Home / Horor / MISTERI PIANO / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of MISTERI PIANO: Chapter 21 - Chapter 30

48 Chapters

BAB 21. ASTRAL PROJECTION

Mentari pagi bersinar tidak rerlalu cerah, mengingat semalam terjadi badai mengerikan. Bahkan, hingga pagi ini pun masih gerimis sesekali.Kesuraman mentari sama halnya dengan kesuraman wajah Aulia zia, Alma zia, & Ratna pagi ini. Ketiganya terlihat tidak bersemangat pergi ke sekolah. Bahkan, Alma zia memiliki kantong mata.Dini hari tadi, sekitar pukul 3, Sinta kembali ke asrama dengan wajah datar. Dia sama sekali tidak memedulikan wajah lelah Aulia zia & Alma zia yang semalaman menunggunya pulang & Ratna terbangun dari pingsannya.“ Kamu dari mana saja? Kenapa jam segini baru pulang? Kami menunggumu,” tegur Alma zia.“ Bukan urusanmu. Lebih baik, urusi aja firu sendiri.”Bahkan, jawaban yang diberikan Sinta begitu ketus & dingin, membuat Aulia zia yang tadinya ingin menginterogasi Sinta harus mengurungkan niatnya.Beberapa saat setelah Sinta kembali ke asrama, gadis itu lalu pergi lagi dalam setengah jam setelah membersihkan diri. Ketiga teman sekamarnya ha
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more

BAB 22. TERKONEKSI

Alma zia berjalan pelan menyusuri taman belakang asrama putri, sambil memikirkan beberapa hal yang dianggapnya janggal selama beberapa hari ini. Aulia zia sedang ada jadwal berlatih anggar sehingga tidak dapat menemaninya berjalan-jalan. Begitu pula Ratna yang sedang berlatih basket. Lalu, Sinta..? Gadis itu selalu menghilang seperti bayangan malam yang tak pernah bisa disentuh & digapai. Bahkan, terlalu misterius untuk diungkaplan siapa sosoknya. Ketika jari Alma zia tidak sengaja menyentuh kelopak bunga mawar merah yang indah, pikiran gadis itu langsung bermuara pada perkataan Ratna kemarin. Perkataan tentang Ratna seolah melihat Sinta berada di alam roh, padahal Sinta masih hidup.Alma zia memang pernah mendengar tentang astral projection. Tapi, dia tidak pernah berpikir, bahwa hal itu benar-benar ada. Seperti halnya kemampuan melihat kejadian di tempat yang lain milik adiknya, yang biasa orang sebut indigo, clairvoyance, ataupun telekinesis & sebagainya. Dan, itu termasuk kemampu
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

BAB 23. BAYANGAN MASA LALU

Zlaaaassshhh.Nafas Aulia zia sempurna tercekat, saat melihat seorang gadis berambut panjang hitam berdiri di depan gadis lain yang sedang menangis. Gadis berambut hitam itu menatap dingin lewat kelopak matanya yang berdarah.Satu hal lagi yang membuat Aulia zia benar-benar tidak bisa bernafas, dia memakai baju putih abu-abu berlumuran darah. Dan, melayang! “ Hiks…hiks…kumohon lepaskan aku… Aku tidak ingin berada di tempat ini… kamu tidak boleh mengambil tubuh & hidupku ! Kumohon…”Gadis berambut hitam itu menyeringai sejenak, menampilkan gigi-giginya yang berdarah & tatapan mata penuh kegelapan.“ Kamu harusnya mati agar aku bisa mendapatkan tubuhmu, anak manis. Kamulah yang membuka gerbang agar aku kembali & sekarang kamu harus memberikan tubuhmu agar aku benar-benar kembali. Kalau kamu tetap keras kepala….”Dia menghentikan kalimatnya untuk menunjukkan seringai gila ketika tangannya yang bebas mengeluarkan sebulah pisau.“ Kamu akan tahu rasanya mati dengan tikaman pusau yang dahu
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

