Home / Urban / Sang Menantu Terkuat / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Sang Menantu Terkuat: Chapter 101 - Chapter 110

126 Chapters

Bab 101. Serangan Mematikan 

Detik ini, bukan hanya keluarga Owen yang terkejut. Tetapi ekspresi wajah Harimau Kumbang ikut berubah setelah melihat kemampuan Haven Clark.Harimau Kumbang mengernyitkan dahinya. Dia semakin yakin bahwa bocah sialan bernama Haven Clark, bukanlah bocah sembarangan, melainkan seseorang yang memiliki kemampuan bertarung di atas rata-rata.Dia menatap ke arah delapan anak buahnya yang kini telah terhempas sejauh lebih dari lima meter, seolah mereka baru saja menerjang badai. Delapan pria itu dapat dipastikan sudah tak bernyawa lagi.Pergerakan serangan delapan anak buahnya, bagi Harimau Kumbang itu adalah gerakan serangan yang cukup cepat. Namun, dia tidak mampu melihat pergerakan serangan Haven yang dilakukan secara tiba-tiba. Sebelumnya, Harimau Kumbang sangat yakin jika delapan orang anak buah yang sangat dia percayai memiliki kemampuan bertarung di atas rata-rata, mampu membunuh bocah sialan bernama Haven Clark dalam sekali pukulan saja.Tetapi, ternyata perkiraannya melesat jauh.
last updateLast Updated : 2024-05-10
Read more

Bab 102. Kematian Harimau Kumbang

“Ayah, sepertinya Harimau Kumbang tidak hanya ingin membuat sampah berandalan itu cacat, melainkan membunuhnya,” ucap Donald Owen. “Ya, Harimau Kumbang tampaknya sangat marah karena sampah berandalan itu berani membuat anak buahnya tidak bernyawa, hingga membuat Harimau Kumbang membunuh sampah berandalan itu.” Baul Owen menganggukkan kepala.Meskipun tidak bisa membuat Haven Clark merasakan rasa sakit dan menjalani kehidupan yang mengerikan dimasa depan, setidaknya dendam Donald Owen sudah terbalaskan. Namun, apa yang dilihat oleh anak dan ayah itu membuat siapa saja pasti akan roboh ke tanah. Saat asap itu perlahan-lahan menghilangkan, sebuah pemandangan yang mengejutkan terpampang dengan jelas.Harimau Kumbang, sudah tergeletak tak bernyawa lagi dengan mengeluarkan darah dari mulutnya.Dadanya membentuk cekungan yang cukup dalam, seperti bekas terhantam besi baja. Dapat dipastikan tulang dadanya telah hancur berkeping-keping.Di tempatnya berdiri, Haven melihat jam di ponselnya.
last updateLast Updated : 2024-05-10
Read more

Bab 103. Keluarga Owen Bangkrut 

“Tidak mungkin! Aku berani bersumpah jika sampah berandalan itu hanyalah seorang pria miskin yang tidak berguna.” Donald kembali berkata. “Ayah, bukankah kau juga telah tahu jika dia hanyalah mantan menantu sampai di keluarga Lee selama tiga tahun lamanya? Sangat mustahil jika dia yang telah melakukan semua ini kepada kita.”Baul tidak bisa berpikir dengan jernih lagi. Bahkan hanya untuk memikirkan siapa yang telah melakukan ini, dia sama sekali tidak bisa lagi menggunakan pikirannya dengan jernih.Baul Owen menggelengkan kepalanya. Memang benar apa yang dikatakan oleh putranya, jika sangat mustahil bagi sampah berandalan itu yang melakukannya. Dia hanya pria miskin yang bahkan tampaknya baru saja melarikan diri dari hotel miliknya secara diam-diam karena tak memiliki uang sepeserpun.Tetapi, Baul tidak tahu siapa yang telah membuat perusahaannya bangkrut dalam waktu sesingkat ini. “Ayah, bagaimana ini, apakah kita akan hidup miskin mulai hari ini?” Donald nampaknya sangat gelisah d
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

