"Permisi, Ibu. Saya mau mengantarkan ini. Dari umi." Ustadz Hafiz terlihat memberikan sebuah bungkusan keresek pada Ibu. "Kata umi, ini bagus buat ibu hamil.""Oh ... buat Naya, ya? Sampaikan terima kasih untuk Umi Fatimah. Repot-repot segala."Ustadz Hafiz hanya tersenyum seraya mengangguk. "Kalau begitu, saya permisi, Ibu. Assalamu'alaikum.""Wa'alaikum salam."Ustadz Hafiz berbalik kemudian berjalan menuju halaman rumah, tempat mobilnya terparkir. Sementara ibu kembali duduk di sampingku sambil menyerahkan bungkusan itu."Kok, Umi Fatimah tahu kamu sedang hamil, Nay?""Tadi Naya berangkat ke pasar sama Umi Fatimah, Bu. Sama Ustadz Hafiz juga. Di jalan ngobrol-ngobrol.""Oh. Coba buka. Apa isinya?"Aku pun membuka bungkusan itu."Kurma, Bu," ucapku sambil mengeluarkan dua dus kecil kurma dari keresek."Masya Allah. Umi Fatimah baik banget," tutur Ibu."Iya, Bu. Cantik lagi. Padahal usianya sepertinya sudah tidak muda lagi. Suaminya pasti juga tampan ya, Bu?""Ibu jarang bertemu Usta
Last Updated : 2023-03-01 Read more