Home / Romansa / Pembalasan Sang Pewaris / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Pembalasan Sang Pewaris: Chapter 41 - Chapter 50

62 Chapters

41. Babak Belur

Elektra menghela nafasnya. Mendengar semua kalimat yang diucapkan Regan kepadanya membuatnya hanya bisa membisu. Namun ia sedikit lega karena Regan hanya bercerita tentang itu saja dan tidak mencoba menganalisa semuanya. Regan merupakan pria yang sedikit polos menurut Elektra. Bahkan pria itu tidak menyadari apapun yang telah terjadi kepada mereka di rumah ini. Elektra tersadar dari lamunannya saat Regan menepuk pelan bahunya. "Ayo kita pergi dari sini. Sepertinya mereka semua tidak memeriksa gudang ini," ucap Regan kepada Elektra. Ia mendekatkan wajahnya pada telinga Elektra hingga membuat Elektra sedikit terkejut dengan tindakannya itu. Elektra mengangguk setelah otaknya dapat mencerna dengan baik. Ia membiarkan tangan Regan menarik kembali lengannya dan berjalan perlahan untuk menuju pintu gudang. Berjalan dengan kepala yang menunduk agar bayangan mereka tidak terlihat oleh para preman yang masih berkeliaran di depan gudang itu. Elektra yang tidak tahan dengan semua debu yang i
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

42. Kemarahan Elektra

Jason menyuruh beberapa anak buahnya untuk membawa tubuh Regan yang sudah babak belur ke ruang sakit terdekat. Pria itu langsung pingsan setelah beberapa menit Jason datang ke tempat lokasi. Setelah memastikan Regan mendapatkan perawatan, Elektra pergi menemui Jason. Setelah kejadian menimpanya, Jason begitu santai bahkan menikmati wine. Amarah yang sejak tadi berusaha untuk diredam melihat Jason yang sangat dia melangkah mendekat. “Kau sudah melihat pria itu?” Namun bukan jawaban yang didapatkan oleh Jason tapi sebuah pukulan membuat semua anggota di dalam ruangan tersentak kaget, selama 1 tahun bersama Elektra jelas mereka sudah mengenal sikap Putri Ankara yang meledak-ledak dengan mendadak. Melihat sikap Elektra seperti itu, mereka sudah paham jika ada yang tidak disukai oleh Putri Ankara itu, dan itu pasti ulah Jason. Dari segala hal yang terjadi, Jason yang akan mendapatkan luapan kekesalan Elektra. “Get out, now!” bentak Elektra membuat seluruh anggota keluar menyisakan dia
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

43. Berikan Yang Terbaik Untuknya

Keluar dari ruangan, mood Elektra benar-benar jelek. Bahkan beberapa anggota yang ada di luar, menundukan kepala tidak ada yang berani menatap wajahnya. Padahal Elektra hanya satu tahun berada dalam bimbingan Jason tapi sikapnya benar-benar melebihi mereka yang telah lama di organisasi. Bisa dikata, Elektra adalah terebosan baru yang benar-benar sadis, akan jadi mesin pembunuh jika focus di organisasi.Elektra berniat untuk menjenguk Regan dan melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana perkembangan kondisi kesehatan Regan sekarang."Mau aku antar ke rumah sakit?" tanya Magno. Ia sudah siap dengan setelan pakaiannya untuk mengantar Elektra ke rumah sakit."Nggak perlu. Aku sendiri saja ke sana," sahut Elektra menghentikan langkahnya.Elektra memanaskan mesin mobil dan menyuruh penjaga rumah untuk membukakan pagar."Yakin? Kalau mereka kembali mengincarmu kembali bagaimana?" tanya Magno dengan cemas. Ia tak ingin kembali lengah dalam menjaga Elektra. Cukup sudah kemarin saja ia mem
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

