Home / Rumah Tangga / BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK! / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK! : Chapter 31 - Chapter 40

129 Chapters

BERTARUNG DI DEPAN MAKAM?

Mendengar apa yang dikatakan oleh sang istri, Rifky melangkah mendekati wanita tersebut.Kedua tangannya memegang pundak sang istri dan meminta wanita itu menatapnya dengan benar, hingga mau tidak mau Aoi menengadahkan kepalanya, agar pandangan mereka bisa bertemu."Apa yang kamu katakan mungkin benar, apalagi saat awal menikah, tapi aku serius dengan ucapan aku, Aoi, meskipun belum sebesar pria yang sepenuh hati mencintai kamu, tapi aku sudah bisa merasakan tidak mau kehilangan kamu, merasa kesepian kalau kamu enggak ada, merasa rindu kalau aku di kantor dan kamu di rumah, perasaan itu sekarang aku rasakan, dan aku tidak bohong...."Suara Rifky terdengar serius ketika mengucapkan kalimat itu pada sang istri. Membuat bibir Aoi tidak bisa mengucapkan kata-kata dan ia menjadi salah tingkah dengan wajah yang semakin merah ketika mendengar itu semua."Tapi, aku juga maklum kok, kalau kamu mungkin belum bisa cinta sama aku, karena perasaan itu sulit untuk dipaksa, maaf kalau aku egois ingi
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

KEMARAHAN AHMAD!

Karena mempertahankan diri agar tidak terkena pukulan milik Bastian, Ahmad terpaksa meladeni serangan Bastian.Walaupun di dalam hati ia merasa tidak ber-etika saat melakukan perlindungan diri karena diserang, lantaran membuat keributan di pemakaman, tapi itu terpaksa dilakukannya untuk melumpuhkan Bastian.Pria yang pernah merantau lama di Jepang itu benar-benar ahli ilmu bela diri hingga Ahmad harus ekstra keras untuk mencoba membuat Bastian berhenti menyerang, sampai akhirnya Bastian tiba-tiba menghentikan serangannya dengan wajah terkejut dan kedua mata terbelalak menatap ke arah makam almarhum Rizky.Bastian benar-benar sudah menghentikan serangannya pada Ahmad dan berdiri terhuyung sambil melotot ke arah makam sahabatnya tersebut.Ahmad heran. Ia mengarahkan pandangannya ke makam almarhum Rizky, tapi tidak ada siapa-siapa di sana. Tetapi, kenapa ia melihat Bastian seperti orang yang terkejut melihat sesuatu yang tidak masuk akal?"Ada apa? Apa yang kau lihat?" tanyanya pada Basti
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more

PERMOHONAN RISKA

[Kalau dipikir-pikir, apa yang kamu katakan itu benar juga, apa ada orang yang mengaku-ngaku almarhum sampai Bastian yakin Kak Rizky masih hidup?]Ahmad membalas pesan Mitha setelah ia berpikir beberapa saat.Karena bisa jadi ada hal yang demikian terjadi hingga Bastian sampai kukuh bersikap demikian berkeras mengatakan bahwa Rizky masih hidup.[Bisa jadi, mungkin untuk tujuan tertentu, ya Allah kalau bahas ginian aku suka sedih, kalau ada orang yang ingin banget dia masih hidup selain keluarga besar almarhum, aku orangnya, tapi kita enggak boleh memikirkan hal yang sebenarnya itu kita tahu sendiri jawabannya, bikin keluarga besar almarhum juga akan merasa sesak, kasian....]Pesan Ahmad dibalas Mitha. Ahmad mengiyakan, ia setuju dengan apa yang ditulis oleh Mitha padanya. Rasanya mustahil jika almarhum masih hidup, untuk apa manipulasi berita, untuk apa menggelar doa bersama jika itu cuma akting, seperti tidak ada kerjaan, hanya saja melihat kemarahan dan keyakinan Bastian, rasanya
last updateLast Updated : 2023-03-17
Read more

