Home / Pernikahan / MEREBUT CINTA USTADZ ABIZAR / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of MEREBUT CINTA USTADZ ABIZAR: Chapter 11 - Chapter 20

54 Chapters

PERJUANGAN MASIH BELUM BERAKHIR

“Keluar kamu Afura! Jangan rusak acara ini.”                “Diam kau mas, aku tidak berurusan denganmu.”                “Apa?” teriak rahang Abizar mengeras menahan amarah. “Kamu berani dengan suamimu Afura?” Afura tidak menghiraukan perkataan Abizar. Malahan menggeser lengan  Abizar agar tidak menghalangi jalannya.                “Kamu kemarin nanyak gimana perasaanku terhadapmu?” tanya Afura pada Salman yang langsung merespon dengan berdiri. “Aku masih mencintaimu, batalkan pernikahanmu.”                “Lalu, Mas Abizar?”      &nb
last updateLast Updated : 2023-03-27
Read more

SALMAN

“Diam! Kepala pusing mendengar ocehanmu.” “Mas, awas!” Afura mendorong kuat lengan Abizar membuat pria itu terpental. Bruk! Satu batang bambu yang di gunakan untuk menyanggah bangun jatuh tepat di atas kaki Afura. Untung saja, gadis itu segera mendorong Abizar. Sehingga pria itu terhindar dari bahaya. Sayangnya, kaki Afura yang menjadi penggantinya. “Aw..aw...” Afura mengigit ujung bibirnya sambil menahan rasa sakit di kakinya. Melihat Hal itu, membuat Abizar panik. Dia segera mengangkat bambu menjauh dari atas kaki Afura. “Kamu bodoh, ngapain pakai ngorbanin diri.” “Yang penting, Mas Abizar nggak kenapa-kenapa.” “Dasar bodoh, aku baru melihat gadis sebodoh dia,” batin Abizar. “Bentar, aku panggilan santri untuk membawamu ke rumah.” “Jangan Mas, takutnya masalah ini tambah heboh. Kemarin aja ada tukang yang jatuh wali santri heboh. Mereka berniat mencabut anak mereka dari pondok. Apalagi para donator, yang mengatak
last updateLast Updated : 2023-03-28
Read more

ANAK BUNGSU

3 tahun lalu…. Wanita berkerudung panjang dengan kerutan di dahi itu merasa pusing memikirkan anaknya yang tidak mau kuliah. Entah, setan apa yang menghasutnya. Jangan-jangan ini semua atas hasutan teman-teman nongrkongnya yang ada di dekat pasar itu. “Assalamualaikum!” suara parau Salman yang baru pulang. “Dari mana saja kamu?” “Dari berdakwah Umi.” “Berdakwah apa? Orang kerjaanmu duduk di dekat pasar sana!” “Umi, aku hanya ingin dekat ke warga agar tahu permasalahan mereka yang sebenarnya. Juga sebagian dari mereka adalah temanku sd.”” “Omong kosong! Lebih baik kamu lanjutkan kuliahmu sana!” “Umi, aku ingin fokus berdakwah. Lihat! Aku sampai bikin chanel youtube bareng masyarakat. Kami bahkan mencoba untuk berdakwah di tempat balapan liar.” “Astaga! Kamua sampai masuk ke tempat kotor itu. Mending kamu fokus kejar masa depanmu. Janga
last updateLast Updated : 2023-03-29
Read more

AMARAH UMI

Umi Ima mengoyang-goyangkan tubuh putranya. “Sadar Salman! Umi memang merasa bersalah selama ini tanpa sadar membuatmu terluka. Tapi, apa mungkin kamu menikah dengan istri kakakmu sendiri?”                “Salman tahu, Kak Abizar belum bisa mengingat dan bahkan mencintai istrinya.”                “Semuanya butuh proses Salman, tidak mungkin kita dapat uang tanpa bekerja.”                “Tapi, Salman nggak mau lihat Afura terluka  dan pingsan seperti kemarin. Salman nggak mau dia menderita Umi.”                “Jaga ucapanmu, menikah bukanlah hal yang mudah. Dan sebuah rumah tangga pasti ada naik tu
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more

