"Cama jadi rindu sekali dengan Hunaisa," ucap Salma. "Ehmm, rupanya Hunaisa sudah memikat kamu sekali ya, hahaha …" tawa Fariz. "Iya Capa, Cama mimpiin dia, huaaa, jadi kerasa banget kan," rengek Salma. "Capa juga rindu, Sayang. Toh, sebentar lagi kita akan pulang. Sabarlah ya, kita video call dulu, biasanya jam segini dia suka bangun mendengar orang-orang pada sholat malam," ucap Fariz. Salma mengangguk bahagia. Ternyata benar, ia sedang bangun dan dijaga oleh teman Salma yang mengurus panti yang sedang berhalangan, karena yang lain masih sholat malam. Wajah Hunaisa dengan banyak sekali ulasan senyum membuat Fariz dan Salma ingin segera menyentuh pipi gembulnya. Mereka ngobrol sekitar sepuluh menitan. "Eh, harusnya kita sholat malam dulu, Capa! Hunaisa, nanti disambung lagi ya Nak, kalau Hunaisa belum tidur. Ummah sama Daddy mau sholat malam dulu, daaaa Sayang," ucap Salma dari telepon. Mereka meskipun sedang tidak di rumahnya sendiri juga tetap menjalankan ibadah-ibadah yang b
Read more