Semua Bab Ketika Cinta Telah Memilih: Bab 11 - Bab 14

14 Bab

Bab 11

Suasana di ruangan itu mendadak sunyi setelah kehadiran lelaki yang tidak lain adalah ayah dari Zia."Maaf Pak Rafqi, jika jumlahnya sebanyak itu kami tidak bisa lgs mengembalikannya." Suara Rahmat tiba-tiba terdengar di tengah kesunyian.Rafqi pura-pura berpikir sebelum menjawab, hal itu tentu membuat David sedikit jengah."Ekhm," dehem David."Saya paham akan hal itu, Pak," kata Rafqi"Jadi, bagaimana kami harus membayarnya?" tanya Rahmat kemudian."Begini, saya punya penawaran untuk Bu Zia, Pak.""Penawaran?" Zia dan ayahnya bertanya bersamaan."Ekhm, jadi aya ingin menawarkan pekerjaan untuk Bu Zia.""Pekerjaan?" heran Zia dan Rahmat bersamaan."Iya, pekerjaan. Saya tahu Bu Zia membutuhkannya saat ini bukan?" tanya Rafqi penuh keyakinan.Zia mengangguk, sementara ayahnya hanya memandang Rafqi dengan penuh kecurigaan."Saat ini saya sedang membutuhkan seorang pengasuh untuk menjaga putri saya." Rafqi sengaja menjeda kalimatnya untuk melihat reaksi Zia. Wanita itu terlihat diam dan
Baca selengkapnya

Bab 12

Dalam perjalanan dari rumah Zia menuju rumah sakit, Rafqi dan David sama-sama terdiam. Mereka berdua larut dalam pikiran masing-masing."Kamu lagi mikirin apa, Vid?" Akhirnya Rafqi tidak tahan. Tidak biasanya mereka berdua saling diam saat bersama seperti ini. Jika hanya berdua atau hanya bersama supir Rafqi tidak pernah bersikap seperti Bos karena dia menganggap David adalah sahabtanya. Hanya saat di kantor atau bertemu dengan klien meraka berdua terlihat seperti atasan dan bawahan."Nggak mikir apa-apa." jawab David."Terus kenapa kamu diam saja dari tadi? Sariawan?"Mendengar pertanyaan Rafq, David hanya menggeleng."Nggak usah bohong, Vid!"Walaupun sudah dipaksa oleh Rafqi tetapi David tetap bungkam. Lelaki itu hanya fokus pada kemudi dan jalan yang sedikit macet siang ini."Apa ada hubungannya dengan Zia?" tebak Rafqi to the point.David tetap terdiam. Entah mengapa dia tidak ingin membahas hal terrsebut saat ini."Kenapa kamu begitu mencemaskan wanita itu?" Walaupun David tidak
Baca selengkapnya

Bab 13

Zia memutuskan untuk kembali ke rumah sakit, menengok Laila, ibu mertuanya. Dia takut jika tiba-tiba Rafqi menyuruhnya segera bekerja esok hari. Wanita itu melangkah pelan menuju ruang perawatan sambil berfikir bagaimana cara menjelaskan kepada Dani tentang pekerjaannya, juga tentang Rafqi."Lo, Mbak Zia balik lagi?" "Eh! Iya, kan tadi belum sempet ngobrol plus pamitan sama mama," jawab Zia sedikit terbata karena kaget."Ya ampun, kan bisa besok. Mbak 'kan jadi cape bolak-balik.""Nggak cape, lah, Dan. Emang aku jalan apa dari rumah!" Zia mencoba bercanda.Dani terkekeh mendengar jawaban Zia, "Duh, nggak kebayang kalau Mbak jalan dari rumah kesini."Zia hanya menanggapi perkataan Dani dengan senyuman sambil terus memasuki ruang rawat inap ibu dari Danu, almarhum suaminya."Kamu dari mana, Dan?" Dani memperlihatkan keresek berisi makanan dan minuman yang baru saja dia beli, "Baru beli ini di depan, Mbak.""Loh, kamu belum makan?" kaget Zia."Hehehe, belum Mbak."Sampai di ranjang tem
Baca selengkapnya

Bab 14

Suasana ruang inap Halimah mendadak menjadi tegang setelah kehadiran dua orang yang tak lain adalah Papa dan Mama almarhum Puspa. Mereka berdua berencana menjenguk Halimah setelah mendengar kabar jika perempuan itu sakit. Namun saat secara tidak sengaja mendengar pembicaraan antara Rafqi dan papanya, mereka menjadi penasaran dan curiga. Mengapa Rafqi mengenal bahkan mendatangi istri dari lelaki yang tewas bersama almarhum putri mereka yaitu Puspa? Apakah mereka memang saling kenal sebelumnya? Atau bahkan mungkin mereka mempunyai hubungan khusus?Otak tua Gunawan, papa dari almarhum Puspa mendadak dipenuhi dengan berbagai pertanyaan dan kecurigaan. Mungkinkah apa yang menimpa Puspa merupakan sebuah kesengajaan? Bagian dari rencana seseorang yang tidak suka dengan anaknya itu? Ah! Gunawan benar-benar penasaran dan tidak sabar untuk menanyakan kepada menantunya itu."Sebenarnya kamu kenal sama lelaki yang bernama Danu itu, Raf?" tanya Gunawan.Rafqi menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status