“Sampai kapan?” tanya seorang lelaki dengan suara khasnya yang serak.Spontan Jourdy mengangkat kepalanya dan mendapati teman dekatnya sudah berada di sampingnya, “Kau? Sejak kapan kau ada di sini?” Dengan sangat ramah dan manis, Jourdy menyapa temannya dan memeluk singkat tubuh lelaki itu. Rupanya Jordan masih tetap mengingat kebiasaan Jourdy dengan sangat baik, karena tanpa berjanjianpun Jordan mengetahui keberadaan Jourdy di tempat billiar. Perlahan Jourdy meletakkan tongkat billiarnya di atas papan dan mulai fokus pada teman baiknya itu, “Mengapa kau diam saja? Aku bertanya padamu, sialan!” “Aku lebih dulu bertanya padamu, dan kau belum menjawab pertanyaanku!” tegas Jordan ketus. Melihat raut wajah Jordan yang kesal Jourdy langsung terkekeh dengan geli sebab sikap ngambekan temannya masih saja tak berubah, “Kau ini tetap saja tak berubah, baiklah aku akan menjawabnya. Jadi, sampai kapan apanya?” “Oh ayolah, Jourdy! Jangan berpura-pura bodoh seperti ini, kau hanya bersikap bod
Read more