All Chapters of Jerat Cinta Sang Duda: Chapter 71 - Chapter 80
132 Chapters
Bab 71 Katakan Saja semua isi hatimu
Wajah Dara memerah atas pertanyaan Bima. Dia tak sengaja mengatakan isi hatinya. Memang benar dia sangat iri pada wanita yang menggandengan lengan tangan Bima."Diam saja berarti cemburu," ucap Bima kemudian."Iya, aku memang cemburu!" seru Dara mengakui semuanya."Eh," ucapnya lalu menunduk."Tidak apa-apa katakan saja semua isi hatimu biar aku tahu," ucap Bima.Dara menumpahkan isi hatinya kali ini dia benar-benar mengakui semuanya. Dia cemburu saat Sela menghubunginya kembali, dia cemburu saat Sela datang memintanya untuk menjahui Bima. Dia sangat tidak suka saat Irma merangkul lengan tangannya."Apa kamu tahu semua itu membuatku terluka," ucap Dara sambil berlinang air mata."Cukup, jangan menangis lagi. Kalau tak bicara mana aku tahu, Dara," balas Bima lalu dia memeluk Dara.Dara masih menangis dalam pelukan Bima. Tapi lelaki itu malah senang karena Dara sudah mengeluarkan uneg uneg yang tersimpan di hatinta selama ini. Menjadikan Bima bisa tahu melakukan apa kedepannya."Terima
Read more
Bab 72 Wanita itu mau apa lagi
Lelaki itu menyunggingkan senyuman. Dia kini tahu kalau Bima punya kelemahan. Artinya dia bisa mendekati wanita di samping Bima demi mengalahkannya."Sela, kamu jangan khawatir. Hanya seorang wanita aku bisa membereskannya," ucap Orang itu."Bagus kalau begitu. Kamu harus menyingkirkan wanita itu dari sisi Bima," balaa Sela.Lalu mereka sepakat dan pergi meninggalkan rumah Dara. Bima yang mengendarai mobil tak sengaja melihat bayangan mobil Sela dari kaca spionnya."Sela?" gumam Bima."Apa dia mengawasi kami tadi?" tanya Bima dalam hatinya."Mungkin aku salah lihat, tapi aku harus menambah keamanan untuk Dara," gumam Bima dalam hatinya lalu dia melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.***"Anak nakal, jam berapa ini kamu baru masuk rumah?" tanya Nyonya Handoko."Jam sepuluh malam," jawab Bima."Satu lagi aku bukan lagi anak-anak," imbuh Bima lalu duduk di sofa."Tapi kamu tetap anak mama," jawab Nyonya Handoko.Bima menyunggingkan senyuman, sudah sebesar ini juga sudah pernah menikah d
Read more
BAB 73 Apa Ayah dan Tante Berpacaran
Dara melihat paper bagnya, lalu dia menenteng ke atas agar terlihat jelas. Tas itu berisi kain flannel dan peralatan kerajinan tangan.“Untuk apa semua itu?” tanya Nyonya Handoko.“Ah ini untuk mengisi waktu sengganggku. Aku membuat kerajinan tangan dan aku jual online,” jawab Dara.“Memangnya gaji kamu tak cukup?” tanya Nyonya Handoko lalu menoleh ke Bima.Nyonya Handoko melotot ke Bima, “Kamu naikkan gajinya, sudah capek menjaga anakmu kenapa kamu kasih gaji kecil,” ucapnya kemudian.Nyonya Handoko marah sekali sama Bima, dia ini kenapa tidak peka dengan apa yang dilakukan oleh Dara. Dia bertindak seperti itu karena kekurangan uang. Dara menjadi tidak enak karena Bima menjadi kena marah oleh Nyonya Handoko. Lalu dia duduk di samping orang tua itu untuk menjelaskan.“Aku sudah menawarkan naik gaji,” ucap Bima.“Tapi dia tetap tidak mau,” imbuh Bima.“Tante, aku tidak kekurangan gaji. Sebagai wanita aku harus produktif dan tidak sekedar mengandalkan uang suami kelak. Aku harus menyiap
Read more
Bab 74 Aku Akan Merebut Kebahagiaanmu.