BAB 24. BERBAHAYA

Aulia zia berlari menuju ruang loker. Dia mendengar kabar dari beberapa kakak kelasnya yang mengatakan, bahwa Ronald sudah kembali ke sekolah. Bahkan, Aulia zia tega meninggalkan Alma zia & Ratna yang sedang mengantri di kantin hanya untuk menyampaikan beberapa hal yang menganggu fikirannya kepada Ronald.Senyuman Aulia zia mengembang sempurna ketika melihat Ronald tampak kesulitan memasukkan buku-buku yang dibawanya ke dalam loker.Aulia zia pun bergegas mendatangi kakak kelasnya itu. “ Butuh bantuanku, Kak?” tanya basa-basi.Ronald menoleh & tersenyum ke arah Aulia zia.“ Aku tidak yakin kamu ingin membantuku, tapi tidak masalah juga.”Aulia zia mengambil buku-buku yang ada di pelukan Ronald, lalu memasukkannya ke dalam loker milik Ronald yang terbuka. Setelah memasukkan semua buku-buku itu, Aulia zia duduk menghadap Ronald & menatapnya serius.“ Kenapa menatapku seperti itu? Aku tidak melakukan kejahatan apa pun dengan tanganku yang masih terluka kalau kam
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

BAB 25. RAGA YANG TERTUKAR

Alma zia mulai ragu memasukinya karena seharusnya ruangan itu terkunci rapat. Satu pertanyaan kini berputar dalam pikiran Alma zia, untuk apa Sinta masuk ke dalam ruangan itu?“ Kalau kamu ingin tahu, masuklah.”Alma zia tersentak ketika mendengar suara dingin Sinta memasuki gendang telinganya. Seketika, dia mendongak & mendapati Sinta berdiri di ambang pintu, menatap dirinya dengan ekspresi datar. Alma zia menelan ludah memberanikan diri membalas tatapan Sinta.“ Sampai kapan kamu menguntit seperti orang bodoh? Kalau kamu ingin tahu, masuklah saja,”Sinta menyeringai sejenak & entah kenapa, seringainya malah membuat Alma zia mengangguk patuh. Alma zia mengikuti langkah Sinta memasuki ruang musik lama.Mata Alma zia membelalak sempurna ketika melihat sebuah Piano besar di tengah ruangan lama berdebu itu. Di atasnya, terdapat selembar perkamen usang yang pinggirannya terbakar.Alma zia menatap tidak mengerti ke arah Sinta.“ Di sini ada piano? Kalau kamu ingin bermain piano, mengapa ti
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

BAB 26. MENYELAMATKAN ALMA ZIA

Membunuh siapa pun yang menghalangi jalanku, agar mereka tahu bagaimana rasanya mati.Lutut Alma zia terasa lemas mendengar lagu yang begitu menyayat telinganya. Bahkan, ketika lagu itu terdengar, semua memori buruk Alma zia berputar dengan cepatnya. Alma zia ingin menutup kedua telinganya, tetapi tangannya sama sekali tudak bisa digerakkan. Seluruh bagian tubuhnya terasa kaku, bahkan jantungnya seolah akan berhenti berdetak. Pandangan matanya terasa buram, & telinganya demi Tuhan terasa begitu menyakitkan.“ Satu jiwa yang mati akan memberikan aku kekuatan lebih dari sebelumnya. Kamu akan mati sebentar lagi….”Brrraaakkk!Satu tarikan keras terasa di pergelangan tangan kiri Alma zia. Kedua telinganya merasakan sebuah benda menutupi pendengarannya. Alma zia pasrah kalau saja ada orang yang melakukan hal buruk kepadanya.Kaki Alma zia yang lemas bergerak mengikuti tarikan di tangan kirinya. Pandangan matanya masih memburam & perlahan, telinganya tidak lagi me
last updateLast Updated : 2023-02-09
Read more

BAB 27. RONALD DALAM BAHAYA

“ Kamu sedang ada masalah dengan kakakmu? Kulihat beberapa hari ini, kalian tidak terlihat bersama. Malah, kamu lebih sering pergi bersama Ronald. Hubunganmu dengan kakakmu baik-baik saja kan?”Aulia zia menggelengkan kepalanya pelan, berusaha menelan sandwich yang masih ada di mulutnya.“ Entahlah. Kadang aku tidak mengerti sikap kakakku sendiri.”“ Kukira kakakmu tidak suka kamu menghabiskan waktu dengan Ronald.” Ratna berkata lagi sambil menyendokkan sesuap salad ke mulutnya.“ Aku kan, sedang ada urusan dengan kak Ronald,”balas Aulia zia dengan acuh.Ratna hanya mengedikkan bahunya ketika mendengar jawaban yang diberikan Aulia zia.Aulia zia memejamkan matanya sejenak saat telinganya samar-samar mendengar suara seseorang memanggilnya dengan lemah. Suara itu masih tetap terdengar, walaupun di sekelilingnya benar-benar ramai tidak terkendali.“ Aulia zia, tolong aku!”Mata Aulia zia membola sempurna & menatap Ratna dengan tatapan yang tida
last updateLast Updated : 2023-02-09
Read more