KEPUTUSAN AHMAD

Ahmad terkejut mendengar permintaan yang diucapkan oleh Riska. Terkejut karena perkiraannya bahwa Riska tidak sedang baik-baik saja seperti mulai terbukti.Memalsukan surat keterangan dari dokter? Ahmad tidak pernah melakukannya, namun sekelas Riska bisa meminta hal demikian, artinya sudah tidak bisa dianggap enteng. Pasti ada yang tidak beres."Kak, bukan tidak mau membantu, tapi apakah aku bisa tahu sebenarnya ada apa? Masalah surat yang direkayasa, sebenarnya itu sebuah pelanggaran, tapi akan jadi lain ceritanya kalau aku tahu masalah yang sebenarnya, tentu saja ini jadi tanggung jawab aku sebagai dokter, aku juga tidak akan menanggapi perkara seperti ini kalau orang itu bukan orang yang aku kenal baik dan aku paham karakternya."Ahmad bicara demikian sembari memperhatikan ke kiri dan ke kanan, khawatir ada petugas medis yang mendengar pembicaraan mereka.Riska jadi paham situasi."Kamu benar-benar punya waktu untuk itu?""Ada, aku juga sampai lebih cepat di sini.""Ikut aku."Ahm
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

TERPAKSA BERBOHONG

"Tidak tahu, yang jelas dia keras, tapi aku rasa dia juga tidak akan berbuat hal yang tidak pantas seenaknya karena kedudukannya itu pertimbangannya.""Apakah Kakak yakin, siap menghadapi segalanya?""Aku sudah memikirkannya, Mad. Aku akan siap. Bagaimana dengan diri kamu sendiri?""Aku juga sudah memikirkannya, dan ini tidak ada sangkut-pautnya dengan rumah sakit, ini murni aku sendiri yang bertanggung jawab, jadi, kalau ada hal yang terjadi, Kakak kasih tau aja aku secepatnya."Riska menganggukkan kepalanya sembari mengucapkan banyak terimakasih untuk yang kesekian kalinya.Saat itulah, Rara terjaga. Ia mengerjapkan matanya ketika sudah membuka mata. Melihat ibu dan kakaknya, bocah itu langsung bangun. Riska mengeluarkan tissue dari tas yang ia bawa dan membersihkan mulut anaknya yang belepotan dengan coklat es krim."Mami udah peliksa?" tanyanya pada sang ibu dengan ucapan cadel khas anak kecil."Iya, sudah. Adik ngantuk sampai bobo sama Om?" sahut Riska sambil merapikan rambut p
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more

RIZKY MASIH HIDUP?

"Apa? Memakai nama lu? Perlu dicari tahu ini, apa niatnya melakukan itu.""Udah, tapi, dia bilang karena gue anak pemilik perusahaan, dan posisi dia sekarang cadangan dari Kak Riska untuk mengambil alih kekuasaan, dia perlu melakukan itu, hanya aja, gue rasa itu kagak baik untuk gue, kalo emang dia yang bertanggung jawab di perusahaan bokap, harusnya ya, nama dia yang dipakai, dan perusahaan pesaing taunya gue yang punya kuasa, tapi gue kagak bisa jadi pemimpin, gitu.""Dengan kata lain, lu dianggap bodoh karena lu anak pemilik perusahaan tapi kagak bisa memimpin perusahaan sampai ipar lu melakukan hal itu?""Begitu kira-kira.""Lu harus protes, dia juga jangan jadikan nama lu tameng, kalau dia berbuat seenaknya, terus orang taunya lu yang melakukan hal itu? Apa kagak berabe di elo?""Apa yang harus gue lakukan sekarang? Gue pernah membicarakan masalah ini ke ipar gue itu, tapi dia mengancam akan berbuat seenaknya, dan bokap gue akan di stop biaya perawatannya.""Kagak bener ini, ipa
last updateLast Updated : 2023-03-20
Read more

SAMA-SAMA MENGANCAM!

Mitha dan suaminya saling pandang. "Dia, bukan almarhum.""Jangan sembarangan! Apa buktinya kalau bukan Rizky?" bantah Bastian sambil menatap wajah Mitha dengan sorot mata yang tajam."Tian, ini bukan almarhum, aku kenal dia, namanya Gill, dia salah satu member GSB komunitas persahabatan di dunia maya yang aku dan temanku bangun, jadi kamu benar-benar salah orang, dia bukan almarhum Rizky.""Apa buktinya?""Kamu bisa temui dia langsung, dan dia pasti akan menjelaskan semuanya lalu kamu akan percaya kalau dia bukan almarhum!""Aku minta nomor pribadinya.""Aku izin orangnya dulu.""Kenapa harus izin? Aku hanya ingin bicara dengan dia dan mengajak bertemu, kalau memang kamu tidak berbohong, buat apa kamu minta izin segala?""Ada peraturan dari komunitas, bahwa, kami dilarang membeberkan hal pribadi member tanpa izin, dan itu tanpa terkecuali, tunggu sebentar."Mitha berbalik untuk masuk ke dalam rumah kontrakannya. Kini, di ruang tamu hanya ada Bastian dan Roger yang saat itu sama-sama
last updateLast Updated : 2023-03-21
Read more

