Home / Fantasi / Alkisah Bunga Teratai / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Alkisah Bunga Teratai : Chapter 41 - Chapter 50

156 Chapters

41. Seorang anak dari masa lalu

Esok pagi, Jingga yang berada di kawasan perumahan mewah sedang menyusuri jalan sendirian. Biasanya ada Mentari yang pergi bersama karena satu arah, namun hari ini mereka tidak bersama. Puan itu datang lebih awal makanya mereka pergi lain waktu.Alasan dia harus datang lebih awal adalah karena ada yang ingin diberi tahu kepada Sagara. Didukung pula oleh langkah yang ringan dan tampak melompat-lompat seperti kelinci. Wajahnya juga tampak cerah hari ini, lebih cerah dibandingkan hari-hari sebelumnya. Sejak berangkat, senyum tergurat jelas di wajahnya yang baru saja menyambut hari. Mungkin ada yang membuat suasana hatinya membaik.Tubuh dan raga sang puan kini sudah berada di depan rumah Sagara. Tanpa pikir panjang pula, dia segera menekan bel agar memanggil sang empunya rumah keluar dari singgasana. Bel ditekan sekali, namun tidak ada jawaban. Oleh karena itu, dia menekan lagi untuk menunggu tanggapan. Bagai mantra ajaib, sang pemilik rumah menjawab. Terdengar pula suara
last updateLast Updated : 2023-05-11
Read more

42. Cari Orion!

Semua anggota Fantasy Club dibawa masuk ke dalam rumah mewah milik Sagara setelah diizinkan sang pemilik rumah. Kecuali Jeslyn, mereka terpaku dan menatap takjub dengan isi dalam rumah yang berharga tinggi. Setara juga dengan bagaimana mewahnya rumah ini jika dilihat dari luar. Jika dilihat dari dalam, rumah ini tampak bersinar.Padahal puan berambut pendek itu sudah memberi tahu tentang rumah mewah gurunya, namun mereka tidak terlalu percaya. Baru setelah disuguhkan pemandangan menarik di depan mata, mereka perlahan mengangguk setuju―kalau rumah ini sama dengan rumah Presiden.Diajak ke ruang utama, Sagara mempersilakan mereka duduk di sofa panjang berjumlah dua buah. Sementara Caraka dan Venus duduk bersebelahan. Setelah itu, dia menghilang sebentar dari pandangan karena ingin membawa hal yang dibutuhkan.Tidak lama, suguhan berupa es buah dan camilan terhidang di atas meja. Mereka kompak mengucapkan terima kasih kepada pria itu sebelum meraih gelas. Sagara ke
last updateLast Updated : 2023-05-12
Read more

43. Petunjuk

Tujuh anggota Fantasy Club bersama Venus kini berada di dalam sebuah rumah kosong yang telah ditinggalkan pemiliknya. Tidak ada yang tahu sudah berapa lama tempat ini ditelantarkan. Saat mereka bertanya ke tetangga sebelah, dia mengaku tidak melihat keberadaan pemiliknya sejak seminggu yang lalu.Orion―pemilik rumah ini sekaligus senior mereka―adalah hal yang menjadi atensi dan fokus utama sekarang. Lelaki itu dikabarkan menghilang tanpa alasan jelas, padahal Venus yakin kalau dia akan aman dari kejaran kelompok sindikat kejahatan supranatural. Tetapi dia salah besar. Makanya dia juga menjadi khawatir mengenai keadaan lelaki itu.Mereka telah membongkar semua isi dalam rumah, termasuk membongkar lemari buku. Saat itu, mereka berharap kalau mereka menemukan sebuah petunjuk berarti yang membawa mereka pada keberadaan Orion. Tetapi hasilnya nihil. Pencarian mereka berakhir sia-sia.Mereka juga berada di dalam kamar yang memiliki ranjang single size. Masih
last updateLast Updated : 2023-05-13
Read more