Bab 104. Si Rubah Hitam 

“Kakak, mereka semua ini hanyalah orang-orang yang lemah. Lebih baik kita lakukan saja tugas kita sekarang dan bawa semua uang yang berada di tempat ini.” Salah seorang berkata sembari mendekati seorang pria dengan tato di jidat sebelah kiri. “Hahaha, kau benar, semua orang yang berada disini hanyalah manusia lemah.” Usai mengatakan itu, pria bertato kembali berkata. “Hmm, apakah tidak ada seorangpun dari kalian yang berusaha menjadi seorang jantan? Ayo, siapa yang ingin berhadapan denganku untuk yang terakhir kalinya.”Semua orang terdiam dengan kepala menunduk, hal itu membuat si pria bertato tertawa terbahak.“Bagaimana jika adu panco denganku?” Seketika pria bertato itu menghentikan tawanya. Dia menatap seorang pria asing yang berani menantangnya adu panco.Dalam sekejap, semua anak buah pria bertato yang berjumlah sekitar empat orang, tertawa terbahak-bahak.Apa? Pria muda bertubuh kurus ini ingin mengajak adu panco si rubah hitam? Apa dia sedang bercanda?Pria bertato itu bern
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

Bab 105. Adu Panco 

Si Rubah Hitam tersenyum remeh, dia merasa terlalu percaya diri. Bahkan, si Rubah Hitam menganggap Haven terlalu naif untuk beradu panco dengannya.“Anak muda, kenapa kau hanya diam saja? Apakah kau tidak berniat untuk mengalahkanku?” Haven hanya tersenyum, dia menatap si Rubah Hitam dan berkata. “Aku hanya berpikir bahwa lenganmu tidak akan sanggup menahan jika aku memberimu perlawanan.”Si Rubah Hitam menggertakkan giginya. “Anak muda, aku minta tarik kembali kata-katamu itu. Apakah kau tidak tahu siapa aku?” Semua orang terkejut. Bagaimana bisa pria muda ini tanpa rasa takut secara terang-terangan mengatakan bahwa si Rubah Hitam akan kalah dalam berpanco dengannya? Dia adalah pria pemberani, tetapi dia menggunakan keberaniannya dengan orang yang salah. Beberapa pegawai hotel pria yang saat ini diikat oleh sekelompok anggota si Rubah Hitam, tidak memiliki harapan apapun dengan sesosok Haven yang tampak tidak meyakinkan.Sedangkan, beberapa pegawai perempuan yang berdiri di meja
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

Bab 106. Terjadi Hal Buruk

Pria itu adalah Si Harimau Gunung, dia adalah pemimpin organisasi bawah tanah. Harimau Gunung adalah kakak dari Harimau Kumbang.Malam ini, dia tiba-tiba mendapatkan kabar bahwa adiknya tewas di depan hotel milik salah seorang keluarga terpandang di kota ChesterLand. Dari rekaman keamanan hotel, Harimau Kumbang dibunuh oleh sesosok pria muda yang tidak diketahui identitasnya.Saat itu, seorang pria bersama anak buahnya berjalan masuk. Namun, terdapat perban di jarinya. Di, si Rubah Hitam telah kembali ke markas setelah mengalami pengalaman yang sangat pahit.Harimau Gunung memicingkan matanya melihat tangan si Rubah Hitam. “Ada apa dengan tanganmu? Apakah kau telah menyelesaikan tugasmu?” Harimau Gunung dan Rubah Hitam memiliki hubungan yang dekat, mereka masih sepupuan. “Kakak, maafkan aku. Aku gagal menjalankan tugas darimu, karena seseorang telah mencampuri urusanku,” ucap si Rubah Hitam dengan kepala menunduk.“Lalu, ada apa dengan tanganmu?” tanya Harimau Gunung. Sebelum perg
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