KEPUTUSAN RICO

Setelah bicara demikian, Ronan mengakhiri percakapan. Wajahnya terlihat marah. Kedua telapak tangannya mengepal erat."Lihat saja, perusahaan ini akan menjadi milikku, kalaupun aku tidak bisa memilikinya, akan aku buat perusahaan ini hancur rata dengan tanah!"Pria itu bicara demikian dengan luapan rasa kesal yang amat sangat karena tidak suka Bella lebih cenderung mendukung Rifky menjadi pemimpin dibandingkan dengan dirinya.***"Rifky, alhamdulillah, sudah lama kamu tidak ke sini, sangat sibuk sampai lupa menengok orang tua, mana istrimu?"Ibunya Rifky langsung mengatakan hal demikian, ketika Rifky bertandang ke rumah. Perempuan itu mengusap puncak kepala sang anak ketika Rifky mencium telapak tangannya."Aku lembur terus, Mi. Mau ke sini, aku khawatir mengganggu karena malam benar baru pulang, terus akhir pekan, aku juga banyak pekerjaan dari kantor, maaf tapi aku selalu menyempatkan cek keadaan kalian, aku telpon papi, kadang ke rumah ini bibik yang angkat, tapi mendengar kalian b
last updateLast Updated : 2023-03-22
Read more

DIPERGOKI BASTIAN

"Gue melakukan itu karena menghargai Kak Ronan, dia yang memberikan dana, jadi gue serahkan semua tampuk kekuasaan sama dia, kalau sekarang gue jadi berpikir apakah dia tulus atau kagak, itu karena gue merasa, ada yang kagak beres dari sikap dia.""Itu karena dia belum punya anak laki-laki, mungkin kalau entar udah punya, ceritanya akan jadi beda.""Bagaimana kalau anak yang dikandung Kak Riska bukan anak laki-laki?""Kak Riska masih bisa punya anak lagi.""Tetap aja itu kagak bisa dibiarkan, Rico! Apakah ada pernikahan yang memiliki syarat? Kagak ada, kalau udah ada syarat, itu udah kagak sehat!""Mereka menikah juga karena syarat, Kak Ronan punya syarat tipis soal anak yang dia mau anggap aja itu wajar, asalkan nanti begitu anak laki-laki mereka lahir, mereka udah baik-baik aja, perusahaan harusnya juga baik-baik aja, kan?""Entahlah, gue tetap kagak suka apa yang dilakukan Kak Ronan yang begitu menuntut sama Kak Riska, anak masih kecil, Kak Riska hamil lagi, apa itu kagak kelewatan
last updateLast Updated : 2023-03-22
Read more

MENDAPATKAN RIZKY?

Bastian bicara demikian sembari terus memperhatikan Gill yang perlahan melangkah mendekati pria berdasi yang terlihat melambaikan tangan ke arah Gill tersebut.Pria itu memperhatikan Gill dan Ronan dari tempatnya, seakan-akan tidak mau melepaskan satu detik pun pergerakan yang dilakukan oleh keduanya terutama Gill.Sementara itu, Gill....Laki-laki tersebut perlahan duduk di hadapan Ronan yang sudah sejak tadi menunggunya.Seorang waiters menghampiri mereka dan Ronan mempersilahkan Gill untuk memesan. Gill menolak ketika Ronan menawarinya untuk makan, agar menghargai, pria yang memiliki wajah mirip dengan almarhum Rizky itu akhirnya, Gill memesan minuman."Gill, aku sudah menyelidiki tentangmu, dan aku tahu segalanya latar belakangmu, jadi kita bicara terbuka saja di sini, apakah kau bersedia bekerjasama denganku?"Ronan membuka percakapan, dengan nada yang sangat serius membuat Gill seolah-olah terpantek di tempatnya."Soal itu, saya tidak bisa.""Kenapa?""Karena memalsukan identita
last updateLast Updated : 2023-03-23
Read more
PREV
123456
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status