44. Berbagi tugas

Ditinggalkan hanya berdua di rumah mewah ini ternyata merupakan pilihan yang buruk ketika Caraka sadar. Dia terlambat menyadari kalau seharusnya dia ikut anggota Fantasy Club ke rumah Orion daripada ditinggalkan bersama Sagara. Jika diberi pilihan juga, dia akan mengambil opsi terakhir kalau dia mengetahui apa yang akan terjadi lebih awal. Sayangnya hanya Jingga yang tahu.Dia yang duduk santai di ruang utama sambil menonton TV sadar kalau dia tidak akan bisa menikmati waktu kosong selamanya. Selalu saja ada yang mengganggu, misalnya Sagara. Dari tadi, pria itu mondar-mandir di depannya. Hal yang dia lihat hanya Sagara, bukannya layar TV yang lebar. Lelah dengan semua ini, dia mendengkus kesal.Seharusnya waktu kosong itu bisa dinikmati dengan nyaman. Tetapi niat itu hanya tinggal kenangan saja jika ada Sagara. Ingin sekali dia merutuk pria tua itu.Gara-gara kelakuan Sagara yang diibaratkan seperti setrika listrik, dia mengernyit heran dan mengerutkan dahi. Dia
last updateLast Updated : 2023-05-18
Read more

45. Di luar sangkaan

Bagai pintu ke mana saja, Venus yang datang bersama tiga anggota Fantasy Club telah tiba di sekitar kawasan Menteng menggunakan kemampuan Venus. Mereka bisa tiba dalam waktu singkat berkat itu. Tidak perlu repot naik kendaraan dan bisa menghemat waktu pula. Beruntung jika ada lelaki itu bersama mereka.Memimpin jalan, Venus berada di barisan depan sambil melangkahkan kaki di tepi jalan pemukiman. Dia mencoba membaca arah dari sistem navigasi yang ada di ponsel―sesuai dengan alamat yang dikirim Sagara melalui pesan chatting. Sedangkan Irene, Jingga dan Jeslyn mengekor di belakang dengan wajah waspada dan siap sedia bertindak jika dibutuhkan.Seperti yang dikatakan pria itu, memang benar jika kawasan ini merupakan kawasan padat penduduk. Masuk perumahan saja, mereka sudah disambut dengan warga yang lalu-lalang di jalan mengendarai motor dan memadati kawasan dengan beragam aktivitas. Pria itu tidak pernah berdusta.Maka sepanjang jalan, mereka menyapa para
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

46. Venus, sumber masalah

Berkumpul di rumah Sagara, sudah ada beberapa kepala yang duduk di ruang utama. Venus, Jingga, Irene dan Jeslyn adalah orang pertama yang tiba di rumah mewah tersebut. Semua itu berkat kemampuan Venus yang mampu pergi ke suatu tempat dalam waktu singkat.Sementara itu, anggota yang tersisa masih dalam perjalanan. Mereka harus menggunakan bus kota sebagai transportasi darat. Waktu yang ditempuh tidak akan memakan waktu lama pula karena jaraknya tidak terlalu jauh. Dibandingkan rombongan Venus yang harus pergi ke wilayah lain di Jakarta. Sudah biasa pula bagi warga ibukota negara yang dinobatkan menjadi penduduk terpadat.Berbicara dengan Sagara dan Caraka, Venus yang memimpin kunjungan memberitahukan semua yang terjadi beberapa saat lalu. Termasuk juga berita tentang Orion yang dibawa pergi dengan paksa. Dia juga mengabarkan berita Alden yang mengatakan bahwa tempat persembunyian anggota kelompok jahat itu telah kosong.Selang beberapa saat kemudian, terdengar sa
last updateLast Updated : 2023-05-20
Read more

47. Memburu anggota kelompok jahat

Menjelang sore, anggota Fantasy Club telah berkumpul di jalan pusat daerah Kuningan. Rencana awalnya, mereka ingin berkumpul lebih dahulu sebelum memulai dengan hal yang telah direncanakan sehari sebelumnya.Sebagai orang yang ditunjuk sebagai pemimpin―oleh Sagara―Irene sengaja mengumpulkan mereka di satu tempat. Supaya tidak berpencar terlalu jauh dan mudah diamati dari jauh pula. Dia ingin memberikan satu atau dua patah kata sebelum menjalankan perintah Sagara dan Caraka.Puan berkulit putih itu menarik napas dalam-dalam sebelum membuka mulut dan bersuara. Ada banyak kata yang akan disampaikannya. “Well, gue harap kita semua bisa kembali dengan selamat dan gak ada yang terluka. Gue harap juga kita bisa nyelesain misi yang diminta. Sebelum itu, yuk kita saling semangatin diri sendiri. Satu! Dua! Tiga!”“Fan....”“Fighting!”“Fight….”Sorakan itu berakhir denga
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more

