"Dada aku sakit, Mas. Sesek banget," kataku seraya menekan dada menahan sakit yang sebenarnya sudah mulai berkurang."Aku panggil dokter dulu. Kamu sabar ya, Rin." Dia berjalan menjauh dariku, membuka pintu kamar rawat inap dan tidak lama kemudian kembali bersama seorang perempuan beralmamater putih."Saya periksa dulu, ya, Mbak?" Dokter mulai memeriksa keadaanku, mengecek tekanan darah serta detak jantung. "Insya Allah Mbak Rini baik-baik saja, hanya perlu banyak-banyak istirahat dan tidak boleh stres," terangnya kemudian.Arjuna terlihat menghela napas lega. Mata elang lelaki bertubuh tinggi besar itu tidak pernah lepas dari wajahku, terus memindai dengan mimik aneh, membuat diri ini sedikit takut kalau dia mencurigai aku sedang bersandiwara."kamu kenapa, Mas? Kok ekspresinya aneh begitu?" tanyaku seraya balik menatap wajah Arjuna."Enggak, Rin. Apa kamu benar-benar baik-baik saja?" dia balik bertanya."Iya, Mas. Aku
Terakhir Diperbarui : 2023-06-16 Baca selengkapnya