"Laura ...." Jantungku serasa berhenti berdetak, ketika mendengar suara yang memanggilku.Aku berbalik, lalu menatap pemilik suara yang sangat kukenali, bahkan pernah sangat kurindukan.Tatapan matanya beradu dengan tatapan mata milikku.Terpancar kesedihan di dalam sana, bergegas kupalingkan wajah menghadap ke lain arah."Ayah sudah mengetahui semuanya," lirih ucapan itu terdengar. Namun, aku masih terdiam membisu, enggan mengeluarkan suara.Kutundukkan wajahku, ada sesak yang benar-benar menghantam dalam dada."Mari kita perbaiki lagi, aku berjanji semua akan baik-baik saja seperti awal." Aku langsung menatapnya dengan tajam, semudah itu dia berbicara."Jangan, Laura. Itu hanya akal bulusnya untuk mendapatkan dua wanita sekaligus. Dia memiliki daya tipu yang luar biasa, Ibu tak sudi anak perempuan Ibu satu-satunya kembali disakiti!" sentak Ibu, sebelum aku menjawab apa yang disampaikan Mas Alif."Ibu diam, ini urusan rumah tangga anak kita. Tak baik kita ikut campur di dalamnya, me
Read more