48. Ada yang salah

Mengenai keberadaan pria hoodie hitam yang menghilang, sekarang dia berada di gang sempit. Tidak hanya sendiri, namun bersama Rama dan Jeslyn yang dari jauh sudah kelihatan kalau mereka memiliki relasi yang tidak baik. Tentu saja ada alasan tersendiri mengapa dia diperlakukan seperti itu oleh dua anggota Fantasy Club yang sedang menjalani tugas dari Sagara.Rama menahan tangan pria tersebut dan menyudutkannya di depan tembok. Sementara itu, Jeslyn memberikan tatapan intimidasi agar dia takut dan menyerah untuk berdusta. Puan rambut pendek itu sengaja memasang tatapan galak dan seperti ingin memakannya hidup-hidup demi bisa mencapai tujuan utama.Sebaliknya, pria hoodie hitam yang ditahan dari tadi hanya bersikap tenang saja. Dia tidak memberontak, tidak pula berteriak melolong minta dilepaskan. Seolah-olah sudah bersedia jika diberi pilihan untuk menyerahkan nyawa.Jeslyn yang bertugas sebagai pemberi pertanyaan memukul tembok. Akibatnya, lapis
last updateLast Updated : 2023-05-22
Read more

49. 3 vs 30? Mudah aja

Di toko kecil yang menjual pakaian dengan harga murah meriah, Devin berada di sana. Toko yang berlokasi di pusat daerah Kuningan dekat dengan jalan tempat anggota Fantasy Club beraksi dan menculik pria hoodie hitam. Dari situ, dia bisa mengamati situasi yang sedang terjadi jadi dia bisa memberi tahu anggota lain lebih cepat.Alasan dia ke sini sebenarnya ingin mengamati keadaan tepat saat mereka menjalankan tugas. Tetapi dia berpura-pura datang untuk membeli baju agar penjaga toko tidak curiga. Makanya sambil memilah baju yang dipajang, bola matanya beralih ke pinggir jalan. Untungnya tidak ada penjaga yang memergokinya mengintip keadaan.Jika ketahuan aksinya, bisa jatuh harga diri yang sudah dipelihara. Oleh karena itu, dia berusaha menghindari kejadian serupa.Bola matanya kemudian berpindah ke ujung jalan yang memiliki persimpangan empat. Dia mencoba menyipitkan mata agar bisa mengamati dengan lebih jelas. Hanya melihat pemandangan di seberang saja,
last updateLast Updated : 2023-05-23
Read more

50. Sedikit bara api itu perlu

Tujuan anggota Fantasy Club bagian selanjutnya adalah di rumah Sagara. Sebenarnya mereka bisa dikatakan terjebak di dalam rumah mewah itu yang sekarang tampak tidak menarik lagi. Suasana saat datang pertama kali dan suasana saat datang beberapa kali terasa tidak sama. Perbedaannya terlalu kentara untuk dilihat dengan mata telanjang.Waktu di luar kini hampir menjelang sore. Mereka sudah terkurung di sini selama lebih kurang tiga jam sejak tugas mereka selesai. Namun tidak dengan Alden, Devin dan Mentari yang menyusul belakangan akibat harus menuntaskan urusan di gang sempit lebih dahulu. Tidak ada lagi yang dilakukan selain menunggu waktu terus berjalan dan tidak ada yang tahu kapan akan berakhir.Tidak hanya mereka, namun kehadiran mereka juga ditambah seorang pria yang mengenakan hoodie hitam sedang terbaring di lantai. Dia seperti ditelantarkan oleh orang yang mengenalnya dengan baik. Tidak ada pula yang berbaik hati memberikannya karpet sebagai alas tubuh.
last updateLast Updated : 2023-05-23
Read more
PREV
1
...
34567
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status