Bab 107. Sepupu Harimau Kumbang 

Winnie terdiam, dia tidak mungkin mengatakan bahwa telah terjadi hal buruk yang menimpanya, hingga dia dibawa oleh sekelompok orang tidak dikenal.Jika sampai dia menceritakan hal yang sebenarnya, Winnie takut penyakit Daniel kambuh lagi dan keadaannya menjadi memburuk lagi.Winnie tak mau pamannya terlalu mengkhawatirkan keadaannya. Dia tersenyum pada Daniel, lalu berkata. “Paman, aku minta maaf, karena belakangan ini sering pulang bekerja sampai larut malam, dan tidak sempat menjenguk keadaanmu.”“Saat aku akan membeli kue, tiba-tiba aku mendapatkan telepon bahwa hari itu ada urusan mendadak yang tidak bisa dibatalkan.” Daniel bernapas lega. “Oh, syukurlah, paman hanya mengkhawatirkan keadaanmu.”“Paman tidak perlu mengkhawatirkanku. Aku baik-baik saja.” Winnie lalu melanjutkan ucapannya. “Selama ini, ada seseorang yang selalu menemani dimanapun aku pergi.” Daniel mengerutkan keningnya, dia kemudian tersenyum. “Oh, Winnie, apakah kau sudah memiliki pasangan?”Winnie hampir terlonj
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Bab 108. Mematahkan Setiap Tulang Persendiannya 

Rumah Sakit Pharmacy Hospital….Rubah Hitam dan kelompoknya telah berada di sebuah ruangan perawatan di rumah sakit bersama Donald.Sementara itu, seorang pria paruh baya terbaring di ranjang tidur dengan keadaan yang mengenaskan dan belum sadarkan diri. Pria paruh baya itu adalah Baul Owen, dengan terpasang beberapa alat bantu rumah sakit. Keadaan Baul semakin memburuk dan belum sadarkan diri setelah mengalami serangan jantung tepatnya pada kejadian malam itu. “Tuan Rubah Hitam, sampah berandalan itu tidak hanya membunuh saudaramu, tetapi, tapi dia juga telah membunuh anak buah keluarga Owen, bahkan ayahku sampai tak sadarkan diri,” ucap Donald dengan perasaan marah. “Hmm, baiklah, kalau begitu cepat beritahu aku dimana lokasi keberadaan pria bernama Haven Clark itu! Aku, si Rubah Hitam, akan memastikan bahwa bajingan itu tidak akan bisa melarikan diri dalam keadaan hidup-hidup,” ucap si Rubah Hitam dengan tatapan mata yang mengkilat dan suara yang dalam. Donald menganggukkan kep
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Bab 109 Mencabut Nyawa

Di sebuah kursi taman bawah pohon, Haven masih duduk untuk menunggu Winnie. Dia beberapa kali melihat ke arah jam, yang menunjukkan bahwa dirinya telah berada disana hampir tiga puluh menit. Haven menatap ke arah pintu masuk rumah sakit, dia bertanya-tanya mengapa Winnie lama sekali. Saat ingin masuk ke dalam, dia merasa ragu setelah memikirkan sesuatu. Lebih baik dia duduk sembari menunggu Winnie menghampirinya. Dia tak mau mengganggu pertemuan antara keponakan dengan pamannya. Jika dia masuk untuk melihat keadaan Daniel, Haven tidak yakin apakah Daniel tidak akan membencinya.  Selama ini, Haven telah dikenal oleh semua orang sebagai menantu keluarga Lee selama tiga tahun lamanya. Tak terkecuali Daniel, yang telah familier dengan Haven yang menjadi menantu  keluarga Lee.Apalagi, selama ini keluarga Lee sangat membenci Winnie Lee, tentu saja hal itu membuat Haven yang menjadi menantu keluarga Lee, termasuk or
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 110. Mati Berdiri 

Haven menghembuskan asap rokoknya, dia lalu membuangnya begitu mendengar sebuah suara yang tampaknya tidak asing di telinganya. Dia tersenyum miring setelah tau siapa sosok itu. Tampaknya seseorang yang telah dia kalahkan kemarin malam, kini kembali ingin mencari masalah dengannya. Seulas senyum terukir di wajahnya. Sekelompok orang itu adalah Donald Owen dan Si Rubah Hitam yang membawa anak buahnya. Tampaknya Donald masih ingin mencari masalah dengannya dengan datang bersama seorang petarung kecil. Namun, dari tatapan si Rubah Hitam, dia memiliki niat tersendiri, yaitu niat membunuh. Apalagi, orang itu baru saja mengatakan bahwa dia adalah sepupu si Harimau Kumbang yang telah terbunuh pada malam itu. Tampaknya si Rubah Hitam belum kapok setelah beradu panco dia hari yang sama dengan kematian Harimau Kumbang. Haven menatap si Rubah Hitam dengan tenang. “Seperti Dejavu. Apakah kau juga ingin menyerahkan nyawamu?” 
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more
PREV
1
...
8910111213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status