PERJODOHAN YANG TIBA-TIBA

Wanita paruh baya itu terbangun dari tidur dengan berteria. Mulutnya termengap-mengap seperti sedang melihat setan. Keringat dingin bercucuran dari pelipis keriputnya.                 “Ada apa Umi?” Abah yang tertidur di samping Umi sampai bangun. Terlihat wajahnya tidak kalah khawatir melihat istrinya tiba-tiba berteriak di tengah malam. “Umi minum dulu ya! Bentar, Abah ngambilin.”  Tangan Abah terulur mengambil segelas air.                “Makasih Bah!” Umi memegang gelas itu dan meneguknya keras. Sampai-sampai Abah bisa mendengar suara tegukan tenggorankan Umi Ima.Tiba-tiba Umi Ima menangis histeris sambil menangkup wajahnya. “Hiks…hiks…”                &ld
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

BIKIN MALU KELUARGA

                “Maksud ke datangan kami kemari untuk melamar putri Anda!” ucap Abah terus terang pada sahabat pondoknya yang kini juga Kiyai di sebuah pondok Salaf.                Gadis yang ada di belakang Kiyai Mustofa itu terus saja menunduk. Terlihat wajahnya ayu yang di sembunyikan di balik rasa malu dan terus menunduk. Tapi tetap saja tidak membuat goyah hati Salman.                “Gimana anakku? Kamu menerima lamaran Kiyai Rifai?”                “Insya’Allah jika itu keputusan Abah yang terbaik. Awa akan menerimannya Bah!”              &n
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

LEGA

                “Iya,  aku akan segera ke sana.” Resah dan khawatir bercampur menjadi satu. Diambil kerudung instans yang tergantung di pintu. “Udah malam, apa aku pergi sendiri aja.” Afura mengintip suaminya yang sudah terlelap di  kamarnya.                Diam-diam Afura  keluar dari kamar, mengeluarkan motor matic  dari garasi motor. Takut sebenarnya keluar malam-malam, apalagi ini udah jam 1 malam. “Bismillah!”                “Mau ke mana?” tanya suara bariton yang berada di belakang Afura. Membuat jantungnya seperti mau keluar dari tempatnya saja.                “Mas Abizar!” gumam
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more

KABAR GAWAT

[Beberapa Tahun lalu]                Afura menyelsaikan hafalanya di depan mikrofon di saksikan oleh para santri dan juga layar ponsel. Tidak sia-sia dia mencuri waktu untuk menyelsaikan hafalan. “sadakallahul azim….” Menyudahi bacaan suratnya.                “Alhamdulilah Fa, kamu menyelsaikan hafalanmu. Bapak bangga sama kamu,” ucap Pria paru baya dari dalam ponsel.  Suara  mesin printer mendekteksi jatung terus terdengar.                “Maafin Affa Bapak, nggak bisa ke sana!” suara Afura menahan isak tangis yang di tahankan.                “Bapak ngerti banget Afura. Bapak, udah senang bisa meny
last updateLast Updated : 2023-04-08
Read more

MARAHAN

 ***                  Afura dan  Abizar bergegas memasuki lorong rumah sakit. Mencari  kamar yang sudah di tunjukan Umi Ima.                “Ini Mas, Kamar Melati 003.” Abizar langsung menerobos masuk ke dalam kamar. Terlihat pria dengan wajah babak belur dan kaki di  perban di atas bankar. Sedangkan Umi Ima dan Abah terlihat duduk di pinggir ranjang.                “Syukurlah kalian datang! Umi benar-benar syok lihat adekmu udah jadi gini.”                “Kamu ngapain sampai babak beluar hah?” tanya Abizar yang setengah emosi.       
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

20. Kesal

Afura mengenggam erat telapak tangan Abizar. Tidak sengaja kuku panjangnya mencakar pria itu. “Awas Mas!” Di depan mereka ada kucing yang melintas.  Mata Abizar menoleh ke Afura yang terus mengenggam tangannya.M                                          Bruk! Mobil Abizar tidak sengaja menambrak kucing tersebut. “Astagfirullah!”                Mereka berdua turun dari mobil, memeriksa keadaan kucing tersebut. Ternyata kaki kucing malang itu terserempet mobil. “Astagfirullah, Mas ada kota P3K?”                “Kayaknya ada di belakang.”
last updateLast Updated : 2023-04-21
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status