44. Fakta Dibalik Elektra Keguguran

Elektra baru saja tiba di airport Leonardo da Vinci. Beberapa pengawal pribadi menyambutnya. Bukan pengawal, anggota Ankara tapi benar-benar pengawal yang direkrut langsung olehnya. “Apa Ayah tahu kedatanganku Magno?” tanya Elektra. “Tidak. Jason lebih dulu kembali karena permintaan dari Tuan Ankara. Sepertinya ada hal penting yang akan mereka bicarakan.” “Ya sudah. Kita kembali ke mansion, saja. Aku ingin istirahat tanpa mendapatkan gangguan,” seru Elektra sambil masuk ke dalam mobil. Jason memang terlihat buru-buru saat dia meninggalkan pria itu untuk menemui Regan di rumah sakit. “Apa terjadi sesuatu di markas?” “Tidak!” “Perusahaan?” “Tidak juga Nona.” “Terus kenapa Jason—“ Elektra jelas penasaran dengan tingkah Jason. Namun dia tidak bisa menanyakan secara langsung apa yang terjadi. “Sepertinya sesuatu yang lain. Mungkin Nona bisa menanyakan langsung pada Tuan Jason,” ucap Magno. Helaan napas kasar terdengar. Keadaan mansion tampak sepi, tidak terlalu banyak pengawal y
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

45. Aku Tidak Bisa Membunuhnya

Elektra tidak masuk ke kamar, dia keluar mansion. Magno yang masih berada di halaman melihat Elektra yang baru saja keluar.“Nona—“Satu pukulan yang didapatkan Magno dari Elektra bahkan pria itu tidak tahu alasan sang nona memukulnya.“Kau tahu jika Ayah dan Jason terlibat dalam kecelakaanku?” tanya Elektra penuh emosi. Kekecewaan serta kemarahan Magno lihat di netra Elektra bahkan todongan senjata kini berada tepat di kepala pria yang telah dipercayanya.Beberapa anak buah Ankara yang berada di sana tidak berani ikut campur, apalagi melihat Elektra yang menodongkan pintol pada Magno.“Maaf!”“Maaf? Kau baru minta maaf sekarang setelah aku tahu kebenarannya, Magno?” Suara Elektra meninggi. “Kenapa? Apa kau bosan bekerja denganku? Jika iya, kembali ke mereka saja!” Elektra menurunkan senjata dan mengeser Magno yang menghalangi jalannya.Magno berbalik, dia menarik pegelangan tangan Elektra. “Tidak. Aku masih ingin bekerja padamu.”“Lalu, kenapa kau menyembunyikan fakta yang paling aku
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

46. Balapan Motor

Elektra dan Magno sudah tiba di arena balap motor. Mereka pergi menuju ke tempat tersebut dengan menggunakan motor milik Magno. Keduanya berada di sana bersama dengan beberapa orang lainnya, yang juga hendak melakukan balap motor bersama mereka.“Apakah mereka semuanya adalah teman-temanmu?” tanya Elektra berbisik di telinga Magno, ketika dirinya melihat sekumpulan lelaki di sana.“Tidak, tidak semuanya. Hanya pria berjaket cokelat saja yang merupakan temanku,” ungkap pria itu.“Oh … oke.”“Ayo ikut denganku, supaya aku bisa mengenalkanmu padanya,” ajak Magno.Elektra pun mengikuti asistennya, yang sudah berjalan terlebih dahulu mendekati temannya itu.“Hi, Alex!” sapa asisten Elektra itu, saat temannya sedang berbincang dengan para pembalap lainnya.“Hi, Magno!” balas pria berambut cokelat itu. “Kau sudah tiba kembali di Italia?” tanyanya saat melihat keberadaan Magno di arena balap.“Ya, aku baru saja tiba di Italia pagi tadi,” terangnya.“Senang bisa bertemu denganmu kembali,” ujar
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

47. Lagipula Kau Pernah Melakukannya

Setelah mereka tiba di rumah sakit, Magno hendak menghubungi Ankara untuk mengabarkan padanya bahwa wanita itu baru saja mengalami kecelakaan, saat tengah melakukan balap motor dengannya.Pria itu kini sedang menempelkan benda pipih berbentuk persegi panjang di telinganya, menunggu hingga Ankara menerima panggilan telepon darinya.Ankara yang pada saat itu sedang terlelap tidur pun terbangun saat mendengar suara dering ponselnya. Pria itu segera meraih telepon genggamnya yang berada di atas nakas, untuk menerima panggilan telepon tersebut."Halo, ada apa kau meneleponku malam-malam begini, Magno? Apakah ada hal yang sangat penting yang hendak kau sampaikan padaku, sehingga membuatmu menghubungiku di waktu istirahat seperti ini?" tanya Ankara merasa kesal karena waktu istirahatnya terganggu."Maaf, Tuan, jika saya sudah lancang menghubungi Tuan pada saat tengah malam seperti ini," ujar Magno merasa tak enak hati pada Ankara."Cepat katakan, apa yang hendak kau sampaikan padaku, sebelum
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

