengatakan hal yang seharusnya tidak perlu kau katakan. Itu adalah tanggung jawab Nich. Biarkan dia y
last updateLast Updated : 2023-05-12
Read more

Part 38—Mandi bersama~

Bunyi kecipak air terdengar dari dalam kamar mandi serta suara kekehan seorang perempuan yang saat ini tengah berendam di dalam bak mandi. Gwen meniup busa sabun beraroma mawar yang ada di telapak tangan sampai berulangkali. Moodnya malam ini cukup baik sebab ada Olivia yang seharian ini menemaninya mengobrol.Puas bermain dengan busa sabun, Gwen lantas menggosok seluruh permukaan kulitnya dengan spons mandi, dari ujung tangan sampai tulang selangka, kemudian turun ke dada. Dia bersenandung kecil, sambil memejamkan sepasang kelopak matanya. Ritual mandi seperti ini yang sangat Gwen rindukan. Berendam berlama-lama di bathtub, dan terkadang dia pun nyaris ketiduran. Kamar mandi di rumah Nich terbilang sangat nyaman meskipun agak terbuka. Bahkan saking asyiknya Gwen dengan ritual berendamnya, dia sampai tidak menyadari jika sang suami tengah menyaksikannya sejak tadi. Menikmati setiap momen yang sama sekali tidak pernah dilihat setelah bertahun-tahun menempati kamar ini.Pemandangan di
last updateLast Updated : 2023-05-13
Read more

Part 39—Urusan Ranjang~

'Kak Nich yang mempunyai ide ini. Kebun bunga di halaman belakang dengan aneka macam mawar. Tapi, dia hanya lebih suka menanam mawar merah, padahal dia tidak terlalu suka dengan durinya. Aneh, bukan?' 'Tadi pagi Tuan Nich sempat memberitahu semua apa yang kau sukai dan tidak kau sukai. Termasuk macaron kesukaanmu, Gwen.' 'Nicholas puteraku menunggumu, Gwen. Aku bisa menjamin bahwa hanya kaulah gadis yang ada di dalam hidupnya.' Sesaat pikiran Gwen kembali mengingat semua perkataan-perkataan dari setiap orang tadi siang. Dari mulai maid, Olivia, Frank dan yang terakhir Pieter—ayahnya Nich. Dari sekian banyak topik pembicaraan, mereka seolah-olah menjabarkan sifat Nich. Gwen akui, jika hatinya tersentuh dengan apa yang dilakukan oleh pria yang masih menatapnya ini. Gwen pikir Nicholas telah berubah seiring kehidupannya yang juga telah berubah. Nama besar, uang, jabatan, rumah mewah. Semuanya telah dimiliki Nich. Akan tetapi, ada hal yang Gwen sadari selama bersama Nich beberapa har
last updateLast Updated : 2023-05-15
Read more

Part 40—Tertunda~

"Nich ...." Gwen mendesah dan cukup kepayahan mengimbangi ciuman Nich yang agak tergesa. Pria itu seolah-olah sudah tidak sabar ingin segera melahap Gwen habis-habisan. Ciuman ini terlalu panas dan bergelora, sampai-sampai Nich menjadi berkali-kali lebih agresif. Selanjutnya apa yang dilakukan Nich pada Gwen sungguh tak pernah terbayangkan sebelumnya. Nich melepas pagutan bibirnya, lantas membawa Gwen ke pangkuannya.Gwen memekik, tetapi belum sempat bibirnya melayangkan protes, Nich lebih dulu membungkamnya dengan ciuman lagi. Lebih bersemangat dan semakin cepat. Rengkuhan di pinggang juga terasa semakin mengetat, Gwen bisa merasakan bukti gairah suaminya yang semakin mengeras di antara sela pahanya. Lengan Gwen dituntun untuk melingkar di leher Nich, agar pria itu dapat lebih merasakan halusnya kulit mulus Gwen. Gesekan di bawah sana memberikan efek yang sangat luar biasa bagi Nich. Denyutan pada inti tubuhnya bereaksi begitu cepat. Sejenak, Nich melepas pagutannya. Merangkum rah
last updateLast Updated : 2023-05-16
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status