Pria itu tersenyum, menatap kecantikan Dara ia terpana pantas saja Bima tergila-gila padanya.Tapi mendekati wanita Bima adalah tantangan buatnya."Bisa kita mengobrol sebentar?" tanya Pria itu."Aku tak ada waktu, maaf," jawab Dara."Oh, sayang sekali padahal aku ingin mengobrol denganmu," ucap Pria itu."Aku ada urusan yang penting jadi tak bisa mengobrol denganmu," balas Dara.Pria itu memberikan kartu nama untuk Dara. Dia bernama Sandi dengan jabatan direktur di sebuah perusahaan make up.Dara menerimanya dan menyimpannya di tas."Kalau ada waktu silahkan hubungi aku," ucap Sandi."Baik," jawab Dara singkat lalu pergi.Sandi memandangi Dara dengan senyuman yang menawan. Lalu Sela datang dan menepuk pundaknya."Kamu tak boleh jatuh cinta padanya," tegur Sela."Kenapa tidak boleh. Dia cantik dan punya pesona," ucap Sandi."Ingat tugasmu hanya menghancurkan hidup wanita itu. Buat dia menjauh dari Bima," balas Sela."Aku rasa aku tahu kenapa Bima tak mau lagi berurusan denganmu," ucap
Read more
Bab 75 Rindu Ibu
Brian sempat menengok kebelakang dari dalam mobil saat baru saja mobil berjalan dan menemukan sosok Sandi. "Apa lelaki itu yang dimaksud Tante, Dara," gumam Brian."Kamu kenapa. Tidak seperti biasanya kamu menoleh ke belakang seperti itu," ucap Dara sambil menepuk punggung Brian."Ah tidak apa-apa, ada orang aneh di sekolah," jawab Brian.Dara mengerutkan kening. Ada orang aneh apaan sih maksud Brian ini. Dara mengelus rambut anak itu dan merangkulnya. "Kamu itu tidak boleh berkata seperti itu pada orang, ya. Emang mau kamu dikatain aneh?" tanya Dara."Tidak mau," jawab Brian."Lain kali tak boleh seperti itu," balas Dara.Brian hanya mengangguk, dia hanya memikirkan cara untuk memanas-manasi ayahnya nanti saat pulang kerja. Hal ini untuk mempercepat sang ayah untuk melakukan lamaran pada Dara."Kenapa senyum-senyum seperti itu?" tanya Dara."Tidak, aku hanya sedang memikirkan cara untuk mendapat perhatian lebih dari Tante Dara," jawab Brian."Kamu ini, nggak usah pakai trik. Sudah
Read more
Bab 76 Obrolan ayah dan anak
Brian mengingat bagaimana ciri-ciri pria yang dilihatnya tadi pagi. Dia lalu mendeskripsikan bagaimana perawakan, warna rambut juga postur tubuhnya pada sang ayah.“Seperti itulah kira-kira,” jawab Brian.“Ah sepertinya orang itu,” balas Bima.“Sepertinya kalian punya cerita yang menyenangkan,” ucap Dara lalu menyodorkan satu porsi ayam saus mentega untuk Bima.Brian melihat makanan itu dan tampak ingin memakannya, tapi sayang sekali itu jatah makan ayahnya. Dia sudah makan tadi bersama nenek dan Dara.“Hanya obrolan biasa antara ayah dan anak,” ucap Bima lalu menyendok nasinya.“Tante, apa boleh aku makan lagi?” tanya Brian.“Kamu tanya saja pada ayahmu,” jawab Dara.Bima menggelengkan kepalanya, malam ini Brian pasti sudah menambah porsi makan saat Dara memasakkan makan malam untuknya, biasanya bocah itu juga sudah makan cemilan selesai belajar. Bima tidak mengijinkannya makan lagi karena takut Brian akan mengalami obesitas.“Kamu tidak boleh makan lagi, ayah lihat tadi di dekat tem
Read more
Bab 77 Kencan
Bima menatap Dara dengan tatapan tidak suka, apa dia tidak menyadari kalau Bima sangat terluka dan sakit hati kalau Dara didekati pria lain.“Sungguh tidak berperasaan,” ucap Bima.“Kenapa jadi tidak berperasaan, tidak nyambung sekali,” gumam Dara.“Kamu yang tidak berperasaan,” balas Bima.Brian tertawa melihat keduanya, dia lalu mendekat ke arah Dara, “Tante, Ayah itu cemburu. Dia tidak suka ada lelaki yang mendekati Tante,” ucap Brian lalu tersenyum.Dara dan Bima menjadi salah tingkah sendiri, wajah Dara memerah karena mendengar ucapan ini dari anak kecil. Jantung kembali berdetak lebih cepat dari biasanya. Dara berlari ke kamar mandi agar wajahnya yang sedang malu itu tidak terlihat jelas oleh Bima.***“Ya Tuhan, kenapa jantungku harus berdetak sekencang ini,” gumam Dara dari balik pintu kamar mandi.Dara berjalan ke depan cermin, dia menatap wajahnya yang merah seperti kepiting rebus. Lalu dia membasuh wajahnya menggunakan air di wastafel kamar mandi.“Pria itu masih saja sama