48. Apa Yang Akan Kau Lakukan Sekarang?

Magno mengikuti langkah kaki Elektra yang baru saja kembali dari rumah sakit. Dia tidak berani bertanya apapun apalagi mood wanita itu sedang buruk. Elektra melangkah sedikit pincang, serta tangan tengah kiri di perban.Deringan ponsel Magno terdengar, itu bukan dari nomor yang biasa dipakai melainkan di nomor pribadi, membuatnya mengecek siapa yang menghubunginya di nomor pribadi.“Matikan saja ponselmu, jangan mengangkatnya. Aku tahu Ayah pasti akan menghubungi ke nomor pribadimu,” ucap Elektra sambil duduk.“T-tapi—” Belum selesai Magno berkata, Elektra menatap ke arahnya.“Tuan Ankara pasti–”“Kau bekerja untukku Magno bukan untuk Ayah jadi kau harus ikuti perintahku bukan perintahnya. Jika kau menuruti apa yang dikatakan Ayah, pergi saja pada Ayah kembali menjadi anggota organisasi.”Magno hanya terdiam dia tidak berani menjawab perkataan dari Elektra apa yang dikatakan oleh Elektra memang benar jika dia bekerja untuk Elektra bukan untuk Ankara tetapi dia tahu jika Ankara pasti s
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

49. Wanita dengan Lukanya

Magno terdiam mendengar apa yang baru saja dikatakan Elektra dia pun benar-benar terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh wanita di hadapannya itu.Memang dunia yang mereka pijaki berbeda dengan masyarakat biasa. Bahkan kadang tidak bisa dimengerti oleh orang lain. Namun, disatu sisi ada benar juga tapi di sisi lain, Elektra yang terkhianati. Ayah yang harus melindungi, memilih untuk membunuh bayi putrinya sendiri demi kepentingannya.Elektra terkekeh sesaat saat melihat raut wajah Magno yang sudah bisa dipastikan asistennya itu pasti setuju mengenai hidupnya yang cukup tragis.“Jangan pasang wajah seperti itu, No. Aku tidak ingin kau kasian dengan hidupku ini. Hahaha … benar-benar lucu.” Elektra tertawa, sedang Magno hanya menganggukan kepala.“Bisakah kau mengambilkan bir? Aku benar-benar sangat ingin minum saat ini sekarang.” Elektra memerintahkan Magno untuk mengambil minuman alkohol di kulkas dia benar-benar ingin mabuk.Walaupun masih terkejut dengan apa yang dikatakan Elektra
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

50. Kau Salah Satu Menginginkan Nyawanya

Magno melihat ke arah Jason. “Bagaimana jika kau menemaniku menghabiskan bir ini,” komentar Jason pada Magno.Tatapan Magno begitu datar tidak memberikan komentar tetapi mengikuti apa yang dikatakan oleh Jason dia ikut menghabiskan sisa diri yang ada di atas meja.“Mungkin cara Ankara salah, kuakui itu tapi hanya itu cara membuat Elektra menerima jati diri serta punya ambisi agar tidak ada yang bisa semena-mena padanya. Dia cukup baik, bahkan lemah lembut. Hanya ada satu cara mengikis dan menghilangkan itu semua, dengan menghilangkan bayi yang ada di dalam kandungannya. Memang seperti tidak punya perasaan tapi hanya itu cara satu-satunya.Itu juga jalan satu-satunya untuk melindungi jika ada yang tahu pewaris Lysander masih hidup di luar sana tanpa jangkauan Ankara. Dunia yang dipilih oleh Ankara itu benar-benar sangat gelap. Sama halnya dengan orang tuamu yang melindungimu dengan keprotektifan. Hanya saja, cara Ankara berbeda dengan orang tuamu.”Magno mendengarkan apa yang dia katak
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status