BAB 28. TERLAMBAT

Aulia zia menatap kakaknya dengan tataoan tak percaya. Kemudian, dia menoleh ke arah Andre & Raka. “ Kak Andre, Kak Raka, maaf aku mengganggu urusan kalian. Sepertinya, kakakku lebih memilih urusannya daripada temannya. Maafkan aku,”Kata Aulia zia sambil membungkukkan badannya sembilan puluh derajat, kemudian menatap kakaknya dingin. “ Kamu selesaikan saja urusanmu dengan semua partitur gila itu. Aku bisa melakukannya tanpamu, Alma. Maafkan aku, kalau mengganggu !”Aulia zia melangkah pergi meninggalkan kelas Xl & berjalan cepat ke arah Ratna yang menunggunya di ambang pintu.Klau boleh Aulia zia berkata jujur, dia sebenarnya sebal sekali ketika kakaknya lebih memilih partitur-partitur itu, ketimbang membantu temannya.“ Kita pergi sekarang!”Aulia zia berjalan semakin cepat bersama Ratna tanpa mau menoleh ke belakang lagi. Sorot mata gadis itu bahkan terlihat tajam, tetapi giginya juga terdengar bergemeletuk beberapa kali.Langkah Aulia zia & Ratn
last updateLast Updated : 2023-02-09
Read more

BAB 29. KEMATIAN

“ Kamu marah kepadaku karena aku tidak membantumu menolong Kak Ronald?”Aulia zia menggelengkan kepalanya pelan & samar.“ Kamu ingin aku membayar kematian Kak Ronald?”Sekali lagi Aulia zia menggelengkan kepalanya pelan & samar.“ Aku turut menyesal karena kematian Kak Ronald, Aulia.”Aulia zia menggebrak meja belajarnya dengan buku teks Kimia yang digunakannya sebagai alasan untuk menghindari percakapan dengan Alma zia. Ratna yang sedang tertidur di ranjangnya melonjak terbangun karena gebrakan buku itu. “ Sudahlah, Alma. Tidak ada gunanya lagi kamu mengatakan itu sekarang. Jangan membuatku membentakmu, Alma. Kamu kakakku,” katanya yang kemudian berjalan ke pintu kamardengan langkah kasar.Alma zia tahu, bahwa adiknya itu sudah memanggilnya tanpa embel-embel Kak lagi di depan namanya. Berarti, Aulia zia benar-benar merasa jengah & kesal kepadanya. Selama lima belas tahun mereka bersama, baru kali ini Aulia zia memanggilnya seperti itu.“ Dari awal
last updateLast Updated : 2023-02-09
Read more

BAB 30. TEROR KEMATIAN

“ Adikmu sangat menakutkan tadi & aura dinginnya keluar saat menatapku. Kukira,sifatnya memang seperti itu.”Alma zia tersenyum datar ketika mendengar tanggapan itu. Bukannya menyangkal, Alma zia malah menganggukkan kepala pelan karena memang benar apa yang di katakan Andre. Aulia zia terlihat menakutkan ketika aura dingin & tatapan matanya setajam pedang.“ Bukankah itu Sinta?”Tatapan mata Alma zia langsung mengarah pada sosok gadis berkacamata yang sedang ditunjuk oleh Andre. Gadis itu tampak baru keluar dari ruang musik dengan tatapan yang datar & tajam. Tanpa berpikir panjang, Alma zia melangkahkan kakinya mendekat ke arah Sinta, menarik gadis berkacamata itu menjauh dari Andre & ruang musik.Alma zia mendorong tubuh Sinta ke dinding dengan tenaga yang culup kuat. Nafas Alma zia terdengar berembus kasar saat berhadapan dengan Sinta.“ Kamu, kenapa melakukan semua ini? Kamu nyaris membunuhku, membunuh adikku, & sekarang kamu membunuh Ronald. Kenapa kamu mela
last updateLast Updated : 2023-02-09
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status