Read more
BAB 78 Seharusnya Sejak Awal
Dara menunjuk tubuh Bima yang tidak tertutup dengan kain itu. Bima melirik tubuhnya ternyata dia hanya memakai boxer dalaman saja saat membuka pintu untuk Dara.“Ya ampun, tunggu sebentar,” ucap Bima seraya menutup pintu.Dari balik pintu Bima menutupi wajahnya karena malu, lalu dia segera memaki baju apa saja karena buru-buru.“Memalukan sekali,” umpatnya.“Bima kalau sudah selesai ganti baju, datang ke meja makan dan habiskan makananmu sebelum berangkat,” teriak Dara dari luar kamar Bima.Bima tidak menjawab, dia kesal karena malu pada dirinya sendiri. Ingin terlihat tampan di depan Dara tapi malah terlihat memalukan karena membuka pintu dalam keadaan memakai pakaian dalam saja.***“Ayah, kamu terlihat agak muda sedikit pagi ini,” ucap Brian.“Aku memang masih muda,” balas Bima sambil menggigit rotinya.“Hmm biasnya ayah terlihat payah karena memakai setelan jas setiap hari. Macam orang tua kolot,” ledek Brian.Bima membatu mendengar ucapan anaknya, apakah benar selama ini dia terl
Read more
Bab 79 Apa yang kamu inginkan
Nyonya Handoko mendekati Bima, dia berkacak pinggang lalu berkata, “Aku tidak akan kesepian kalau ada menantu,” “Padahal ada istri kakak,” ucap Bima. “Berbeda bila itu istrimu. Kakakmu tinggal di tempat yang jauh mengembangkan bisnisnya. Sedangkan kamu dekat dengan mama,” balas Nyonya Handoko. Brian mendekati neneknya, lalu dia berkata, “Aku tidak kesepian lagi karena ada Tante Dara. Ketika ayah bekerja, Tante Dara menemaniku,” Brian menunjukkan wajah ceria, dia sangat berbeda dari sebelumnya. Saat ada Dara memang semuanya berubah. Brian menjadi lebih tenang dari biasanya, dan Bima menjadi terlihat terurus. Kehidupan mereka sangat bahagia sepertinya. Tidak seperti dulu yang biasa saja dan penuh kekurangan. “Kalau begitu, Dara saja yang menjadi menantuku,” ucap Nyonya Handoko. “Tidak bisa!” seru Sela yang tiba-tiba muncul. “Apaan sih wanita ini,” keluh Nyonya Handoko. Sela yang penuh emosi menghampiri semuanya, dia tidak peduli apa kata orang dan dia mendekati Dara dan ingin men
Read more
Bab 80 Berita Sela
Sela meloto matanya dia sebenarnya tidak ingin mendengarkan ucapan Irma tapi entah mengapa dia jadi tertarik mendengarkannya.“Katakan saja,” ucap Sela.“Bawa wartawan dan kamu bilang pada para wartawan kalau tidak bisa bertemu dengan anak kandungmu sendiri atas hasutan Dara,” balas Irma.“Ide yang bagus, dengan begitu namanya bisa tercemar,” ucap Sela dengan semangatnya.Irma tersenyum licik, dia merasa hal ini akan berhasil mencemarkan nama baik Dara. Beberapa orang juga akan mengehentikan kerja sama dengan Bima Sakti Multimedia karena skandalnya yang tidak mau mempertemukan ibu kandung dan anaknya.“Kalau begitu semoga berhasil,” ucap Irma.“Terima kasih, kali ini pasti akan berhasil,” balas Sela.Mereka lalu berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing. Sela sudah mempersiapkan sesuatunya dengan matang, mulai menghubungi beberapa wartaman untuk diajak bertamu ke rumah Bima. Dia ingin semua orang tahu kalau dia selaku ibu kandung Brian sama sekali tidak diperbolehkan bertemu.***“
Read more
PREV
1
...
678910
...
14
DMCA.com Protection Status